Hai, Reader ini novel keduaku. Semoga cerita ini bisa menjadi pilihan kalian.
Wiana Maharani biasa di panggil Ana. Seorang gadis cantik, supel dan cerdas.
Menjalin kasih dengan seorang pria ganteng, baik dan humoris, bernama Satria Pramudya.
Mereka menjalin kasih sejak duduk di bangku SMP sampai kuliah. Hubungan mereka terjalin hampir 10 tahun.
Siapa sangka saat mereka selesai wisuda, orang tua Ana menjodohkannya dengan seorang CEO tampan bernama Fidy Eka Sakti dengan usia yang sudah memasuki 30 tahun.
Padahal saat itu, Satria sudah berencana untuk melamar Ana ketika kuliah mereka telah selesai.
Bagaimana perjalanan cinta mereka ?
Apakah Satria dan Ana akan berjodoh ?
Atau sebaliknya seorang CEO dingin dengan usia yang matang akan menjadi jodoh Ana?
Ikuti kisah cinta mereka dalam Jodoh Tak Pernah Salah Memilih.
Kebencian, dendam dan masa lalu pun mewarnai novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hati Fidy
Bab 25
"Jodoh Tak Pernah Salah Memilih "
Fidy menatap wajah Laura yang terbaring tak berdaya di ruang ICU,dari pertama mereka berjumpa dan di jodohkan,Fidy berusaha keras mencintai Laura.
Laura yang dulu bernama Jasmin Aulora,,teman kuliah Fidy dan Kelvin, Laura seorang gadis yang sangat cantik dan menjadi salah satu bunga kampus di universitas mereka.
Kelvin dari dulu menaruh hati kepada Laura,tapi sayang Laura sudah jatuh hati kepada Fidy,,apa lagi orang tua mereka sudah menjodohkan mereka dari kecil.
Tapi entah lah sosok cantik dan sempurna Laura,tidak mampu membuat dawai hati Fidy bergetar,, sampai dia menemukan sosok Ana, yang saat itu masih memakai seragam putih biru.
Apa lagi saat Fidy mengetahui jika Ana adalah anak yang hanya di gunakan untuk balas dendam,,rasa benci Fidy kepada kedua orang tua Ana dan rasa dendam keluarga mereka,,tak mampu meredam rasa cinta Fidy pada Ana.
Ingin sekali dia menghajar Satria,,yang berpacaran dengan Ana dari semenjak mereka duduk di bangku SMP.
Waktu Fidy pertama kali melihat Ana,,dia pikir Ana dan Satria hanya cinta monyet,, ternyata berlanjut sampai mereka kuliah,,bahkan Fidy mendapatkan informasi jika selesai wisuda Satria akan melamar Ana.
Itulah yang menyebabkan Fidy,,meminta segera cepat di nikahkan dengan Ana,dan saat dia tahu jika Ana sangat mencintai Satria sampai rela bunuh diri, amarah Fidy sangat memuncak, sehingga dia menerima ide Laura untuk melakukan Surrogate Mother ( menyewa rahim Ana untuk mengandung anak mereka ).
Fidy menghela napas,, tiba-tiba dia teringat Ana,, padahal Laura di ruang ICU sedang terbaring lemah dengan bertarung nyawa.
"Ana,, sedang apa dia sekarang..??"Fidy berkata sambil mengambil ponsel nya.
"Hallo bi.."Ucap Fidy saat sambungan telepon tersambung.
"Oh ya..."
"Suruh dia masak lagi,,bilang saya mau makan malam di rumah.."Fidy berkata sambil menutup telepon nya,, senyum pun terulas di bibir nya.
Saat dia berbalik untuk melangkahkan kaki nya, tiba-tiba Aksa sudah berada di hadapan nya,, menatap Fidy penuh selidik.
"Kamu akan menemui wanita itu..??"Tanya Aksa masih dengan tatapan tajam.
"Dia istri ku,,wajar jika aku menemui nya.."Ucap Fidy malas tanpa menatap Aksa.
"Laura istri sah mu,,dia lebih membutuhkan mu.."Aksa berkata dengan penuh penekanan.
"Sudah ada perawat yang menjaga nya di ruang ICU.."Fidy berkata sambil melangkah kan kaki nya kembali hendak meninggalkan Aksa.
