NovelToon NovelToon
Shadow Queen : Dance Of Deception

Shadow Queen : Dance Of Deception

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Fantasi Wanita
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Xin Yue, seorang wanita cantik dengan kecerdikan yang mematikan, hidup dari mencuri dan membunuh. Namun, sebuah insiden membuatnya terlempar ke dunia kuno tanpa apa-apa selain wajahnya yang menipu dan akalnya yang tajam. Ketika dia mencuri identitas seorang wanita misterius, hidupnya berubah drastis—dari buronan kekaisaran hingga menjadi bunga paling dicari di Ruoshang, tempat hiburan terkenal.

Di tengah pelariannya, dia bertemu Yan Tianhen, pangeran sekaligus jenderal dingin yang tak pernah melirik wanita. Namun, Xin Yue yang penuh tipu daya justru menarik perhatiannya.

Dipaksa berpura-pura menjadi kekasihnya, keduanya terjebak dalam hubungan yang penuh intrik, adu kecerdikan, dan momen-momen menggemaskan yang tak terduga.

Akankah Xin Yue berhasil bertahan dengan pesonanya, atau akankah hatinya sendiri menjadi korban permainan yang ia ciptakan?

Tagline: Di balik wajah cantiknya, tersembunyi rencana yang tak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : Pangeran Bajingan dan Lotus Putih

Pesta teh di taman istana Ibu Suri semakin ramai. Para gadis dari keluarga bangsawan terbaik berkumpul, mengenakan pakaian indah dan perhiasan berkilauan, masing-masing berusaha menunjukkan keanggunan dan kecantikan mereka. Namun, di tengah semua itu, Xin Yue menjadi pusat perhatian.

Dia mengenakan hanfu sutra biru muda dengan bordiran bunga plum putih yang elegan, menonjolkan kulitnya yang sehalus porselen. Rambut cokelatnya ditata sederhana dengan gaya feminin khas gadis muda, dibiarkan terurai sebagian dengan jepit giok berbentuk bunga plum. Bola matanya yang biru jernih seperti danau di musim semi, memancarkan kelembutan yang sulit diabaikan. Dia duduk tenang di tengah-tengah, senyum tipis menghiasi wajahnya, membuat gadis-gadis lain merasa terintimidasi.

Namun, semua perhatian tiba-tiba teralihkan ketika seorang pelayan tergesa-gesa masuk.

“Yang Mulia Pangeran Kesembilan telah tiba!”

Seisi taman langsung menjadi sunyi. Para gadis saling pandang, wajah mereka memerah, dan beberapa bahkan mulai merapikan pakaian dan rambut mereka.

Yan Tianheng muncul, mengenakan jubah hitam panjang dengan bordir naga emas di tepiannya. Wajahnya yang tampan dan auranya yang dingin membuat semua gadis menahan napas. Namun, langkahnya yang mantap tidak berhenti untuk menyapa siapa pun. Tatapannya hanya tertuju pada satu orang.

“Xin Yue.”

***

Xin Yue yang sedang memegang cangkir teh terkejut mendengar namanya dipanggil dengan suara rendah itu. Dia mendongak perlahan, matanya melebar, dan wajahnya memerah seperti kelopak bunga plum yang baru bermekaran.

“Yang Mulia…” katanya dengan suara pelan, seolah tidak percaya Tianheng benar-benar ada di sini. “Mengapa Anda datang ke pesta teh ini?”

Para gadis di sekitarnya langsung merasa iri. Ekspresi Xin Yue yang lembut dan polos membuat mereka merasa kalah telak.

Tianheng mendekat, sudut bibirnya terangkat, menahan tawa melihat akting Xin Yue yang sempurna. “Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja.”

“Yang Mulia, aku… aku baik-baik saja,” jawab Xin Yue, menundukkan kepala dengan malu-malu. Pipinya memerah, membuatnya terlihat seperti bunga yang baru bermekaran.

***

Momen yang Mengejutkan Semua Orang

Tianheng duduk di sebelah Xin Yue tanpa peduli pada tatapan iri dan marah dari para gadis lain. Tangannya terulur, mencubit lembut pipi Xin Yue yang memerah.

“Kau terlihat terlalu manis saat seperti ini,” katanya dengan suara rendah, hanya cukup untuk didengar Xin Yue.

