Sheva harus memenuhi janji keluarganya dengan cara menerima perjodohan antara dua keluarga,sebagai pembalasan hutang pada masa lalu karena telah membantu membangkitkan perusahaan keluarganya yang hampir bangkrut. Di usianya yang baru menginjak dua puluh dua tahun itu ia harus menerima di jodohkan dengan laki-laki yang dulu pernah ia kenal sebagai teman masa lalunya. Meski begitu karena sempat tidak bertemu selama lima tahun,sikap dan penampilan keduanya berubah drastis. Padahal di sisi lain Sheva telah memiliki seorang kekasih dan keduanya telah menjalin hubungan kurang lebih tiga tahun ini.
Akankah Sheva bisa memenuhi permintaan keluarganya itu?
Atau ia harus membuat keluarganya mengerti bahwa dirinya mempunyai pilihan lain untuk masa depannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindu Setia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 25
Setelah mengantarkan sahabatnya,Sheva kembali ke kamarnya dan langsung mencari ponsel untuk menghubungi Marcell. Beberapa saat panggilannya tidak membuahkan hasil namun Sheva mencobanya kembali sampai akhirnya Marcell menjawab
"Ada apa Va? saya lagi meeting ini"
"Maaf kak,aku cuma mau ngasih tahu aja kalau nanti malam kakak datang ya ke acara makan malam bareng keluarga untuk merayakan wisuda Sheva" tuturnya
"Iya nanti saya hubungi lagi ya" jawab Marcell yang kemudian memutuskan telfonnya
Sheva sedikit kecewa tetapi ia juga harus mengerti jika posisi kekasihnya saat itu sedang bekerja,tiba-tiba ketukan pintu mengejutkannya.
"Mami,ada apa mi?" tanya Sheva yang membuka pintu sambil melihat maminya sudah berada di sana membawakan sebuah baju untuknya
"Ini mami mau antar kan dress yang akan kamu kenakan nanti malam,ini rancangan mama Hana loh Va"
"Oh,makasih mi. Nanti Sheva pakai"
"Oh ya kamu nggak dengar kabar dari Morgan?"
"Enggak mi,memang kenapa?"
"Mami dengar katanya dia kabur ke US"
"Hah serius mi?"
"Itupun juga baru gosip saja sih dari teman-teman arisan mami"
"Mami nggak lagi mencoba buat menyalahkan om dan tante William kan?"
"Ya enggak lah sayang,mana mungkin. Mami sama papi kalau sudah kelar masalahnya ya sudah akan kembali seperti semula lagi. Cuma ya kamu tahu sendiri untuk menerima Morgan kembali seperti mami dan papi perlu pikir panjang"
"Ya udahlah mi,lagian juga sudah berlalu kan"
"Iya sayang,kamu istirahat ya biar fresh nanti malam"
"Iya mi"
Waktu Pun cepat berlalu,setelah selesai bersiap
Sheva turun menemui kedua orang tuanya yang sudah menunggunya sedari tadi,mereka akan berangkat menuju restauran tempat di ada kan nya acara makan malam. Jalanan malam ini lumayan ramai padat,di dalam mobil Sheva memilih diam sambil memainkan ponselnya. Ia mengirimkan pesan kepada Marcell bertanya apakah dia akan datang,namun tidak satu pun pesannya mendapatkan jawaban.
Sesampainya di sana Hana dan mamanya sudah lebih dulu sampai,mereka menyambut kedatangan Sheva dan orang tuanya.
"Selamat malam tuan dan nyonya Robert" ucap mama Hana
"Selamat malam juga mama Arum dan Hana,mari silahkan masuk" jawab nyonya Lista
Hana begitu senang bisa hadir di tengah-tengah keluarga kaya itu,ia bersyukur dapat berteman dengan Sheva dan Hana yang tidak pernah memandang latar belakangnya.
