NovelToon NovelToon
Satu Biduk Dua Cinta

Satu Biduk Dua Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yeni Eka

Ini bukan kisah istri yang terus-terusan disakiti, tetapi kisah tentang cinta terlambat seorang suami kepada istrinya.

Ini bukan kisah suami yang kejam dan pelakor penuh intrik di luar nalar kemanusiaan, tetapi kisah dilema tiga anak manusia.

Hangga telah memiliki Nata, kekasih pujaan hati yang sangat dicintainya. Namun, keadaan membuat Hangga harus menerima Harum sebagai istri pilihan ibundanya.

Hati, cinta dan dunia Hangga hanyalah untuk Nata, meskipun telah ada Harum di sisinya. Hingga kemudian, di usia 3 minggu pernikahannya, atas izin Harum, Hangga juga menikahi Nata.

Perlakuan tidak adil Hangga pada Harum membuat Harum berpikir untuk mundur sebagai istri pertama yang tidak dicintai. Saat itulah, Hangga baru menyadari bahwa ada benih-benih cinta yang mulai tumbuh kepada Harum.

Bagaimana jadinya jika Hangga justru mencintai Harum saat ia telah memutuskan untuk mendua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Eka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

“Terima kasih karena ... sudah mengizinkan kami menikah,” ucap Hangga ragu-ragu.

‘Mana ada perempuan yang mengizinkan suaminya menikah lagi, Mas. Enggak akan pernah ada istri yang mengikhlaskan suaminya menikah lagi. Yang ada adalah istri TERPAKSA mengikhlaskan suaminya menikah lagi.’ Ingin rasanya Harum berkata begitu, tetapi yang keluar justru sebuah anggukan.

“Maaf, saya mau melanjutkan membuat sarapan,” pungkas Harum ingin menyudahi perbincangan dengan suami yang baru saja menduakannya.

Tanpa menunggu jawaban Hangga, Harum berbalik badan dan melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

Hangga menghela napas pelan menatap punggung yang tertutup jilbab panjang itu, sebelum akhirnya naik ke lantai dua untuk membersihkan diri.

Lima belas menit kemudian Hangga dan Nata turun ke lantai satu dengan penampilan yang sudah rapi. Mereka tadi mandi kilat. Rambut keduanya bahkan masih basah, tidak sempat untuk mengeringkannya.

“Ayo Hangga, cepat!” Nata berjalan terburu-buru.

“Nat, sarapan dulu!” Hangga menghentikan langkah Nata dengan menarik pelan tangannya.

“Sarapan di kantor aja lah, enggak keburu. Ini aku juga belum pake make up.” Nata memang sudah mengenakan pakaian kerja rapi, blus dan rok span warna biru khas salah satu bank swasta. Sementara wajahnya belum dipoles make up karena terburu-buru. Rencananya, ia akan berdandan di mobil saja.

Hangga melirik arloji tangannya. “Keburu kok, sebentar aja!” ucapnya sedikit memaksa.

Hangga tahu Harum telah membuatkan sarapan, maka ia memaksa Nata untuk menyempatkan menikmati masakan istri pertamanya itu. Ini sebagai bentuk penghargaan saja. Hangga tidak mau membuat Harum semakin terluka dengan mengabaikan kerja kerasnya membuat sarapan. Sudah capek-capek memasak, eh enggak dimakan. Begitu yang ada di benak Hangga.

Kenapa baru sadar sekarang Hangga? Bukankah kemarin-kemarin kamu selalu begitu?

“Sayang, aku ini karyawan baru. Kalau nanti aku dipecat bagaimana?” lontar perempuan berkulit bening itu berusaha untuk menolak. Selain karena buru-buru, Nata juga masing sungkan berhadapan dengan Harum.

“Kalau dipecat ya enggak usah kerja. Suami kamu masih sanggup untuk menafkahi kamu,” sahut Hangga.

Nata menarik napas panjang mendengar jawaban suaminya. Bekerja bagi seorang istri itu bukan melulu soal materi, tetapi ada kesenangan tersendiri karena merasa bisa menyalurkan ilmu yang sudah dipelajarinya bertahun-tahun di bangku kuliah.

Tidak mau berdebat dengan pria yang baru sehari menikahinya, Nata memilih patuh pada Hangga. Kemudian, keduanya beranjak menuju meja makan.

“Mari sarapan dulu!” ajak Harum yang sudah duduk menghadap meja makan.

Hangga dan Nata segera mengambil posisi duduk. Nata duduk di samping Hangga, sementara Harum duduk di seberang Hangga.

"Yang, tadinya sebelum ke kantor aku pengen mampir ke rumah Melly dulu," ujar Nata begitu duduk.

"Mau ngapain? Katanya buru-buru, malah mau mampir ke rumah Melly," sahut Hangga.

"Mau ambil barang-barang aku."

"Udah gampang, nanti lagi."

"Aku mau ambil hairdryer, catok rambut. Masa iya aku ke kantor setiap pagi dengan rambut basah kayak gini," sahut Nata.

Harum yang tengah memandangi kedua manusia di hadapannya itu, hatinya berdenyut lagi melihat penampakan rambut basah sang suami dan madunya pagi ini.

Kamu harus menguatkan hati lagi, Rum. Mungkin setiap pagi, kamu akan melihat penampakan seperti itu.

"Rum, kamu punya hairdryer? Aku boleh pinjam ya?" lontar Nata pada Harum yang kebetulan tengah memandanginya.

