Kaisar Langit

sedangkan di tempat penginapan lebih tepatnya di kamar xiao yan dia sama sekali tidak tau menau soal pertemuan lin hua tadi dia kini tengah ber kultivasi menunggu pagi datang.

dan tak terasa matahari pagi menerpa wajah nya yang membuat xiao yan bangun dari kultivasi nya dia hanya menggerakkan badan nya sebentar sebelum masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya, setelah selesai membersihkan diri xiao yan langsung keluar dari kamar nya dan melihat empat bawahan nya sudah menunggu di depan pintu kamarnya.

"salam tuan muda" ucap mereka semua dengan hormat yang hanya di balas anggukan oleh xiao yan dan tak lama dari kamar sebelah nya muncul seorang gadis yang menggunakan cadar berwarna hitam dan pakaian serba hitam wanita itu tidak lain adalah lin hua.

"oh kalian sudah berkumpul, jadi kemana tujuan kita selanjutnya" ucap lin hua yang melihat semua berkumpul dia juga bertanya ke pada xiao yan.

"klan Tian" ucap datar xiao yan dan langsung berjalan mendahului mereka dan di ikuti ke empat bawahan nya sedangkan lin hua hanya menggelengkan kepala dan juga mengikuti xiao yan dia berjalan di samping pemuda itu sambil berkata.

"kenapa kau seperti sangat tertarik pada mereka" tanya lin hua, mereka yang di maksud adalah Tian Zhen dan Xu yinyi, hal ini lah yang membuat penasaran dari tadi malam..

"kau bisa melihat nya nanti" ucap singkat xiao yan yang hanya di balas anggukan oleh lin hua, mereka berjalan cukup lama hingga akhirnya mereka sudah sampai di depan gerbang klan yang sangat besar

"maaf tuan muda dan nona muda ada keperluan apa ya ke klan Tian" ucap ramah penjaga gerbang.

"aku ingin bertemu dengan Tian Zhang dan juga Xu yinyi" ucap xiao yan datar membuat penjaga saling tatap sebelum mereka berdua membawa rombongan xiao yan masuk ke dalam itu juga atas perintah Tian Zhen dan Xu yinyi.

setelah mereka masuk mereka menjadi pusat perhatian para murid itu karna ketampanan dan kecantikan tiga binatang suci sedang kan mereka juga sangat penasaran dengan tiga orang yang menggunakan topeng dan cadar menutupi wajah mereka.

para penjaga gerbang membawa rombongan xiao yan hingga sampai ke lapangan bela diri dan di sana sedang telihat pertempuran yang sengit antar seorang pemuda tampan dan juga wanita cantik yang sedang bertarung di tonton oleh semua orang murid bahkan ada juga para tetua dan juga kepala klan Tian.

tapi pertempuran berhenti ketika rombongan xiao yan datang dan dua orang yang sedang bertarung berhenti kedua orang itu tidak lain adalah Tian Zhen dan Xu yinyi yang sedang latihan.

"maaf taun muda dan nona muda ada orang yang ingin bertemu dengan kalian" membuat semua orang terdiam dan menatap rombongan xiao yan.

sedangkan di arah parah tetua dan kepala klan mereka dapat merasakan aura yang sangat kuat keluarga dari rombongan xiao yan.

"siapa mereka kenapa aku tidak bisa melihat tingkat kultivasi mereka semua" Gumam seorang pria paruh paya dia adalah Tian si patriak klan Tian dan juga ayah dari Tian Zhen.

sedangkan Tian Zhen dan juga Xu yinyi hanya menatap rombongan xiao yan sampai terdengar suara gurunya.

"Zhen er dan yin er kau lihat wanita bercadar itu dia adalah permaisuri bintang yang menemui kita tadi malam sedangkan kalau aku tidak salah di sampingnya adalah yang mulia agung kaisar langit, kalian harus menghormatinya bahkan jika kalian adalah putra takdir dan putri takdir" ucap suara gurunya memperingati mereka sudah membicarakan ini tadi malam jadi kedua orang itu hanya mengangguk.

"oh salam tuan kalau boleh tau ada keperluan apa hingga bertamu ke klan kecil kami" ucap ramah Tian Zhen seraya melungkup kan tangan nya dengan hormat.

perlakuan itu membuat semua orang terkejut bukan hanya para murid bahkan Tian si sebagai ayah juga sudah berdiri dia sama sekali tidak mengerti jalan pikiran anak nya, bagai manapun klan mereka adalah klan penguasa di alam dewa dan anak nya merendah kepada orang asing jika klan lain tau mereka pasti akan mentertawakan nya.

"Zhen er apa yang kau lakukan" ucap Tian si dengan wajah suram dan aura membunuh keluar dari dalam tubuhnya berusaha menekan rombongan xiao yan tapi tidak seperti yang di harapkan rombongan itu baik-baik saja kecuali xiao Yi yang sedikit susah bernafas.

"hentikan rendahan mu itu beraninya kau mengeluarkan aura membunuh pada penguasaku" ucap dingin long Tian dan aura membunuh dan dicampur aura ranah abadi keluar dari tubuhnya membuat Tian si berlutut dan memuntahkan dari segar

ughh

hoek

darah segar keluar dari mulutnya melihat itu semua membuat semua orang ketakutan, hingga terdengar suara datar

"cukup long Tian" ucap suara datar itu seketika aura itu menghilang tampa jejak, yang membuat semua orang bernafas lega sedangkan di sisi Tian Zhen dan Xu yinyi guru mereka hou teng mengumpat kesal atas apa yang di lakukan oleh ayah murid nya itu.

"sial lihat lah betapa bodohnya ayah mu Zhen er untung saja dia tidak langsung di bunuh" ucap kesal hou teng membuat Tian Zhen hanya pasrah.

tapi di saat semua orang mengira semua sudah selesai keluar lagi suara datar dari mulut xiao yan.

"xiao Yi lawan mereka berdua, jangan menahan diri aku ingin melihat sekuat apa putra takdir dan juga putri takdir" ucap suara datar itu yang membuat semua orang menghirup nafas dingin.

"baik penguasa"balas xiao Yi dan menghilang dari sana.

" swusss ss"

bom mmmm

ledakan terjadi saat xiao Yi melesat ke arah Tian Zhen dan Xu yinyi, mereka bertempur dengan sengit, ranah kultivasi Tian Zhen adalah penguasa ⭐ 850 dan ranah Xu yinyi adalah penguasa ⭐800 walau mereka terpaut cukup jauh dari xiao Yi yang berada di ranah penguasa ⭐ 900 tapi pertempuran mereka terlihat seimbang itu karna xiao Yi harus melawan dua orang sekaligus.

"Zhen er dan yin er kalian Berhati-hatilah wanita di depan kalian berada di atas kalian usahakan bekerja sama" teriak gurunya dari dalam cincin yang hanya bisa di dengar empat orang yaitu Tian Zhen, Xu yinyi , lin hua dan xiao yan.

xiao yan sudah mengetahui keberadaan hou teng dari awal maka dari itu dia menyuruh xiao Yi untuk melawan ke dua pemuda dan wanita itu dia ingin melihat sebesar apa kekuatan kedua orang itu, beda hal nya dengan lin hua dia merasa jengkel terhadap hou teng.

"bodoh apa kau pikir suaramu itu tidak bisa di dengar oleh yan gege dasar dewa bodoh" Gumam lin hua dalam hati yang merasa sangat kesal.