Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
" Selamat pagi semua ! Pagi yang indah karena aku dikelilingi oleh pria pria tampan seperti kalian semua " sapa Bu Sri.yang pagi itu sengaja bangun pagi untuk membuat sarapan .
Walau sempat merasa tidak nyaman dengan sikap kepala pelayan yang sedikit ketus padanya tapi dia menganggap masih wajar . Semua pekerja di mansion itu mungkin belum terbiasa keberadaannya sebagai istri Gaffar Al Shamma , tuan besar mereka .
" Hanya aku yang tampan sayang ... " ralat Gaffar yang tak suka istrinya memuja pria lain walaupun itu adalah putranya sendiri .
" Ya ... ya ... ya Daddy pria tertampan di dunia. ! Kami juga tahu itu " sahut Abbio malas .
" Kuatkan hatimu Bu , pria tua itu ternyata terlalu posesif " kelakar Zahid sambil tertawa .
Tapi sejurus kemudian pandangan dua pria muda itu tertuju pada semua makanan yang disiapkan oleh ibu mereka di meja makan . Semua makanan yang asing itu masih asing bagi mereka .
" lni apa Bu !?? " tunjuk Zahid pada makanan berwarna kuning keemasan berbentuk kecil yang berada tepat di depannya .
" ltu risoles dengan isian kentang dan wortel , sangat sehat untuk sarapan pagi.kalian . lbu juga buat roti gulung jika kalian memang terbiasa sarapan dengan roti "
" Kami pemakan segala Bu jadi semua makanan itu pasti masuk ke dalam perut kami . Dan sepertinya perut kami akan sama dengan pria buncit yang ada di samping kami " kata Zahid dengan melirik Gaffar ysng sudah terlebih dahulu menikmati dua iris roti gulung dan dua iris roti gulung di depannya .
" lni enak sekali ! Ya Tuhan pantas saja Daddy menjadi gembul seperti itu , tiap pagi ia harus makan ' racun ' seperti ini "
Menyadari ada sesuatu yang kurang Zahid kemudian menghentikan makannya dan memanggil Dwayne yang dari tadi berdiri membisu di sudut ruangan .
" Dwayne !! Tolong panggilkan Anna untuk sarapan bersama kami , dia pasti lapar karena semalam dia pasti pulang larut " kata Zahid .
Dwayne terlihat sedikit gugup ketika menyadari Zahid sedang berbicara padanya .
" Ya Tuan muda , tadi Rose sudah memberikan sarapan untuk Nona Anna ! Dia bilang nona sedang sakit "
" Sakit apa ??? " tanya Abbio yang sukses membuat adiknya langsung melihat ke arahnya sambil tersenyum penuh arti.
" Hei kenapa kalian semua melihatku seperti itu !? Aku hanya bertanya sesuatu yang sudah seharusnya bukan ?? Dwayne bilang ada yang sakit dan aku menanyakan dia sakit apa . Masih wajar kan !? "
" Gadis itu sangat keras kepala , padahal dia hanya pekerja paruh waktu tapi semalam dia berkeras ingin menyelesaikan pekerjaannya seperti pekerja lainnya yang waktu itu shift siang . lbu baru tahu itu pagi tadi , maaf karena putri lbu juga baru mengetahui jika salah seorang dari bagian mansion ini bekerja untuknya . Dan itu adalah gadis yang disekolahkan Violetta di sini " kata Bu Sri .
" Tidak apa apa Bu , itu bukan salah Kak Aira "
Setelah makan malam selesai mereka segera mrneruskan hari mereka . Abbio langsung melesat ke kantor sedang Bu Sri dan Gaffar pergi ke hotel tempat Aira menginap karena mereka akan terbang ke London pagi ini juga ..
Kecuali Zahid yang masih tetap ada di mansion . Saat ini dia sudah ada di dalam kamar Anna di antar oleh Rose , pria itu ingin melihat keadaan Anna yang dikabarkan sedang sakit .
" Sudah aku katakan kan jangan terlalu lelah bekerja kan ? Tugas utamamu adalah belajar "
" Maaf ... "
" Sebentar lagi ada dokter datang . Aku harap hal seperti ini tidak terjadi lagi , Vio akan sedih jika mendengar kau sakit hanya karena terlalu lelah bekerja . Dia akan berpikir bahwa kami tidak bisa menjagamu . Tunggu sebentar ... dahimu terluka !!?? " Zahid baru melihat aga goresan luka di dahi gadis yang masih terbaring tersebut .
" Hanya luka kecil , tidak apa apa kok ! Pohon di depan menghalangi jalanku semalam "
" Rose tolong ambilkan kotak obat di atas nakas itu "
" Ya Tuan ... " jawab Rose dengan kepala terus saja menunduk , hatinya berdebar kencang karena sedari tadi ia bisa ada di dekat pria yang sudah lama mencuri hatinya .
Tapi Rose sadar diri , dia hanya menyimpan sendiri perasaannya tanpa ada seorang pun tahu . Dia kagum pada Zahid karena pria itu sangat baik dan rendah hati .
" lni tuan .. "
Zahid menerima kotak itu kemudian membukanya , ia bersiap untuk membersihkan dulu luka di dahi Anna .
" Lukanya sudah di bersihkan Kak , kak Zahid tidak usah repot repot "
" Di bersihkan !? Kau membersihkan semua ini sendiri ?? "
" Tentu saja tidak , aku mana bisa ! Ehhmm ... Rose yang semalam membantuku , iya kan Rose ?? "
" Lhohh ehhh ... ehmm iyaaa " jawab Rose gugup karena tidak pandai berbohong .
Zahid terpaku , dia berpikir mungkin kakaknya sudah masuk ke kamar ini dan merawat Anna semalam . Walau ada sedikit rasa sakit mengetahui kedekatan antara Abbio dan Anna tapi dia sudah bertekad untuk bisa melepas Anna .
Dia akan menjaga gadis itu sebagai sahabat ... ya sebagai seorang sahabat . Mungkin hubungan seperti itu akan sedikit membuatnya kecewa tapi hubungan seperti itulah yang akan membuat mereka lebih nyaman ke depannya .