Terjebak Pernikahan Dengan Om-om

Setelah perdebatan yang cukup sengit, Marvel sudah tidak mood kembali ke kantor dan memilih mengerjakan pekerjaannya di rumah.

Tentu dia sudah menghubungi Alan sebelumnya untuk menghandle perusahaan terlebih dahulu. Lagipula, tinggal 2 jam lagi sudah masuk jam pulang kerja. Jadi tidak masalah jika ia tidak kembali ke perusahaan.

Lalu bagaimana dengan Angel?

Gadis itu memilih menenangkan diri dengan menonton film di ruang santai di temani begitu banyak camilan sebagai ganti amunisi yang habis digunakan untuk beradu argumen dengan Marvel.

Kruuk Krucuk

"Aish, aku masih lapar," gumam Angel. Dia menoleh menatap Marvel yang terlihat serius dengan laptopnya dan berdecih pelan. "Ada ya manusia seperti Dia? Tadi marah-marah tidak jelas, dan sekarang bersikap seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Lebih anehnya lagi, dia menasehati ku untuk tidak mempermainkan pernikahan, tapi dia sendiri punya rencana untuk mengakhiri pernikahan. Dasar gila," batin Angel. Dia beranjak dari duduknya dan berniat membuat mie instan untuk mengganjal perutnya. Namun saat melewati Marvel, tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Gadis itu terlihat berbinar saat melihat si penelepon. Dia buru-buru mengusap tombol berwarna hijau keatas dan menempelkan ponsel di telinganya. "Halo sayang," sapa Angel sambil berlalu.

Deg

Pergerakan jari-jari Marvel diatas keyboard, terhenti saat mendengar kata sayang keluar dari mulut cerewet Angel. Marvel mendongak dan menggeram kesal. "Bocah itu tidak ada kapoknya ternyata." Marvel menutup laptopnya dengan kasar dan menyusul Angel ke dapur.

"Iya, sayang. Aku juga merindukanmu. Besok aku libur, bagaimana jika aku datang ke rumahmu?"

Marvel mengepalkan tangannya erat mendengar ucapan yang begitu mesra dari mulut Angel. Gadis itu berani secara terang-terangan berselingkuh di depannya. Padahal ia baru saja memberinya peringatan.

"Iya sayangku, ulu ulu ..."

Marvel tidak tahan lagi. Dia menghampiri Angel dan merebut ponsel tersebut.

"Eh, apa yang kau lakukan?" pekik Angel

Marvel tidak menggubris Angel dan langsung mengeluarkan kata-kata kasar pada lawan bicara Angel di seberang sana.

"Aku peringatkan, jangan pernah mengganggu Angel lagi. Apa kau mengerti?" sentak Marvel.

"Hei, Kau sudah gila ya?" pekik Angel

"DIAM!!" bentak Marvel. Dia kembali fokus dengan lawan bicaranya yang hanya diam saja.

"APA KAU BISU, HAH?" sentak Marvel lagi.

"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Huaaa... Ongkel jahat!!"

Tut Tut Tut

"A-apa?" Marvel terdiam dan melihat nama kontak yang tertera di layar ponsel Angel. Seketika dia merasa merinding dan menelan ludahnya kasar. "Ja-jadi yang menelepon mu itu ... "

"Tadi itu Keyra, memangnya kau pikir siapa, hah? Dasar menyebalkan." Angel merebut kembali ponselnya dan pergi begitu saja. Seketika ia tidak mood lagi untuk makan karena ulah Marvel.

"Ja-jadi, tadi itu ... "

Drrrt drrrt

Marvel merogoh ponsel yang berada di saku celananya. Dia menelan ludahnya kasar saat tahu siapa yang menghubunginya.

"Ga-gawat," ucapnya terbata. Dengan ragu dia menerima sambungan telepon tersebut dan perlahan menempelkan ponsel di telinganya. "Ha-hal ...

"MARVEELLLL!!!!"

...****************...

"Maaf," sesal Marvel. Setelah di marahi habis-habisan oleh Flora melalui telepon, ia mengajak Angel untuk berkunjung ke rumah utama keluarga Dirgantara untuk meminta maaf secara langsung pada Flora.

"Apa yang kau pikirkan, hah? Aku sebagai ayahnya saja belum pernah membentaknya seperti itu. Tapi kau ... "

"Maaf kak, aku benar-benar tidak tahu jika itu Keyra," lirih Marvel.

Angel memutar bola matanya malas. Dia memilih mencari Keyra di kamarnya untuk melihat keadaan anak itu.

"Jika bukan Keyra, kau pikir siapa hah? Kenapa kau sampai meninggikan suaramu?" sentak Kevin yang membuat Marvel menunduk, menyesali perbuatannya.

