NovelToon NovelToon
PACARKU OM OM

PACARKU OM OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Romansa
Popularitas:23.3k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

Dewasa🌶🌶🌶
"Apa? Pacaran sama Om? Nggak mau, ah! Aku sukanya sama anak Om, bukan bapaknya!"
—Violet Diyanara Shantika—

"Kalau kamu pacaran sama saya, kamu bakalan bisa dapetin anak saya juga, plus semua harta yang saya miliki,"
—William Alexander Grayson—
*
*
Niat hati kasih air jampi-jampi biar anaknya kepelet, eh malah bapaknya yang mepet!
Begitulah nasib Violet, mahasiswi yang jatuh cinta diam-diam pada Evander William Grayson, sang kakak tingkat ganteng nan populer. Setelah bertahun-tahun cintanya tak berbalas, Violet memutuskan mengambil jalan pintas, yaitu dengan membeli air jampi-jampi dari internet!

Sialnya, bukan Evan yang meminum air itu, melainkan malah bapaknya, William, si duda hot yang kaya raya!

Kini William tak hanya tergila-gila pada Violet, tapi juga ngotot menjadikannya pacar!

Violet pun dihadapkan dengan dua pilihan: Tetap berusaha mengejar cinta Evan, atau menyerah pada pesona sang duda hot?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Nggak Kangen Aku, Om?

"Terima kasih, ya... Purple."

Ucapan William membuat Evan dan Violet sontak mengernyitkan dahi.

"Pa! Kok Purple sih? Namanya Violet, bukan Purple!" protes Evan.

"Memangnya apa yang salah? Violet sama Purple kan artinya sama saja, sama-sama ungu! Kenapa hal seperti ini harus dipermasalahkan sih?" balas William tak mau kalah.

"Masalahnya, Papa mengubah nama orang sembarangan. Jelas itu salah!"

"Halah, banyak bicara kamu! Ayo cepat kita pergi, mau nginap di sini sampai pagi?!" William tampak enggan berdebat lebih lama dengan putranya dan memilih untuk segera pergi. Sementara itu, Violet hanya bisa mendengus kesal.

Dasar om-om rese! batinnya kesal.

Evan lalu menoleh ke arah Violet sebelum pergi. "Violet, kalau gitu aku sama Papa pamit dulu, ya. Kamu hati-hati di jalan. Kalau ada apa-apa, langsung telepon aku, jangan sungkan."

Ekspresi kesal Violet seketika berubah menjadi senyum manis. "Iya, Kak. Kakak juga hati-hati di jalan ya," jawabnya dengan suara selembut mungkin.

"Byeee!" Evan melambaikan tangan, yang langsung dibalas oleh Violet.

Begitu Evan pergi, Violet tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ia berteriak sekuat tenaga hingga membuat orang-orang di sekitarnya terkejut.

"Aaaaaa! Akhirnya aku bisa dapat kesempatan mendekati Kak Evan!"

Sementara itu, William yang baru melangkah keluar dari pintu utama rumah sakit mengernyitkan dahi.

"Kenapa, Pa?" tanya Evan heran.

"Kamu emangnya nggak dengar ada suara orang teriak-teriak?"

Evan menoleh ke kanan dan kiri. "Hah? Nggak tuh, Pa."

"Aneh banget, padahal suaranya kencang begitu. Kamu sudah mulai budeg ya?"

"Ya Tuhan, Papa! Masa aku bohong sih? Beneran aku nggak dengar apa-apa. Mungkin saja yang Papa dengar itu suara… hantu," ujar Evan setengah berbisik.

"Ah, ada-ada saja kamu. Mana ada hantu-hantuan di zaman modern begini," sahut William skeptis.

Evan hanya mengangkat bahu.

Mereka pun masuk ke dalam mobil. William menyandarkan punggungnya pada kursi penumpang, sesekali memijat hidungnya yang terasa sakit.

"Dasar, kurang ajar sekali gadis itu," Gumam William kesal. Ia lalu melirik Evan yang tengah menyetir dan bertanya, "Evan, kamu percaya pelet?"

"Hah?" Evan yang awalnya fokus ke jalan langsung menoleh ke arah ayahnya. "Kenapa tiba-tiba Papa nanya begitu?"

"Ya nggak apa-apa, nanya aja. Apa salahnya?" ujar William santai. "Kalau ada cewek yang kasih air jampi-jampi ke kamu dengan tujuan supaya kamu terpikat, gimana?"

