pernikahan gadis miskin dengan orang yang kaya, ia bisa menikmati seluruh kekayaannya namun ia terkurung dalam sebuah rumah mewah dengan segala harta yang berlimpah namun hidupnya terkekang bagai di dalam sangkar emas dan harus terluka karna suaminya tak mencintainya, hingga kebahagian hadir setelah suaminya sadar akan cintanya namun semua harus terhalang saat flora mengetahui masa lalunya yang sebenarnya, siapakah yang akan flora pilih masa lalunya atau orang baru, semua masih menjadi misteri yang harus di rahasiakan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuma lovely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rumah Angga
Saat sampai di gerbang rumah itu flora terkesiap dengan gerbang yang begitu besar terlihat dari lampu yang begitu banyak berjejer di setiap sudut pembatas tembok, Kilauan warna emas gerbang itu terpancar setelah mendapat cahaya lampu yang ada yang ada di atasnya.
Bentuk rumah itu juga sangat terlihat jelas dari banyaknya lampu yang bertaburan di depan rumah itu, bagi Aurel itulah bukanlah sebuah rumah melainkan istana seperti film kartun yang pernah ia tonton.
Saat mobil itu memasuki halaman rumah, mata flora terus memandang ke arah luar kaca mobil melihat indahnya taman yang berhiaskan lampu
Butuh waktu beberapa menit untuk mencapai depan rumah itu
sambil menatap kagum flora menuruni mobil itu, matanya menelisik setiap sudut luar bangunan itu yang jauh lebih indah jika di lihat dari jarak dekat hingga suara sang kakek mampu membuyarkan kekagumannya
flora lalu melangkah mengikuti sang kakek Sampai ke dalam ruang tamu, di dalam ia melihat bangunan yang begitu luas itu, terdapat tempat duduk yang begitu mewah, bukannya mengikuti Angga flora malah terus berjalan ke lain arah, jari lentiknya memindai setiap benda yang ada di sana
ada pelayan yang menatap sinis ke arah flora yang terlihat kampungan namun flora tak peduli, matanya tetap saja memindai benda-benda mewah yang ada di dalam, kakek hanya menyunggingkan senyum kecil yang tak dapat di lihat orang lain.
Angga lalu memerintahkan salah satu pembantu untuk mengantar flora ke kamarnya.
Kakek lalu berjalan entah kemana dan flora yang tidak tau keberadaan kakek langsung di antarkan pembantu tadi menuju kamarnya.
Saat di depan pintu kamar pembantu itu langsung membuka pintu dan mengatakan silahkan masuk
flora sempat ragu untuk masuk, matanya mulai membesar memindai seluruh ruangan tersebut dari ambang pintu meyakinkan diri kalau tak ada seorangpun di dalam, ia masih takut dengan kejadian di hotel waktu itu.
setelah semua di rasa kosong flora lalu memasuki ruangan itu, ia kembali memeriksa sekali lagi ruangan itu memastikan benar-benar tidak ada orang di ruangan tersebut
setelah memastikan tak ada orang di dalam sana segera flora mengunci pintu itu dari dalam dan merebahkan dirinya di ranjang yang empuk itu.
Cukup lama menikmati empuknya ranjang yang bernuansa putih itu flora yang merasa kelelahan akhirnya terlelap juga
Tak berselang lama datanglah pembantu yang mengetuk pintu
mendengar ketukan pintu flora segera bangun mendekat ke arah pintu dan membukanya
pembantu tersebut meminta flora turun ke bawah untuk makan malam
flora mengatakan jika dirinya tidak lapar , pembantu tersebut lalu pergi dan kembali flora mengunci pintu itu dari dalam namun setelah ia merebahkan diri pintu itu malah di ketuk kembali
setelah membuka pintu flora cukup kaget karna pembantu yang tadi datang dengan mendorong troli makanan yang berisi berbagai menu makanan yang cukup banyak.
pembantu tersebut lalu berkata " maaf nona kami tidak tau makanan apa yang nona suka, tuan meminta saya memastikan nona untuk makan
flora membuka pintu itu lebar agar pembantu itu masuk dengan mudah membawa troli itu
Di dalam flora langsung duduk di dekat balkon, ia sempat melihat itu tadi dan ingin menikmati makan sambil menatap indahnya malam yang bertaburan bintang.
pembantu tersebut yang sudah menyajikan makan itu langsung meminta flora yang sedang berdiri di pinggiran balkon untuk makan
flora lalu duduk dan meminta pembantu itu untuk ikut duduk makan bersamanya namun pembantu tersebut menolak karna itu bukan tempatnya dan ia bisa di pecat jika melanggar aturan.
apa daya flora akhirnya makan sendiri, ia sadar siapa dirinya dan tak pantas untuk memerintah siapapun
ia makan dengan lahap, sudah lama ia memimpikan makan, makanan senikmat ini namun ia merasa ada yang kosong, senikmat apapun makanannya tidak akan senikmat jika makan bersama orang lain
kembali flora merayu pembantu itu untuk makan bersamanya dengan dalih ia akan mengunci pintu kamar jadi tidak ada yang tau
pembantu tersebut tetap menolak karna ia sadar jika di rumah megah ini terdapat banyak cctv membuat flora langsung membuka matanya lebar-lebar menyusuri ruang itu.
Tak ada yang terlihat aneh di dalam sana hingga ia bisa bernafas lega.
Flora terpaksa melanjutkan makannya hingga selesai.
pembantu tersebut lalu membersihkan sisa makanan itu dan kembali ke lantai bawah menggunakan lift.
Flora kembali berdiri di pinggir balkon matanya menangkap seorang laki-laki yang menggunakan kursi roda sedang memandangi gelapnya malam.
"itu siapa?" tanya flora dan suara flora terdengar jelas oleh laki-laki yang duduk itu
tanpa menatap kembali ia langsung memutar balik kursi roda otomatis itu ke arah dalam
"eh tunggu" ucap flora mengangkat salah satu tangannya namun tak di pedulikan oleh laki-laki itu, ia tetap masuk dan pintu itu terdengar terkunci.
Ternyata kamar itu berada bersebelahan dengan kamar flora.
flora yang penasaran mencoba menaikan sedikit tubuhnya hingga kepalanya bisa mengintip ke jendela, terlihat laki-laki itu masih di pintu kaca menatap ke arah luar, saat menyadari flora dapat melihatnya segera ia menutup tirai itu.
flora semakin penasaran mencoba semakin naik namun suara orang yang ada di bawah mengagetkan flora hingga ia terjatuh ke belakang,
flora langsung memegangi bokongnya yang sakit akibat terjatuh tadi