Xin Yue mengangkat wajahnya, terkejut dengan tindakan Tianheng. Namun, sebelum dia sempat berkata apa-apa, Tianheng menatap bibir merah cerinya. Seolah tanpa sadar, dia menunduk dan mengecupnya dengan lembut.

“Yang Mulia!” seru Xin Yue dengan suara gemetar, wajahnya semakin memerah.

Seluruh taman langsung menjadi riuh. Para gadis tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat. Beberapa bahkan mengepalkan tangan dengan marah, sementara yang lain berbisik dengan nada iri.

“I-Ini terlalu berlebihan!” gumam salah satu gadis.

“Dia benar-benar mengecupnya di depan semua orang!”

“Kenapa gadis itu begitu beruntung?”

Salah satu gadis, Gao Ling, tidak bisa menahan amarahnya. Dia berdiri dan membawa secangkir teh panas, pura-pura tersandung tepat di depan Xin Yue.

“Oh, maafkan aku!” katanya dengan suara manis yang dibuat-buat, menumpahkan teh panas ke pakaian Xin Yue.

Xin Yue tersentak kecil, memandang pakaian hanfu biru mudanya yang kini basah dengan noda teh. Dia menunduk, terlihat seperti hendak menangis, membuat semua orang merasa simpati.

Namun, sebelum siapa pun bisa bereaksi, Tianheng sudah berdiri di depan Xin Yue. Tatapannya dingin, seperti pedang tajam yang menusuk Gao Ling.

“Kau baik-baik saja?” tanyanya pada Xin Yue, suaranya lembut namun tegas.

Xin Yue mengangguk pelan, meskipun matanya terlihat berkaca-kaca.

Tianheng menghela napas, lalu tanpa berkata apa-apa, dia melepas jubah hitam panjangnya dan menutupi tubuh Xin Yue.

“Pakaianmu basah. Jangan sampai kau sakit,” katanya dengan nada yang tidak bisa dibantah.

Xin Yue memandangnya dengan mata besar yang berkilauan. “Yang Mulia, aku… terima kasih.”

***

Reaksi dan Ketegangan

Bisikan-bisikan mulai terdengar di antara para gadis.

“Dia bahkan memberikan jubahnya sendiri!”

“Bagaimana bisa dia begitu perhatian pada gadis itu?”

“Aku tidak percaya ini!”

Ibu Suri yang duduk di tempat kehormatan menahan amarahnya. Dia merasa rencananya untuk mempermalukan Xin Yue telah gagal total.

Namun, Gao Ling tidak menyerah begitu saja. Dia menunduk dengan ekspresi menyesal, lalu berkata dengan suara lembut, “Yang Mulia, aku benar-benar tidak sengaja. Mohon maafkan saya.”

Tianheng menatapnya dingin. “Jika kau tidak bisa menjaga keseimbangan, mungkin kau seharusnya tidak membawa teh.”

Gao Ling terdiam, wajahnya memucat.

***

Ketika Tianheng melihat pakaian Xin Yue yang basah dan tubuhnya yang gemetar sedikit karena dingin, dia tidak berpikir dua kali. Setelah menutupi tubuh gadis itu dengan jubah hitamnya, dia membungkuk dan dengan mudah mengangkat Xin Yue ke dalam gendongan ala tuan putri.

“Y-Yang Mulia! Apa yang kau lakukan?” seru Xin Yue dengan suara terkejut, pipinya memerah karena malu.

“Pesta ini sudah cukup untuk hari ini,” jawab Tianheng dengan nada dingin, tidak memperdulikan tatapan kaget para gadis dan tamu lainnya.

Xin Yue berusaha meronta pelan, tetapi Tianheng menatapnya dengan tajam. “Jangan bergerak, atau aku akan menjatuhkanmu di sini.”

Gadis itu langsung terdiam, tetapi wajahnya semakin merah. Tianheng melangkah keluar taman istana dengan anggun, seolah tidak ada yang salah dengan tindakannya.

***

Percakapan Manis di Gendongan

Saat mereka berjalan melewati koridor panjang menuju pintu keluar istana, Xin Yue memutuskan untuk menggoda pria itu.

“Yang Mulia, kau tahu, semua orang pasti berpikir kau gila karena membawa seorang gadis seperti ini,” katanya dengan nada menggoda, bola matanya yang biru bersinar jahil.