"Hahahahaha!" bukannya menjawab, Evan malah tertawa terbahak-bahak. "Apaan sih, Pa? Random banget pertanyaannya! Kenapa tiba-tiba bahas pelet? Kepala Papa agak korslet ya setelah jatuh tadi?"

"Hey, Papa tuh serius!" decak William, merasa kesal karena ditertawakan putranya sendiri. "Soalnya ada orang yang memang percaya sama begituan."

"Orang itu pasti sudah tua, ya?" Evan terkekeh. "Papa, kita itu hidup di zaman modern. Kenapa masih percaya hal-hal klenik begitu? Kalau menurutku sih, pelet atau santet itu nggak ada. Semuanya cuma su-ges-ti."

William mengangguk-angguk. Benar, apa yang dikatakan Evan sesuai dengan pemikirannya selama ini. Tapi entah kenapa, sejak keluar dari rumah sakit tadi, William jadi kepikiran. Bagaimana kalau efek air jampi-jampi itu benar-benar bekerja padanya? Apa iya dirinya akan jatuh cinta pada seorang gadis kecil yang bahkan lebih muda dari anaknya?

"Hah, mana mungkin. Kamu pasti sudah gila, William," gumamnya sambil menggelengkan kepala kuat-kuat.

Evan meliriknya heran. "Kenapa, Pa? Papa pusing?"

"Nggak, Papa cuma agak ngantuk. Nanti bangunin pas udah sampai kantor, ya," kata William seraya memejamkan mata.

"Apa? Papa masih mau ngantor? Istirahat aja dulu, Pa! Papa baru keluar dari rumah sakit, loh!" Evan mengingatkan.

"Halah, kamu tuh lebay banget, seolah Papa sakit parah aja. Udah, nggak usah berisik. Nyetir yang benar aja, Papa mau tidur!"

Evan hanya bisa menghela napas panjang, pasrah karena tahu percuma melawan keras kepalanya sang ayah.

...----------------...

Sesampainya di kantor, Evan menoleh ke William. "Nanti kalau ada apa-apa, telepon aku ya, Pa."

"Hm… cerewet banget sih kamu," sahut William ketus. Tatapannya kemudian beralih ke ponsel Evan.

"Ada yang nelpon tuh."

Evan melirik ponselnya. Nama Honey tertera di layar. Ia segera mengangkatnya.

"Halo, Babe? Iya, aku abis nganterin Papa. Maaf ya nggak kabarin. Oh, kamu sudah selesai kelas? Oke, aku jemput sekarang. Jangan marah dong…"

William mendengus pelan lalu keluar dari mobil, tak ingin terlalu mencampuri urusan asmara putranya. Namun, tiba-tiba pikirannya teringat pada Violet.

Gimana kalau si Purple itu tahu Evan sudah punya pacar? Pasti dia sakit hati. Hahaha, tanpa sadar William tersenyum kecil. Namun, beberapa detik kemudian, ekspresinya berubah. Hei, kenapa aku harus memikirkan bocah itu? Ada-ada saja kau, William.

...----------------...

Begitu masuk kantor, William mendapati sekretarisnya sudah menunggunya dengan wajah cemas.

"Pak, kenapa Anda tidak bisa dihubungi?" Tanya pria itu pada William.

"Benarkah?" William merogoh saku jasnya dan menemukan ponselnya mati. "Sialan, ini pasti gara-gara ditubruk si Purple."

"Maaf, Pak?"

"Ah, tidak. Ponselku rusak. Tadi ada sedikit kecelakaan. Kenapa kamu menelepon? Ada sesuatu yang penting?"

"Ini tentang perusahaan kosmetik itu, Pak. Mereka menolak bernegosiasi."

Rahang William mengeras. "Kita bicarakan di dalam."

"Baik, Pak."

Sekretarisnya membukakan pintu, dan mereka berdua masuk untuk rapat.

Hingga malam harinya, William masih berkutat di kantor. Masalah perusahaan kosmetik itu belum juga selesai, membuatnya harus bekerja lembur. Penampilannya juga sudah terlihat berantakan dibanding sebelumnya. Dasi sudah ia lepas, dan dua kancing teratas kemejanya terbuka, memperlihatkan dadanya yang kekar dan bidang. Tangannya yang berurat memegang berkas, sementara tangan lainnya memijat pelipisnya.

Tak berselang lama, terdengar ketukan di pintu.

"Masuk!"

Pintu terbuka, dan suara langkah high heels terdengar. Sebuah tangan terulur, meletakkan secangkir kopi di mejanya William.

"Silahkan diminum kopinya om," terdengar suara manja seorang gadis.

