Warning!!!! 21+
Tiga tahun sudah lamanya Maura (21 Tahun) dan sahabatnya tidak pernah bertemu dikarenakan suatu hal. Disaat pertemuannya dengan Alice setelah sekian lama, Maura dibuat bingung saat seorang anak kecil berusia dua tahun memanggilnya mommy, dan parahnya lagi anak kecil itu adalah adik dari sahabatnya Alice.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 : Jadian
"Terserah kamu yang mana aja," tukas Davin.
"Kalau gitu dua-duanya aja deh," ucap Maura.
"Berarti kita udah sah jadian kan? Kamu udah jadi kekasih aku" tanya Davin dibalas dengan anggukan oleh Maura.
"Tapi om..eh Dav, Aku takut kalau Alice tau hubungan kita gimana?" tanya Maura. Ia takut Alice akan marah padanya nanti dan memutuskan persahabatan mereka. Ia tidak mau persahabatan mereka berakhir karena dirinya sendiri.
"Gak usah takut sayang, aku akan mencoba memberinya penjelasan. Aku yakin dia pasti akan mengerti. Tapi kalau Alice tidak mau, kamu tenang saja, Aku akan berusaha untuk membujuknya," ujar Davin merangkul pinggang Maura.
"Tidak Dav, Aku belum siap," ujar Maura takut.
"Ya sudah.., kita tunggu sampai kamu siap. Padahal kan Aku pengen cepat-cepat melamar kamu terus nikah sama kamu. Kalau kita diam-diam begini, Aku jadi gak bebas deh dekat-dekat sama kamu di depan Alice. Tapi gak papa deh, yang penting itu sama kamu," ucap Davin memeluk Maura dan menghirup aroma tubuh wanitanya dalam-dalam.
2 jam kemudian Davin pun pamit pulang, awalnya Davin masih ingin di rumah Maura, tapi Maura memaksanya pulang karena takut terlalu malam. Ia tak ingin terjadi sesuatu dengan Davin di jalan meskipun di kota tempat mereka tinggal tingkat keamanannya bisa dikatakan tinggi.
"Sayang Aku pulang ya..." ucap Davin mengecup bibir Maura.
"Udah sana.." pungkas Maura mendorong tubuh Davin agar masuk ke dalam mobilnya.
"Sekali lagi sayang.." pinta Davin. Sekarang Ia tidak perlu menutup-nutupi sikapnya pada Maura.
"Nope..cukup..lihat ini ulah kamu, bibir Aku jadi bengkak begini," ucap Maura memonyongkan bibirnya ke depan membuat Davin tertawa. Bagaimana tidak bengkak, Davin tidak pernah puas untuk menikmati bibir Maura sejak tadi.
"Aku suka melihat hasil karyaku sayang.." balas Davin mengedipkan salah satu matanya.
"Udah ahh ...sana..., nanti Alice kecarian," pungkas Maura.
"Aku pergi dulu sayang..good night. Mimpiin aku ya.." ujar Davin mengecup puncak kepala Maura.
"Bye sayang..hati-hati dijalan, jangan ngebut-ngebut," ucap Maura.
"Dasar pria tua mesum..untung aku cinta," gumam Maura setelah kepergian Davin.
"Bisa-bisanya dia membuat tanda sebanyak ini, mana terasa kebas lagi," ujar Maura kesal menatap bagian dadanya yang tidak memakai bra lagi sudah dipenuhi oleh mahakarya Davin di depan kaca. Untung saja tidak sampai di lehernya. Bagaimana tidak dipenuhi tanda yang banyak, hampir 1 jam Davin bermain-main disana dengan dua benda yang menjadi kesukaan Davin. Maura sampai kesal sendiri melihatnya tadi. Maura kembali ke ruang tamu untuk mengambil bra nya yang dibuang asal oleh Davin tadi.
Esok paginya, Alice datang ke rumah Maura bersama Cecilia. Mereka bosan dirumah hingga akhirnya memutuskan untuk datang ke rumah Maura.
"Mom..." panggil Cecilia berlari menghampiri Maura.
"Hati-hati baby..jangan lari-lari dong," ucap Maura meletakkan bunga yang dipegangnya kemudian berjalan cepat menangkap tubuh kecil Cecilia.
"Kamu ya..buat mommy takut aja. Gimana kalau jatuh tadi," ucap Maura menoel hidungnya.
"Hai Bel.." sapa Maura pada Bella yang sedang sibuk menata bunga.
"Hai kak," balas Bella tersenyum.
"Maura kamu ada makanan gak, aku lapar nih.." ucap Alice.
"Kalian belum sarapan?" tanya Maura marah karena ini sudah jam 10.
"Cecil udah, tapi aku belum. Hehehhe.." ujar Alice mendapat tatapan tajam dari Maura. Setelah ini, ia yakin Maura pasti merepet terus padanya.
"Iya ...iya, baru kali ini aku tidak sarapan tepat waktu setelah sekian lama," ujar Alice takut kena semprot Maura dengan kata-kata pedas. Dulu Ia pernah masuk rumah sakit karena jarang sarapan. Satu harian Maura memarahinya dan terus menasehatinya. Hingga akhirnya Maura selalu membawa bekal ke sekolah untuknya.
"Awas ya, kalau kamu bohong, aku gak akan segan-segan dengan kamu. Sudah sana, kamu sarapan dulu," ujar Maura.
"Iya..iya..aku tidak akan mengulanginya lagi. Kamu memang sahabat ku yang paling baik deh, selalu perhatian sama aku," ujar Alice manja memeluk Maura lalu masuk kedalam rumah Maura.
.🤣🤣🤣