Istri Cantik Tuan Muda Kejam 2

^^H A P P Y R E A D I N G^^

🌹🌹🌹🌹🌹

"Hey lepaskan!! aku bilang lepaskan." teriak Lisa menggema di sebuah kamar, tangan nya terikat, begitupun dengan kaki nya, dia sudah seperti orang di culik.

Tadi malam Lisa masih tidur di rumah kontrakan nya, dan sekarang saat bangun Lisa berada di tempat berbeda, tempat yang sangat iya kenali.

Tanpa di sebutkan lagi siapa yang menculik nya Lisa sudah tau siapa dalang nya, apalagi melihat ruangan ini adalah kamar yang sama yang di singgahi Lisa beberap bulan lalu dengan status yang berbeda tentu nya.

Ceklek..

Pintu terbuka, memperlihatkan Bian yang datang dengan seorang wanita berpakaian rapih layak nya seorang dokter.

"Lepaskan aku, kamu mau ngapain kak." teriak Lisa emosi.

"Menurutkan, kamu tidak akan bisa membohongiku lagi Lisa." ucap Bian sambil melihat ke arah Lisa.

Mendengar ucapan mantan suaminya membuat Lisa mengerutkan kening nya, bohong apa? bahkan selama menikah dengan Bian Lisa selalu melakukan yang terbaik dan tetap sabar dengan semua ptrilaku Bian yang tidak baik pada nya.

Dokter sedikit syok saat melihat Lisa yang di ikat layak nya wanita yang sedang di culik, tapi mengingat siapa yang melakukan nya dokter wanita itu memilih diam dan menyaksikan drama mantan suami istri itu.

"Apa yang kakak katakan? aku tidak mengerti, cepat bukakan ikatan ini atau aku akan berteriak." ancam Lisa sambil menggoyangkan tubuh nya, berusaha untuk melepaskan ikatan tangan dan kaki nya.

"Cepat periksa dia." titah Bian tegas.

Lisa melotot, dia tidak sakit kenapa harus di periksa. "Jangan mendekat, anda mau ngapain." Lisa menatap tajam dokter wanita itu.

"Dia akan memeriksa mu, aku yakin ada yang kamu sembunyikan dari aku." jawab Bian.

"Aku tidak menyembunyikan apapun dari mu kak, cepat lepaskan ikatan ini, aku harus bekerja." kata Lisa lagi, sedikit berteriak.

"Kamu hamil." tegas Bian.

Lisa mengelengkan kepalanya, lelucon apa lagi ini, dia bahkan tidak merasakan apa pun yang berubah dari tubuhnya, bahkan rasa mual pun Lisa tidak merasakan itu, yang mana membuat Lisa yakin jika semua itu hanya akal-akalan mantan suami nya saja.

"Aku tidak hamil." ucap Lisa takalah tegas.

"Kamu hamil, dan yang ada di perut mu adalah anak ku." kata Bian tak mau kalah lebih tegas dari Lisa.

"Aku bilang aku tidak hamil, kenapa kakak memaksa aku hamil, kita tidak pernah melakukan nya lebih dari dua kali, jadi tidak mungkin aku hamil." tegas Lisa

Bian tersenyum. "Aku memang pria kaya, tampan dan kuat, meski pun dua kali melakukan nya benih ku akan tetap berkembang di rahim mu." sempat-sempat nya Bian memuji dirinya sendiri, membuat Lisa ingin sekali membungkam bibir yang terus mengeluarkan pujian untuk diri sendiri itu.

Dokter diam mendengarkan pertengkaran di antara nona muda dan tuan muda nya itu, "Mereka cocok, tapi kenapa tuan dan nona pisah." batin si dokter wanita.

Melihat Lisa yang diam sambil mengerucutkan bibirnya, membuat Bian dengan cepat memberikan kode pada dokter nya untuk cepat melakukan pekerjaan nya, membuat si dokter mengangguk.

Wanita berpakaian dokter itu langsung membukakan sedikit pakaian dia bagian perut Lisa, lalu mengecek perut Lisa dengan alat yang di pegang nya.

"Anda mau apa? kenapa membuka pakaian ku." Lisa mengeliat geli saat merasakan perut nya di pegang dokter.

"Kapan nona menstruasi?." tanya dokter wanita itu.

Lisa terdiam, dia sedang mengingat-ingat kapan terakhir dia menstruasi, dan saat Lisa mengingat nya Lisa langsung menutup bibir nya dengan reaksi wajah yang terkejut.

Dia baru sadar jika ia sudah telat beberapa Minggu.

Dokter melihat layar monitor yang ada di samping nya, sebelum nya Bian memang sudah membeli beberapa alat medis karna dia ingin memeriksa Lisa di mansion nya, dia yakin jika Lisa di bawa ke rumah sakit wanita itu tidak akan mau dan akan berontak.

