Dibawah Ancaman Mafia Kejam

Danar menggertakan giginya melihat Fera yang semakin tak terkendali, Steve hanya menatapnya dengan dingin.......

''Paman....'' suara Fera terputus, ia tau benar apa arti dari tatapan pamannya yang tajam...tubuhnya melemah dan hampir saja jatuh...

Danar mengepalkan tangannya.......

''Bukankah kau harus menjelaskan semua ini, Fera...''

Rasanya Fera tak bisa bernafas, mendengar kata-kata tajam sang paman namun ia tak punya kekuatan untuk melawan...

Danar menatap ke arah Steve yaang tertunduk...

''Aku ingin bicara juga dengahnmu Steve...'' ucap Danar melangkah melewati mereka yang berdiri seakan di paku di tempat...

''Baik paman...''ucap Steve menunduk hormat.......

Ruang tengah..

Fera duduk di samping Steve sedangkan Danar duduk di hadapan mereka dengan wajah dinginnya...

pria itu menegakan tubuhnya dan memenjara mata Fera dan Steve secara bergantian....

''Jadi...apakah hal ini sudah biasa kau alami Stev..''tanya Danar serius.....

Steve tersenyum dengan hambar.....

''Ada harga yang harus kubayar dengan setiap keputusan yang aku buat....paman, maafkan aku jika selama ini aku belum bisa membimbing Fera.....''Steve berusaha menelan semua perasaannya....

Danar mengangguk ia merasa lega, ia tak salah memilih Steve untuk menjadi suami Fera...

Pria itu kemudian menatap ke arah Fera, ingatann tentang cctv yang ia dengar dan lihat itu kemb ali membuat Danar menjadi sangat marah, kenyataan bahwa Fera telah berubah, gadis kecil yang bahkan dulu tak mampu menyakiti bahkan seekor semut kini berubah menjadi sosok Wanita kejam...

Yang harus di salahkan dari semua ini adalah dirinya, yah...Danar terlalu memanjakan Fera, dan jika Fera menemui masalah maka Danar hanya melemparkan uang dan Fera bisa terbebas dari masalah...

Danar tak menyangka jika apa yang ia lakukan di masa lalu membuat Fera menjadi semakin arogan dan mengerikan...

''Apa kau mau jujur tentang apa yang terjadi kemarin antara kau dan Ana....''

Fera terkejut namun buru-buru mengeraskan tatapannya, tak ada saksi mata, bahkan ia sudah meminta petugas untuk mematikan cctv, ia sangat yakin jika tak ada yang melihat, Fera akan tetap membela dirinya....

''Aku sudah bilang paman jika, aku minta maaf pada Ana....lalu dia marah dan mulai mengungkit segalanya, dia bilang dia datang ke pesta karna terpaksa,,...dia bilang dia benci pada keluarga kita dia akan membalas dendam.....''

Danar sungguh kehilangan kata....Fera masih saja berbohong padahal ia sudah memintanya untuk jujur....beraninya Fera menguji kesabarannya.....

''Fera.....''suara Danar meninggi di dalam ruangan...

Fera bangkit dari tempat duduknya dan menatap tajam ke arah sang paman dan juga steve secara bergantian dengan tatapan benci......

''Yah...apakah paman lebih percaya wanita murahan itu...ataukah paman sudah tidur dengannya hingga paman membelanya......aku akan membunuhnya...''

Fera bangkit dari tempat duduknya hingga Danar semakin marah, pria itu berdiri mengikuti langkah Fera dan mencekal tangannya hingga keponakannya itu berbalik........

''Kau mau kemana Fera...''

''Aku ingin menemui Ana dan menghancurkan dia...apakah alasannya jika dia memfitnahku, aku tidak terima..''jerit Fera tajam..

''Diam..jangan mencoba pergi...''

''Tidak....''

''Fera.....''

''AKu tidak mau.......''

Paaaacckkk.................

Sebuah tamparan keran mendarat di wajah Fera hingga tubu wanita itu membentur meja di hadapannya, ia begitu syok karna seumur hidupnya sang paman tidak pernah memukulnya..tidak pernah namun kini, seakan paman mulai membiasakan diri untuk memukulnya....

Airmata Fera menetes...............jemarinya terkepal dengan sangat kuat, ini semua karna Ana...semua karna Ana....

Danar mendekati Fera dan meraihnya berdiri sejejar dengannya...

''Apakah itu yang aku ajarkan selama ini, kau pandai berbohong dan memutar balik fakta Fera..''

