⚠️WARNING *** ⚠️
KISAH PERJUANGAN ISTRI KEDUA TUAN MUDA.
Delina tidak menyangka ada tuan muda yang mengajaknya menikah secara mendadak tepat saat dia lulus SMA. Dihari pernikahannya Delina baru saja mengetahui kalau dirinya menjadi istri kedua. Gadis itu tak terima dan ingin melarikan diri, namun tak bisa.
Mahesa berjanji akan menceraikan Delina setelah dia melahirkan anak untuknya. Apakah Delina sanggup untuk bertahan? Atau memilih untuk benar-benar melepaskan Mahesa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viviane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bercinta Tanpa Tutup Mata
Ternyata Mahesa menggelandang Delina untuk masuk ke dalam kamar. Didorongnya Delina ke atas tempat tidur. Dan dirinya langsung merangkak naik ke atas tubuh kecil istrinya itu.
"Tuan ..." Delina memanggil suaminya yang sedang terbakar napsu.
"Bisakah Anda bermain dengan cara yang halus?" pinta Delina yang tak dihiraukan Mahesa.
"Aku akan membuka pakaianku sendiri, Tuan."
Disobeknya gaun malam cantik yang dikenakan Delina. Dibuangnya jauh-jauh semua pakaian yang menempel di tubuh Delina.
"Tuan ..." ucap Delina ketakutan melihat Mahesa yang seperti kesetanan.
Jujur saja Delina tidak paham dengan Mahesa yang tiba-tiba berubah ganas. Padahal tadinya pria itu terus menertawakannya selama perjalanan pulang. Kini diwajahnya sudah tidak ada senyuman. Yang ada hanya wajah dingin dan tatapan tajamnya.
"Tuan ..." Delina terus memanggil Mahesa. Dan baru berhenti memanggil saat Mahesa membungkam bibir Delina dengan bibirnya.
Untuk yang pertama kalinya Mahesa mencium bibir tipis milik Delina. Karena sebelum-sebelumnya dia langsung bermain ke inti permainan tanpa pemanasan terlebih dahulu. Tampaknya Mahesa sangat menikmati pemanasan kali ini yang membuat gairahnya semakin membuncah.
"Oh My God," gumam Mahesa dalam hati saat menatap mata Delina. Dia lupa untuk menutup mata perempuan itu sebelum bercinta. Karena gairahnya sudah memuncak Mahesa mengabaikan itu.
Mahesa adalah tipe pria yang mudah jatuh cinta hanya melalui tatapan mata. Itu sebabnya dia selalu menutup mata Delina saat melakukan hubungan suami-istri. Agar Mahesa tidak kebablasan mencintai istri keduanya.
"Matanya sangat indah," batin Mahesa mengagumi mata Delina yang simetris sempurna dengan ekor mata yang sedikit terangkat. Ditatapnya binar manik matanya yang hitam kecoklatan. Bulu matanya yang lentik dan lebat membuat mata perempuan itu semakin cantik dan menawan.
Saking lamanya Mahesa menatap mata Delina hingga Delina tersedak karena kekurangan oksigen. Langsung Mahesa melepaskan bibirnya dari bibir Delina. Sementara tangannya sudah menggerayangi bagian-bagian tubuh Delina yang lain.
"Mendessahlah!" perintah Mahesa saat dia sedang aktif-aktinya berada di atas tubuh mungil sang istri.
******* demi ******* keluar dari bibir Delina, sesuai permintaan Mahesa. Keringat mulai bercucuran dari tubuh keduanya. Mahesa semakin bergairah saat melihat Delina penuh dengan keringat.
"Tuan ..." rancaunya sembari mencengkeram sprei. Selama permainan berlangsung tidak sedikitpun Mahesa mengalihkan pandangannya dari mata Delina. Dan mulai malam itulah, Mahesa sangat mengagumi mata simetris milik Delina.
Usai melakukan hubungan suami-istri keduanya tertidur saling berjauhan. Di tengah malam Mahesa terbangun. Kembali pria itu menatap mata indah Delina. Perlahan sebuah senyuman melingkar dari bibirnya.
"Boleh juga ..." gumam Mahesa yang terus menatap wajah Delina.
Dibenarkannya selimut agar menutupi tubuh Delina. Dan Mahesa kembali menatap wajah teduh istrinya. Baru pertama kalinya Mahesa menatap Delina begitu lama dan dalam.
"Lumayanlah wajahnya ..." gumamnya lagi yang ingin mengatakan wajah Delina cantik, namun gengsi.
Ada sekitar tiga puluh menit berlalu untuk Mahesa menatap wajah Delina yang tertidur pulas. Perempuan itu tampak kelelahan dengan permainan panas malam itu yang sangat panjang. Tidak seperti permainan sebelumnya yang singkat dan langsung ditinggal pergi oleh Mahesa.
**
Pagi harinya Mahesa dan Delina turun bersamaan ke meja makan. Disana sudah ada Atmajaya yang menunggu mereka. Bahkan pria tua itu sudah lebih dulu memulai sarapannya.
"Ehm ... maaf Papa, aku kesiangan dan tidak sempat memasak," ucap Delina meminta maaf.
Atmajaya tersenyum menatap menantunya itu. Lanjut dia menganggukkan kepalanya memaklumi Delina. Dia pun berkata, "Tidak apa-apa Delina. Yang penting kau cepat memberikan aku cucu."
Perkataan Atmajaya berhasil membuat Delina dan Mahesa saking bertatapan. Baru disadari kalau ternyata Delina turun ke bawah dengan rambut yang masih basah.
"Astaga lupa mengeringkan rambut," umpat Delina dalam hati. Sementara Atmajaya terus tersenyum seperti sedang meledaknya.
Tak lama setelah itu terdengar gesekan high heels dengan lantai. Tampak Maharani tiba dengan gaya centilnya. Perempuan itu langsung memeluk Mahesa dan menciumnya.
"Sayang aku punya kabar bahagia!" seru Maharani tidak sabar menyampaikan kabar bahagia itu.
"Papa juga pasti senang mendengar kabar ini," ucap Maharani menoleh kearah Atmajaya.
"Memangnya ada apa Sayang?" tanya Mahesa.
"Aku ..."
###
Apa ya kabar bahagia yang dibawah Maharani? Kenapa dia heboh sekali. Ada yang bisa tebak apa kabar bahagianya?
🌱Jangan lupa klik favorit, like dan komentar. Sehat dan sukses selalu.
please Thor....dilanjutin ya ya ya... semangat 🔥🔥🔥