NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan Ceo

Wanita Pilihan Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Menyembunyikan Identitas / Trauma masa lalu
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Dwiezy

SPIN OFF NOVEL "ISTRI PENGGANTI CEO"

Alexander David Mahendra adalah seorang pengusaha yang sukses, membawa perusahaan keluarganya menjadi perusahaan kampiun di kancah nasional dan internasional. Sikapnya yang terkenal arogan, tegas dan keras membuat siapapun tidak berani membantah perkataannya.

Di balik sikap kerasnya, David memiliki pengalaman masa lalu yang membuatnya tidak mudah jatuh cinta. Dan bertemulah ia dengan Adrena Clarissa Putri.

Adrena Clarissa Putri adalah seorang Waiter Pub, yang di datangi David. Karena sesuatu hal, Rena dapat menarik perhatian David dari sekian banyak wanita yang pernah di kenalnya itu.

Rena sendiri tidak ingin berada di lingkungan orang - orang kaya dan terpandang untuk menghindari terbongkarnya jati dirinya. Sehingga ia berusaha menjauhi David.

Dapatkah Rena menjauhi Alexander David Mahendra, saat pria itu sudah menargetkan dirinya? Dan apa rahasia masa lalu yang di miliki oleh Adrena Clarissa Putri?

Nantikan terus kisah mereka ya~~~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berada di Rumah David

Rena terbangun pagi itu, dengan rasa sakit di pipinya. Walaupun pipinya tidak membengkak, tetapi tanda merah itu masih ada samar - samar. Waktu masih menunjukkan 6 pagi, namun ia teringat harus sudah berada di rumah David pukul 06.30. Maka ia pun segera beranjak dari ranjangnya dan berjalan menuju kamar mandi. Rena tidak berlama - lama untuk mandi, hanya lebih menggunakan banyak waktu untuk menggosok giginya karena wajahnya sangat sakit bekas tamparan Mira tadi malam.

Pukul 06.30 terdengar suara ketukan di pintu apartemen Rena dan Rena pun membukanya. Eddy dengan berseragam rapi berdiri di sana.

"Selamat Pagi, Mbak Rena. Bapak David meminta saya untuk menjemput Mbak Rena," ujar Eddy dengan sopan.

"Tunggu sebentar ya Pak Eddy, saya ambil tas dulu," ujar Rena.

Rena belum sempat sarapan, tetapi ia tahu ia harus segera berangkat, karena ia telah terlambat.

Tak lama Rena dan Eddy pun sudah berkendra menuju rumah David di kawasam elite di kota itu.

Dalam perjalanan Alvin menelepon Rena.

"Mbak Rena, saya tidak bisa datang ke rumah Pak David pagi ini, karena ada keperluan mendadak," ujar Alvin melalui sambungan telepon.

"Tetapi jangan kuatir Mbak Rena, saya sudah mengirimkan jadwal Bapak untuk hari ini.Nanti, Mbak Rena tinggal menemani Bapak saja. Segala sesuatunya sudah di siapkan," tambah Alvin.

"Apa saja yang harus saya lakukan di sana Pak Alvin?" tanya Rena, yang masih belum mengerti tugasnya di rumah David.

"Mbak Rena hanya tinggal mengikuti jadwal yang sudah saya kirim, dan bacakan kegiatan Bapak hari ini saat sedang sarapan," ujar Alvin.

"Kalau ada kesulitan, Mbak Rena bisa menghubungi saya," ujar Alvin kemudian.

Mau tak mau Rena pun harus melakukan apa yang Alvin katakan.

Sampailah Rena di rumah David. Rumah tempat tinggal David sangatlah besar dengan pekarangan luas mengitarinya. Pagar besi dan tinggi mengitari pekarangan tersebut dan sebuah pos penjaga berdiri di depan pintu masuknya.

Penjaga yang bertugas di sana pun langsung membukakan pintu gerbang melihat mobil yang di bawa Eddy mendekati pintu gerbang. Di beberapa sudut rumah itu, terdapat penjaga yang selalu mengawasi lingkungan rumah David dan beberapa pekerja rumah tangga yang sedang membersihkan rumah.