"Selamat tuan dan nona, nona muda hamil dan janin yang ada di perut nona muda adalah kembar tuan, usianya baru memasuki minggu ke tujuh." ucap dokter wanita itu sambil tersenyum.

Lisa masih menutup bibirnya, dia masih harus mencerna setiap ucapan yang masuk ke telinga nya itu.

"Aku hamil anak kembar?." Gumam Lisa mengulang kata-kata sang dokter.

Dokter mengangguk. "Iya nona, anda hamil anak kembar dan kondisi janin anda sangat sehat, saya akan buatkan resep vitamin kehamilan, karna usia kandungan nona masih muda dan sangat rentan." tutur sang dokter lagi.

Lisa tak menjawab dia terdiam, masih memikirkan nasib anak yang ada di perut nya, apalagi kini di tubuhnya ada dua kehidupan.

Bian tersenyum senang, akhirnya dugaan nya tidak melesat, dan setelah ini Bian akan melakukan segala cara agar Lisa mau tetap bersama nya, Bian akan mengajak rujuk Lisa.

Setelah dokter pergi Bian melepaskan ikatan nya, membuat Lisa seketika menendang Bian, dan mencoba berlari, namun nihil ruangan nya di jaga ketat, membuat Lisa tidak bisa pergi ke mana-mana.

"Aku ingin pulang, cepat antar aku pulang." teriak Lisa emosi.

Bian berjalan mendekati Lisa, membuat Lisa berjalan sedikit-sedikit kebelakang, "Jangan mendekat, atau aku akan menyakiti diriku sendiri." ucap Lisa dia mengambil pas bunga yang ada di atas meja.

"Taruh lagi pas bunga nya Lisa, jangan melakukan hal-hal yang bisa membahayakan anak-anak ku." ucap Bian, dengan tatapan penuh kekesalan.

Lisa tidak mendengarkan dia tidak suka di paksa, dan ia ingin pulang ke ke kontrakan nya lagi.

Bian menghela nafasnya, mau tak mau dia harus menuruti keinginan Lisa, dia tidak mau Lisa menyakiti dirinya sendiri dan malah membahayakan keturunan nya. "Baik, aku akan mengantarkan mu pulang, tapi aku mohon lepaskan pas bunga itu." ucap Bian berkata pelan.

"Janji?." tanya Lisa.

Bian mengangguk. "Ya, tapi taruh kembali pas bunga itu di meja." kata Bian lagi.

Lisa menurut, dia menaruh kembali pas bunga itu di meja. "Ayo, antar kan aku pulang sekarang." ucap Lisa berjalan duluan ke arah pintu utama.

Bian yang melihat itu menghela nafasnya kasar, sekarang dia harus menjadi pria yang banyak bersabar demi anak yang ada di dalam kandungan Lisa, Bian harus membuang ego nya agar Lisa tidak menjauhi nya.

Sesampainya di rumah kontrakan nya Lisa langsung masuk ke dalam rumah nya, bahkan Lisa tidak mempersilahkan Bian masuk terlebih dahulu ke rumah nya, Lisa masih marah dengan apa yang di lakukan Bian padanya tadi malam, dengan menculik nya malam-malam itu sama saja dengan menghina nya, Lisa tidak tau semalaman apa yang di lakukan Bian padanya hingga dia terlelap tidur dan tidak merasakan pergerakan sedikitpun saat Bian menculik nya.

"Aku hamil, oh tuhan cobaan apa lagi ini, kenapa engkau mengirimkan dua malaikat ini di saat aku ingin melupakan semua tentang nya." gumam Lisa sambil meringkuk di ranjang nya.

Sedangkan Bian nampak masih betah duduk di kursi plastik yang ada di teras kontrakan Lisa, Bian akan menunggu Lisa, dia yakin Lisa akan memaafkan nya dan Bian akan kembali membawa Lisa ke rumah nya.

"Setelah ini aku yakin dia akan kembali padaku, dia akan membutuhkan aku sebagai suami siaga nya." gumam Bian penuh percaya diri.

Di tempat lain seorang pria nampak mengepalkan tangan nya, dia kesal dan marah saat mendengar kabar kehamilan wanita yang di cintai nya.

"Kenapa Lisa hamil, sialan!! jika begini sulit untuk ku mendekati nya lagi, Albiansya akan menjadi penghalang terbesar ku lagi..arghhh!! " ucap pria itu kesal.

Tangan nya terulur untuk memegang ponselnya, di tatap nya layar ponsel nya. "Jika Lisa tidak bisa menjadi milik ku maka tidak dengan siapapun."ucapnya sambil menatap layar ponsel nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

_________

🌹🌹🌹🌹🌹

Jangan lupa Vote 😊