NovelToon NovelToon
Bayi Satu Milliar Milik CEO

Bayi Satu Milliar Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Banggultom Gultom

Malam itu, Ajela dijual oleh ibunya seharga satu miliar kepada seorang pria yang mencari gadis perawan. Tak ada yang menyangka, pria tersebut adalah aku! Aku yang membeli Ajela! Dia dipaksa menjalani sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya, dan Mama masih tega menganggap Ajela sebagai wanita panggilan?

Ajela dianggap tak lebih dari beban di keluarganya sendiri. Hidupnya penuh penderitaan—dihina, diperlakukan tidak adil, bahkan sering dipukuli oleh ibu dan kakak tirinya.

Demi mendapatkan uang, Ajela akhirnya dijual kepada seorang pria yang mereka kira seorang tua bangka, jelek, dan gendut. Namun, kenyataan berkata lain. Pria yang membeli Ajela ternyata adalah pengusaha muda sukses, pemilik perusahaan besar tempat kakaknya, Riana, bekerja.

Bagaimana Riana akan bereaksi ketika menyadari bahwa pria yang ia incar ternyata adalah orang yang membeli Ajela? Dan bagaimana nasib Ajela saat malam kelam itu meninggalkan jejak kehidupan baru dalam dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banggultom Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah Bertanggungjawab?

Halo semua, semoga dalam keadaan sehat ya💚. Kembali lagi dengan cerita yang sangat seru, tentunya di novel saya💚.

Jangan berlama-lama lagi ya, markibca (mari kita baca)💚💚.

HAPPY READING 👋.

***

**

*

"Aku mohon jangan, Al. Aku benar-benar minta maaf. Aku mengaku memang memasukkan obat perangsang ke minumanmu, tapi tolong jangan laporkan aku ke polisi." Riana memasang raut wajah sememelas mungkin, akan tetapi Alvian tak begitu peduli. Lelaki itu bahkan terlihat malas.

"Sudah terlambat. Kesalahan kamu ini sangat fatal!" ujarnya tanpa bisa ditawar-tawar lagi.

Riana tak patah arang. Ia harus bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk memohon belas kasih dari Alvian. Sepenuh hatinya tidak rela jika harus menghuni hotel prodeo meskipun hanya untuk satu malam.

"Aku melakukan semua ini karena aku sangat mencintai kamu, Alvian. Kamu tidak pernah memandangku sedikit pun, padahal aku sudah melakukan apapun untuk kamu."

Seringai tipis terbit di sudut bibir Alvian. Jelas Riana bukanlah tipe wanita yang disukainya. Meskipun sangat normal jika seorang pria suka melihat wanita cantik dan berpenampilan sedikit terbuka seperti Riana. Namun, tidak bagi Alvian. Istrinya nanti tidak boleh mengumbar keindahan bentuk tubuhnya. Hanya Alvian seorang yang boleh menikmati.

Sedangkan Riana selalu mengenakan tanktop di balik blazer dan mempertontonkan belahan dadanya yang menggoda.Rok mini yang ia gunakan memperlihatkan paha putih mulusnya.

Alvian benci wanita seperti itu.Wanita yang keindahan tubuhnya bisa dinikmati semua orang. Di mana banyak pria memandangnya dengan buas dan menjadikannya sebagai objek fantasi liar.

"Rela melakukan apapun?" Ia berdecak. "Termasuk membayar orang untuk mencelakai Ajela, kan?"

Lagi, Riana tersentak. Rupanya Alvian sudah tahu semua perbuatannya sampai bagian terkecil. "Aku ... aku mengaku bersalah, Al. Tolong maafkan aku! Aku melakukannya karena cemburu."

"Aku tidak mau tahu apapun alasannya. Kamu harus membayar semuanya!"

"Tidak! Tidak! Aku akan melakukan apapun untuk menebus kesalahanku, tapi tolong jangan jebloskan aku ke penjara!"

"Sayangnya hanya tempat itu yang layak untuk wanita jahat seperti kamu."

Tak ada lagi pembelaan dari Riana. Semua topeng kebusukannya dibongkar Alvian tanpa sisa, dan semua bujuk rayunya dianggap Alvian seperti angin lalu.

"Tolong aku, Al. Ampuni aku!"

Riana hanya dapat meraung dan memohon ketika dua orang petugas keamanan rumah sakit menyeretnya keluar dari ruangan itu.

Harapan Riana untuk menyandang gelar nyonya Alvian Darmawan dan hidup dalam kemewahan sepertinya harus pupus.Kini ia duduk di seorang diri di dalam sebuah ruangan. Baru saja selesai diinterogasi pihak kepolisian dengan ratusan pertanyaan. Menekannya agar mengakui semua kejahatannya satu persatu.

