NovelToon NovelToon
Sebatas Menjadi Istri Boneka

Sebatas Menjadi Istri Boneka

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:32.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: LaSheira

Dia hanya harus menjadi istri boneka.

Bagaimana jika Merilin, gadis yang sudah memendam cintanya pada seseorang selama bertahun-tahun mendapatkan tawaran pernikahan? Dari seseorang yang diam-diam ia cintai.

Hatinya yang awalnya berbunga menjadi porak-poranda saat tahu, siapa laki-laki yang akan menikahinya.

Dia adalah bos dari laki-laki yang ia sukai dalam kesunyian, yang menawarinya pernikahan itu.

Rionald, seorang CEO berhati dingin, yang telah dikhianati dan ditingal menikah oleh kekasihnya, mencari wanita untuk ia nikahi, namun bukan menjadi istri yang ia cintai, karena yang ia butuhkan hanya sebatas boneka yang bisa melakukan apa pun yang ia inginkan.

Akankah Merilin menerima tawaran itu, sebuah kontrak pernikahan yang bisa membantunya melunasi hutang warisan ayahnya, yang bisa membantu pengobatan jangka panjang ibunya, dan memastikan adik laki-lakinya mendapatkan pendidikan terbaik sampai ke universitas.

Bisakah gadis itu mengubur cintanya dan menjadi istri boneka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Memberitahu Harven

Sudah masuk malam. Disebuah rumah petak di daerah padat penduduk.

Harven menutup pagar besi yang berderik dengan suara cukup keras. Sudah ada karat di sana-sini di pagar itu. Dia melihat rumah yang masih gelap gulita. Dia bernafas lega.

Selamat gumamnya, padahal dia sudah takut ketahuan tadi. Kak Mei belum pulang, begitu yang dia pikirkan. Semua lampu belum ada yang menyala.

Angin berhembus pelan menerbangkan daun pohon jeruk, satu-satunya pohon yang ada di halaman rumah. Pohon itu sedang berbunga, bakal buah kecil-kecil sudah terlihat sebagian di bunga yang mulai berguguran.

Lelahnya, kenapa hari ini ramai sekali si.

Harven berdiri di depan pintu, mencium bajunya, ujung tangannya, tidak tercium bau ayam goreng kan. Gumamnya pelan meyakinkan diri dengan menciumnya lagi, kalau ia dia harus mencuci pakaiannya segera supaya tidak ketahuan Merilin. Bisa gawat kalau ketahuan dia kerja paruh waktu sepulang sekolah di sebuah kedai ayam goreng.

Harven menutup pintu disambut kegelapan ruang tamu. Sambil berdendang entah lagu apa dia melepas sepatu. Blar! Lampu ruang tengah tiba-tiba menyala terang.

“Huaaaa!” Teriakan dari mulut Harven saat lampu rumah menyala memekik keras. Kantong plastik di tangannya jatuh. Bersamaan dia ikut jatuh terduduk di lantai. “Kak Mei!” Harven menjerit lagi saat melihat siapa yang sudah menghidupkan lampu.

Merilin sedang duduk di meja makan, posisi saklar lampu memang sangat dekat dengan jangkauan tangannya. Gadis yang duduk itu hanya tertawa melihat kekagetan adiknya.

“Kak Mei, aku hampir kena serangan jantung tahu karena kaget!” Harven mengoceh. Berjongkok membereskan kantong plastik yang dia bawa. Untung saja kotak ayam gorengnya tidak terbuka, ayam goreng selamat batinnya. “Kenapa gelap-gelapan Kak?” Meletakkan plastik di depan Merilin.

Kenapa Kak Mei diam di kegelapan begitu si, membuat orang khawatir.

Saat melihat apa yang ada di depan Merilin, tidak ada apa-apa. Hanya ada hp miliknya, yang layarnya menggelap. Jadi Harven tidak bisa menebak, apa yang dilakukan kakaknya tadi dalam keheningan malam.

“Kamu dari mana? Bawa apa?” Merilin menggeser hpnya, meraih plastik. Tidak menjawab pertanyaan adiknya.

“Ayam goreng. Kak Mei sudah makan.”

“Wahh, adikku bawa ayam goreng. Pas sekali, Kak Mei belum makan. Mandi dulu sana, sambil Kak Mei siapkan sayur.”

Walaupun jawaban Merilin terdengar biasa, namun adiknya masih dipenuhi tanda tanya.

Merilin tersenyum lalu melangkah ke dapur. Harven bisa mendengar kakaknya menghela nafas. Dia semakin yakin, kalau ada yang sedang dipikirkan kakaknya, tapi apa itu! Karena Harven tahu, terlalu banyak beban yang ada di bahu Merilin kakaknya. Hingga Harven tidak tahu bagian mana yang sedang membuat kakaknya pusing.

