NovelToon NovelToon
Rahasia Sang Wanita Besi

Rahasia Sang Wanita Besi

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Fantasi Wanita
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

Rahasia Sang Wanita Besi

Sebagai sekretaris pribadi, Evelyn dikenal sempurna—tepat waktu, efisien, dan tanpa cela. Ia bekerja tanpa lelah, nyaris seperti robot tanpa emosi. Namun, di balik ketenangannya, bosnya, Adrian Lancaster, mulai menyadari sesuatu yang aneh. Semakin ia mendekat, semakin banyak rahasia yang terungkap.

Siapa sebenarnya Evelyn? Mengapa ia tidak pernah terlihat lelah atau melakukan kesalahan? Saat cinta mulai tumbuh di antara mereka, misteri di balik sosok "Wanita Besi" ini pun perlahan terkuak—dan jawabannya jauh lebih mengejutkan dari yang pernah dibayangkan Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Perjalanan Baru yang Penuh Bahaya

Pertarungan di ruangan itu semakin intens. Evelyn merasakan panas yang membakar tubuhnya. Sebuah kekuatan yang belum pernah ia sadari mengalir dalam nadinya, membangkitkan sebuah energi yang luar biasa. Sepertinya, darah yang mengalir dalam tubuhnya memang berbeda dari manusia biasa. Ada sesuatu yang lebih, yang terpendam dalam dirinya selama ini, dan kini, kekuatan itu mulai muncul begitu kuat dan mematikan.

Marcus mundur sedikit, menyeka darah yang menetes dari bibirnya. Matanya penuh kebencian, namun ada juga ketakutan yang samar. “Kau pikir ini akan mengakhiri semuanya?” ujarnya dengan suara yang rendah dan penuh amarah. “Kau belum tahu apa yang sesungguhnya sedang kau hadapi, Evelyn.”

Evelyn berdiri tegak di hadapannya, tangan terulur dengan kekuatan yang memancar dari dalam dirinya. “Aku tidak tahu apa yang sedang aku hadapi,” jawabnya dengan suara yang tegas, “tapi aku tahu satu hal—aku tidak akan membiarkan kalian menghancurkan hidupku lagi.”

Zayne berdiri di sisi Evelyn, siap sedia untuk melindunginya jika perlu. Dalam sekejap, dia merasakan ketegangan yang sama. Ini bukan lagi pertempuran biasa. Ini adalah perang yang lebih besar dari yang pernah mereka bayangkan. Dan Evelyn adalah kunci untuk mengakhiri semuanya.

Marcus tersenyum sinis. “Kalian pikir kalian bisa melawan kami? Kami lebih besar dan lebih kuat daripada yang bisa kalian bayangkan. Semua ini—semua yang kalian lihat sekarang—hanyalah sebagian kecil dari rencana besar kami.”

Dengan kata-kata itu, Marcus mengeluarkan sebuah senjata yang lebih kuat, sebuah pedang yang tampaknya terbuat dari logam yang tidak biasa. Pedang itu berkilau dengan aura gelap, dan seiring dengan gerakannya, udara di sekitar mereka terasa semakin berat. Evelyn merasakan ancaman itu, namun kali ini, dia tidak takut. Kekuatan yang mengalir dalam dirinya telah membuatnya siap menghadapi apa pun.

Marcus maju dengan cepat, menyerang Evelyn dengan pedangnya. Namun, Evelyn sudah siap. Dengan gerakan gesit, dia menghindar dan membalas dengan serangan balasan. Serangan mereka bertemu dengan dentangan keras, dan percikan api beterbangan di udara. Meskipun begitu, Evelyn merasakan bahwa pedang Marcus jauh lebih kuat dan lebih terlatih. Untuk pertama kalinya dalam pertempuran ini, dia merasa sedikit terdesak.

“Evelyn!” Zayne berteriak, mengingatkannya.

Evelyn tidak membuang waktu. Dengan segenap kekuatan yang ada, dia mengerahkan energi yang mengalir dalam tubuhnya. Dalam sekejap, cahaya yang sangat terang muncul dari tangan Evelyn, meledak seiring dengan serangan yang dilancarkannya. Marcus terkejut, mundur beberapa langkah, namun tak cukup untuk menghindar sepenuhnya. Cahaya itu membakar kulitnya, membuatnya terhuyung, meskipun hanya sesaat.