"Kalau kamu terus membantah ku,, jangan salah kan jika misi balas dendam kita semakin di percepat,,dan kamu pasti tahu apa yang akan terjadi pada wanita itu..."Ucap Aksa dengan penuh ancaman.
Ucapan Aksa,, mampu membuat langkah Fidy terhenti.
Fidy membalikkan tubuhnya menghadap Aksa yang selalu kemana-mana di temani oleh dua bodyguard nya.
"Lihat saja,,berani kau menyentuh nya,,aku juga bisa berbuat nekat..."Fidy berbisik di telinga Aksa,sambil mata nya melirik ke ruang ICU tempat dimana tubuh Laura berbaring.
Dengan menyunggingkan senyum kemenangan,Fidy pun bergegas meninggalkan Aksa yang terlihat wajah nya memerah dan tangan nya mengepal keras menatap kepergian Fidy dengan penuh kemarahan.
"Anak kurang ajar,,kalau tahu dia akan jadi penentang,, tidak akan ku biarkan dia hidup waktu kecil.."Ucap Aksa penuh emosi.
**********
Sementara itu di kediaman tempat tinggal Fidy.
"Masakan Nyonya sangat enak,,maaf,apa Nyonya bisa memasak lagi untuk makan malam..??"Tanya bi Minah.
Ana mengerutkan kening nya sambil menatap bi Minah.
"Yakin masakan saya enak bi..??"Tanya Ana penuh selidik.
"Ya Nyonya benar,,pak Tarjo dan Wira ( satpam di rumah Fidy) juga bilang kalau masakan Nyonya lebih enak dari masakan saya.."Ucap bi Minah tersenyum.
Ana berpikir sejenak,,kemudian dia mengangguk tanda setuju.
"Oke,,tapi ada syaratnya ??"Ucap Ana tiba-tiba mempunyai ide.
"Syarat apa Nyonya...?? Tanya bi Minah.
"Tentang tuan Fidy bi.."Ucap Ana santai.
"Maksud Nyonya...??"Tanya bi Minah.
"Aku ingin tahu tentang keluarga tuan Fidy,, misalnya tentang almarhumah ibu nya..."Ana berkata sambil menghampiri bi Minah.
"Maaf Nyonya kalau untuk itu,,saya belum bisa bercerita.."Ucap bi Minah.
"Yang jelas almarhumah ibu nya tuan Fidy itu wanita yang baik dan lembut..."Ucap bi Minah lagi
"Nyonya Ana sebaiknya jangan terlalu banyak bertanya,, karena akan menyakiti dan membuat nyonya terluka..."Bi Minah berkata sambil menatap nanar ke wajah Ana.
"Tapi aku harus tahu apa yang sebenarnya terjadi bi..??"Sampai aku harus di korban kan..."Tanya Ana dengan suara parau.
"Maaf kan saya Nyonya,,ini semua bukan wewenang saya,,tapi kalau boleh saya saran kan,, tetaplah berada di samping tuan Fidy, karena Nyonya akan aman bersama nya.."Ucap bi Minah tegas.
"Lho kenapa bi..?"Tanya Ana penasaran.
"Bibi sudah bilang Nyonya jangan banyak tanya,dengan berjalannya waktu Nyonya pasti mengerti dan tahu semua nya.."bi Minah berkata dengan membuang pandangannya dari wajah Ana,,tampak raut kesedihan di wajah nya.
"Tapi apa saya boleh tahu tentang Nyonya Laura bi...??"Tanya Ana menatap sendu bi Minah,,Ana sadar jika bi Minah menyimpan suatu duka.
Bi Minah menghela napas.
"Nyonya Laura teman sekolah tuan Fidy dan sudah di jodohkan oleh keluarga,, karena tuan Aksa dan orang tua Nyonya Laura berusaha baik.."Jelas bi Minah.
Ana manggut-manggut.
"Nyonya sebentar lagi makan malam,,maaf,sebaik nya Nyonya masak sekarang..."Bi Minah berkata sambil menatap Ana sendu.
"Baiklah,,saya akan segera masak.."Ucap Ana tersenyum manis sambil melangkahkan kaki ke dapur.
Bi Minah tersenyum menatap punggung Ana yang melangkah ke dapur.
Sesampainya di dapur,Ana melihat bahan-bahan yang tersedia,,sambil berpikir apa yang mau di masak.
Ana langsung mengembangkan senyum nya,, dengan semangat dia langsung mengambil ayam, tempe,dan kangkung,,dengan lihai nya Ana langsung mengeksekusi bahan-bahan tersebut.
