Seorang model cantik bernama Emilia Karmila memilih melajang selama 15 tahun lamanya demi mencari sosok cinta pertama di masa kecilnya yaitu Damian Vernandez.
Namun penantian selama 15 tahun terbilang sia-sia karena ketika mereka dipertemukan,Emilia harus menelan pil pahit mengetahui fakta bahwa sosok cinta pertamanya merupakan seorang iblis dengan paras malaikat.
“Apakah dengan kematianku bisa membuatmu merasa senang?”emilia
“Tentu saja”Damian
“Maka akan ku wujudkan semua itu untuk mu”
DDDOORRRR!!!!!!
Mampir yuk
Siapa tahu suka😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oming32, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
✨Happy Reading✨
Suasana di pagi hari terasa begitu segar dengan cahaya matahari yang menyilaukan mata.Tubuh indah yang meringkuk di atas ranjang dengan selimut tebal yang masih menggulung terlihat menggeliat ringan.Kejadian kemarin malam membuatnya sedikit merasa lelah sekaligus merasa senang.
“Selamat pagi”sapa nya kepada dirinya sendiri
Mengerjapkan mata perlahan lalu mengambil posisi duduk untuk mengembalikan semua nyawa yang masih asik berlalu lalang di dunia mimpi.
“Hhooaaammm....”bibirnya terbuka lebar menghirup dalam-dalam oksigen yang berada di ruangan itu.
“Selamat pagi nona”sapa Michelle yang datang dari arah kamar mandi
“Aaaaaa...”teriak Emilia terkejut dengan kedua mata tertutup rapat
“Ada apa nona?...bagian mana yang sakit?”Raut wajah Michelle menunjukkan kekhawatiran
“Tidak ada yang sakit.,kau membuatku terkejut”nada bicara terdengar sedikit kesal
“Hehehehe..maaf nona,aku kira nona sudah mengetahui keberadaanku”ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
“Haihh..sudahlah..kenapa kau datang sepagi ini ke kamarku?”ia menyingkap selimut tebal yang menggulung tubuhnya
“Aku mempunyai kabar bagus untuk nona”seru Michelle
“Kabar bagus?...apa itu?”emilia berubah menjadi lebih bersemangat
“Tuan mengajak anda untuk ikut sarapan di lantai bawah”ujarnya penuh semangat
“Benarkah?...Tumben sekali?”dahinya mengkerut memikirkan ucapan Michelle
“Mungkin karena kejadian kemarin malam..tapi nona tidak boleh menolaknya karena tuan pasti akan murka”Michelle mencoba meyakinkan Emilia
“Baiklah..15 menit lagi aku akan turun”Emilia berjalan menuju kamar mandi dengan langkah malas.
Michelle hanya bisa menggelengkan kepala pelan,bagaimana bisa seorang model terkenal seperti Emilia bersikap manja dihadapannya.Namun ia sangat tahu,inilah sosok sesunggguhnya seorang Emilia Karmila manja,ceria,kuat,keras kepala berbeda dengan sosoknya di luar yang terlihat sombong dan angkuh.
“Aku seperti mengurus seorang adik jika sudah seperti ini”gumam Michelle
15 menit telah berlalu,Emilia telah siap dengan dress berwarna pastel yang tingginya hanya sampai selutut membuatnya semakin terlihat cantik.
“Sempurna”ujar Michelle sembari memutar tubuh Emilia
“Aku suka dress ini”Emilia tersenyum manis dengan bibir glosy nya.
“Ayo..jangan biarkan tuan menunggu lama”ajak Michelle
“Kau tahu..aku merasa akan berkencan jika berdandan seperti ini”menerawang sejenak menyalurkan kehaluannya.
Mereka berjalan beriringan dengan langkah yang anggun.Meskipun menggunakan pakaian yang berbeda namun keduanya terlihat begitu cantik dengan parasnya masing-masing.
Sedangkan di lantai dasar,Damian sudah tiba terlebih dahulu.Ia menyeret kursi untuk menjadikannya tempat melabuhkan bokongnya.Suara langkah kaki terdengar merdu menuruni setiap anak tangga,perhatiannya teralihkan oleh sosok cantik yang turun dengan begitu anggun.
Untuk beberapa detik ia terkesima melihat sosok gadis yang memakai dress berwarna pastel selutut itu,hingga ia memalingkan wajahnya ketika sosok itu sudah sampai dan ikut duduk di kursi yang bersebelahan dengannya.
“Selamat pagi”sapa Emilia kepada orang-orang yang berada di meja makan itu.
Damian tetap diam enggan menjawab sapaan dari gadis cantik yang duduk diseblahnya.Bukan karena apa,saat ini jantungnya kembali bereaksi ketika mendapat senyum manis di pagi hari dari seorang gadis.
