Maudy Nindya seorang gadis malang yang selalu mendapat perlakuan tak baik dari ibu tirinya dan juga saudara tiri nya, ayah Maudy menikahi seorang janda beranak 1 bernama Marni setelah kepergian ibu Maudy
penindasan dan penyiksaan yang Maudy alami bertambah ketika sang ayah meninggalkan nya untuk selama-lamanya
penderitaan Maudy berakhir setelah bertemu dengan seorang pria kaya raya yang tak lain adalah bos di tempat nya bekerja
mari ikuti ceritanya jangan lupa dukungan nya ya reader 🫰🏼🫰🏼🫰🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
di telpon camer
Maudy berdiri di sudut lift, tiba-tiba Virza mundur dan mendekat ke arah Maudy, sedangkan Farhan dan 2 orang klien nya berada di depan mereka
Virza menggenggam tangan Maudy, Maudy sempat kaget namun tak bereaksi hingga lift tiba di lantai bawah
semua orang sudah keluar dari lift tapi Virza malah menahan Maudy, ia menarik tangan Maudy ketika Maudy hendak keluar
" i love you sayang " ucap nya di telinga Maudy
" i love you more " jawab Maudy lalu Virza keluar dari lift
Maudy menggelengkan kepala nya melihat tingkah sang bos
Setelah memfoto copy berkas yang di bawa nya Maudy kembali ke ruang kerja nya
Ia kembali sibuk dengan laptop nya
jam makan siang tiba Maudy dan Dita makan di kantin kantor karena malas keluar kantor
saat sedang makan ponsel Maudy berdering
" siapa mod? " tanya Dita melihat tulisan mami di ponsel Maudy, karena setau Dita ibu nya Maudy sudah ga ada
" mami nya mas Virza " jawab Maudy
" oh.. Ya udah angkat tar kelamaan gosong loh " kata Dita
Lalu Maudy menjawab telepon nya sambil mentoyor lengan Dita hingga Dita terhuyung
" hallo mam... " kata Maudy
" nak, nanti malam ke rumah mami ya, mami mau minta pendapat kamu soal dekorasi pelaminan dan konsep pernikahan kalian " kata mami
" iya mam, mas Virza udah tau? " tanya Maudy
" belum, mama telepon hp nya ga aktif, nanti kamu aja yang kasih tau ya " kata mami
" iya mam, nanti Maudy kasih tau mas Virza, kaya nya mas Virza nya lagi meeting di luar kantor soalnya tadi Maudy liat ada pria bule juga " kata Maudy
" oh iya sudah mami tunggu ya nanti sore " ucap mami
" iya mam, mami mau di bawain sesuatu nanti sore? " tanya Maudy
" mmm... Beliin mami cake lava cheese favorit mami ya, Virza tau kok " kata mami
" oke siap, nanti Maudy bawakan buat mami " kata Maudy
" makasih menantu mami " ucap mami
" sama-sama mam " lalu telepon terputus
" ciye... Udah Deket aja nih sama calon mertua " ejek Dita
" iya, aku bersyukur banget orang tua mas Virza ga memandang status sosial ku yang hanya manusia sebatang kara " kata Maudy
" mungkin ini balasan dari kesabaran Lo selama ini mod " ucap Dita
" iya... Mudah-mudahan kedepannya kehidupan gue jauh lebih baik dari yang dulu ya Dit " ucap Maudy
" amiin " Dita mengaminkan
Selesai makan mereka kembali ke ruangan nya
" mas Virza ada di kantor ga ya? " batin Maudy
" aku chat aja kali ya " lalu Maudy mengambil hp nya di atas meja
" mas kamu dimana? " tanya Maudy melalui chat
" di ruangan ku sayang, ada apa? " tanya Virza
" aku kesana sekarang ya? " kata Maudy
" oke " balas Virza
Maudy melangkahkan kakinya menuju ruangan Virza
Karena masih jam istirahat meja sekertaris nya masih kosong jadi maudy langsung masuk saja
" hai mas " sapa Maudy yang langsung memeluk Virza yang sedang berdiri bersandar di meja kerja nya
" hai... " Virza membalas pelukan nya
" ehemm.. " suara dari belakang mengagetkan Maudy
Maudy menoleh " pak Farhan " ucap Maudy menahan malu sambil melepas pelukan nya
" ga apa-apa, lanjutin aja, aku mau keluar dulu, cari minuman dingin, panas rasanya liat orang pacaran " sindir Farhan
wajah Maudy merah bagai udang rebus karena menahan malu, Farhan keluar dari ruangan Virza
" kenapa ga bilang ada Farhan disini " omel Maudy
" kamunya main nyosor aja " jawab Virza
" malu kan jadinya " rengek Maudy
" kenapa malu sih, dia udah tau kok kita mau menikah " ucap Virza
