Siang itu teringat jelas dalam benakku, dia sangat mempesona di mataku. pemuda itu sangat menarik selain tampan dia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengantin baru
Izdi sudah malu sekali dengan sikap
l kakak-kakaknya. Umi dan Abi ikut tersenyum saat mas iz merangkulku. Semua orang nampak bahagia saat melihat kedekatan kami.
" Kalian istirahatlah!" perintah abi. Kamipun mengangguk dan aku menggandeng wardah menuju kamar pribadiku. Sesampainya ...
" Sayang kamarnya tidak luas seperti di rumah pribadiku, dinikmati dulu ya?" tanya mas iz padaku. Aku yang melamun jadi menabrak mas iz. Beliau langsung menarikku untuk duduk. Beliau menatapku dan mulai mengajakku berbincang.
" Ada apalagi? Daritadi mas perhatikan wardah diam terus dari bandara sampe di pondok. Apalagi setelah dengar nama fatimah disebutkan. Bukankah mas sudah tidak meresponnya." ucap mas iz padaku, aku bingung mau menjawab apa jadi hanya mode tersenyum. Mas iz kemudian menggelitikiku sampai akhirnya tertawa sambil lari. Mas iz kemudian menangkapku dengan sigap dan berbisik sesuatu yang menggelikan.
" Apa merindukanku?"
" Mas apa sih?"
" Jangan bersedih lagi wardah, aku sudah memilihmu mana mungkin aku akan berpaling pada Fatimah lagi?"
" Apapun bisa terjadi mas, jangan mengatakan sesuatu hal yang blm pasti mas bisa janjikan."
" Masih tidak percaya lagi?"
" Bukan ... Wardah percaya, tapi bolehkan jika wardah tidak percaya pada kakak wardah sendiri. Dia kan tahu semua tentangmu mas sedangkan aku apa yang aku ketahui bisa saja kamu suatu hari nyaman dengan kakak."
" Jangan sejauh itu, kita nikmati kebahagiaan kita. Saat ini aku benar- benar tidak ingin membahas orang lain." Mas iz kemudian menghidupkan lampu tamaram dan mematikan cahaya terang kamar kami. Malam indah itupun kembali mas iZ ulang. aku hanya berharap semoga kebahagiaan kami tetap selamanya. Meskipun terasa egois tapi inilah aku, aku adalah istrinya meskipun kakakku adalah tujuan hidupnya yang dia inginkan tapi akulah yang menjadi takdirnya.
Malampun berlalu dengan indah. Suara mengaji di handphone mas iz berbunyi membuatku terbangun. Akupun segera berlari dari kamar mandi. Namun mas iz mencegahnya.
" Apalagi mas?"
" Sudah mau bersuci, tidak menemani mas dulu?"
" Mas sudah ya .. Waktunya sholat lail. Ayokkk bebersih dulu! Lain waktu lagi."
Mas iz hanya tersenyum memandangku dan aku yang merasa dilonggarkan pun berlari ke arah kamar mandi. Di sepertiga malam kamipun melaksanakannya dengan khidmat. Kami panjatkan doa- doa untuk masa depan kami. Mas iz melantukan doa drngan sangat khusu' dan akupun mengamininya dengan menitikkan air mata. Berharap hal- hal buruk segera berlalu. Bayangan yang diselipkan kakak segera menghilang.
" Sayang ... Maafkan mas ya jika mungkin pernah menyakitimu srlama beberapa hari ini."
" Mas sudah memperlakukan Wardah dengan sangat baik, maafkan wardah jika ada sesuatu yang belum bisa wardah katakan."
" ada yang di sembunyikan?"
" Mas?"
" Katakan padaku?"
" Apakah mas akan menceraikanku?" ucapku tertunduk lesu
" Sayang apa yang kamu katakan ini? Tidak ada sebersitpun aku ingin melepaskanmu. Pikiran darimana yang seperti itu?"
" Mas aku hanya perempuan biasa, jika ada seseorang menyuruhku bercerai darimu tentu saja pikiranku kalut, tidak jelas, merasa tidak pantas dsb. Apakah wardah salah? Apalagi siapa sebenarnya wardah bagimu mas? Bukankah awalnya tujuanmu adalah kakak? Wajar jika aku dalam posisi ini saat ini. Hatiku sakit mas, saat harus berfikir berpisah denganmu tapi hatiku juga sakit saat melihat kakakku terpuruk. Bukan takdir seperti ini yang aku inginkan." ucapku sambil menangis pada mas iz. Mas iz kemudian memelukku dengan erat dan menghujaniku dengan banyak kecupan.
" Tidak ada perempuan manapun yang lebih menarik dan lebih cantik dari istriku. Dia satu- satunya dan dialah umi dari putra-putraku. Aku sangat mencintaimu wardah."
Ucapan mas iz membuatku semakin menangis dalam pelukannya.
" Nikmat mana yang engkau dustakan, inilah yang terbaik."
"
melelehhh akunya
terhuraaaa
gampang banget Gus iz bilang iloveyou