“Semakin hari jantung ini semakin aneh..aku harus mengunjungi Dion untuk menanyakan hal ini”gumam Damian dalam hati.
Menu hidangan telah berjejer rapi di atas meja besar yang hanya ditempati dua orang saja.Para maid berdiri dibagian belakang Damian dan juga Emilia untuk membantu mengambil beberapa menu.
“Kenapa semuanya seafood”gerutu Emilia dalam hati.
Piring mereka sudah terisi dengan menu yang sebagian besar adalah seafood.Beberapa kali Emilia mengedarkan pandangannya mencari menu yang tidak terkontaminasi seafood.
Damian sudah mulai menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulutnya,namun disisi lain Emilia masih tetap diam sehingga hal itu mengundang sebuah pertanyaan.
“Kenapa kau tak memakan sarapanmu?”tanya Damian dingin
“Aahh itu aku akan memakannya sekarang”jawab Emilia dengan merekahkan senyum meskipun dalam hatinya ada sedikit hal yang membuatnya ragu.
Dengan wajah yang terlihat ragu,Emilia memasukkan satu suap makanan ke dalam mulutnya,mengunyah dengan gerakan perlahan seperti mengunyah batu keras.
Glek...
Makanan itu berhasil masuk ke dalam tenggorokan yang seterusnya akan masuk kedalam perut melalui proses pencernaan(kok jadi biologi🤣)
Namun tiba-tiba sesuatu yang ia takutkan benar-benar terjadi,kepalanya terasa berat dengan penglihatan yang mulai samar-samar,nafasnya juga terasa sesak karena saat ini tenggorokannya bengkak,tekanan darahnya pun menurun drastis hingga di detik berikutnya ia tak sadarkan diri.
Ya..Saat ini Emilia mengalami syok anafilaktik atau kondisi dimana alergi yang dialami dapat membahayakan nyawa dan memerlukan penanganan medis.
Damian tersentak kaget karena Emilia tiba-tiba tak sadarkan diri,begitu juga dengan para maid yang berada di antara mereka.
Untuk saja Damian cepat menyadari dan menahan tubuh Emilia agar tak terjatuh dari kursi
“Hey ada apa?”damian menepuk pelan pipi putih mulus itu.
“Panggilan Michael dan suruh dia ke kamarku sekarang juga”perintah Damian sembari membawa Emilia kedalam gendongannya.
“Ada apa?”tanya Michelle yang baru saja tiba
“Nona pingsan”jawab salah satu maid
Sesampainya di dalam kamar,Damian meletakkan tubuh Emilia dengan perlahan.Raut wajahnya terlihat sangat khawatir dan ia tak tahu kenapa.Damian sedikit kesal karena Michael tak kunjung datang,hingga ia memutuskan untuk berdiri untuk memanggilnya langsung.Namun sebuah tangan halus menahan lengan kekarnya.
“Hah..hah..hah ja..jangan tinggalkan aku..hah..hah ku mohon”pinta Emilia dengan nafas tersengal-sengal
Damian menghentikan langkah lalu berbalik duduk di tepi ranjang.Entah apa yang mendorongnya untuk melakukan itu,tapi saat ini ia tengah memeluk tubuh mungil sembari memberikan usapan halus di dipunggung Emilia.
Deg...deg...deg..deg...
Jantung Damian kembali berdetak kencang diiringi dengan suhu tubuhnya yang meningkat.
“Sial..kenapa jantungku harus bereaksi di saat seperti ini”gerutu nya dalam hati
“Tuan dimana nona?”tanya Michael tang baru saja tiba dengan oksigen di tangannya
“Apakah kau sudah bosan bekerja denganku”tatapan tajam itu tertuju kepada Michael
“Maaf tuan..saya harus mengambil tabung oksigen terlebih dahulu..”jelas Michael dengan sedikit rasa takut di dalam hatinya
Michael mulai memasangkan oksigen untuk Emilia,ia juga melakukan beberapa tindakan untuk mengurangi efek dari alergi yang Emilia derita.
“Apakah dia keracunan makanan?”tanya Damian
“Tidak tuan..nona alergi dengan seafood”jelas Michael
“Alergi?”damian mengernyitkan dahinya
“Benar tuan..di beberapa kasus alergi memang sering terjadi seperti ini..tapi jika tidak mendapat penanganan alergi ini bisa merenggut nyawanya”imbuh Michael
“Dasar gadis bodoh..sudah tahu alergi tapi tetap memakannya”gerutu Damian.
“Jika aku diposisi nona..aku pasti juga akan memakannya karena jika tidak nyawaku akan melayang lebih cepat dari pada memakan makanan yang menyebabkan alergi”gumam Michael dalam hati.
Bersambung......