"Silahkan Mbak. Pak David ada di dalam," ujar Eddy.

Rena pun turun dari mobil dan seorang pria berusia sekitar 45 tahun berpakaian seragam rapi membukakan pintu.

"Selamat pagi, saya Rena asisten Bapak David," ujar Rena memperkenalkan diri.

"Selamat pagi Mbak Rena. Saya Jefri, kepala Asisten rumah tangga di rumah Bapak David. Silahkan Mbak Rena ikuti saya. Bapak sudah menunggu Mbak Rena di dalam," ujar pria itu, kemudian memandu Rena ke sebuah ruangan melewati ruangan keluarga dan berhenti di depan sebuah pintu.

"Pak David, Mbak Rena sudah ada di sini," ujar Jefri setelah mengetuk pintu ruangan itu.

"Biarkan ia masuk Jefri," ucap David dari dalam ruangan itu.

Jefri membukakan pintu untuk Rena. "Silahkan masuk Mbak Rena,"

Rena pun masuk kedalam ruangan itu, yang ternyata adalah sebuah Gym pribadi di kediaman rumah pribadi David. Berbagai alat kebugaraan ada di dalamnya.

Rena berjalan sambil melihat kesekeliling ruangan yang cukup besar itu, mencari keberadaan David, dan ia menemukan David yang mengenakan kaos tanpa lengan dan sweat pants sedang terlentang di sebuah bench sambil mengangkat sebuah barbel yang sangat berat. Ia menaik turunkan barbel itu, beberapa kali sebelum akhirnya di taruhnya di penyanggah barbel. Seorang laki - laki berbadan kekar sedang bersamanya dan memberikan arahan.

David mendengarkan arahan laki - laki itu sambil ia menyeka keringatnya yang jatuh dengan sebuah handuk kecil, kemudian ia membuka kaos tanpa lengannya sudah basah oleh keringat. Rena dapat mencium tubuh maskulin David yang bercampur dengan keringat. Dan hal itu membuat Rena merasa panas.

Rena berusaha menatap arah lain, namun entah kenapa matanya kembali menatap tubuh bertelanjang dada david.

Rena tak kuasa mengamati otot - otot kering yang bebas lemak dari tubuh David yang berkeringat, dan Rena menelan ludahnya. Ia tidak menyangka bahwa di balik setelan jas mahal David. David memiliki tubuh yang sangat ideal dan menarik perhatian mata Rena.

Sweat pants yang di pakai David pun hanya menutupi bagian di bawah tulangnya pinggangnya, sehingga kotak - kota sixpack yang tergambar di bagian abdominal milik David terlihat jelas oleh Rena.

Ya ampun, rasanya tangan Rena gatal ingin memegang otot - otot maskulin yang ada di tubuh David!

Rena pun terpesona dengan pemandangan yang ada di depannya, dan tidak menyadari David menoleh padanya.

"Rena, apakah bibirmu masih sakit sampai kamu tidak bisa menutupnya?" goda David saat melihat Rena menatapnya dengan tatapan yang terpesona dan membiarkan bibirnya sedikit menganga.

"Oh..., Eh tidak Pak." jawab Rena merasa salah tingkah. Dan David pun tersenyum menyadari Rena terpesona dengan bentuk tubuhnya.

"Maaf Pak... saya... terlambat...," ujar Rena dengan gugup dan melihat ke arah lain.

"Cakra, kenalkan ini Rena asisten pribadi saya. Rena, kenalkan ini Cakra personal trainer saya," ujar David memperkenalkan mereka berdua.

"Selamat pagi, Mbak Rena? Apa kabar?" tanya Cakra sambil tersenyum manis pada Rena.

"Baik, Pak Cakra," jawab Rena.

"Panggil Cakra aja, tidak usah pake Pak."ujar Cakra sambil memandang Rena dari ujung kepala hingga ke ujung kaki.

