Bagaimana bila di malam pernikahan mu dengan kekasih mu, kamu malah menemukan calon istri mu sedang bermesraan dengan pria lain dan kamu yang merasa frustasi malah mabuk - mabukan dan dengan tidak sengaja malah merenggut kesucian dari gadis yang sudah kamu anggap sebagai adik kandung mu sendiri.
Itu semua terjadi pada Aydan Atallah Balendra yang merenggut sesuatu yang berharga dari gadis berkaca mata yang cantik dan periang juga sangat menyayangi nya yang bernama Nara Ayesha Razkya sehingga gadis itu berubah jadi gadis dingin yang sangat membenci nya.
Akankah Aydan dapat mengembalikan keceriaan dan kasih sayang Nara pada nya, atau sebalik nya rasa benci yang akan semakin bertambah saat Aydan berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan maaf dari Nara. Dan apakah cinta akan tumbuh dalam hati kedua nya? Kalian bisa membaca nya dalam novel ini yang merupakan lanjutan dari novel Terjebak Cinta CEO Tampan. Semoga suka🥰🥰🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Kembali pada waktu siang hari di mana semua masih berkumpul di rumah Nara.
Sementara di dalam tampak ramai karena semua nya sedang berkumpul, berbeda dengan Aydan yang hanya bisa melihat keramaian itu dari luar. Aydan kini berada di teras belakang, di mana ada kaca besar yang bisa menghubungkan tempat itu dengan ruang keluarga rumah Nara.
" Bagaimana rasa nya jadi anak yang tersisih kan?" Angga dan Rifki menghampiri Aydan yang sedang duduk termenung sendirian memikirkan sesuatu.
" Rasa nya sangat tidak enak" Aydan menjawab tanpa menolehkan kepala nya.
" Seandai nya saja kamu mau percaya ucapan ku saat itu, kamu pasti akan lebih cepat membuka kebusukan Karin dan tidak perlu sampai sefrustasi saat itu" Rifki berkata dengan nada mencibir.
" Aku tahu, dan aku juga menyesali itu" Aydan memutar bola mata nya malas.
" Cih, apa sekarang kau mau mendengarkan kata - kata ku?" Rifki menatap penuh arti pada Aydan yang malah mengerutkan kening nya. " Aku punya cara agar Nara tidak ketakutan bila dekat dengan mu" Rifki berbicara dengan penuh percaya diri.
" Aydan, kamu jangan mendengarkan dia, dia itu kan si raja usil. Apa kau lupa?" Angga menepuk pundak Aydan dengan cukup keras.
" Aku memang raja usil, tapi kalian juga jangan lupakan kalau aku sangat pintar" Rifki masih percaya diri.
" Katakan, apa ide mu?" Aydan pun akhir nya bertanya karena dia juga sudah tidak tahu apa yang harus dia lakukan agar bisa mendekati Nara, tidak ada salah nya dia mendengarkan ide dari Rifki karena walau pun gila tapi terkadang ide dari Rifki juga lumayan bagus untuk di lakukan.
" Apa kamu yakin ingin mendengarkan ide gila nya?" Angga mengangkat alis nya sebelah.
" Ya, tidak ada salah nya kita mencoba" ucap Aydan mantap sambil menganggukan kepala nya.
" Ya terserah padamu kalau begitu" Angga mengangkat bahu nya acuh.
" Baiklah sekarang pakai ini!" Rifki memberikan sebuah kaca mata tebal yang sama dengan jenis kaca mata yang biasa Nara kenakan dulu. Ya setelah kejadian itu Nara tidak pernah lagi memakai kaca mata nya.
" Apa ini?" Aydan membolak balikan kaca mata yang ada di tangan nya dengan tatapan penuh tanda tanya.
" Ish, seperti nya masalah yang kau hadapi sangat sulit bagi mu sampai - sampai kau berubah menjadi bodoh seperti ini" Rifki berkata dengan nada mengejek nya. " Ini nama nya kaca mata, kalau kamu tidak tahu" Rifki mengambil kaca mata dari tangan Aydan dan mengangkat nya.
" Ish, aku juga tahu ini kaca mata" Aydan kembali merebut kaca mata dari tangan Rifki. " Tapi ini untuk apa?" Aydan memutar bola mata nya malas.
" Ha ha ha..." Rifki tertawa lepas.
" Kenapa kau malah tertawa, cepat jelaskan! Aku juga ingin tahu itu untuk apa?" Angga juga penasaran dengan apa yang ingin di lakukan oleh Rifki.
