Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta

Tiga tahun yang lalu.

"Sel, nanti kamu sama Hiro datang ya di acara ulang tahun aku sekaligus merayakan bergabungnya aku di perusahaan papa," kata Erina yang mengajak Selia bertemu direstorant waktu itu.

Erina adalah sahabat Selia yang kini menjadi CEO di perusahaan AKS yang Hiro tolak kerjasamanya. Saat itu mereka baru saja lulus kuliah dan masing-masing bergabung di perusahaan orang tua mereka.

Kerap kali menghabiskan waktu bersama Selia yang selalu mendapat perhatian dari Hiro, Erina lama kelamaan menyukai sosok Hiro. Ia jadi iri dengan Selia dan ingin juga mendapat perlakuan yang sama oleh pria itu.

Hingga rencana jahat pun ia lakukan tanpa sepengetahuan Selia dan Hiro demi bisa memiliki pria itu.

"Aku nggak bisa janji, Er, kamu tahu sendiri kan gimana Hiro. Dia pasti nggak akan mau datang ke acara pesta seperti itu," balas Selia.

"Yah ... usahain dong, Sel. Kamu kan sahabat aku dan Hiro kan pacar kamu jadi aku mau kalian datang kepesta aku sama-sama," bujuk Erina sambil memegangi tangan Selia dan menatap wanita itu memohon.

Selia terdiam menatap Erina yang terus membujuknya. Mereka sudah bersahabat sejak kecil dan ia tidak mungkin mengabaikan undangan wanita itu.

"Aku akan usahain," kata Selia yang langsung membuat Erina bersorak gembira. Menghampiri Selia dan memeluk wanita itu.

"Makasih, Sel. Aku tunggu kedatanganmu sama Hiro di pesta ulang tahunku."

Selia yang tidak curiga dengan rencana Erina hanya menganggukan kepala dan tersenyum pada sang sahabat.

Setelah bertemu dengan Erina Selia langsung mendatangi Hiro di kantor pria itu dan menyampaikan undangan dari Erina. Hiro yang tidak menyukai pesta menolak ajakan Selia namun wanita itu terus membujuknya karena tidak enak dengan sang sahabat.

Selia bahkan memaksa Hiro untuk ikut dengannya datang kepesta ulang tahun Erina. Karena bujukan dan paksaan Selia akhirnya Hiro menuruti permintaan Selia yang memaksa dirinya untuk pergi kepesta itu.

Dipesta itu awalnya semua baik-baik saja dan berjalan dengan lancar hingga Erina membawakan soft drink untuk Selia dan Hiro dan mereka minum bersama pria itu merasakan ada sesuatu yang berbeda ditubuhnya.

Hiro merasa tubuhnya panas dengan gairah yang semakin lama semakin meningkat padahal ia tidak makan apa-apa dan hanya meminum soft drink yang Erina berikan padanya dan juga Selia.

"Sel, kita pulang sekarang," ajak Hiro yang mulai gelisah dengan reaksi ditubuhnya.

"Apa? Pulang? Ayolah Hiro yang benar aja kamu mau pulang. Ini pestanya belum selesai kita bahkan belum makan-makan," kata Erina yang memang sengaja menahan Hiro agar tetap berada dirumahnya hingga pesta selesai.

Erina tersenyum puas meliat Hiro semakin gelisah namun wanita itu pura-pura tidak mengetahui apa yang sedang Hiro rasakan.

"Maaf, Er, tapi aku harus pulang sekarang." Menoleh pada Selia disebelahnya Hiro kembali mengajak wanita itu untuk pulang. "Ayo, Sel, kita pulang sekarang."

Tidak bisa menahan Hiro dengan membujuk pria itu. Erina akhirnya membujuk Selia agar tetap disana dan lagi karena rasa tidak enaknya pada sang sahabat Selia akhirnya menurut untuk bertahan dipesta itu.

Karena Selia tidak ingin pulang, terpaksa Hiro tertahan ditempat itu hingga pesta berakhir dan mereka makan-makan bersama.

Hiro tidak tahan lagi dengan reaksi tubuhnya yang semakin lama semakin membuatnya sulit berfikir jernih bahkan tidak sadar saat akan pergi ketoilet Erina justru membawanya kekamar tamu.

Wanita itu bahkan mengunci mereka berdua didalamnya. Erina ingin memiliki Hiro dan ingin diperlakukan istimewa seperti pria itu memperlakukan Selia sehingga ia melakukan semua itu.

Erina menghampiri Hiro yang berdiri tidak tenang dan gelisah. Meraba dada pria itu Erina berusaha menggodanya.

Disisa kesadaran yang hampir hilang, Hiro mendorong kuat Erina yang berusaha menggodanya membuat wanita itu terjungkal dan kesempatan itu Hiro gunakan untuk keluar dari kamar tamu itu.

Hiro mencari keberadaan Selia yang juga tengah mencarinya. Menghampiri wanita itu Hiro langsung membawanya pulang namun semakin lama tubuh Hiro semakin tidak terkendali dan pikirannya menjadi tidak waras.

*

*

Jangan lupa dukungannya ya.. 😍