Riana memandang ruangan itu secara keseluruhan. Berada di balik jeruji besi adalah hal paling mengerikan yang tak pernah terpikir olehnya.

"Aku tidak mau tinggal di sini. Aku mau pulang."

**

**

**

Malam sudah larut ketika Alvian tiba di rumah. Hari ini sangat melelahkan, menguras tenaga dan pikiran.

Setelah meninggalkan kantor polisi, ia sempat mampir sebentar ke rumah sakit. Namun, Ajela memintanya untuk pergi. Kali ini Alvian memilih untuk tidak memaksa. Ajela butuh ketenangan setelah semua yang terjadi.

Kedatangan Alvian pun langsung disambut sang mama yang rupanya sudah menunggu. Sedari tadi puluhan kali Mama Veny mencoba menghubungi Alvian, namun panggilan itu tidak dijawab dan pesan tidak dibalas.

Alvian menatap mamanya.Melihat mata mama yang sembab ia dapat menebak bahwa wanita itu habis menangis dalam waktu yang cukup lama. Memang benar, Mama Veny hampir seharian menangis dan tidak mau keluar kamar dan tidak mau makan.

"Mama menyesal sudah gampang percaya dengan orang lain. Riana dan ibunya sudah menipu kita selama ini. Ngakunya anak pengusaha tambang, ternyata anak pembantu di rumah kita," ucap Mama Veny.

"Bukan kita, tapi Mama."

Alvian menghembuskan napas pelan. "Mama yang selama ini terlalu percaya dengan dia sampai memaksa menjodohkan kami."

"Sekarang mama sadar untuk tidak sembarangan memilihkan jodoh untuk kamu. Maafin mama, Al. Kedepannya mama akan lebih berhati-hati mencarikan jodoh yang tepat untuk kamu."

"Apa?" Alvian mengerutkan dahi. Ia pikir Mama akan merubah pola pikirnya. Ternyata tidak sama sekali. "Setelah semua ini Mama belum kapok mencarikan jodoh?"

"Tentu saja! Kamu harus hati-hati mulai sekarang. Jangan sembarangan mendekati wanita. Kamu juga harus jaga jarak dari wanita bernama Ajela itu."

"Mah, Ajela itu wanita baik-baik. Dia tidak seperti yang dikatakan Riana," ucap Alvian membela.

"Dari mana kamu tahu dia wanita baik-baik? Kalau dia memang wanita baik, kenapa dia menjual dirinya demi mendapatkan uang?"

"Ajela tidak pernah menjual dirinya, Mah. Ajela dijual ibu dan kakak tirinya!"

Sepertinya akan sulit bagi Alvian untuk meyakinkan mamanya. Satu-satunya cara adalah menceritakan seluruh kejadian dengan menyertakan bukti. Alvian mengeluarkan ponsel. Mencari rekaman CCTV di mana Riana tampak memasukkan sesuatu ke dalam minumannya.

Setelah melihat rekaman CCTV itu, Mama Veny lagi-lagi dibuat geram oleh ulah Riana yang tega menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Alvian.

"Riana memang wanita gila! Mama bersyukur tidak terlambat mengetahui semua ini." Ia mengusap lelehan air mata yang membasahi pipi.

"Riana sudah mengakui sendiri memasukkan obat perangsang ke minumanku. Riana dan ibunya juga yang sudah menjual Ajela malam itu."

Dahi Mama Veny berkerut mendengar ucapan Alvian. "Riana dan ibunya? Memangnya mereka ada hubungan apa dengan wanita bernama Ajela itu?"

"Ajela itu anak tirinya Bik Nana, Mah. Artinya dia saudara tirinya Riana. Aku juga baru tahu hal ini."

"Apa?" Mama semakin terbelalak. Jantungnya berdetak semakin tak karuan.

Selama beberapa saat Mama Veny larut dalam kebisuan. Terkejut membuat lidahnya terasa kaku. Apa bedanya sekarang? Alvian seperti keluar dari kandang buaya dan masuk ke kandang singa. Bisa lolos dari Riana, tetapi justru terperangkap oleh Ajela.

"Mah, aku akan bertanggung jawab atas Ajela dan anaknya."

Ucapan Alvian bak Sambaran petir bagi Mama Veny. Tiba-tiba merasakan jantungnya seperti hendak berhenti.

"Kamu akan bertanggungjawab seperti apa?"

"Aku akan menikahi Ajela."

Sepasang bola mata Mama Veny melotot tajam. Amarahnya kembali naik ke ubun-ubun. "Kamu sudah gila, Alvian? Mama tidak setuju! Kamu boleh bertanggung jawab dengan cara lain tanpa harus menikahi dia. Beri saja uang yang banyak dan minta dia pergi dari kehidupan kamu!"

"Mah!"