Virza kembali memeluk pinggang Maudy hingga tubuh mereka saling menempel
" ada apa? Ga biasanya cari aku? " tanya Virza
" tadi mami telepon aku, katanya nanti pulang kerja kita diminta ke rumahnya buat pilih dekor pelaminan " ucap Maudy
" oh... Oke " jawab Virza
" terus mami juga minta di bawakan cake kesukaan nya " ucap Maudy lagi
" cheese lava " ucap Virza
" iya itu " ujar Maudy
Virza mengangguk, matanya terus menatap mata Maudy, mata yang indah dengan bulu mata yang lentik alami, alis yang hampir menyatu saking lebatnya membuat Maudy terlihat seperti keturunan timur tengah
Virza mencium bibir sang kekasih singkat
" aku ga sabar buat jadi suami kamu " kata Virza
" mulai deh pasti mau gombal lagi " kata Maudy
" hahaha... gombal sama calon istri sendiri ga apa-apa dong daripada aku gombalin cewe lain " kata Virza
" awas aja kalau berani " ancam Maudy
" ya udah aku balik ke ruangan ku dulu ya " ucap Maudy
" nanti dulu, belum juga jam kerja " kata Virza yang enggan melepaskan Maudy
" mas... Ini kantor, ga boleh pacaran disini " ucap Maudy mengalungkan tangan nya di leher sang pacar
" terserah aku, ini kan kantorku " kata virza
" ga boleh memanfaatkan kekuasaan untuk melanggar peraturan kantor " kata Maudy
Virza memeluk Maudy erat
" aku sangat mencintaimu sayang, aku ga tau kenapa bisa seperti ini, baru kali ini aku merasa mengagumi wanita sehebat ini " ucap Virza
Maudy memejamkan matanya, harum tubuh Virza begitu menenangkan, wangi parfum nya sangat lembut dan maskulin
" oh iya, lusa aku harus ke Hongkong untuk ketemu klien disana, mungkin untuk beberapa hari dan aku mau selama aku ga ada kamu tinggal di rumah mami " kata Virza
" kenapa gitu? Aku ga enak mas, canggung rasanya kalau harus tinggal di rumah mami " kata Maudy
" sayang... aku ga bisa tenang kalau kamu sendirian di kostan " kata Virza
" ga akan terjadi apa-apa mas " kata Maudy
" ck... Keras kepala sekali orang ini, nurut apa kata aku ya sayang, ini buat kebaikan kamu juga " kata Virza
" nanti buat ke kantor kamu bisa pakai mobil aku, kamu bisa setir kan? " tanya Virza
" bisa sih... Tapi ga usah lah mas, aku pakai taksi online aja " kata Maudy
" astaga... ngebantah terus ya, nurut kata suami kenapa sih? " Virza gregetan karena Maudy sama sekali tak mau dengar perkataan nya
" Maudy denger aku, Karsan emang udah di sel, tapi ibu dan saudara tiri kamu masih bebas, dan aku takut mereka akan berbuat nekad lagi " kata Virza
" kenapa ibu ga di tahan juga mas? " tanya Maudy
" Karsan di tahan karena menculik kamu dan juga dia terlibat kasus narkoba sedang kan ibu tiri kamu ga ada bukti yang kuat untuk menahan nya di sel "
" soal penculikan kamu dia berdalih ingin menjodohkan kamu untuk kebaikan masa depan kamu, jadi ia tetap bisa bebas " kata Virza
Maudy terdiam.
" kalau kamu tinggal di kostan sendirian terus Bu Marni dan Sandra berniat jahatin kamu gimana? kalau di rumah mami sudah pasti kamu aman, ga akan ada orang asing yang bisa masuk " kata Virza
" lagipula mami pasti seneng kok kalau kamu ada di rumah nya, selama ini mami ingin aku menikah karena dia ingin punya teman ghibah di rumah " kata Virza
" jahat ya sama maminya sendiri " kata Maudy
" ihh... Emang kenyataan nya gitu " kata Virza
" nanti sekalian aku bilang sama mami kalau beberapa hari ke depan kamu akan nginap di rumah mami " kata Virza
" ya sudah terserah kamu aja " kata Maudy
" gitu dong " ucap Virza tersenyum sambil mengacak rambut Maudy
" apa ga sekalian di bawa ke Hongkong aja aku nya biar aman " ejek Maudy
" kalau kamu mau, aku ga keberatan tapi nanti yang ada disana bukan nya meeting malah honeymoon " ujar Virza
" dasar omes " kata Maudy
" ya udah lepasin aku mau balik ke ruangan ku " rengek Maudy
Virza melepaskan pelukannya
" bye... nanti aku tunggu di parkiran ya " kata Virza
" oke mas " jawab Maudy
" ga sopan ya, pergi gitu aja " omel Virza
Maudy menghentikan langkahnya, dan memikirkan ucapan Virza
" lalu harus gimana? " tanya Maudy