NovelToon NovelToon
Kiara

Kiara

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Wanita Karir
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: timio

Terlahir cantik, kaya raya, cerdas, tapi selalu gagal jika berhubungan dengan percintaan, gadis baik-baik tapi selalu disakiti deretan pria yang pernah jadi pacarnya, dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang masuk akal sampai yang paling menyakitkan.

Sampai akhirnya sesuatu yang rasanya tidak masuk akal pun terjadi, bagaimana bisa seorang wanita biasa, meskipun memang ia kaya, tapi tidak masuk akal dikejar-kejar oleh seorang selebriti papan atas.



Happy reading yeorobun 😂

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Sepanjang perjalanan pulang Tommy mengisinya dengan celotehan yang sejak tadi sudah membuat Kiara mendengus kesal, nikahan out doorlah atau nikahan pantai entah sudah berapa kali diulanginya.

"Tom..."

"Apa sayang? Jangan tanya masa lalu, itu penyakit cewe biasanya."

"Dih... ngga ya. Misalnya, Aku dalam suatu kondisi tertentu harus berhubungan sama Andreas yang dari Johansen Corp itu, urusan bisnis contohnya, kita saling paham kan?"

"Kalo konteksnya bisnis ya aku pasti ngerti, aku maklum, kamu kan pebisnis, dia juga. Tapi kalo urusan lain-lain aku ngga terima."

"Misalnya?"

"Kencan."

"Gimana kalo kencannya terpaksa, kamu kan tahu aku posisi aku."

Tommy tidak menjawabnya, ia hanya fokus menyetir.

"Makanya aku ga mau ada ikatan dari awal, kita pasti sama sama ngga sepaham."

"Kiara, stop."

"Kenapa? Aku ngomongin fakta loh, kita masih bisa balik ke awal, ngga usah pacaran."

Tommy menepikan mobilnya segera, dan menatap tajam Kiara, seketika membuat gadis itu ciut.

"Kita baru jadian kurang dari satu jam, kamu udah minta putus dua kali. Kamu nganggep aku main-main ya? Kamu bilang ngga mau hubungannya cuma dua bulan, tapi belum sehari kamu udah begini duluan. Gimana aku ngebuktiin omongan aku yang tadi kalau aku ngga ragu-ragu sama hubungan ini Ki?"

"Iya iya maaf." masih menundukkan wajahnya.

"Sesakit apapun masa lalu yang kamu terima dulu, tolong jangan samakan sama aku Ki. Aku beneran serius."

"Boleh peluk?", tanya Kiara akhirnya. Segaris senyum muncul di bibir Tommy dan membentangkan tangannya. Kiara pun menghambur kesana.

" Hangat sekali pria ini ya Tuhan."

Gadis itu mengendus bahu Tommy yang menempel dihidungnya, wangi lembut dan menenangkan, Vanila bercampur aroma pinus, lebih kurang seperti itu.

"Aku ngga menyamakan kamu sama siapa pun. Aku pernah jatuh sejatuhnya di pilihan yang salah Tom, itu rasanya ngga enak. Aku cuma berusaha ngelindungin diri aku sendiri, aku ngga mau jatuh di kesalahan yang sama."

"Aku juga pernah jatuh kayak gitu. Aku juga pernah ngelakuin hal yang sama dengan kamu, aku juga pernah ragu, pernah nutup hati, tapi aku ngerasa udah ketemu orang yang tepat, jadi aku ngga takut lagi untuk melangkah. Masa lalu udah berlalu sayang, ayo kita buat cerita baru, mari saling menyayangi, tanpa beban."

keduanya pun pulang, kembali ke kediaman nona Levin.

Kedatangan mereka disambut datar oleh Juan, yang sedang memainkan ponselnya di ruang tamu.

"Kalian dari mana aja?"

"Kita abis dari minimarket, beli amunisi kita malam ini."

"Oh..."

"Kamu kenapa?", heran Kiara.

" Ngga papa Ki." jawabnya pendek.

"Halahh... dia ngambek tuh, kopinya gua sikat tadi." sahut Shane dari kamar yang pintunya terbuka.

"Ppffftt.....", tawa Tommy lepas sedikit.

" Diem lu."

"Tenang bapak leader, saya sudah bawa rasa yang mirip. Tadaaaa.... langsung tiga" Kiara mengeluarkan tiga botol kopi kemasan dari kantong belanjaannya.

"Makasih ya tuan rumah...", seru Juan dengan ekspresi saltingnya.

Juan salting dibeliin kopi 3 botol yeorobun

" Ah... bukan aku, itu wanita blasteran setan di

sudut sana yang laporin ke aku."

" Mbaaa wanita blasteran, thank you ya...", teriak Juan. Alexa hanya menanggapi dengan melambaikan jarinya karena ia sibuk bertelepon.

Suasana ruang tamu riuh sekali dengan tawa, ada ketiga pria tampan dengan kelakuan random masing-masing, ada Kiara yang tidak terlalu banyak berbicara, hanya menimpali dengan tawa ketika ada yang lucu, ada Alexandra si juru bicara yang kelakuannya 11 12 dengan Shane, ada bibi yang juga ikut nimbrung dan asik dengan suasana yang diciptakan para anak muda itu.

"Kita ngumpul begini bakal lama lagi ya?", seru Shane yang terbaring menengadah disamping Tommy.

" Kenapa?", tanya Alexandra.

"Mereka bakal tur dunia." jawab Kiara.

