⛔:TYPO BERTEBARAN
Velisa adalah gadis berusia 22 tahun.Setelah lulus kuliah Velisa di jodohkan oleh ayahnya dengan anak dari sahabatnya. Dengan ikhlas Veli menerima permintaan Ayahnya. Namun selama pernikahannya Veli tidak pernah di anggap oleh suaminya sendiri.
Dewanga Raharja adalah seorang CEO dengan kepribadian yang dingin, cuek dan ketus, suami dari Velisa.
*******
"Veli....!!".Suara teriakan dari Dewa yang baru pulang dari Kantornya mengema di Ruang tamu.
"Kenapa mas?" jawab Veli dengan setengah berteriak dari Dapur berjalan terburu buru menghampiri suaminya."Mas sudah pulang.Mau makan, aku siapin sekarang ya" ucap Veli dengan suara lembutnya dan senyum manis yang menghiasi wajahnya.
"Nggak perlu!" jawab Dewa dengan ketus."Nanti malam Mama sama Papa mau kesini," lanjutnya seraya berlalu menuju kamarnya dilantai atas.
"Sebegitu sulitkah kamu menerimaku dihidupmu, sudah 7 Bulan lebih kita menikah. Tapi sikapmu selalu dingin dan acuh dengan keberadaanku." Lirih ve
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfiatus.s, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Tiga hari berlalu
Kini Veli akan menjalankan pekerjaan barunya yaitu sebagai model, dia sangat gugup sekali sebenarnya.
Pagi-pagi sekali, Veli sudah bersiap-siap. Karena memang pemotretanya akan di lakukan Jam 7 pagi.
Wanita itu terlihat cantik dengan dress ketat, selutut tanpa lengan berwarna hitam. Di padukan dengan jaket denim oversize yang membalut tubuh sexy nya.
Selama tiga hari itu, Veli berlatih dengan keras dan bersungguh-sungguh bersama Nessa. Dan selama itu pula, membuat Dewa uring-uringan, karena Veli tampak sibuk dengan kegiatanya sendiri, dan mengabaikanya. Padahal dulu dia sangat tidak suka dengan Veli yang sok perhatian menurutnya.
Dewa baru saja keluar dari kamar mandi. Ia berjalan menghampiri Veli yang sedang memoles lipstick di bibir sexy nya. Dewa terus memperhatikan Veli yang tampak asik dengan kegiatannya, Dewa menatap tanpa berkedip.
"Vel, mau kemana kamu pagi-pagi begini dengan pakaian seperti ini?" Tanya Dewa dengan nada penasaran.
"Hari ini, adalah hari pertama aku kerja!"Jawab Veli tanpa menoleh ke arah Dewa. Dia masih sibuk membenarkan penampilanya.
"Hari pertama? lalu selama tiga hari ini, kamu kemana? jika hari ini, hari pertamamu kerja?" Tanya Dewa dengan menyelidik, karena memang selama tiga hari itu, Veli selalu keluar rumah untuk berlatih dengan Nessa. Jadi Dewa sangat penasaran.
"Kepo...!" Jawab Veli dengan tersenyum mengejek kepada Dewa.
Dewa mencebik kesal, lalu meneliti pakaian Veli dari atas sampai bawa. Seketika dia memelototkan matanya.
"Ganti pakaianmu!" Titahnya tegas.
Veli menatap Dewa jengkel.
"Kenapa sih? Gak usah mulai deh!" ucap Veli sambil memutar bola matanya malas.
Ya, akhir-akhir ini. Dewa begitu pengatur pada Veli, tidak boleh memakai pakaian terbuka, tidak boleh tersenyum dengan pria lain. Tidak boleh ini, tidak boleh itu.Yang membuat Veli jengah.
"Lihat ini..! Ini terlalu pendek dan juga ketat sekali!" Pekik Dewa, dengan menjewer dress yang di kenakan Veli. Dia tidak akan rela tubuh sexy istrinya di tatap pria lain, dirinya saja belum pernah menyentuhya. Salah sendiri gengsinya ngak ketulungan.
"Aduhh... Lihat ini, aku paki jaket, tidak usah protes!" Ujar Veli kesal sambil memperbaiki dressnya, Veli hendak berjalan keluar dari kamar, tapi baru ingin melangkahkan kakinya, Dewa segera mencekal tanganya.
"Ganti gak! Kamu mau pamer sama laki-laki diluar sana!" Pekik Dewa dengan sedikit membentak.
"Kamu mau ngoda siapa?! dengan pakaian seperti ini, sebenarnya apa pekerjaanmu?" imbuh Dewa dengan sarkas.
Veli begitu kecewa dengan Dewa, selalu saja menuduhnya yang tidak-tidak setelah dia merubah penampilanya, dia berubah seperti ini juga karena Dewa. Dia berusaha menjadi wanita idaman Dewa, tapi apa ini? Suaminya selalu menuduhnya ingin mengoda pria lain. Memangnya dia terlihat seprti wanita pengoda apa?
"Sudah cukup!! Kamu tidak usah berlaga, seolah-oalah kamu suami yang mencintai istrinya, dengan sikap sok posesifmu itu. Dan berhentilah menuduhku yang tidak-tidak, apakah dimatamu aku ini adalah wanita pengoda? Baiklah aku akan mewujudkan perkataanmu itu!!" Pekik Veli dengan suara meninggi, dengan mata yang berkaca-kaca. Veli menghempaskan tanganya dengan kasar dari cekalan Dewa. Lalu dia berlalu keluar kamar meningalkan Dewa, terlihat merasa bersalah sekaligus ingin mengamuk macam reok, saat Veli berkata akan mewujudkan tuduhanya itu.
"Jika kamu berani melakaukan itu, maka bersiap-siplah menerima hukumanmu saat itu juga" gumamnya dengan tangan mengepal seraya berlalu menuju walk in closet, untuk menganti baju.
Entah Dewa tidak tau dengan perasaanya kepada Veli, apakah dia sudah mencintai istrinya itu? Yang jelas dia tidak akan rela Veli di rebut pria lain. Persetan dengan cinta-cintaan itu tidak penting bagi nya.
Yeee itu tidak penting bagimu, tapi bagi Veli itu sanggat penting Dewa. makannya kalau sudah cinta itu ngomong. Jangan diam membisu seperi patung hidup. Nanti ditingal Veli nangesss...
**TBC.
jangan lupa like and comment jika suka**...