Evelyn berdiri dengan napas terengah, matanya berkilat. “Ini baru permulaan, Marcus. Aku sudah cukup mendengar kata-kata kosongmu.”

Marcus merasakan sakit yang luar biasa, namun senyum tak kunjung lepas dari wajahnya. “Kau pikir ini akan mengakhiri segalanya? Kekuatanmu itu hanya permulaan, Evelyn. Tapi kau belum siap untuk apa yang akan datang.”

Dia meraih sesuatu dari dalam jubahnya, sebuah batu hitam kecil yang tampak tidak biasa. Sesaat kemudian, batu itu mulai bersinar dengan warna yang mengerikan, mengeluarkan aura gelap yang menakutkan. Tiba-tiba, seluruh ruangan terasa bergetar. Zayne dan Evelyn merasa dunia di sekitar mereka bergetar hebat, seolah-olah ada sesuatu yang lebih besar sedang dibangkitkan.

“Tidak...” Zayne berbisik, terkejut.

“Apa yang kau lakukan, Marcus?” teriak Evelyn, tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Marcus tertawa rendah, suara itu memekakkan telinga. “Aku baru saja memanggil kekuatan yang lebih besar. Kau takkan bisa menghadapinya. Tidak dalam kondisi seperti ini.”

Batu hitam itu menyebarkan gelombang energi yang sangat kuat, mengubah segala sesuatu di sekitarnya menjadi gelap. Ruangan yang tadinya terang benderang kini berubah menjadi kegelapan pekat yang tidak bisa ditembus oleh mata. Sebuah entitas raksasa mulai muncul dari kegelapan itu, sosok yang begitu besar dan menakutkan, dengan mata merah yang menyala.

Evelyn terkejut melihat makhluk itu. Rasanya seperti dunia mereka telah berubah menjadi mimpi buruk. Sosok itu tidak hanya besar, tetapi juga memiliki kekuatan yang jauh melampaui apa yang pernah ia rasakan.

Zayne menatap Evelyn dengan penuh kekhawatiran. “Kita harus segera keluar dari sini, Evelyn. Ini bukan musuh yang bisa kita kalahkan dengan cara biasa.”

Namun, Evelyn tidak bergerak. Dia merasa ada sesuatu dalam dirinya yang mulai terbangun. Sesuatu yang jauh lebih kuat dari yang dia kira. Kekuatan dalam dirinya—kekuatan yang selama ini terpendam—sekarang mulai bergelora seperti api yang tak bisa dihentikan.

“Kekuatan itu... Ada di dalam diriku,” gumam Evelyn. “Aku harus mengendalikannya.”

Marcus melihatnya dengan senyum puas. “Kau pikir kau bisa mengendalikan kekuatan itu? Itu adalah bagian dari dirimu yang harusnya kau hindari. Kau takkan pernah bisa memahaminya.”

Namun, Evelyn tidak mendengarkan. Dengan keberanian yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, dia menatap makhluk raksasa itu. Ia memusatkan seluruh energi yang ada dalam dirinya, merasakan setiap tetes kekuatan itu bergetar. Tanpa sadar, dia mengangkat tangannya, dan cahaya yang sangat terang muncul di sekelilingnya.

“Kekuatan ini... akan kutuangkan untuk menghentikanmu!” Evelyn berteriak.

Cahaya itu semakin terang, hingga membuat ruangan yang gelap gulita itu terbangun kembali. Entitas raksasa itu menderita, terhuyung mundur dengan setiap gelombang energi yang dikeluarkan Evelyn. Namun, makhluk itu tidak menyerah begitu saja. Dengan kekuatannya yang besar, ia meluncurkan serangan balasan yang begitu kuat hingga Evelyn hampir terjatuh.

Zayne berlari mendekat, melindunginya dari serangan makhluk itu. “Evelyn, fokus! Jangan biarkan dirimu terjebak!”

Evelyn mengangguk, mencoba untuk tetap tenang meski rasa takut mulai merayap dalam dirinya. Dia tahu bahwa ini adalah pertarungan hidup dan mati. Jika dia gagal, maka semuanya akan hancur.

“Aku tidak akan menyerah...” gumam Evelyn, matanya bersinar penuh tekad. “Tidak akan pernah.”

