Luka Di Pelaminan

Malam ini Mamah dan Papah mengantar kedua pasangan suami-istri baru itu ke bandara. Mamah terlihat sedih dan juga kesal pada Arjuna. Sedih karena harus berpisah dengan Arjuna dan Anggrek. Sedangkan kesal karena takut menantu kesayangannya di abaikan oleh Arjuna begitu tiba di USA. Baik Mamah maupun Papah hafal seperti apa kelakuan buruk Arjuna jika sudah bertemu pekerjaan maka dia akan lupa daratan.

"Mamah titip menantu kesayangan Mamah! Awas kalau sampai kamu buat nangis! Mamah cincang kamu jadi ayam buat makan pangsit!" ancam Mamah dengan nada sok seram.

"Ih Mamah ancamanya serem! Arjuna jadi takut pulang nih kalau kayak gini caranya!" kata sang anak menggoda ibunya yang tengah menangis itu.

"Kamu jangan bercanda ngak lucu! Jangan lupa request Mamah, pulang bawa cucu! Jangan pulang cuman berdua saja tapi harus bertiga!" kata si Mamah seraya menangis dan di peluk oleh Papah.

"Aduh mana bisa begitu Mamah ku yang cantik, Arjuna di sana bekerja Mamah, bukan bulan madu. Do'akan saja agar kita cepat Allah percayakan untuk memiliki keturunan. Juna juga sudah sangat ingin punya anak, tapi kalau Allah belum kasih kita bisa apa Mah," kata Arjuna pada sang Mamah.

"Makanya kamu kalau mau lembur jangan sama kertas terus! Tapi lemburnya bareng istri biar manis! Ini sama kertas mulu!" kata si Mamah kesal dan Arjuna kian terpojokkan.

Hingga pengumuman penerbangan menghentikan interaksi dua pasangan beda generasi itu.

"Ya sudah sana berangkat! Kamu harus baik-baik saja ya sayang, Mamah harap kamu tidak kesepian saat bersama dengan Arjuna. Oh Mamah sangat berat melepaskan dirimu sayang!" kata Mamah seraya memeluk erat menantu perempuannya.

Setelah itu keduanya terpisah, Anggrek dan Arjuna berjalan untuk memasuki pesawat yang sudah memanggilnya agar membawa kduanya pergi ke tempat tujuan.

Tidak ada percakapan di antara keduanya. Baik Arjuna maupun Anggrek sama-sama diam. Arjuna menggenggam erat tangan istrinya.

Arjuna terlihat sangat menyayangi Anggrek melalui perbuatannya melindungi sang istri. Siapapun yang melihat aksi keduanya maka tidak akan ada yang menyangka jika Anggrek dan Arjuna menikah karena insident tidak mengenakkan.

Keduanya tiba di bangku yang akan mereka duduki. Arjuna membimbing Anggrek untuk duduk, di sini aura kasih sayang dan sifat dewasa Arjuna sangat terlihat.

"Abang, nanti kita akan menetap di mana selama di USA? tanya wanita itu setelah duduk di samping sang suami dengan tenang.

"Aku memiliki apartment di sana, kita akan tinggal di sana. Hanya saja kita kemungkinan akan lama di sana, aku bahkan tidak bisa menjamin semua ini selesai dalam tiga bulan. Apa kamu akan baik-baik saja jika kita lama di sana? Mamah tidak ikut bersama kita, aku khawatir kamu akan kesepian selama aku bekerja," kata Arjuna mengusap kepala sang istri yang di tutupi kerudung.

"Abang jangan cemas, aku melewati S1 dan S2 ku di sana. Aku akan mencari kesibukan yang menyenangkan selama di sana bersama sahabatku Amanda," kata Anggrek dengan semangat.

"Maafkan aku, lagi-lagi belum bisa mengajak dirimu berbulan madu. Aku merasa tidak berguna sebagai suami, terkadang aku takut jika pernikahna kita tidak akan berhasil. Aku takut kamu menyerah untuk mencoba menggenggam hatiku. Yang sudah berhasil membuat aku mencintainya saja memilih meninggalkan diriku, bagaimana dengan kamu?" tanya Arjuna dengan raut wajah menerawang.

"Jangan jadi peramal, tidak ada yang tahu masa depan. Semuanya masih misteri," kata Anggrek tersenyum pada Arjuna

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...