kisah cinta yang sangat rumit dan menguras air mata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iis fecan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Nara terdiam menahan air mata yang menganak disudut matanya"Jadi itu sebabnya dulu Satria melakukan segala cara untuk membuatku jauh dari om ken?"pikirnya."Sekarang aku sudah dewasa,aku akan mengurus om ken sendiri,jika harus menyerahkan diriku kepadanya aku ikhlas melakukannya"batinnya
"Lo beneran keponakan tuan Smith?"tanya Devan.
Devan melihat mata Nara berair sehingga tangannya bergerak ingin menghapusnya"Mau ngapain lo!"tanya Nara dengan nada tinggi.
Devan menurunkan tangannya
"Jangan sok akrab lo sama gue!"ucap Nara sambil melempar tatapan sinis.
Next time..
saat pulang dari ngampus,Nara dan Amoy bergegas menuju kamar Kenzo untuk melihat keadaannya.
"Non!"saat akan baik kelantai dua tiba tiba Amoy dipanggil oleh Ida.
Amoy pun menghentikan langkahnya"Ya ada apa bik?"tanya Amoy.
sedangkan Nara melanjutkan langkahnya menuju kamar Kenzo.Tangisnya kembali pecah melihat keadaan Kenzo.
"Kalian keluar"perintahnya kepada Loren dsn dokter yang merawat Kenzo.
setelah mereka keluar Nara langsung mengunci pintu agar tidak ada orang yang masuk.
mata Kenzo perlahan terbuka.
"Na Nara!"ucap Kenzo terkejut.
Nara tersenyum,lalu naik keatas tempat tidur"Om ken jangan ngusir Ara lagi,walaupun om keno melakukannya aku nggak akan pergi"ucap Nara dengan mantap
"Ma mau ngapain?"tanya Kenzo dengan raut panik saat melihat Nara tiba tiba membuka baju luarnya.
sudut bibir Nara tertarik melihat kepanikan diwajah Kenzo"Dia benar benar om ku"batinnya.
"Om,mana lukanya biar Ara lihat"pinta Nara.
Kenzo menoleh kearah lain"Nggak perlu"tolaknya,wajahnya bersemu merah karena tersipu.
"aaa om ken! mana biar Ara lihat"Nara merengek manja meminta Kenzo menunjukkan lidahnya yang terluka.
dengan sedikit ragu Kenzo menjulurkan lidahnya
Nara merasa lega setelah melihat luka dilidah kenzo tidak terlalu serius
tanpa aba aba Nara pun menjilat lidah Kenzo yang terluka"Udah sembuh"ucapnya sambil tersenyum manis.
sontak saja tindakan Nara membuat Kenzo menarik lidahnya,beberapa kali ia mengerjapkan mata"Nara beraninya kamu bermain api"batinnya.
"Ada om? kok muka om ken merah?"Nara sengaja mengerjai Kenzo.
"Nara kamu benar benar berani"ucap Kenzo,tatapan matanya berubah sayu.
cup!
Nara mengecup sekilas bibir Kenzo lalu ia bergegas beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
dikamar mandi.
"Aku masih peraw*n apa nggak apa apa kalau diberikan..."batin Nara,ia merasa ragu untuk melanjutkan tindakan yang akan membuat masa depannya berubah total"Aku bisa saja hamil setelah melakukan hubungan intim"batinnya,tanpa sadar tangannya menyentuh perut.
Next days.
"Alea sayang!"Edzard melingkarkan tangannya dipinggang Alea.
"Mau jujur nggak!"tantang Alea.
mood Edzard langsung hancur"Nggak ada rahasia lea"ucap Edzard dengan raut wajah jengkel karena Alea selalu saja merusak momen romantis.
Edzard keluar dari kamar sambil membanting pintu
Hiks!"Maaf! tapi aku benar benar nggak bisa! aku nggak bisa Edzard!"ucapnya sambil menangis.
kebohongan Edzard membuat Alea menciptakan dinding pemisah yang sangat kokoh antara dirinya dan Edzard.
saat ini Edzard sedang melamun di taman belakang rumah sambil sesekali menghela nafas berat.
sesosok tangan menyentuh pundaknya dan itu membuat Edzard sangat terkejut.
"Lex,aju tahu kamu sangat mencintaiku.Karena itu kamu masuk kekeluarga ini"ucap Jihan dengan pedenya.