William sontak mengernyitkan dahi. Om? Sejak kapan panggilan karyawan padaku berubah? Ia mendongakkan kepala dan terbelalak saat melihat sosok violet berada di depannya.

"Purple? Apa yang kamu lakukan di sini?"

Violet tidak menjawab, hanya tersenyum menggoda, lalu mendekati william. Dengan manja, gadis itu duduk di pangkuan William.

"Om, ngga kangen sama aku?" tanya gadis itu sambil melingkarkan tangannya ke leher William.

"Apa? Tunggu, bagaimana kamu bisa masuk ke sini? Satpam! Satpam! Ada penyusup di sini!" Teriak William.

"Ih, om kok jahat gitu sih sama aku?" Bibir violet tampak cemberut. "Aku kan dateng kesini demi ketemu sama om," Katanya sambil memainkan jarinya di dada William.

"Sebenarnya, apa yang kamu lakukan, hah?" William menggeram marah dan meraih kedua bahu violet. Tapi bukannya takut, gadis itu malah meraih salah satu tangan William dan membawanya ke dadanya.

"Om, mau ngerasain punyaku? Punyaku gede loh Om,"

William terbelalak. Ia sebenarnya ingin menolak, tapi entah kenapa ia seperti tak memiliki kekuatan. Jantungnya berdegup kencang saat angannya terus bergerak ke dada violet yang besar, dan pada saat tangannya sudah mendarat di sana, tiba-tiba matanya terbuka.

"F*ckkkk!!!" Umpat William saat menyadari kalau ia barusan bermimpi mesum. Lebih kesal lagi saat menyadari celananya sudah basah. "Kamu gila, William!"

1
jiee💚
agak creepe yah penjaga nya mending kamu keluar aja deh vio dari pada nanti di apa"in hiii...
HANA
Assalamu'alaikum gaes.
Sebelumnya, author mau ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa bagi para pembaca yang muslim 🥰🙏

Terus.. untuk menjaga kekhusyukan para pembaca dalam beribadah, mulai besok bab selanjutnya akan update setelah buka puasa. Jadi tenang aja, meskipun ada adegan plus plusnya, ga akan bikin batal 🤭
Terimakasih atas perhatian nya...
Dukung terus karya ini dengan kasih like, komen, gift, subscribe, dan lain-lain.
Terimakasih! ❤
Susanti: makasih thor selamat berpuasa juga bsgi yang menjalankan
total 1 replies
lilik indah
owhhhh...msh aman trnyata
Kusii Yaati
kelamaan mah kalau nunggu di puji violet mending muji diri sendiri ya nggak Wil 😂
nd4r
heeeeeeeeh pd kali om satu ini/Facepalm/
Aisyah Ranni
Om Will Will Solution ini bukan cowok sempurna tp Hot Duda Value Grade A ...udah ganteng,kaya,baik hati,rajin menabung dan yg penting sudah cinta sm kamu mbak Purple.
Azahra Rahma: om Will Will duren mateng ,,duda keren mapan dan ganteng,,kurang sempurna apa tuh ya kak
total 1 replies
SAL💞🇲🇾
om duda perasan..
mery harwati
Lembaga survey tolong keluarkan survey anda soal cowok sempurna bagi William🤣🤣
jiee💚
sat set ya om Wil takut di tikung sama yg muda
jiee💚
berterima kasihlah kamu sama om Wil Klo gak pasti udah di unboxing kan kamu juga yg nyesel
HANA
Pedenya Om Will🤦‍♀️
mery harwati
Wiiilllii di apartemenmu ada CCTV kan? Bisa kau putar ulang lagi tuh tiap adegan saat dirimu masuk memanggul Violet & saat Violet menggeliat seperti cacing kepanasan, pengen liat reaksi Violet klo adegan CCTV diulang 🤣
Azahra Rahma: nah setuju tuh kak,,biar violet tau kelakuannya tadi malam seperti apa
total 1 replies
HANA
Alhamdulillah duda kesayangan kita nggak kebablasan gaes 🤭
Aisyah Ranni
Waduh gak jadi adegan horor nya😆 gpp menjaga martabat duda berkelas gitu lho
suyetno
/Gosh//Gosh//Gosh//Gosh//Gosh//Gosh/
suyetno
ko cm om wllli dong yg lain mana
suyetno
terima aja klu jodoh ga kemana
suyetno
ada sj km violet mau bl yv gituan /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fitriana Yusuf
semangat berkarya💪💪
HANA: terimakasih 🥰
total 1 replies
jiee💚
ya ampun agak deg deg an yah bacanya tapi kamu beruntung vio gak jadi di unboxing sama cowo gak dikenal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!