Dor,,, dor
"Dasar wanita bodoh" ucap Alex.
"K-kenapa?"ucap Saviera terbata-bata.
"Sayang, apakah masih lama? aku sudah tidak sabar untuk menikmati harta kekayannya ini loh" ucap Alexsa.
Saviera dan Lexsa merupakan sahabat, akan tetapi Alexsa tidak pernah senang dengan apa yang Saviera dapatkan.
"K-kau menusuk ku Lex-sa" ucap Saviera terbata-bata.
"Kau itu adalah perempuan bodoh yang pernah aku temui,, hahahah" tawa Alexsa menggema di ruangan itu.
Dor,,,
Tembakan terakhir, berhasil membuat Saviera kehilangan nyawa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci Aulia fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Segera Kembali
"Kenapa bos?" tanya Candra.
Kevin tidak menjawab pertanyaan Candra, karna baginya masalah kali ini cukup dirinya saja yang tahu.
"Mending lo gak usah nanya Can" tegur Alex kepada Candra.
"Kenapa? Kan teman kita juga" ucap Candra yang tidak paham dengan apa yang di maksud Mario.
"lo gak liat kalau si bos gak mau jawab pertanyaan lo? Dan itu juga udah menjadi arti kalau si bos gak mau ngasih tau untuk saat ini, kasih bos waktu untuk tenang" tegur Mario.
"Ia ya,,,,, hmmm,,,, oh ya lo ingat gak soal mahasiswa yang bernama Saviera itu?" ucap Candra yang sengaja mengeraskan suaranya di saat ia menyebutkan nama Saviera.
"Ingat, emang kenapa?" tanya Mario tidak paham kenapa Candra tiba-tiba membahas mahasiswa kampusnya itu.
"Gue dengar dia,,,," Candra sengaja menggantung ucapannya agar ia bisa melihat reaksi Kevin bagaimana.
"Ada apa dengannya?" tanya Kevin kepada Candra.
"Ehh,,,, si bos,, tumben banget bos mau nanyain masalah mahasiswa kampus?" pancing Candra.
"Katakan!" tegas Kevin yang kali ini serius.
"E-eh,,, o-ok bos,,, jadi kemaren gue dapat kabar dari teman gue yang kerja di Emely Group dan teman gue ngirim foto cewek ke gue, lalu pas gue cek siapa yang di foto ternyata itu Saviera tapi kali ini dia terlihat sangat cantik" ucap Candra memuji kecantikan Saviera yang semakin hari semakin cantik di tambah lagi di foto itu Saviera menggunakan pakaian kantor.
"Kirim dan hapus foto dia di handphone lo!" perintah Kevin tidak suka kalau kecantikan Saviera dapat di nikmati oleh banyak orang.
"I-iya bos" ucap Candra gugup. Candra langsung mengirimkan foto Saviera kepada Kevin.
Kevin yang melihat ada notif masuk di handphone langsung mengecek notifikasi itu karna ia yakin kalau itu pesan dari Candra yang mengirimkan foto Saviera.
"Cantik" gumam Kevin yang tampaknya suasana hatinya mulai membaik di saat ia sudah melihat foto Saviera.
"Oh ya bos ,,, sepertinya dia akan menggantikan posisi papanya di perusahaan itu" ucap Candra.
"Baik lah, lo liat aja notifikasi handphone lo" ucap Kevin.
Candra yang baru saja mendapatkan notifikasi dari aplikasi m-banking langsung tersenyum lebar, pasalnya si bos memberikan ia uang sebanyak 20 juta.
"Senang amat,,,, coba gue liat di kirim berapa?" ucap Mario penasaran berapa bosnya memberikan Candra uang.
"Is,,,, lo ya Rio,,," kesal Candra karna tiba-tiba saja handphonenya di rebut oleh Mario.
Mario cukup tercengang karna uang yang di kirimkan Kevin cukup banyak apa lagi hanya untuk membayar sebuah informasi.
"Apa rencana lo bos?" tanya Stiven kepada Kevin yang saat ini masih asik melihat foto Saviera.
"Belum tau" ucap Kevin.
Kevin tidak tau harus berbuat seperti apa, karna ini kali pertama bagi Kevin mengagumi seseorang.
"Hmmm,,, apa mau kami bantu?" tanya Candra.
"Tidak perlu" tolak Kevin.
...****************...
"Sayang,,, bagaimana apa bisa?" tanya seseorang kepada kekasihnya itu.
"Belum bisa, semuanya di amankan oleh Saviera sebaik mungkin,,, apa jangan-jangan dia sudah mengetahui rencana kita sebelumnya?" tanya Alex.