Harven menyambar handuk dan masuk ke dalam kamar mandi masih sambil memikirkan ada apa dengan kakak perempuannya. Dia mandi tidak terlalu lama. Keluar dengan rambut yang agak basah, aroma sampo menguar. Saat dia goyangkan rambut.

Dia mengambil minum dan membawanya ke meja makan. Sudah ada sayuran tumisan hijau dan wortel campur telur di sana. Pandangan Harven meneliti wajah kakak perempuannya lagi. Pakaiannya masih seperti saat dia berangkat kerja. Rambutnya sudah acak-acakan. Rambut Kak Mei memang kalau sudah seharian akan tampak seperti singa yang menyeruak keluar dari kucirnya.

Dia bahkan belum mandi. Biasanya Kak Mei juga pulang agak malam.

Semuanya terasa aneh bagi Harven.

Beberapa hari setiap bulan Merilin memang sering lembur, apalagi kalau deadline majalan di depan mata. Tapi selain itu, dia selalu pulang tepat waktu. Apa ini sudah deadline pikir Harven, tapi sepertinya belum. Menjawab lagi hatinya yang penuh tanda tanya.

“Kak, kenapa?”

Ini diluar biasanya. Merilin yang dia kenal tidak akan menunjukan tampang minta dikhawatirkan seperti ini. Dia gadis yang akan selalu menutupi segala macam kesusahan hidupnya dengan senyuman apalagi di hadapan Harven adiknya.

“Kak Mei.” Mulai didera khawatir. “Kenapa Kak?”

“Dek, Kalau Kak Mei menikah sekarang bagaimana?” Suara Merilin terdengar pelan, sambil meletakkan nasi milik Harven di depan adiknya. Harven membeku. Rasa takut menjalar di seluruh jari-jarinya.

“Ada yang mengajak Kak Mei menikah, menurutmu bagaimana?” Mata Merilin sendu melihat adiknya.

“Kak Ge mengajakmu menikah?”

Sekarang Merilin yang membeku saat adiknya menyebut nama Serge. Kenapa? Kenapa malah nama itu disebutkan adiknya. Dia menjatuhkan kepalanya ke meja. Malu, apa semua orang tahu kalau aku menyukai Kak Serge. Gumamnya tidak punya keberanian mendongak.

Semua orang bisa melihat cinta Merilin pada Serge, ya kecuali orangnya. Serge yang sudah menganggap Merilin dan keluarganya seperti saudara, tidak pernah membayangkan sampai ke titik itu. Perasan cinta antara laki-laki dan perempuan terhubung antara mereka.

“Ke, kenapa malah membahas Kak Ge.” Merilin masih mempertahankan harga diri. Berusaha menepis kecurigaan Harven.

“Bukannya kau suka padanya.” Harven sudah memakan ayam goreng pertamanya. Mayun saat Merilin memindahkan sayur ke piringnya. Mau tidak mau dia makan juga. “Apa Kak Mei yang mengajaknya menikah?” pertanyaan semakin ngawur rasanya yang didengar Mei.

“Hei bicara ngawur apa sih, sudah makan dulu.” Merilin ikut makan juga nasi di depannya.

“Aku kan tidak sebodoh itu sampai tidak tahu Kak, sedangkan jelas sekali terlihat dimatamu.” Harven tertawa, saat wajah kakaknya memerah karena tertangkap basah. Seperti ketahuan mencuri buah milik tetangga.

“Hei.”

Merilin menyambar satu paha ayam goreng. Mengunyahnya cepat-cepat.

“Tapi dia tidak tahu tuh, kalau aku suka padanya.”

“Kalian kan sama-sama bodoh.”

Merilin menjatuhkan kepalanya membentur meja. Bicara dengan kepala tertunduk.

“Kau juga pasti tahu berarti, kalau dia tidak pernah menggangapku perempuan.” Harven diam tidak mau menjawab, memilih menyambar ayam. “Menyedihkan sekali.”

“Karena kau tidak mengatakannya makanya Kak Ge tidak menyadarinya Kak, eh, kalau begitu kau mau menikah dengan siapa?”

Merilin mengangkat cepat kepalanya, belum menjawab. Mengambil ayam, mengunyah lagi. Meraih minum adiknya, minum beberapa teguk. Nafasnya naik dan turun beraturan, tapi terlihat sekali dia bingung bagaimana harus mulai menjelaskannya.

“Yang pasti bukan Kak Ge yang mengajakku menikah.”

“Lalu menikah dengan siapa?”

Aaaa, bagaimana aku menjelaskannya pada Harven.

