Aldo tidak mengerti kenapa ayah nya Johan Bagaskara memaksa diri nya untuk menikah dengan Andini adiknya sita. sedangkan Aldo sudah ada sita di sisi nya. dia kekeuh menikah dengan sita bukan dengan Andini.
tapi takdir tuhan bicara lain.
kehadiran lelaki yang bernama
Aldo Bagaskara, seorang Dokter spesialis jantung sekaligus Direktur utama rumah sakit terbesar di kota nya. pria itu telah merubah nasib dan kedudukan seorang gadis belia yang masih berumur 18 tahun, Andini Damayanti yang tak tahu menahu hubungan antara sita kakak perempuan nya yang satu ayah lain ibu.
karena di hari pernikahan kakak nya sita dengan pria yang bernama Aldo Bagaskara batal, karena sita melarikan diri dengan pria lain. tentu saja perbuatan sita membuat Aldo Bagaskara sangat kecewa.
Sita dengan begitu saja meninggalkan nya di hari pernikahan mereka.
pada akhirnya untuk menyelamatkan harga diri nya dan muka keluarga nya Aldo menerima saran ayahnya.yaitu untuk menikahi Andini adik nya sita.
Aldo merasakan alam telah menghukum nya dan takdir tidak berpihak kepada dirinya.
"aku ingin jadikan dirimu teman halal ku..
" teman tempat ku mencurahkan isi hati ku..
" teman yang bisa melepaskan hasrat dan lelahku..
" dan menjadi ibu untuk anak anak ku di masa depan"
pinta Aldo kepada gadis yang bernama Andini Damayanti. Aldo menyatakan cinta nya kepada Andini.
di saat satu bulan mereka berjauhan tidak saling bertemu, merasakan kehampaan di hati mereka berdua. ternyata cinta itu tumbuh perlahan tanpa tertahan lagi di dalam hati dan sanubari seorang Dokter Aldo Bagaskara. sedangkan Andini masih menahan perasaan nya dia masih ingin melihat ketulusan Aldo pada dirinya.
" ingin tahu kelanjutan ceritanya yuk,, kepoin ajah cerita nya gaes 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jingga selasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
nyonya Bagaskara
***
Aldo dan Andini tiba di lantai 4 rumah sakit itu lalu mereka berjalan dengan kedua jemari tangan mereka saling bertaut. membuat setiap orang yang berada di rumah sakit itu tersenyum simpul melihat pemandangan itu. terkecuali dengan Dokter Dita yang melihat itu membuat Nafasnya memburu menahan emosi nya.
"Aldo ? " Dita kebetulan berpapasan dengan Aldo di lantai 4 rumah sakit.
Aldo dan Andini pun menghentikan langkahnya Dokter dita menatap tajam ke arah Andini.sedangkan Aldo menilik tatapan mata Dita ke Andini.
" apakah kamu ada tugas di lantai 4, ini Dokter Dita?" tanya Aldo formal. " oh ya, perkenalkan ini Andini Damayanti nyonya Bagaskara" ucap Aldo formal memperkenalkan Andini sebagai nyonya Bagaskara ke pada Dita. Dita menggretakkan gigi nya menahan emosi nya.
" oh ternyata ini nyonya muda Bagaskara" ucap Dita dengan senyum palsunya mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Andini
" Andini" gadis itu memperkenalkan dirinya, menyambut uluran tangan dari Dita dengan senyum manis nya.
" baik lah kalau begitu, ayo sayang,, kita keruangan Dokter mita aku khawatir dia sudah menunggu lama, karena hari ini bukan jam praktek nya. Dokter mita hari ini datang khusus untuk kamu" ucap Aldo lembut , tersenyum tipis menatap lekat istrinya tanpa peduli Dita yang sedang memperhatikan interaksi kedua nya.
" kamu janji untuk bertemu dengan Dokter mita Aldo? apa kah istri mu ini sedang... belum selesai Dita bicara.
" ayo sayang,, permisi Dokter Dita.. silahkan kembali bertugas" ucap Aldo memotong pembicaraan Dita tadi dengan menarik pelan tangan Andini untuk pergi dari hadapan Dita. Andini mengikuti langkah suami nya itu dengan tatapan aneh ke arah Dita dan Aldo. sedangkan Dita hanya tersenyum kecut melihat Aldo berlalu begitu saja dari hadapan nya.
Dita memandangi Aldo dan Andini yang memasuki ruang Dokter mita.
apa kah istrinya itu sedang hamil? gumam Dita melihat Aldo khusus bikin janji dengan Dokter mita Dokter spesialis kandungan yang terbaik di rumah sakit itu. tapi bukan berarti Dokter kandungan yang lain nya tidak bagus ya gaes.. Aldo memang lebih memilih Dokter mita karena dia Dokter senior di rumah sakit ini dan dekat dengan keluarga nya. dan lebih bisa di percaya menurut nya.
" selamat datang, selamat pagi Dokter Aldo dan nyonya Aldo" sapa Dokter mita sopan ketika pasutri itu sudah berada di dalam ruangan nya.
" selamat pagi Dokter mita" ucap Andini membalas sapaan akrab Dokter mita dengan senyum manis nya.
" cantik sekali anda nyonya Bagaskara,, tidak salah Dokter Aldo memilih istri seperti nyonya " kembali Dokter mita berucap memuji.
" sudah kagum nya,, sekarang kembali ke tujuan utama nya " ucap Aldo menyela pembicaraan Andini Dan Dokter mita.