"Pertama nama saya bukan Alex,nama saya Edzard dan yang kedua saya masuk kekeluarga ini karena saya menginginkan Alea,hanya dia wanita yang pantas menjadi istri ku"terang Edzard,"Seberapa besar kesalahan yang telah kamu lakukan sehingga kamu tidak mau melepaskan kepergian Alex?"tanya Edzard dengan tatapan membunuh.
Deg.
Jihan terkejut mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Edzard."A apa maksud kamu!??"tanya nya.
Edzard mendekatkan bibirnya ketelinga Jihan"Lebih baik kamu bertanya dengan kakak dan suami kamu,saya yakin mereka tahu dimana dan dengan senjata apa mereka menyakiti dia"bisiknya
Jihan reflek langsung mendorong tubuh Edzard.
"Alex kamu sudah benar benar keterlaluan!"teriak Jihan
"Kalau kamu benar benar dekat dengan Alex,kamu pasti tahu kalau Alex punya saudara kembar"ujar Edzard.
Deg.
Jihan terkejut mendengarnya"Nggak! nggak mungkin!!"teriak Jihan Histeris.meskipun tidak berani,tetapi Jihan tetap berpikiran kalau yang didepannya adalah adiknya Alex dan Alexnya sudah meninggal dunia.
"Dia meninggal karena suami dan kakak kamu! mereka bahkan tidak membiarkan Alex meninggal membawa wajahnya yang utuh! asal kamu tahu wajah Alex hancur karena sayatan pisau!,tubuhnya dibuang kesungai"Edzard menyeka air mata yang mulai membanjiri wajanya"tapi walaupun begitu disaat terakhirnya dia tetap memohon agar saya nggak membalas dendam karena dia tahu kalau balas dendam dilakukan kamu juga akan tersakiti jihan!!"seru Edzard,air mata mengucur deras membasahi pipinya saat ia menceritakan penderitaan yang dialami oleh Alex sebelum dia meninggal dunia.
tanpa mereka sadari ternyata Alea juga mendengar semua percakapan antara Edzard dan Jihan.
Jihan tersungkur direrumputan,hatinya begitu sedih mendengar kejadian naas yang menimpa Alex.
"Kamu harus ingat Ji! pada waktunya nanti semuanya akan hancur!"ujar Edzard"Jangan pernah mengganggu Alea atau hal yang sama yang terjadi pada Alex akan terjadi juga padamu"ancamnya
Alea meremas dadanya yang terasa nyeri,tangan lainnya menutup mulutnya rapat rapat agar tidak mengeluarkan suara.kemudian berjalan kembali kedalam kamarnya.
"Kak Albert!"batinnya.
"Kenapa aku bisa punya keluarga yang kejamnya melebihi sikopat"saat mendengar suara langkah kaki mendekat kearah pintu Alea langsung berpura pura tidur.
Edzard mengambil selimut yang tergeletak dilantai lalu menyelimuti tubuh Alea,setelah itu ia pun beranjak menuju sofa lalu merebahkan tubuhnya.
Alea menangis dalam diam
keesokan harinya dimeja makan,suasana begitu hening karena baik Jihan atau pun Alea keduanya tidak bersuara sama sekali
"Wah kebetulan sekali aku belum sarapan!"ucap Gito dari depan pintu.
deg.
Tangan Edzard terkepal kuat menahan emosi,Alea yang melihat emosi Edzard tiba tiba memuncak langsung berinisiatif memegang tangannya untuk mengurangi ketegangan.
sontak saja perlakuan Alea menimbulkan tanda tanya didalam kepala Ezdard"Ada apa dengannya? bukankah dia sendiri yang bilang kalau dia tidak sudi disentuh oleh ku"batin Edzard,alhasil tatapan Edzard terfokus kearah Alea.
emosi Gito naik seketika saat melihat kedua sejoli tersebut malah tatap tatapan"Beberapa orang sangat suka mengumbar kemesraan didepan umum,benar bebar tidak punya malu"pungkasnya.
Alea menoleh"Mana orang disini?"tanyanya dengab raut wajah seolah dirinya tidak melihat ada manusia lain disana.
"Kamu!"ucap Gito setengah berteriak.
Jihan yang sejak tadi hanya terdiam akhirnya bersuara"Ngapain pagi pagi datang kesini? apa sedang mengincar nyawa orang lain?"
sontak saja pertanyaan Jihan membuat Gito terkejut,gelas berisi air minum yang sebelumnya dia pegang langsung terjatuh kelantai.