Fera tersenyum sinis...

''Apa kau benar pamanku.....''

Danar menghela nafas...sungguh ia sudah salah dalam mendidik Fera dan saat ini ia berjanji akan merubah Fera....

''Yah...selama ini aku bertindak seolah aku pamanmu padahal tidak....kau melakukan apapun yang kau mau...dan aku membiarkannya, itu bukan pamanmu...tapi Fera, aku akan memperbaiki semuanya....''

Wajah Fera memucat..

''Apa artinya....paman..''

''Kau tau jika perbuatanmu pada Ana terekam cctv..''

''Apa....'' kali ini wajah Fera benar-benar tak percaya....

''Paman....''

''Ku menghinanya dengan kejam, kau...menyakiti hatinya dan mempermalukannya...bukankah kau keterlaluan...''

Kali ini Steve menoleh...menatap Fera dengan geraman yang tersembunyi, ia sungguh menyesal atas segalanya, atas kebodohannya yang tak bisa melindungi Ana, padahal ia sudah berjanji...lelaki apakah dirinya, bahkan ia tak bisa melakukan apapun ketika Ana disakiti...

Steve memejamkan matanya memendam amarah...

''Kali ini kau harus belajar...''

''Apa maksudmu paman, kau mencintaiku...''isak Fera protes,...

''Justru paman mencintaimu dan ingin kau...belajar menjadi orang yang lebih baik.''

Fera tertawa kesal....

''Ana sangat pintar bukan, sekarang dia mengadu padamu dan membuat klau membenciku..''

''Berhenti menyalahkan Ana dia tidak pernah mengadu pada paman..''

Ana meringis.....kali ini ia sungguh tak bisa memaafkan Ana, dia akan membalas Ana dengan sangat kejam....

Danar menjauhkan tubuhnya menatap ke arah Steve yang berdiri tak jauh darinya...

''Mulai sekarang aku menyerahkan Fera kepadamu Steve, ajari istrimu untuk bersikap sopan..aku menyerahkan perusahaan dan Hotel kepadamu, dan mengenai uang bulanan Fera, semua aku serahkan padamu, kau memegang penuh atasnya.....kau boleh mengajarinya sedikit kasar dan aku tidak akan menerima pengaduan darinya.,..''

Betapa terkejutnya Fera, itu seperti kiamat untuknya, matanya memanas dan airmata menetes dengan ekpresi ketakutan...di raihnya lengan Danar sang paman dan menatapnya...

''Paman...aku mohon, jangan melakukan ini padaku..kau sedang bercanda bukan...paman..''

''Aku membekukan segala ATM mu dan semua kartu kreditmu Fera, jika kau butuh uang kau bisa memintanya pada suamimu karna aku memberikan semua kepadanya.''

Steve mendekati sang paman dan menunduk...

''Paman, bukankah aku hanya pria miskin dan rendah...bahkan aku tidak pantas untuk memegang kendali di perusahaan apalagi Fera....aku...''

Danar menatap ke arah Steve dan tersenyum,..

''Aku merasa menyesal pernah berpikir seperti itu, mulai sekarang kita adalah keluarga jadi aku percaya kepadamu Stevee....lakukan yang terbaik.''

Steve akhirnya tersenyum...berbanding terbalik dengan Fera yang menangis.......

Danar kemudian melangkah menuju pintu sekeras dan sekuat apapun Fera berteriak...Danar tidak mendengarnya dan menghilang di balik pintu yang tertutup...

Tidak...Fera tak akan menyerah, ia membalikan tubuhnya dan mendekati Steve yang berdiri mematung tak jauh darinya..

Fera menggertakan gigi lalu meraih lengan Steve dan menatapnya tajam,...

''Kau harus mengikuti semua kata-kataku Steve...''

Hening..........

''Arrrggghhhh...........''jerit Fera ketika lengannya balik di cengkram oleh Steve dengan tatapan yang beku...

Pria itu lantas menjambak rambut Fera dengan sorot mata membunuh,..........

''Dengarkan aku baik-baik Fera, mulai sekarang akulah yang berkuasa dan kau...berada di bawah kakiku...mengerti..''

Steve kemudian menghempaskan tubuh Fera hingga tersungkur di lantai dengan bekas rambut yang terlepas tertinggal di tangan Steve...

Pria itu menaikan sudut bibirnya dengan tatapan membunuh.....ia mendekat.....

''Steve.....''jerit Fera ketakutan