Dokter yang masih berumur 40 an itu pun tersenyum lebar melihat sikap dingin Direktur nya itu. " baik lah" ucap Dokter mita
" maksud kedatangan nyonya muda menemui saya apa ? apa kah ada keluhan sekitar kandungan Anda?" tanya Dokter mita langsung menanyakan tujuan utama Andini.
" ya tentu saja istri ku datang kesini karena menyangkut kepentingan kewanitaan nya yang berhubungan dengan rahim nya,, tidak mungkin aku dan istriku datang ke sini untuk mengeluhkan sakit gigi nya" ucap Aldo asal terkesan dingin.
Dokter mita pun terkekeh menanggapi ucapan sinis Aldo dia sangat paham dengan karakter seorang Dokter Aldo, jadi dia tidak pernah ambil pusing dengan tingkah Aldo yang ketus dan dingin kalau bersikap, dan semua orang yang bekerja di rumah sakit ini sudah tahu sifat Aldo yang seperti itu.
" saya datang ke sini untuk mengkonsultasikan soal alat kontrasepsi apa yang aman untuk saya yang belum pernah hamil" tanya Andini dengan hati hati.
Dokter mita tersenyum mendengar perkataan Andini.
" kenapa nyonya memasang alat kontrasepsi? apa kah Anda tidak ingin mempunyai seorang anak?" selidik Dokter mita
" bukan aku tidak ingin mempunyai seorang anak Dokter, tapi aku hanya ingin menunda dulu , soalnya aku masih kuliah dan masih di semester 4 masih jauh sekali aku menempuh pendidikan ku. jadi aku menunda kehamilan ku dulu dan suamiku sudah setuju dengan segala pertimbangan kita berdua" jelas Andini menyampaikan alasan nya untuk memasang alat kontrasepsi.
" jadi gimana Dokter? alat kontrasepsi apa yang aman untuk istri ku" sambung Aldo di sela pembicaraan Dokter mita dengan istrinya itu.
" baik lah kalau begitu, menurut pengalaman saya, sebaiknya nyonya memakai kontrasepsi dengan cara suntik adalah pilihan paling tepat bagi wanita yang belum memiliki anak untuk mencegah kehamilan.di karena kan di dalam KB suntik terdapat hormon yang di sebut progesteron sintetis.hormon tersebut lah yang nantinya bertugas untuk mencegah terjadinya ovulasi, sekaligus meningkatkan penebalan lendir di sekitar bukaan leher rahim ( serviks)
karena tanpa adanya ovulasi, berarti tidak akan ada pelepasan sel telur.artinya kehamilan tidak mungkin terjadi" ucap Dokter mita menjelaskan tentang guna dan fungsi dari KB suntik panjang kali lebar.
Aldo dan Andini menyimak ucapan Dokter mita berusaha memahami arti jelas alat kontrasepsi yang akan di gunakan oleh Andini.
" mari silahkan nyonya naik ke brankar untuk di suntik KB" Dokter mita mempersilakan Andini untuk merebahkan diri nya di atas brankar yang ada di ruangan dokter mita untuk di suntik. kemudian Andini merebahkan diri nya.lalu Dokter mita mengambil suntikan yang sudah terisi cairan hormon pencegah kehamilan, yang telah di siapkan oleh asisten nya untuk di suntikan ke bokong Andini.
sedangkan Aldo menatap seksama istrinya yang sedang di suntik alat kontrasepsi oleh Dokter mita. dalam pikiran Aldo sedang berkecamuk tentang keinginan istrinya itu untuk menunda kehamilan nya. padahal ayah nya sangat menginginkan hadir nya seorang cucu dari pernikahan nya. tapi Aldo merasa tidak mau di sebut lelaki egois yang tidak mengerti posisi istri nya itu, karena sudah resiko bagi nya mempunyai istri yang masih sangat muda belia dan masih kuliah pula, baru menempuh semester 4 Aldo juga berpikir logis dia tidak mau mengganggu aktivitas kuliah istri nya yang masih jauh kata lulus. hanya karena dia sangat menginginkan seorang anak dari pernikahannya dengan Andini yang terburu-buru. yang akhirnya mengganggu waktu kuliah istri belia nya itu. begitu lah cara berpikir seorang Dokter Aldo untuk bisa menerima keadaan Andini, demi keutuhan rumah tangga nya .
dan setelah Andini sudah selesai di suntik KB dia pun kembali duduk di sampingnya Aldo berhadapan dengan Dokter mita.
" apakah ada yang di tanyakan nyonya?" ucap Dokter Mita tersenyum ramah.
Andini diam sejenak. sebenarnya memang ada yang ingin dia tanyakan pada dokter mita.
" Dokter,, berapa lama jarak kosong setelah aku melepas alat kontrasepsi ini?" akhirnya Andini memberanikan diri untuk bertanya.
" lumayan lama bisa 6 sampai 12 bulan,, bahkan bisa 2 tahun baru rahim terbuka subur untuk di buahi ******. tergantung kesuburan rahim itu sendiri, berapa lama nya" jelas Dokter mita.
Andini pun kembali terdiam ada rasa gamang dalam hatinya mendengar penjelasan Dokter mita tadi. Aldo meraih tangan kiri istri nya lalu menggenggam nya. memberikan ketenangan pada diri istrinya itu . Aldo bisa merasakan ke khawatiran di wajah gadis itu. Aldo memandangi lekat wajah istrinya itu dengan tersenyum tipis.
"
"
" T B C.