Pernikahan yang ditawarkan padanya hanyalah pernikahan kontrak, dia hanya perlu menjadi boneka yang berguna bagi suaminya. Laki-laki itu akan menjamin tiga hal dalam hidupnya. Melunasi hutang yang menggunung milik ayahnya. Menjamin pengobatan ibu sampai sembuh bahkan menyediakan rumah untuk ibu nanti. Pendidikan yang terjamin untuk Harven. Tiga hal itulah yang ditawarkan padanya.

Merilin mengibaratkan dirinya yang berdiri di padang pasir tandus, dan ada yang memberinya botol air, roti gandum dan unta untuk dikendarai. Kalau dia masih waras dia pasti akan meraih itu semua. Walaupun bayaran apa yang akan diminta padanya tidaklah mudah. Namun, tiga benda itu pun bukan sesuatu yang bisa ia tolak dengan gampangnya. Bisa jadi, seumur hidup baru selesai dia melunasi hutang ayah.

Tidak akan pernah datang lagi kesempatan sebaik ini.

“Ada laki-laki baik yang mau menikah dengan Kak Mei.” Mei akhirnya mulai akan bercerita secara lengkap.

“Apa dia sebaik Kak Serge?”

Mana mungkin ada laki-laki sebaik Kak Serge, kalau pun ada, apakah kau pikir aku seberuntung itu, bisa mengenal dua laki-laki baik sekaligus pada satu kehidupanku yang menyedihkan ini. Begitu jawaban Merilin dalam hati.

“Kak Ge juga mengenalnya, bahkan Kak Ge yang menjembatani kami.”

Suara getir Merilin menyayat hati Harven. Adik laki-laki itu tahu, bagaimana kakak perempuannya menyimpan perasaannya dalam untuk seorang laki-laki bernama Serge.

“Kalau Kak Mei menikah dengannya, dia juga akan membantu pengobatan ibu.” Merilin sedikit menjelaskan, hal-hal yang baiknya saja.

Ada cahaya yang berpijar di kejauhan di mata Harven, apa pernikahan Kak Mei berbeda dengan kakak laki-laki yang sudah membuang keluarganya itu. Walaupun Kak Mei menikah, dia akan tetap jadi Kak Mei untuknya. Ujung lidah Harven tidak berani bertanya, walaupun hatinya sudah berdebar di penuhi pertanyaan.

“Tapi, setelah menikah, sebelum ibu sembuh kamu bisa tinggal sendirian kan?”

Wajah Harven mulai pias. Tangannya gemetar meletakkan sendok.

“Apa Kak Mei juga akan membuangku setelah menikah?”

Bibir Harven bergetar sambil menundukkan kepala setelah mengatakan isi hatinya yang dipenuhi rasa takut. Dia sudah kehilangan kakak laki-laki, apa dia juga harus kehilangan kakak perempuan sekarang.

Merilin bangun dari duduknya, dan memeluk tubuh Harven yang gemetar menahan sesak.

Bersambung

1
Widaningsih Purnama
apa kabar tuan saga dan nona Daniah berapa orang cucu mereka ...apakah tuan saga masih cemburuan ..?
Widaningsih Purnama
han dan Aran sudah punya cucu bagaimana dengan tuan saga dan nona Daniah berapa cucu mereka ya ?....🤔🤔
armychim
duplikat sekretaris HAN
armychim
baru mampir 🙏
🍒 Chi Chi 🍒
inii yg aju cari2 2 hr ak uda bca 2 th lalu suka part kendra ini
🍒 Chi Chi 🍒
aku nyari episode kendra ktmu rion dmna sih
🍒 Chi Chi 🍒
pendendam wkwkwkwk
🍒 Chi Chi 🍒
ini kaya gue. gue lahir 7 bulan katanya pas bayi kaya monyet gt, berbulu, sebotol kecap, slama 17hr di inkubator.
🍒 Chi Chi 🍒
khodam Han tdk bisa dilawan
🍒 Chi Chi 🍒
nea anak han?
🍒 Chi Chi 🍒
kisah erina ma kembara frans mana
🍒 Chi Chi 🍒
han junior namanya siapa kembaran frans ini masak han junior
🍒 Chi Chi 🍒
han - frans - rion. erina dpt han junior.
🍒 Chi Chi 🍒
kamarnya dr triplek kah smpe terdengad ibu mertua 😭
soso
terbaik ❣️❣️❣️❣️
soso
😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
soso
🤣🤣🤣🤣
soso
Terbaikkkkk😂😂😂
soso
jantungan 🤣🤣🤣🤣
soso
dari Era Saga Sekretaris Han tidak lawan 😂🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!