Tianheng tetap berjalan dengan tenang, tetapi sudut bibirnya sedikit terangkat. “Biarkan mereka berpikir apa pun. Aku tidak peduli.”

Xin Yue tertawa kecil, lalu berkata dengan suara pelan, “Kau benar-benar tampak seperti pangeran bajingan sekarang.”

“Aku bajingan hanya untukmu,” balas Tianheng dengan santai, membuat Xin Yue terdiam seketika. Dia menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan senyumnya.

***

Ciuman di Depan Semua Orang

Ketika mereka hampir mencapai pintu keluar istana, Tianheng tiba-tiba berhenti. Dia menatap Xin Yue dengan ekspresi yang berubah—tatapannya menjadi lebih gelap, lebih intens.

“Kenapa kau melihatku seperti itu?” tanya Xin Yue dengan suara pelan, merasa gugup.

Tianheng tidak menjawab. Dia hanya menunduk dan mencium bibirnya dengan ganas.

“Mm—!” Xin Yue mencoba melawan, tetapi Tianheng tidak memberinya kesempatan. Semua orang di halaman istana melihat adegan itu dengan mata terbelalak. Beberapa pelayan bahkan menjatuhkan nampan yang mereka bawa karena terkejut.

Setelah beberapa saat, Tianheng melepaskan ciumannya, tetapi dia masih memeluk Xin Yue erat di gendongannya. Gadis itu terengah-engah, wajahnya merah seperti tomat matang.

“Yang Mulia! Apa yang kau lakukan? Semua orang melihat!” serunya dengan nada marah dan malu.

“Biar saja,” jawab Tianheng dengan santai, lalu mulai berjalan lagi.

***

Ciuman Sepanjang Jalan

Namun, Tianheng tidak berhenti di situ. Sepanjang jalan menuju kereta, dia terus mencium Xin Yue. Setiap kali gadis itu mencoba berbicara atau memprotes, dia menunduk dan mengecup bibirnya lagi, membuat Xin Yue semakin marah.

“Yang Mulia, hentikan! Aku hampir tidak bisa bernapas!” seru Xin Yue dengan napas terengah-engah setelah ciuman kesekian kalinya.

Tianheng akhirnya berhenti, tetapi senyum tipis tetap terlihat di wajahnya. “Kau terlalu banyak bicara,” katanya dengan nada dingin, tetapi matanya memancarkan rasa puas.

Xin Yue, yang wajahnya sudah memerah total, menatapnya dengan marah. “Tianheng! Mengapa kau kecanduan bermain bajingan seperti ini?”

Tianheng menaikkan alisnya, seolah tidak peduli dengan protesnya. “Kau yang membuatku seperti ini.”

Gadis itu terdiam, lalu membuang muka dengan kesal. Dalam hatinya, dia berpikir, Pria ini… dia tidak berakting. Dia benar-benar menikmati ini!

Tianheng akhirnya membawa Xin Yue ke kereta, masih dalam gendongan ala tuan putri. Bahkan setelah mereka masuk ke dalam kereta, Xin Yue tidak bisa berhenti memikirkan kejadian tadi, sementara Tianheng duduk dengan tenang, puas dengan reaksinya.

Di luar, para pelayan dan tamu masih membicarakan adegan itu dengan penuh kehebohan. Nama Xin Yue dan Yan Tianheng kini semakin menjadi topik panas di seluruh ibukota.

***

Saat kereta mulai bergerak, Xin Yue akhirnya mendapatkan keberanian untuk menatap Tianheng dengan serius.

“Yang Mulia, kau tahu apa yang baru saja kau lakukan akan menyulitkan kita berdua, bukan?” tanyanya dengan nada tegas, meskipun pipinya masih memerah.

Tianheng menatapnya, sudut bibirnya melengkung membentuk senyum yang sulit diartikan. “Menyulitkan? Aku hanya melakukan apa yang seharusnya kulakukan sejak lama.”

Xin Yue terdiam, tidak tahu bagaimana harus menanggapi. Namun, sebelum dia sempat berkata lagi, kereta tiba-tiba berhenti dengan keras. Suara teriakan terdengar dari luar, diikuti oleh derap langkah tergesa-gesa.

“Yang Mulia! Ada sesuatu di jalan!” seorang penjaga melapor dengan nada tegang.