"Oh ya gaunnya begitu bagus ketika kamu pakai Va" ucap mama Arum
"Terima kasih tante,saya suka"
"Kamu memang pintar Ar,lihat bukankah itu cocok sekali untuk putriku?" imbuh nyonya Lista
"Iya jeng Lista,terima kasih selama ini sudah berlangganan di butik saya. Bahkan berapa gaun yang sudah jeng Lista dan Sheva beli tidak dapat terhitung"
"Jeng Arum bisa saja"
Tiba-tiba keluarga William dan Rania datang bersamaan
"Wah maaf lho jadi membuat semuanya menunggu"ucap tuan William
"Tidak apa-apa Will,kami juga baru sampai" jawab tuan Robert
"Maaf saya terlambat tuan Robert" ucap papa Rania
"Tidak apa-apa,ayo mari silahkan duduk"
"Hay Sheva,Hey Hana" ucap Rania
Mereka membalas dengan senyuman,acara makan malam itu dimulai dengan perasaan Sheva yang gelisah menunggu jawaban dari Marcell.
"Oh ya,pak Artur ini adalah Manager di perusahaan cabang saya.Sekaligus papa dari sahabat Sheva yaitu Rania" ucap tuan Robert kepada tuan William
"Dan ini adalah jeng Arum,dia mama dari sahabat Sheva juga yang bernama Hana" imbuh nyonya Lista
"Senang bertemu dengan kalian" jawab tuan William
Di pertengahan makan malam,Sheva pamit ke toilet untuk membersihkan diri. Kebetulan makannya sudah selesai dan dia bermaksud pergi untuk menghubungi Marcell.
Namun yang terjadi sama saja,Marcell tidak dapat di hubungi. Ketika Sheva akan kembali ke mejanya yaitu di privat room tiba-tiba ia melihat Marcell dengan seorang wanita makan di restauran itu juga. Tak pikir panjang Sheva langsung menghampiri mereka
"Kak Cello...."
Marcell menoleh ke arah sumber suara dan begitu terkejut saat mendapati Sheva berdiri di sampingnya
"Shevaa,kamu ngapain ada disini?"
"Saya yang harusnya bertanya seperti itu ke kakak,kenapa kakak bisa ada di sini dengan bu Anggun sementara aku sedari tadi mencoba menghubungi kakak namun tidak ada jawaban apapun"
"Marcell,sebenarnya ada hubungan apa antara kamu dan Sheva?" tanya Mrs.Anggun
"Nanti saya jelaskan,oh ya Sheva saya dan Mrs.Anggun hanya makan malam biasa disini. Kamu bagaimana bisa ada disini?"
"Saya dan keluarga saya juga sedang makan disini"
"Apaa????"
"Marcell,sebenarnya ada apa ini?"
"Mrs.Anggun nanti akan saya jelaskan"
"Nanti,nanti saya butuh sekarang" ucap Mrs.Anggun yang kemudian pergi meninggalkan mejanya
"Kakak ada hubungan dengan bu Anggun?"tanya Sheva penuh selidik
"Enggak ada,saya hanya makan malam bersama saja karena kebetulan tadi waktu meeting kita nggak sempat makan"
"Terus kenapa kakak nggak bisa di hubungi?"
"Aduh Va ponsel saya lowbat,maafkan saya ya. Jadi sekarang kamu mau saya temani ke meja kamu?"
"Nggak usah,lagi pula acara makan malam aku sudah selesai"
"Ya sudah,saya antar pulang ya?"
"Nggak perlu,saya bareng mami dan papi saja"
"Kamu nggak marah kan sama saya Sheva?"
"Entahlah,Sheva mau kembali ke meja takut mami sama papi khawatir"
"Ya sudah kalau begitu kamu hati-hati"
Sheva pergi meninggalkan Marcell,sesampainya di sana semua menatapnya karena ekspresi Sheva yang seperti badmood.
"Sayang kamu kenapa?" tanya nyonya Lista
"Gak kenapa-kenapa mi"
"kamu yakin?"
"Iya mi"
Acara makan malam itu di lanjutkan dengan saling ngobrol,begitu juga Hana,Rania,dan Sheva yang saling bercerita. Namun sekarang Sheva sama sekali tidak fokus dan hanya berdiam diri sedangkan Hana dan Rania sibuk dengan lelucon masing-masing