"Enggak punya, Kak. Saya enggak pernah pakai alat-alat seperti itu," jawab Harum polos. Perempuan sederhana itu memang tidak pernah bersentuhan dengan alat-alat tersebut. Rambut Harum hitam alami dan sehat. Kalaupun pernah memakai hairdryer, paling saat di salon Muslimah.

"Ya udah deh, nanti aku ambil aja di rumah Melly," pungkas Nata.

Kemudian, ketiganya menyendokkan nasi ke piringnya masing-masing tanpa suara.

Nata yang lebih dulu menyendokkan nasi goreng ke piringnya. Akan tetapi, wanita yang tetap terlihat cantik meski tanpa polesan make up itu tampaknya lupa mengambilkan nasi untuk suaminya.

Ingin rasanya Harum mengambilkan nasi untuk Hangga seperti yang selalu dilakukannya setiap makan bersama, namun ia memilih untuk mengurungkannya karena merasa tidak enak dengan Nata. Kan Nata juga istri Hangga.

“Ini enak banget nasi gorengnya,” ujar Nata usai menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya. “Asli enak banget. Masakan Jenah ternyata enak,” sambungnya.

“Nasi goreng ini bukan buatan Bi Jenah, tapi buatan Harum. Dari aromanya saja, aku sudah hafal kalau ini nasi goreng buatan Harum,” sahut Hangga.

Padahal ia belum menyuapkan nasi goreng itu ke mulutnya, tetapi aroma nasi goreng buatan Harum memang berbeda. Aromanya menggugah selera. Dan Hangga mengakui bahwa nasi goreng buatan Harum adalah nasi goreng terlezat yang pernah disantapnya.

Harum yang tengah menunduk menatap piring, kini mengangkat wajah menatap suaminya.

Apa katanya? Dari aromanya saja Mas Hangga udah tahu kalau itu nasi goreng buatan saya? So sweet kali, Mas. Gumam Harum dalam hati.

Hal tersebut menandakan bahwa sesungguhnya selama ini Hangga menyantap, menikmati hingga menyimpan erat rasa masakan Harum di memorinya. Meskipun baru rasa masakan saja yang masuk ke memori sang suami, itu sudah luar biasa bagi Harum.

Seandainya belum ada Nata di sisi Hangga, pasti Harum akan merona mendengar kalimat berbau pujian itu.

“Oh, begitu ya. Jadi, kamu sering sarapan berdua sama Harum nih ceritanya,” sindir Nata.

Tampak sekali kilatan cemburu di manik mata wanita cantik itu.

Hangga hanya dapat mengembuskan napas berat menanggapi reaksi istri barunya.

Begini rupanya memiliki dua istri. Tadi ia merasa tidak enak dengan Harum si istri pertama, sekarang ganti merasa tidak enak dengan Nata si istri kedua.

1
Siti Rahayu
harum lebay pisan plinplan
Siti Rahayu
hahaha liat kandangnya saja
delfastri
ehh..Thor asal elu tau ya si nata mang kagak jahat..yang jahat itu eluu..Napa bikin story kek gini banget..coba lu bikin karakter jelek si nata..mungkin gua bisa ketawa jahat sekarang..tapi gimana mau ketawa mau nangis aja rasanya gimana..jadi bingungkan gua padahal cuma tinggal baca aja..maaf ye thoorrr
delfastri
lah ya banyak cuyyy..jgnkan modelan Hangga sekaliber kiyai yg kita duga pemegang kuncinya syurga aja masih banyak yg lebih dari Hangga jangan kata pacaran bini aja bisa sampai..lebih dari 2 dengan dalih ikuti sunahnya nabi..walau itu cuma sebagai alibi..yg di ikuti cuma banyak jumlahnya aja tapi gak sanggup ngikutin hal sebenar poligaminya nabi..dimana yg dinikahin Janda banyak anak Ama umur lebih diatas 60..ada satu yg mudahan dikit lw gak salah 45 an umurnya gitu..yg dilihat status jandanya aja ma bohaynya..malah ada noh ngejandain bini demi ngebiniin janda..error gak tuh..🤣🤣🤣
Bunda Iwar
Luar biasa
Henrita Henrita
tdk layak untuk di baca
Nadia
jujur aku bacanya tak loncat loncat emang dasarnya aku gak suka cerita poligami, 🤭🤭
Nadia
ya sama Yuda saja, jgn balikan sama si hangga
Nadia
pisah aja si Hanum, rumah tangga gak sehat
Anonymous
ceritanya menarik
Alfi Yah
Lumayan
Alfi Yah
Kecewa
MFay
eng, ing, eng, seru uyy
sungguh nikmat kn mas Hangga poligami itu 😈
MFay
Lah, sabar donk Nat 🤭 Harum kn istrinya jg 😁
asya yussi
Luar biasa
dhedoy wahyudi
cerita ngacak.. mna harum yang mau di bawa ke kantor
Idah Faridah
y nggak.jahat
yg bener nggak sadar diri
perempuan yang merendahkan diri sendiri demi cinta yg akhirnya di telan waktu
Aas Khasbiyah Khalik
Hangga kan gak berkulit putih dr.yuda pasti
Asma Rani
Luar biasa
Nasriati Bakri
kenapa baca novelmu thor seakan aku menbaca kisah ka2k laki2ku menikah dg wanita di jodohkan dgnnya dan meninggalkan kekasihnya di manado pdh sangat mencintainya namun perbedaan keyakinannya yg mengharuskan menyalani perjodohan walaupun bundaku sangat menyayangi ka micke tp dlm agama kami tk bisa menikah berbeda keyakinan.tapi ka2kku setia pd istrinya walaupun tk memiliki anak smpai skrg.bersyukurnyaf dia dan ka micke mereka bershbt sampai hr ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!