Hanya butuh waktu satu jam, masakan Ana sudah tersaji rapi di meja makan.
"Tralala...."Ucap Ana tersenyum mengembangkan tangan nya.
"Bagaimana bi,,ini sudah sesuai dengan menu kesukaan tuan Fidy Khan..??Tanya Ana menatap bi Minah dengan senyum yang menghiasi wajah nya.
Bi Minah menatap menu di meja makan,, kemudian menatap Ana dengan tatapan aneh.
"Kenapa menatap aku seperti itu bi..??"Apa ada yang salah dengan masakan ku..??"Tanya Ana dengan tatapan bingung.
"Tidak Nyonya,,masakan Nyonya terlihat sangat enak,,tadi bibi sempat mencicipi nya saat masak,rasa nya pas sekali.."Bi Minah berkata sambil tersenyum menatap Ana.
"Kalau begitu,salah nya di mana ya bi..??"Tanya Ana sambil mengerutkan keningnya.
"Apa Nyonya tahu jika tuan Fidy akan makan malam di rumah..??"Tanya bi Minah dengan wajah penuh selidik.
"Apa tuan Fidy mau makan malam di sini...??"Tanya Ana kaget sambil menutup mulut nya
"Memang nya kenapa kalau aku mau makan malam di rumah ku sendiri...??"Ada larangan...???"
Tiba-tiba ada suara bariton di belakang Ana,yang membuat jantung Ana ingin meloncat keluar.
******************
Dukung dan ikuti terus dech ceritanya ga salah seru sama novel pertama ku.
Yang kepo dengan novel pertama ku yang sudah tamat,,jangan ragu-ragu untuk mampir.
buat novel lihatlah dari semua sudut pandang jangan hanya monoton melihat dari sudut pandang pemeran utama wanita, lihat lah juga dari sudut pandang pemeran utama pria seperti karakter fidy, apakah kalau kalian merasakan diposisi fidy adilkah diperlakukan seperti itu??????
amanda yang sudah disakiti zydan semudah itu dimaafkan dan amanda Terima begitu saja perlakukan zydan, dan wanita pelakor tidak dianggap salah karena menghancurkan rumah tangga orang, apakah adik kalau novelnya kalau begini dan apakah adil jika ama dan dibuat karakternya kayak itu???
itulah yang saya maksud dinovel ini
*apakah adil ana yang melakukan begitu banyak kesalahan semudah itu diterima kembali
*apakah adil satria menghancurkan dan merebut istri orang tapi dianggap bukan kesalahan
*apakah adil buat fidy, dengan semua kelakuan ana, istri pelukan dan gampang kontak fisik dengan pria lain, mantan dengan tidak ada penyesal dan bahagia mau menikah dengan pria lain saat tidak jadi menikah segampang itu fidy harus menerimanya kembali, apakah adil buat fidy
kita bahas dulu novel penyesalan zidan konfliknya suami melakukan kesalahan
suami akan dibuat
*mendapat balasan (ditinggalkan)
*dibuat menyesal sangat dalam
*tidak semudah itu dimaafkan , harus dibuar mengemis maaf dulu, dibuat berjuang keras dulu, dan harus membuktikan diri dulu
istri dibuat
*tegas tidak mudah memaafkan dan memilih pergi
*akan dihadirkan pria lain yang baik dan jadi penolong
*sosok wanita lain baing masalah dicap pelakor dan dilaknat
coban banding dengan novel ini
konfliknya istri melakukan kesalahan banyak sekali kesalahan fatal
*tidak perlu repot2 karena semudah itu dimaafkan, tidak ada namanya berjuang, tidak ada Namanya mengemis maaf, tidak ada nama menyesal mengaku salah, tidak nama minta maaf karena sudah sangat menyakiti
*karakter suami dibuat bodoh semudah itu Terima atau memaafkan kembali kayak tidak ada wanita lain saja
*author tidak akan berani hadirkan wanita lain yang baik dan jadi penolong bagi sang suami yang disakiti kalaupun ada tetap dicap pelakor dan dibinasakan
* pria lain sanga biang masalah tetap saja dipuja2 walau pun dbuat mati tapi dibuat kayak pahlawan padahal dia yang menghancurkan dan merebut istri orang
author merasa adilkah dalam dua novel ini saja