Sistem Elit Global

Ketua geng yang akan menyerang Jack maju lebih dulu untuk memberi peringatan.

"menjauhlah dari wanita itu!"

Jack mengangkat sebelah alisnya.

"memangnya siapa kau? Beraninya kau memerintahku seperti itu!"

Salah satu anak buahnya langsung emosi mendengar ucapan Jack.

"sialan! Bocah sepertimu lebih baik tidak membuat masalah diluar."

Mendengar ucapan anak buahnya membuat ketua geng semakin percaya diri. Namun hal itu tak berlangsung lama.

Jack yang sudah kesal karena kencannya diganggu segera melepaskan tatapan intimidasi pada geng tersebut.

Hanya dengan sedikit saja energi Qi yang digunakan sudah mampu untuk membuat mereka gemetar ketakutan.

Bahkan salah satu dari mereka sudah memiliki niat untuk kabur dari lokasi. Namun kembali teringat dengan bayaran dari pekerjaannya membuatnya masih berada di tempat dengan gemetar.

"apa yang terjadi? Kenapa aku merasa seperti ketakutan?"

Ketua geng menyadari keanehan yang terjadi. Dirinya memeriksa anak buahnya yang mengalami kondisi yang sama.

Tidak ingin menunda pekerjaan, dirinya lantas memberikan perintah.

"cepat serang dia! Jangan biarkan dia pergi dengan kondisi baik."

Tanpa memperdulikan perasaan ketakutan, mereka semua langsung bergerak menghajar Jack.

"heh.. Bodoh sekali."

Jack menyeringai menatap para geng yang begitu bodoh. Dirinya tidak ingin bertarung karena sedang bersama Alicia. Namun jika sudah seperti ini, maka tidak ada alasan baginya untuk mundur.

Sebuah serangan mengarah padanya. Namun dengan mudah Jack menangkap tongkat baseball yang menjadi senjata lawan.

Sebuah tendangan Jack lakukan dan membuat lawan terlempar jauh. Dirinya merebut senjata tersebut dan memainkannya seperti seorang pemain profesional.

Tanpa menunggu serangan berikutnya, dirinya langsung menerjang kearah empat orang yang tersisa.

Mendapat serang cepat dari Jack membuat lawan tak mampu untuk menghindar. Hingga satu per satu jatuh akibat serangan Jack. Menyisakan ketua geng yang masih tertegun dengan apa yang ia lihat.

Kurang dari satu menit, 4 orang anak buahnya sudah dibuat tidak sadarkan diri. Hanya oleh seorang pemuda saja.

Ketua geng menatap Jack dengan penuh ketakutan. Seakan ingin melarikan diri. Namun Jack mencegahnya bertujuan untuk interogasi.

"siapa yang menyuruhmu mengganggu kencan kami?"

"sa. Saya tidak tahu."

Ketua geng masih berusaha untuk tidak membocorkan identitas klien. Namun Jack jelas tidak kekurangan akal sama sekali.

Tanpa ragu Jack mendorong ketua geng hingga terjatuh. Lalu menginjak kakinya sampai patah.

"argh... Argh..."

Suara teriakan kesakitan terdengar lantang sambil memegang kakinya yang terluka.

Jack mendekati wajah lawan lebih dekat.

"jika kau tidak mau berbicara, maka aku tidak keberatan jika harus membuatmu berada dirumah untuk selamanya."

Mendengar ancaman Jack, membuat ketua geng tersebut ketakutan. Dirinya hanya bisa pasrah dengan kondisi saat ini.

"salah satu anak buahnya Antonio yang membayarku untuk menggangu kalian."

Mendengar nama Antonio, Jack merasa semakin kesal. Sudah dua kali mereka menyewa preman untuk mengganggu mereka.

Membuat Jack merasa lebih kesal lagi.

"sepertinya aku harus berurusan dengannya lebih cepat."

Jack pergi meninggalkan para preman untuk mengantar Alicia pulang.

.

.

.

Di markas utama Donovan Defend yang masih berada di rumah Roger. Roger sedang beristirahat dari latihannya.

Tak lama Siwa masuk dan melaporkan perintah khusus dari Jack.

" bos.. Kita dapat pekerjaan dari tuan Jack."

"apa yang diinginkan oleh tuan Jack?"

Siwa segera memberikan dokumen data tentang target mereka.