(Kalau ada di bab sebelumnya author membubuhkan nama Alex di dalam pertemanan Kevin and the geng, author minta maaf ya, karna nama Alex author khususkan untuk nama mantan Saviera di kehidupan pertamanya)
"Gak mungkin dia mengetahui rencana kita sayang" ucap Alexa.
Saat ini Alex dan Lexsa sedang berada di kantor milik Saviera. Alex mengambil alih kursi pemimpin di perusahaan itu karna dirinya sebelumnya merupakan orang kepercayaan Saviera hal itu membuat para karyawan tidak berani untuk menentang keputusan yang di ambil oleh Alex.
"Apa kita sewa hacker aja untuk membobol keamanannya?" saran Lexsa.
"Aku sudah mencobanya tapi tetap saja tidak bisa,,," ucap Alex yang sudah susah payah untuk melenyapkan Saviera tapi belum bisa mengalihkan harta Saviera atas namanya.
"Ya sudah, kita coba lain kali saja sayang,,,, ngomong-ngomong kamu pegal gak? biar aku pijitin ya" ucap Lexsa menggoda Alex.
Alex yang mendengar penuturan Lexsa langsung menarik pinggang ramping Lexsa untuk duduk di atas pangkuannya.
"Sayang,,,," goda Lexsa sambil menggoyang-goyangkan pantatnya di atas pangkuan Alex.
"Kita ke kamar ya" ucap Alex dengan suara serak.
"Ok sayang" ucap Lexsa senang.
Alex dan Lexsa memutuskan untuk memasuki kamar yang tersedia di ruangan yang di tempati Alex saat ini. Biasanya kamar itu di gunakan Saviera untuk beristirahat ketika ia harus lembur bekerja. Tapi saat ini ruangan itu malah di salah gunakan oleh sepasang kekasih untuk memadu kasih.
"Baji****" ucap Saviera saat ia berhasil meretas cctv perusahaannya.
Ia mendapati ruangannya itu di ambil alih oleh mantan kekasihnya dan di gunakan untuk hal-hal yang merusak moral. Sedangkan kamar tempat ia biasanya istirahat di pergunakan untuk berbuat hubungan suami istri.
"Tunggu pembalasan gue" ucap Saviera yang saat ini murka karna melihat cctv ruangannya di perusahaan milik Saviera.
"Arya, keruangan!" ucap Saviera melalui telfon yang tersedia di meja ruangan papanya itu.
Saat selesai makan siang, Saviera meminta papanya untuk pulang agar sang papa bisa beristirahat dengan nyaman. Dan saat ini cuma dirinya yang berasa di ruangan sang papa, sedangkan tiga orang kepercayaan Saviera sedang mengerjakan pekerjaan mereka.
"Permisi queen" ucap Arya memanggil Saviera dengan panggilan saat Saviera di klan.
"Hmm,,, bagaimana dengan klan?" tanya Saviera menatap Arya dengan tatapan serius.
"Sampai saat ini klan masih terjaga queen" ucap Arya.
"Baik lah, beritahu mereka sebentar lagi saya akan kembali" ucap Saviera.
"Baik queen, lalu bagaimana dengan perusahaan serta perkuliahan anda queen?" tanya Arya.
"Untuk perkuliahan saya akan memberikan surat cuti dan untuk perusahaan Tio dan Boy yang akan bertanggung jawab di saat saya sedang di negara asal" jelas Saviera kepada Arya.
"Baik queen, kalau begitu saya akan kembali keruangan untuk mempersiapkan semuanya" ucap Arya undur diri.
"Hmm" ucap Saviera singkat.
Sebelum menangani masalah kantor, Saviera meminta Rosa untuk menghubungi Arya, Boy dan Tio. Ia akan menjadi tiga orang kepercayaannya itu mengambil alih pekerjaan Laura, Doni dan Joni. Saviera melakukan itu semua karna ia tidak memiliki waktu untuk merekrut karyawan baru dengan waktu proses administrasi yang cukup lama.
Namun sebelum Arya, Boy dan Tio memasuki perusahaan. Saviera sudah menghubungi mereka via WhatsApp. Saviera menjelaskan semua rencananya untuk membasmi tikus kantor dan tidak lupa ia meminta kepada Arya untuk membawa beberapa anggota klan.
Di saat Arya, Boy dan Tio sudah mengambil alih posisi dari tiga tikus kantor, mereka langsung menemui Saviera untuk meminta penjelasan. Mengapa mereka harus melakukan itu dan ada rasa yang tidak asing bagi mereka saat berhadapan dengan Saviera.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Haaaiii,,, para pembaca "Transmigrasi Saviera". Terimakasih sudah mampir dan Terimakasih sudah memberikan support nya dengan bentuk like ataupun komen.
Jika ada kritik dan saran dari pembaca, silahkan di ketik di kolom komentar. Author pasti membaca setiap komentar yang teman-teman buat.
Sekali lagi terimakasih🤗