"Mbak Rena rajin yoga, ya? Kalau ada waktu dan melatih kebugaraan yang lain, bisa telepon saya, saya pasti akan datang," ujar Cakra sambil tersenyum.

David berdehem.

"Pak David ini pandai sekali mencari asisten pribadi, sudah cantik, baik dan sangat sexy lagi!" Ujar Cakra sambil mengerlingkan matanya ke arah Rena.

"Oke, Cakra. Latihan kita cukup hari ini!" Ujar David sambil mengapit lengan Rena dan membawanya menjauhi Cakra.

Cakra pun mau tak mau keluar dari ruangan itu.

Rena menjadi salah tingkah dengan tindakan David yang menggenggam lengannya. Wangi tubuh David yang bercampur keringat semakin tercium oleh Rena dan membuat Rena salah tingkah.

"Bapak berkeringat sebaiknya Bapak mandi dulu!" Ujar Rena sambil melepaskan tangan David dari lengannya. Ia merasa canggung dengan kedekatan fisik mereka. Apalagi David hanya bertelanjang dada. Wajah Rena memerah karenanya.

"Apa itu artinya kamu mau memandikan saya?" tanya David sambil meraih lengan Rena kembali.

"Pak David! Berhentilah bergurau. Saya tunggu Bapak di depan saja!" Ujar Rena hendak berjalan keluar.

Tetapi David tidak melepaskan pegangangan tangannya, malah menarik Rena mendekat.

"Bagaimana lukamu? Lebih baik?" tanya David sambil menyentuh pipi Rena dengan lembut. Ia tidak lagi bergurau tetapi memperhatikan pipi dan luka di ujung bibir Rena dengan serius.

"Emmm... lumayan Pak," jawab Rena dengan canggung.

"Hmm.. baiklah, aku mandi dulu, kamu tunggu dulu saja di ruang makan," ujar David sambil berjalan mundur dan keluar dari ruang GYM sambil menyampirkan kaosnya di bahu.

Rena menghela napas "Bisa gawat, kalau setiap hari harus seperti ini!" Batinnya berusaha memerangi bagian dari dirinya yang mungkin sudah terpesona oleh Alexander David Mahendra.

Bersambung.

Terima kasih sudah membaca. Maaf jika masih banyak typho.

Jangan lupa untuk selalu like, komen vote dan hadiahnya.

1
neny
Luar biasa
Suci Imas Sadah
pinter amat sh de,abis dtengokin sama dadyny langsung pgn cpt2 kluar aj/Grin/
Suci Imas Sadah
hareudang...hareudang....😅
Suci Imas Sadah
telat austin..hrsny dr awal km nyruh org buat diem2 jagain rena..jdkan bertahun2 km tau keadaan rena sbnrny gmn..gliran adeny udh sama2 bucin br taukan km ktinggalan info😅
Suci Imas Sadah
ternyata david gmpang celap celup,,dkira cowo angkuh,arogan g mudah jatuh cinta karakter cowo mahal gt loh..
Rehan Rama
males ah author kl udah main culik menculik..jd deg"gan bacanya 🥺
astina sari
Z
Suci Imas Sadah
Luar biasa
Suci Imas Sadah
critany mantap thor...🫡
Komariah
Alhamdulillah Thor akhirnya Rena dan David jadi suami istri
Komariah
kamar spesial lain dari yang lain
maria handayani
/CoolGuy/
Jumiati Cantik
Luar biasa
Fahmi Fahmi
pengen tak tendang wajah david
AnaZa O
renanya bodoh, mau aja diajak krumah malah tdur skamar lgi pluk"an
AnaZa O
ini juga rena, maunya aja tinggal sama david
kayak nggak ada harga diri aja
Fahmi Fahmi
calon bos bucin
Fahmi Fahmi
visualnya oke banget
Suci Imas Sadah
pdhl rena tnggal ambil atm dr kakany itu loh..beres urusan biaya mobil ren🤦‍♀️
Indra
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!