" Ish, kalian ini tidak sabaran sekali! Sudah ku bilang pakai ini" Rifki pun langsung mengambil kaca mata dari tangan Aydan dan memakaikan nya pada Aydan. Sekarang rambut nya" Rifki pun terlihat mengotak Atik rambut Aydan dengan menggunakan minyak rambut yang dia bawa di kantong celana nya.
" Cih, seperti nya kamu sudah mempersiapkan semua nya. Seperti nya perlengkapan mu sudah sangat lengkap di dalam sana" Angga berkata dengan nada mencibir seraya menunjuk saku celana Rifki dengan dagu nya.
" Ha ha, om tahu saja" Rifki tertawa lepas. " Sekarang tinggal satu langkah lagi" Rifki pun mengeluarkan sesuatu lagi dari dalam kantong celana nya dan menempel nya pada wajah Aydan. " Selesai!" Rifki pun menepuk kan kedua tangan nya dan melihat penampilan Aydan dengan senyum bangga mengembang dari bibir nya.
" Astaga! Seperti nya kau masih dendam pada Aydan" Angga mengulum senyum di bibir nya.
" Apa maksud om? Memang kenapa dengan penampilan ku?" Aydan tampak bingung.
" Lihatlah!" Angga pun mengambil ponsel dari kantong nya dan menghadapkan layar ponsel yang sudah dia seting dengan kamera depan di hadapan Aydan sambil tertawa karena sudah tidak tahan lagi menahan tawa nya.
" Oh Tuhan, apa yang kau lakukan pada ku?" Aydan tampak kaget dengan penampilan nya seperti ini. " Kalau seperti ini bahkan mommy dan Daddy tidak akan mengenali ku" Aydan masih menilik penampilan nya dengan wajah yang masih kaget, namun sepersekian detik kemudian sebuah lengkungan muncul di bibir nya. " Kau hebat Ki, aku tidak menyangka kamu bisa sepintar ini" Aydan langsung memeluk erat Rifki dan kedua nya sama - sama tersenyum penuh arti kecuali Angga yang masih belum mengerti.
" Ck ck ck, baru kali ini orang di buat jelek malah bahagia seperti mu" Angga menggeleng kan kepala nya.
" Apa om tidak mengerti, dengan begini aku bisa dengan leluasa mendekati Nara" Aydan tersenyum penuh arti dan Angga pun kini ikut tersenyum karena sudah mengerti maksud dari mereka berdua.
Penampilan Aydan kali ini terlihat sangat cupu dengan kaca mata tebal bertengger di atas hidung nya, rambut yang klimis dan sebuah tompel di pipi kanan nya membuat penampilan Aydan terlihat sangat culun dan jauh dari kata tampan.
Sore hari nya, masih di rumah Nara di mana semua orang telah pulang ke rumah mereka masing - masing, hanya Aydan yang masih ada di sana dan berniat untuk mendekati Nara.
" Kalau seperti ini aku bisa mendekati Nara tanpa membuat nya ketakutan" batin Aydan tersenyum penuh arti menatap Nara yang sedang sendirian dari kejauhan.
Perlahan Aydan pun melangkah kan kaki nya mendekati Nara yang terlihat sedang sibuk dengan fikiran nya sendiri sambil merendam kaki nya di kolam renang yang ada di belakang rumah Nara.
" Hai" Aydan pun duduk di samping Nara membuat Nara menolehkan kepala nya melihat dengan tatapan menyelidik pria asing yang menghampiri nya.
" Kamu siapa?" Nara kembali melihat air di kolam renang.
" Kamu Nara kan, ternyata benar yang mereka bilang. Kamu cantik!" Aydan tersenyum manis kepada Nara yang tidak memperdulikan nya sama sekali.
" Pembohong" hanya itu yang keluar dari bibir Nara.
" Aku tidak berbohong, kamu benar - benar cantik" ucap Aydan lagi.
" Dan kamu terlihat sangat jelek" jawab Nara dengan nada dingin nya tanpa menghiraukan raut wajah Aydan saat ini.
" Kenapa Nara jadi bersikap dingin dan acuh pada semua orang tanpa menghiraukan perasaan orang lain?" Batin Aydan menatap Nara dengan tatapan bersalah nya.
Ya dulu Nara paling tidak suka ada seseorang yang menghina atau membuli orang lain, tapi kini dia malah dengan terang - terangan mengatai Aydan yang berpenampilan culun itu jelek. Sungguh Nara yang sekarang bertolak belakang dengan Nara yang dulu.
Aydan pun duduk di sana beberapa lama sambil mengajak Nara berbicara, namun Nara tetap saja bersikap acuh pada nya. Namun Aydan tidak menyerah dan akan mencoba nya lagi dan lagi untuk mendekati Nara.
Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🙏
spill visual aydan dan nara dong plis 🙏🏼🥰🥰