---

Dengan kekuatan yang mengalir melalui tubuhnya, Evelyn merasakan ada sesuatu yang luar biasa. Energi itu bukan sekadar kekuatan fisik atau kekuatan sihir biasa; itu adalah energi kehidupan, sebuah kekuatan yang lebih dalam dari sekadar kemampuan magis atau kekuatan yang dapat dilihat dengan mata. Itu adalah kekuatan yang menghubungkan segala hal—alam semesta, kehidupan, dan bahkan kehendak Tuhan yang lebih besar. Energi itu adalah inti dari dirinya yang paling dalam, dan kini, akhirnya, ia menyadari bahwa kekuatan itu selalu ada dalam dirinya.

Meskipun makhluk raksasa yang muncul dari kegelapan itu terus mengamuk, Evelyn tidak mundur. Ia menggenggam erat energi yang ada dalam dirinya, memusatkan perhatian sepenuhnya pada cahaya yang bersinar di tangan kirinya. Dengan gerakan penuh keyakinan, ia mengangkat tangan kanan, dan sebuah bola energi yang cemerlang terbang dari ujung jarinya, menghantam tubuh raksasa itu dengan ledakan yang luar biasa.

Ledakan itu menghentakkan seluruh ruangan, mengguncang tanah di bawah mereka. Udara dipenuhi dengan panas yang menggelegar, dan seketika seluruh ruangan berubah menjadi putih terang. Namun, makhluk itu masih berdiri tegak, meskipun sepertinya terluka parah. Dengan mengerang, ia menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan raungan keras yang mengguncang seluruh bangunan.

Zayne, yang melihat Evelyn berdiri teguh, merasa kekaguman mendalam terhadapnya. Namun, rasa khawatir tak bisa hilang dari matanya. "Evelyn, hati-hati!" serunya.

Evelyn, yang masih berdiri dengan keyakinan yang kuat, tidak mengindahkan peringatan Zayne. “Aku bisa menghadapinya. Ini adalah ujian untukku,” jawabnya dengan suara yang tegas, meskipun hatinya berdebar-debar.

Marcus tertawa dengan sinis dari tempatnya berdiri. “Kalian benar-benar tidak tahu apa yang sedang kalian hadapi. Tidak ada yang bisa menghentikan Tiranos, raksasa yang kukendalikan. Tak ada yang bisa mengalahkannya.”

Dengan satu gerakan tangan, makhluk raksasa yang bernama Tiranos itu bergerak maju lagi, kali ini dengan lebih agresif. Cahaya yang datang dari tangan Evelyn menyilaukan, namun tidak cukup untuk menghentikan makhluk itu. Tiranos, dengan ukuran tubuh yang besar dan kekuatan yang luar biasa, bergerak cepat dan meluncurkan serangan dengan cakar besar yang mampu merobek batu besar.

Evelyn menghindar, melompat ke samping dengan gesit, tetapi Tiranos tidak memberinya waktu untuk bernapas. Ia meluncurkan serangan lainnya, dan kali ini, Evelyn tidak bisa menghindar sepenuhnya. Cakar raksasa itu mengenai pundaknya, membuatnya terhuyung. Sebuah rasa sakit yang hebat menyebar ke seluruh tubuhnya, tetapi Evelyn menggertakkan giginya, berusaha untuk tidak terjatuh. Dalam hatinya, dia tahu bahwa dia harus segera mengakhiri pertempuran ini.

“Zayne, aku butuh bantuanmu!” teriak Evelyn, mengerahkan sisa tenaganya untuk berdiri tegak lagi.

Zayne, yang sejak tadi memantau pergerakan mereka, segera bergerak maju. Dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, dia mengalirkan energi melalui tubuhnya dan meluncurkan serangan yang lebih kuat. Cahaya biru kehijauan mengelilinginya, membentuk perisai di sekelilingnya yang melindunginya dari serangan-serangan Tiranos.

Tiranos, yang merasa terancam, mengalihkan perhatian ke Zayne dan meluncurkan cakar besar ke arahnya. Namun, Zayne sudah siap. Dengan kecepatan yang luar biasa, ia menghindari serangan itu, lalu menggunakan kekuatan yang lebih besar lagi untuk menyerang balik.

“Evelyn, kita harus menghentikannya bersama-sama!” kata Zayne dengan suara tegas, meskipun jelas bahwa mereka berdua tengah berada dalam bahaya yang luar biasa.

Evelyn mengangguk, mengetahui bahwa mereka hanya memiliki satu kesempatan untuk mengalahkan Tiranos. Dengan energi yang tersisa, Evelyn memusatkan semua kekuatannya pada satu serangan besar, sementara Zayne memfokuskan semua kemampuannya untuk menahan Tiranos dan menjaga ruang geraknya tetap terbatas. Evelyn menggenggam energi itu erat-erat, melepaskannya dalam sebuah ledakan besar yang menerangi ruangan gelap itu.