"Alvian, bisa saja dia itu sekongkol dengan ibunya untuk menipu kamu, kan? Pokoknya mama tidak mau tahu! Mama tidak mau punya hubungan apapun dengan keluarga penipu seperti mereka. Lagi pula bayi itu belum tentu anak kamu. Bisa saja si Ajela itu hamil dengan laki-laki lain!"

"Mama belum lihat anak itu. Kalau Mama lihat, Mama pasti berubah pikiran."

"Kenapa memangnya? Kamu mau bilang anak itu mirip kamu? Sadarlah, Al, mirip itu biasa terjadi secara kebetulan. Itu tidak bisa menjadi bukti kalau bayi itu anak kamu!" Sang mama terus berusaha meyakinkan.

"Oke. Nanti biar hasil tes DNA yang membuktikan dia anak siapa."

"Kamu melakukan tes DNA dengan anak itu? Untuk apa?" Suara mama semakin terdengar menunggu.

"Supaya mama dan Oma percaya. Hasilnya akan keluar dalam beberapa hari. Tunggu saja!"

Mama Veny kembali diam. Terlihat sangat gelisah. Bagaimana jika bayi itu memang berasal dari benih Alvian. Ia tidak akan rela. Tidak mau punya cucu dari seorang wanita panggilan. Ini adalah aib besar bagi keluarga mereka.

"Alviannnnn!!"

**

**

**

Pagi-pagi Alvian sudah sampai di rumah sakit. Ia langsung menuju ruang bayi untuk melihat putranya. Kesibukan dua hari ini membuatnya tidak memiliki waktu luang untuk Baby Boy.

Setibanya di sana, box bayi yang biasa ditempati bayi kecil itu sudah dalam keadaan kosong. Tak ada si kecil Boy di dalamnya.

Dahi Alvian berkerut tipis. Ia langsung melihat ke arah sebuah ruangan tepat di sebelah ruang bayi. Biasanya ibu-ibu yang datang akan menyusui bayinya di ruangan itu.

"Mungkin Ajela sedang menyusui anaknya di dalam," pikir Alvian.

Tetapi, ternyata Ajela juga tidak tampak di sana. Hanya ada seorang perawat dan seorang wanita yang sedang duduk di kursi roda sambil menyusui bayinya. Alvian kembali ke ruangan bayi dan mendekati seorang perawat.

"Suster, ke mana anak saya yang biasanya baring di box paling ujung dekat jendela?"

Bersambung ~

TERIMAKASIH UNTUK PEMBACA YANG SELALU MELUANGKAN WAKTUNYA, JANGAN LUPA VOTE DAN DUKUNG NOVEL INI YA, AGAR AUTHOR SELALU SEMANGAT❤️❤️❤️

1
aRwanA
qsi ajela parnuan dah seharusny bawa ke psikiater thor kekny si ajela traumA,ni juga ngapain si riana malah di buay dekt sma ajela ,awas dia bis celakai ajela kapan2
Kolomlangit
Jadi, mau plagiat sampai bab berapa nih? 🥲
aRwanA: eamng plagiat kah ni judulnya ap
total 1 replies
tina
lanjut kak
Lina
aaaa Thor kurang ,gak kerasa saking seru nya
S.gultom: sabar ya kak, saya usahakan dauble update 🙏🙏
total 1 replies
Mitha Ali
baguuuussss
aRwanA
waw bNyak thor bBya bacanya jadi seneng
S.gultom: semangat bacanya ya💚💚
total 1 replies
aRwanA
ayo alvian cepat ketemukan tu dah ada laki2 yang ngincer loh wkwk,kli gak gercep kau bakal kehilangan tu anak sma ajela,syukurin tu mamaya terlalu sombong pang ih
Novansyah
lanjut kk kalau update nya jangan cuma 1 bab kalau bisa sekali update 4 sampai 5 bab
S.gultom: sabar ya kak🙏🙏, saya akan mencoba update Sampai 4 bab ya kak🙏, makasih sudah mampir🙏🙏
total 1 replies
aRwanA
mamamu tu egois walupun ankmu nnti juga di pandang drajat lagi mana mau ngaku wkwk,,kecuali si ajela anak orng kaya yakin dah diterima sma mMami🤣🤣🤣
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Rini Kuswanti
crita nya bagus JD sy baca LG meski prnah baca di novel sebelah
aRwanA
bagus lebih baik ajela pergi roh mamanya alviab juga gak setuju dia teelalu memandang deajat seseorng biarkan ajela memulai usaha biar meeeka menyesal
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Nira Sakharina
bagus sih alur ceritanya
S.gultom: makasih kak, jangan lupa dukung novel ini ya kak💚, agar author selalu semangat ❤️❤️
total 1 replies
tina
lanjut
Lina
lanjut ceritanya bagus
Lia puspita sari
Luar biasa
Warsini Sini
bagus dan bikin gemes
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!