Tianheng membuka tirai kereta, melihat sekelompok pria bertopeng berdiri di tengah jalan dengan senjata terhunus. Salah satu dari mereka melangkah maju, suaranya keras dan penuh ancaman.

“Kami hanya ingin berbicara dengan gadis itu. Serahkan dia, dan tidak akan ada yang terluka.”

Tianheng menatap mereka dengan dingin, aura otoritasnya begitu kuat hingga membuat penjaga di sekitarnya merasa lebih percaya diri. Dia melangkah keluar dari kereta, berdiri dengan tenang di depan Xin Yue.

“Kalau kalian ingin berbicara dengannya, kalian harus melewati aku dulu,” katanya dengan nada tajam.

Xin Yue yang mengintip dari dalam kereta merasa jantungnya berdebar kencang. Siapa orang-orang ini? Dan apa yang sebenarnya mereka inginkan darinya?

Sebelum dia sempat berpikir lebih jauh, Tianheng menoleh sedikit, menatapnya dengan tenang tetapi penuh makna.

“Jangan khawatir. Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu,” katanya singkat, sebelum kembali menghadapi para penyerang.

Xin Yue menggenggam erat kain di pangkuannya, merasa ketegangan semakin meningkat. Dia tahu sesuatu yang besar akan terjadi, tetapi tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi pusat perhatian dalam situasi berbahaya seperti ini. Apa sebenarnya yang mereka incar?

1
Kartika Lina
gara gara token
Ao_Ao_
bagus
Ao_Ao_
lanjutkan kak
Grace_
nha gtu dong kk aku suka mc yg barbar, jgn yg lemah ya kk
Grace_
Kak, kenapa xin yue gak hajar mereka, hajar mereka plis kak, aku suka MC cewe barbar soale, plis jgn buat MC yg lemah kk
Grace_
Lian meskipun aku kesian km jadi budak sekarang, tapi kamu jahat jadi terima nasib ya
Grace_
Li Jun bener banget
Grace_
Geli banget sama org halu kyk Li zheng
Arix Zhufa
Apakah xin yue tidak bisa beladiri?
Seojinni_: hehehe tunggu aja bab selanjutnya kak 😁 Bahkan Tianheng kaget liat perubahan dia 🤭 Xin Yue bakal nunjukin sisi aslinya, Lotus Hitam 😎
total 1 replies
Kartika Lina
musuh Xin Yue banyak banget 😱
Arix Zhufa
Pertanyaan saya : ada berapa nona dikediaman pAngeran? apakah mereka para selir?
Vivi❄️❄️
kasih visual nya donk othorrrrr kepoooo nihhh😁😁😁 jgn lupa babang Lin Jun nya
Kartika Lina
aduh,, si aki Zheng loba teuing ngahalu 🤦
Arix Zhufa
Lebih seru ini drpd cerita lain
Seojinni_: Terimakasih penilaian nya kak 😘💕 Sering sering mampir.. Author juga ada satu karya lagi loh,

✨ Rebirth and Redemption ✨

Tentang transmigrasi aktris terkenal ke tubuh seorang calon Idola. Gimana dia menyesuaikan diri, melakukan yang terbaik, dan memastikan Villain dalam novel gak akan bisa ngejatuhin dia, ditambah ada Cowok ganteng, seksi yang selalu menggodanya 😎

Mampir yuk ✌️
total 1 replies
Arix Zhufa
Semakin seruuu
Seojinni_: Makasih kak 💕😘
total 1 replies
Arix Zhufa
Seruuu
Arix Zhufa
Mampir thor...semoga tidak Hiatus
Seojinni_: Akan author selesaikan karya ini sampai habis 😎 Pokoknya tungguin ya
total 1 replies
Kartika Lina
jangan kelamaan lihatnya Li Jun ntar diabetes loh saking manisnya 🤭🤭🤭
Seojinni_: Kira kira Li Jun iri gak ya Ama mereka 🤭
total 1 replies
Kartika Lina
Xin Yue gitu loh 😏
Kartika Lina: aku mah nonton aja ah,, tatuuttt 😜
Seojinni_: Xin Yue : Sini yang mau lawan 😎
total 2 replies
Kartika Lina
petualangan sebenarnya baru saja dimulai Yue 😄
Seojinni_: Intrik, politik, dan hubungan mereka yang menggemaskan 😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!