Kekuatan yang tak terbayangkan itu menghantam Tiranos, dan dalam sekejap, tubuh besar makhluk itu terhuyung mundur. Ledakan itu begitu besar sehingga menghancurkan dinding-dinding sekitarnya. Tiranos mengeluarkan raungan yang menggema, tetapi meskipun tubuhnya tersentak, ia masih belum menyerah. Namun, kini ia terlihat lebih lemah, lebih rentan.

Evelyn tidak memberi Tiranos kesempatan untuk pulih. Dengan semua yang tersisa dalam dirinya, dia mengirimkan satu serangan terakhir yang luar biasa. Cahaya itu membakar habis Tiranos, membuat makhluk itu terjatuh dengan suara gemuruh, meledakkan tubuhnya dalam cahaya yang terang. Seiring dengan runtuhnya makhluk itu, Evelyn terjatuh ke tanah, kelelahan. Zayne bergegas mendekatinya, membantunya bangkit.

“Kita berhasil,” bisiknya, meskipun jelas bahwa mereka berdua kelelahan.

Marcus, yang melihat kekalahan Tiranos, hanya bisa menghela napas panjang. “Kalian memang lebih kuat dari yang kuperkirakan,” katanya dengan suara berat. “Tapi ini belum berakhir. Aku punya lebih banyak rencana untuk kalian.”

Evelyn dan Zayne saling berpandangan, menyadari bahwa pertempuran ini hanyalah bagian kecil dari sesuatu yang lebih besar. Mereka berhasil mengalahkan Tiranos, namun ancaman dari Marcus dan pasukan di baliknya masih jauh dari selesai. Rencana besar yang mereka hadapi masih terjalin, dan jalan mereka ke depan tidak akan pernah mudah.

Namun, Evelyn merasa lebih kuat daripada sebelumnya. Perasaan itu—perasaan kekuatan yang datang dari dalam dirinya—adalah sesuatu yang tidak bisa dia abaikan. Seperti energi yang mengalir dari bumi dan langit, dia tahu bahwa dia lebih dari sekadar wanita yang dia kira dulu. Dia adalah kunci untuk menghentikan semua ini, dan tidak ada yang bisa menghalanginya.

Dengan penuh tekad, Evelyn menatap Marcus, yang masih berdiri di sana dengan senyum penuh tipu daya. “Jika ini yang harus aku hadapi, maka aku akan menghadapi apapun itu. Aku akan melindungi apa yang aku cintai.”

Marcus hanya tersenyum, namun kali ini senyum itu terlihat sedikit lebih pudar. “Jangan terlalu yakin, Evelyn. Dunia ini lebih rumit daripada yang kau kira.”

Evelyn tak menggubrisnya. Ia menatap ke depan, bertekad untuk menjalani perjalanan baru ini, meskipun penuh bahaya dan ketidakpastian.

---

1
Yhunie Andrianie
tiba" adrian sama damian hilang..kmna mrka??
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
semoga bahagia selalu buat kalian
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
Alhamdulillah kalau berhasil mereka melakukan nya
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
terus bersama kalian biar bisa terungkap teka teki nya
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
kau pasti bisa lyn
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
semoga aja menang di pertempuran itu
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
kalau pintu nya tertutup gak bisa keluar dong
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
semoga aja rahasianya terbongkar
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
mudah²n ini jalan terbaik buat mereka
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
bener harus bersama² melakukan nya kalau sendirian bisa gawat tuh
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
kira² mereka memilih yang mana yaa
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
kalau gak mau kerja sama ya jangan di paksa dong 😡
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
siapa org yang sedang mata²n elyn yaa
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
siapa tuh sosok yang bertopeng apakah dia suruhan leo
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
bnr selesai aja misi nya baru deh nanti bicara soal perasaan 🤭
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
pasti kalian bisa menghancurkan musuh² itu
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
meskipun Leo udh ditahan masih aja ada musuh lain yang mau mengalahkan lyn dan teman² nya,
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
hati hati takutnya ada jebakan disana,semoga aja kalian menang melawan leo
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
semoga misi nya berhasil mengalahkan leo
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
JD benar kah lyn itu hasil penelitian dari leo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!