"Kau benar-benar keterlaluan Vel. Kenapa kau bisa semarah itu pada anak kecil? Mommy tidak habis pikir." Tidak hanya Kevin, Celine juga kecewa dengan Marvel. Apapun masalah nya, tidak seharusnya Marvel meninggikan suaranya, apalagi pada anak kecil seperti Keyra.

"Mom, aku benar-benar minta maaf, aku tidak tahu jika ... " ucapan Marvel terhenti kala melihat singa betina keluarga Dirgantara mendekatinya. Dia menelan ludahnya kasar dan memalingkan wajahnya, takut.

"Bagaimana keadaan Keyra, Flo?" tanya Nicholas

"Dia baik-baik saja dad. Sekarang dia sedang bermain dengan Angel dan Keyvan," seru Flora. Tatapannya beralih pada Marvel dan menunjuk pria itu. "Kau, ikut aku!!" Flora berjalan lebih dulu. Sementara Marvel menatap Kakak dan juga orang tuanya seolah meminta pertolongan. Namun mereka mengangkat kedua tangannya, tanda tidak mau ikut campur. Alhasil, Marvel hanya bisa pasrah mengikuti Flora yang berjalan kearah taman.

Flora melipat kedua tangannya di depan dada, sementara Marvel hanya bisa menunduk takut.

"Kau .... "

Marvel buru-buru bersujud di depan Flora sebelum kakak iparnya itu mengeluarkan taringnya. "Kak, maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja, aku tidak tahu jika yang menghubungi Angel adalah Keyra. Aku pikir bocah itu berselingkuh, itu sebabnya ... "

"What?" pekik Flora. Dia menarik Marvel untuk berdiri dan mengajaknya duduk di kursi taman. "Sekarang ceritakan padaku, apa yang terjadi? Kenapa kau menuduh Angel berselingkuh?"

Marvel ragu-ragu menceritakannya pada Flora. Dia tidak mau kakak iparnya itu salah paham dan menyalahkan dirinya.

"Kenapa kau diam? Kau tidak percaya padaku? Kau harus menjelaskannya padaku karena bagaimanapun kau sudah membuat Keyra ketakutan. Jika kau tidak mau mengatakannya, maka aku akan ..."

"I-iya-iya, aku akan mengatakannya. Tapi kakak harus berjanji padaku untuk merahasiakannya dari siapapun, termasuk Mommy," pinta Marvel yang di jawab anggukan oleh Flora, namun diam-diam Flora menyilangkan jarinya tanpa sepengetahuan Marvel.

"Angel menyukai temannya yang bernama Jerry. Aku sudah melarangnya untuk dekat dengan pria itu karena statusnya yang sudah menikah. Tapi aku melakukan hal itu bukan karena aku cemburu atau aku mempunyai perasaan pada Angel. Tapi ... "

"Tapi apa?" sela Flora.

"Aku tidak mau apa yang terjadi padaku dulu terulang kembali," lirih Marvel.

Flora mengerutkan keningnya bingung. Dia tahu apa maksud Marvel. Tapi masalahnya, apa hubungannya hal itu dengan Angel jika Marvel saja tidak mempunyai perasaan pada Angel?

"Aku masih ingat tatapan orang-orang saat Fiona menolakku, kak. Dan aku tidak mau hal itu terjadi jika sampai semua orang tahu, Angel berselingkuh," lirih Marvel.

"Astaga Marvel!!!" Flora tidak habis pikir, kenapa Marvel bisa berfikiran sejauh itu. Lagipula pernikahan mereka baru berlangsung beberapa hari yang lalu, tapi Marvel sudah memikirkan hal itu.

"Marvel, dengarkan aku!! Pernikahan mu dan pernikahan ku, tidak jauh berbeda. Kita sama-sama terpaksa karena keadaan. Bahkan aku dan Kevin membuat surat kontrak pernikahan. Tapi lihat!!! Pada akhirnya kami saling mencintai" ujar Flora

"Hubungan kalian saat ini tidak sesederhana itu yang bisa di akhiri kapanpun kalian mau. Lagipula, kalian menikah juga baru hitungan hari. Wajar jika belum ada perasaan apapun di antara kalian berdua. Dan tentang pria yang bernama Jerry, apa kau yakin jika Angel menyukainya?" tanya Flora.

Marvel terdiam. Dia tidak tahu, tapi melihat interaksi keduanya, dia yakin jika mereka mempunyai perasaan yang sama. Hanya saja, firasat nya mengatakan jika Jerry bukan pria baik-baik. Entahlah, apa hal itu karena ia tidak menyukai Jerry atau karena hal lain, ia tidak tahu.

"Aku tidak memaksamu, tapi tidakkah kau mau mencobanya? Siapa tahu Angel adalah cintamu. Jangan pernah beranggapan jika semua wanita itu sama seperti Fiona. Tapi jika kau masih keukeh untuk mengakhiri pernikahan kalian, aku juga tidak akan melarang. Hanya saja, aku mempunyai permintaan," ujar Flora

"Apa?"

"Aku ingin .... "