Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Perasaan Gara
" Kenapa bisa kesedak gini sih Lin, ya ampun! ". Andin menepuk punggung Alina denga pelan guna mengurangi batuk sahabat nya.
" Nih lo minum dulu, hati hati! ". Andin menyodorkan air mineral gelas yang sudah diberi sedotan.
Alina menyedot nya dengan rakus guna menghilang kan rasa tidak nyaman di tenggorokan nya.
" Makasih Din ! ".
" Ya ya,, lo kenapa sih dari tadi sikap nya aneh banget. Padahal gue hanya mau tahu wajah suami kakak lo, tapi lo malah kesedak, aneh tahu gak. Padahal yang gue tanya suami kakak ko, bukan suami lo! ".
" Haish,,, sembarangan banget lo Din ".
" Lagian aku kesedak juga karena kebanyakan minum gak ada hubungannya dengan pertanyaan kamu! ".
" Iya iya, gue cuma bercanda kok! ".
" Nah, kalian di cariin gak tahu nya malah di sini! ". Seru seseorang yang tak lain adalah Gara.
" Nah tuh si Gara, dari mana aja lo Gar. Kita udah di sini sejak tadi tapi lo gak nongol nongol! ".
" Gue dari ruang OSIS tadi di panggil guru! ".
" Iya deh, nama nya juga ketos. Jadi harus gercep ya kalau di panggil guru ". Gara hanya mengedikkan bahu nya, dan kini mata nya menatap Alina.
" Lo kemana aja dari kemarin, gue cariin ke rumah juga gak ada? ".
" Eh,, aku ada kok Gar. Mungkin waktu itu aku lagi pergi jadi gak tahu kamu dateng! ".
" Terus kenapa nomor lo gak aktif berhari hari? ".
" Lo nanya sama Alina kayak interogasi pacar yang gak ada kabar berhari hari Gar! ". Celetuk Andin menaik turun kan alis nya.
" Ya gue khawatir aja sama nih bocah, tiba tiba gak ada kabar kan. Mana sekarang sedang marak kasus penculikan gadis muda seperti kalian lagi! ". Elak Gara memberi alasan.
" Aku gak apa apa kok Gar, lagian aku memang sibuk beberapa hari ini. Karena ada acara di rumah. Maaf ya udah buat kalian khawatir! ".
" Hm,, lain kali kalau sibuk minimal ngabarin dulu. Biar gue gak khawatir! ".
" Iya iya, lain kali aku bilang deh! ".
" Lo udah kayak pacar yang sedang posesif sama pacar nya deh Gar. Alina harus izin dulu kalau dia sibuk atau apa? ". Celetuk Andin, yang membuat Alina menggeleng pelan.
" Ya gak mungkin dong Din, kita ini kan sahabat. Jadi wajar kalau Gara khawatir sama aku. Ya kan Gar. Dia juga pasti akan khawatir, kalau misal nya kamu gak ada kabar! ". Gara hanya mengangguk singkat.
" Gue emang khawatir sama lo tapi bukan sebagai sahabat. Melainkan sebagai seseorang yang peduli dan sayang sama lo Lin! ". Batin Gara menatap wajah cantik Alina.
Andin hanya mengangguk, namun gadis itu seakan tahu jika di antara dua sahabat nya ada yang memiliki perasaan lebih.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Gue mau ngomong sama lo Gar! ". Gara tampak menghentikan langkah nya, dan menatap ke belakang dimana Andin berdiri di sana.
" Ada apa? ".
" Ayo ikut gue, ada yang mau gue tanyain sama lo! ". Andin berjalan lebih dulu di ikuti Gara, pemuda tampan itu penasaran apa yang akan di tanyakan Andin pada nya.
Bahkan Andin hanya seorang diri, tidak bersama Alina. Entah kemana Alina pergi.
Andin sudah duduk di kursi panjang di belakang sekolah, sementara Gara hanya berdiri tak jauh dari kursi.
" Lo mau tanya apa Din? ".
" Jujur sama gue, lo suka kan sama Alina selama ini Gar?! ". Gara yang tadi menatap sekitar, kini fokus pada Andin yang juga tengah menatap ke arah nya.
" Gue udah amat in lo dari lama, dan semua gerak gerik lo tampak berbeda saat lo berhadapan dengan Alina . Tatapan lo, dan ucapan lo semuanya tampak beda! ".
" Gue emang suka sama Alina Din! ". Jawab Gara jujur, untuk apa juga diri nya menutupi kalau Andin sudah bisa menebak perasaan nya.
" Kenapa selama ini lo diem aja, lo gak ungkap in perasaan lo sama Alina? ".
Gara tampak menghela nafas, mendengar Pertayaan Andin. Inginnya pemuda tampan itu mengungkapkan perasaan nya pada Alina. Tapi itu tak mudah.
" Lo tahu kan, kita sahabat. Gue gak mau karena perasaan gue persahabatan di antara kita jadi. hancur. Lagian gue gak apa apa kok, selagi gue bisa lihat Alina tersenyum. Gue masih bisa tahan perasaan gue ke dia! ".
" Lo pengecut Gar, gue tahu. Lo hanya takut Alina nolak lo kan, dan lo beralasan takut persahabatan kita hancur karena perasaan lo. Kalau dari awal lo tahu apa yang akan terjadi, gak mungkin lo naruh perasaan lo sama Alina. Lo pasti akan suka cewek lain dan gak akan membuat persahabatan kita rusak karena perasaan lo ! ". Gara terdiam mendengar apa yang di katakan Andin.
Dirinya memang takut Alina menolak nya, setelah ia mengungkapkan perasaan nya. Dan membuat Alina menjaga jarak karena hal itu. Ia tak akan siap, jika hal itu benar terjadi.
Karena menurut Gara, melihat Alina berada di dekat nya dan tersenyum itu sudah cukup buat nya.
" Katakan saja gue pengecut, tapi gue emang gak siap kalau Alina benar-benar jauhin gue karena perasaan gue pada nya. Lebih baik seperti ini dulu, sampai Alina benar benar menyadari jika perasaan gue benar benar tulus untuk nya! ". Setelah mengatakan hal itu, Gara memilih pergi.
Andin tampak menghela nafas, rupa nya apa yang ia pikirkan selama ini benar. Jika Gara memang memiliki perasaan lebih pada Alina.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karin pasti menyesal,, semoga Surya betul" BADAS CEO bukan kaleng"