"tuan Jack ingin kita untuk menyelidiki pemuda bernama Antonio. Lalu menghajarnya malam ini."

Roger membuka dokumen yang berisi data tentang kehidupan Antonio. Mulai dari awal kelahiran hingga saat ini. Termasuk segala macam perbuatan pelanggaran hukum.

"apakah data ini valid?"

Siwa mengangguk.

"benar. Informasi ini bisa didapatkan dari Danu. Jadi saya kira sudah cukup benar. Termasuk beberapa kejahatan yang telah target lakukan. Saya sudah mengkonfirmasi hal tersebut."

Roger kembali menatap data tersebut.

"siapkan pasukan. Kita hajar jam 11 malam."

.

.

Malam jam 10:30. Antonio berada di club yang biasa ia kunjungi dengan teman-temannya. Mereka sedang menikmati minuman dengan ditemani wanita penghibur. Tanpa mereka sadari sekelompok orang sedang memata-matai mereka.

Kelompok yang dipimpin langsung oleh Roger sudah berada di luar club malam.

"bagaimana posisi target?"

Seorang memperhatikan layar laptopnya yang menunjukkan gambar kamera cctv diluar ruangan Antonio.

"belum ada pergerakan sama sekali."

Siwa yang memegang data Antonio menanggapi.

"menurut data, biasanya mereka akan keluar jam 11. Lalu pergi menuju markas mereka. Kita bisa memulai misi pada saat itu."

Semua orang setuju dan kembali menunggu target mereka.

Tak lama sebuah pergerakan terlihat dipintu ruangan Antonio.

"ada pergerakan."

Semua orang segera melihat layar komputer dan memperhatikan gerakan tersebut.

Dalam layar terlihat pintu terbuka dan beberapa orang keluar. Hingga saat dimana Antonio keluar dengan keadaan setengah sadar.

"target terlihat."

Melihat targetnya sudah muncul, Roger segera memberikan perintah.

"bersiaplah! Kita mulai operasi ini.

Bagiamana dengan tim pencegat?"

"mereka sudah siap di posisi."

Segera Antonio dan gengnya keluar club dan menaiki mobil mereka. Dengan suara mobil modifikasi balap terdengar membuat pergerakan mereka sangat mudah terdeteksi.

Sampai semua mobil bergerak diikuti oleh mobil hitam milik tim Roger.

Di tempat lain, tim pencegat sudah berada di posisi mereka. Drake yang menjadi pemimpin tim pencegat segera menyiapkan timnya.

"target sudah dekat. Bersiap untuk menutup jalan."

Mereka segera menutup jalan untuk menghindari adanya saksi mata pada misi kali ini. Hingga mobil geng Antonio tampak sudah berada di lokasi penyergapan.

"target terlihat. Cepat tutup jalannya."

Segera tim pencegat menutup jalan menggunakan mobil mereka. Membuat geng Antonio terkejut dan menggunakan rem dengan cepat.

"sialan! Hampir saja mobilku lecet."

Seorang anggota geng Antonio segera keluar dan berteriak marah.

"keluar woi! Apa kau tahu konsekuensi dari perbuatanmu ini?"

Antonio yang mendengar suara anggotanya menjadi penasaran.

"ugh.. Apa yang terjadi?"

Seseorang yang menjadi sopir Antonio belum mengerti situasinya.

"entahlah boss. Tapi sepertinya ada orang yang menghentikan perjalanan kita."

Namun tanpa mereka sadari, tim penyerang dari Roger segera datang dan berhenti di belakang rombongan Antonio.

Geng Antonio tidak menyadari Roger karena mengira jika mereka juga berhenti sama seperti mereka.

Namun dengan cepat Roger dan timnya yang sudah menggunakan peralatan lengkap dengan masker segera keluar.

Mereka mendatangi mobil geng Antonio lalu memecahkan kaca mobil dengan mudah.

Pyar.. Pyar..

"keluar! Jangan melawan."

Dengan keadaan setengah sadar, anggota geng Antonio hendak melawan.

"sialan! Beraninya kau merusak mobil kami."

Namun dengan mudah langsung di buat tak sadarkan diri oleh anggota Roger.

Melihat teman mereka yang dibuat pingsan, mereka yang masih memiliki kesadaran segera menuruti keinginan kelompok Roger.

Semua orang keluar dari mobil dan dikumpulkan dalam satu tempat.

"boss! Target sudah kami amankan."