"Woah... nonton yuk...", semangat Alexandra menarik lengan kaos Kiara.

"Gua mana ada waktu Lex. Lu juga mana sempet, ngga usah sok senggang lu."

"Iya juga." lemas Alexandra.

"Sesibuk itu ya?", tanya Tommy pelan.

" Iya, lumayan lah, paling sampe encok doang."

Drrrttt...... "Papa" dilayar.

"Nah kan, baru juga dibilangin. Bentar ya." Kiara pun mengangkat telepon itu dan pergi, ketiga pria yang tersisa menatap Alexandra dengan penuh tanya.

"Kalian semua kenapa? Kok liat aku begitu banget?."

"Papanya serem kah?", tanya Shane.

"Dia bener-bener di jodohin sama Andreas Johansen itu?", tanya Juan.

"Dia ngga ada hari libur?", tanya Tommy.

"Ini harus aku jawab banget ya?", tanya Alexandra, ketiga mereka serentak mengangguk.

" Papanya serem? Lebih ke arah tegas, disiplin, agak militer dikit, bussiness on the top, decision maker, Kiara itu senjata mutakhirnya.

"Dijodohin sama Johansen? Iya, tapi sebulan lalu Kiara nolak itu mentah-mentah, dan sampai sekarang mereka sebenernya perang dingin, aku agak heran Kiara ditelepon kayak gitu, pasti dibujuk lagi.

Dia bukan ngga ada hari libur, tapi dia ngga mai libur. Dia betah duduk di mejanya dua harian, tanpa pulang, tanpa mandi, tanpa ngomong, buat menyelesaikan kerjaannya. Dia memang ngga se-strict pak CEO, tapi darahnya sama kan? Jadi Kia juga punya sifat workholicnya. Tapi lembur kayak orang gila itu cuma berlaku buat dia ya, kalau ada karyawan yang belum pulang padahal jam kerjanya udah habis, dia pasti ngusir itu karyawan, aku juga pernah. Jadi jangan heran."

Ketiga pria itu akhirnya diam.

"Tapi kenapa aku ngerasa Andreas bukan ancaman?", batin Tommy.

" Dan kayaknya Kia sekarang lagi deket sama seseorang deh...", goda Alexandra.

"Uhhuk.... uhhhukkk...", Tommy tersedak.

" Minum minum nih.... apaan sih lu." kesal Juan menyodorkan air putih.

"Gua salah minum, itu kopi lu, gua ngga suka kopi."

"Itu Matcha, jamet. Itu punya lu bukan punya gua."

"Haaaa? Iya ya? Kok tadi rasanya kayak kopi."

"Ada ada aja lu."

Alexandra mengulum bibir untuk menahan tawanya.

"Siapa mba orangnya? Anak pejabat mana? Ngga rela gua mba Kia dipacarin orang." celetuk Shane.

"Kayanya belum pacaran sih? Masih deket aja tapi kayaknya udaj deket banget." tambah Alexandra lagi.

"Uhuk... uhuk... uhukkk....", Tommy tersedak lagi.

"Pergi lu sono, minum yang bener, jorok banget lu...", kesal Juan menarik lengan baju Tommy untuk menjauh.

Masih terbatuk-batuk Tommy pun pergi ke pantry untuk menuntaskan batuknya. Sudah cukup lama Kiara tak kunjung kembali dari kamarnya.

Akhirnya Kiara kembali ke ruang tamu dimana semua orang berkumpul, dan tidak lama kemudian disusul Tommy.

"Om Jimmy bilang apa?", Alexandra membuka pembicaraan.

"Oh.. ngga. Gua di suruh ninjau hotel cabang W."

"W??? Serius cabang W? Ki...?", kaget Alexandra.

" Kenapa sih lu. Biasa aja kali." seru Kiara dengan tatapan mata "Diem setaaang..."

"Ahh ohh i-iya aaah hmm. Ehhem... gua kira cabang W udah jadi di akuisisi sama sebelah kemaren, ngga jadi ya ternyata, hahahah...", canggung Alexa.

"Iya ngga jadi. Besok kita kesana, agak siangan juga ngga papa."

"Hmm ok."

"Mba Kia jangan selingkuh ya, deket sama siapa mba? Hayo ngaku. Kan aku udah bilang jangan pacaran sama orang lain, sama aku aja. Kok malah deket sama cowo si mba. Baru sebulan loh padahal aku tinggalin, gimana nanti aku balik balik konser dua bulan lagi. Mba pasti udah nikah...", rengek Shane.

"Ngga kok ngga, aku ngga bakal nikah, aku tungguin kalian semua balik dulu baru aku nikah." Kiara melirik Tommy yang mengulum senyumnya.

"Beneran mba? Aku pulang konser kita nikah ya...", cengengesan Shane.

Plakk......

Dua geplakan dari tangan yang berbeda mendarat di kepala belakangnya, siapa lagi kalau bukan tangan Juan dan Tommy.

" Ssst... sakit..", ringisnya.

Hanya ditanggapi datar oleh Tommy dan Juan.

.

.

.

Tbc... 💜

1
Timio
Luar biasa
SweetPoison
Hiks, udah abis. Pengen lagi baca semua karya author luar biasa ini!
Timio: Ditunggu yaa 💜
total 1 replies
Ivy
Sudah jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, semakin penasaran dengan jalan ceritanya 😍
Timio: Ditunggu yaa 💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!