NovelToon NovelToon
Duri Dalam Daging

Duri Dalam Daging

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Dendam Kesumat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Sembilan tahun yang lalu mas Alfan membawa pulang seorang gadis kecil, kata suamiku Dia anak sahabatnya yang baru meninggal karena kecelakaan tunggal.Raya yang sebatang kara tidak punya sanak keluarga.
Karena itulah mas Alfan berniat mengasuhnya. Tentu saja aku menyambutnya dengan gembira. selain aku memang penyayang ank kecil, aku juga belum di takdirkan mempunyai anak.
Hanya Ibu mertuaku yang menentang keras keputusan kami itu. tapi seiring waktu ibu bisa menerima Raya.
Selama itu pula kehidupan kami adem ayem dan bahagia bersama Raya di tengah-tengah kami
Mas Alfan sangat menyayangi nya seperti anak kandungnya. begitupun aku.
Tapi di usia pernikahan kami yang ke lima belas, badai itu datang dan menerjang rumah tanggaku. berawal dari sebuah pesan aneh di ponsel mas Alfan membuat ku curiga.
Dan pada akhirnya semua misteri terbongkar. Ternyata suami dan anak ku menusukku dari belakang.
Aku terpuruk dan hancur.
Masih adakah titik terang dalam kemelut rumah tang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Wanda sudah boleh pulang. Tapi aku? Aku harus diam di rumah sakit untuk menemani Bu Karsih. Itupun atas saran mas Fajar.

Semula aku menolak, Alfan bukan lagi apa-apa ku. namun alasan suamiku masuk akal juga.

"Bu Karsih kewalahan menghadapi Alfan. Dengan adanya dirimu di sini paling tidak bisa membuatnya lebih tenang. Nanti malam aku jemput. Tidak apa-apa, kan?"

Walau sebenarnya berat, tentu saja aku mengangguk setuju.

Aku melepas kepergian mereka. Dengan manjanya Wanda bergelayut di lengan mas Fajar. Lalu kenapa aku yang tidak enak hati melihatnya. Wanda kan, juga istrinya.

"Tari, Tari... Aku harus. mau minum." Alfan berteriak memanggilku.

Bu Karsih langsung mengambilkan air minum. Tapi dia menolaknya.

"Aku mau istri ku, Bu. Ibu tidak perlu capek. Atau kalau perlu ibu pulang saja. kan sudah ada Mentari yang mengurus ku." ucapnya santai.

"Fan, Mentari bukan ..."

"Istri ku lagi? Itu, kan yang mau ibu bilang?

Aku tidak perduli. Mentari adalah istriku selamanya. Tidak ada wanita yang sebaik dia. tidak akan aku biarkan laki-laki manapun mengambilnya dari ku."

Aku naik darah mendengarnya. Lalu kemana dia saat aku menderita atas perbuatannya.

Tapi Bu Karsih memberiku isyarat agar tidak bicara.

Dengan enggan aku mengambilkan minum untuknya.

"Tari, kau sudah memeriksa rumah makan kita? Semua baik-baik saja, kan?"

Aku muak mendengar ocehannya.

"Itu rumah makan milik mu sendiri. Kau tidak memberi ku hak. Atas tempat itu.semua sudah kau berikan pada istri muda mu." aku tak tahan untuk tidak menyinggung hal itu.

Dia menatapku tajam.

"Kenapa kau bilang begitu? Aku memang salah.Raya adalah kesalahan terbesarku. Tolong jangan ungkit lagi. Dan semua milik ku adalah milik mu."

"Tapi aku bukan istrimu lagi.." ucapku malas sambil memandang kearah lain. Tapi dia tidak mendengarnya.

 Waktu berjalan sangat lambat. Aku ingin segera malam dan mas Fajar menjemput ku seperti janjinya.

"Tari, kepalaku pusing, ingin di pijit seperti biasanya..." pintanya sambil nyengir.

"Aku bukan istri mu lagi, Fan. Kau tidak boleh seenaknya minta sesuatu yang tidak-tidak." jawabku ketus. aku sudah tidak tahan lagi dengan ulahnya yang minta ini dan itu.

"Tu, kan.. Kau mulai lagi. kenapa kau malah memanggilku 'Fan?

Mentari... Jangan drama lagi. aku sadar sudah melakukan kesalahan. tapi tidak sampai seperti ini juga.."

Dengan apalagi ku jelaskan padanya. Dia menolak kenyataan kalau aku bukan istrinya lagi.

Mana Fajar belum datang juga? Padahal ini sudah jam tujuh. Aku semakin gelisah.

Saat ku hubungi nomornya juga tidak aktif. Ada apa dengannya?

"Aku mau pulang, Bu." aku pamit pada Bu Karsih yang sedang mengelap badan Alfan.

"Fajar sudah datang?" tanyanya pelan sambil mengikuti ku keluar. Ia takut Alfan mendengar.

Aku menggeleng, dia tidak mengijinkan ku pulang tanpa Fajar.

"Bahaya, bagaimana kalau kenapa-napa di jalan?"

"Mungkin mas Fajar ada kesibukan. aku bisa pulang sendiri, kok."

Aku berkeras untuk pulang sendirian.

Tapi tumben sekali taksi ataupun ojek sepi.

Aku menyusuri jalan di depan rumah sakit. Suasana sepi padahal ini baru jam delapan.

Bulu tengkuk mulai merinding saat beberapa orang mulai mengikuti ku.

Semakin cepat irama langkahku, semakin cepat pula bayangan itu di belakangku.

Tiba di suatu titik, sebuah tangan menyergap ku.

***

Pukul sepuluh Fajar terbangun dari tidurnya.

Dia melirik jam di atas meja.

"Astaga ini sudah jam berapa? Mentari pasti sudah menunggu ku." dia bergegas bangun dan bersiap.

Di depan pintu suara Abah menghentikannya.

'Msh kemana malam begini? ini sudah jam sepuluh Lo...!"

"Maaf, Bah. aku berjanji akan menjemput Mentari di rumah sakit, ternyata aku ketiduran. Kasihan, dia pasti menunggu."

"Bagaimana dengan Wanda? Fajar... Wanda sedang tidak sehat. Dia banyak mengalami terima. Dia sangat butuh dukungan mu saat ini. sedangkan Mentari, dia baik-baik saja. Abah pikir dia tidak keberatan menginap di rumah sakit bersama mantan suaminya."

"Astagfirullah, Abah ... Kenapa bicara begitu? aku khawatir karena ponselnya tidak bisa di hubungi. Tentang Wanda, dia tidak apa-apa. Lagi pula ada Emak yang menemaninya."

Setelah berkata begitu, dia langsung pergi dengan tergesa.

Abah menggeleng kesal.

"Apa saya bilang, kehadiran Mentari akan membuat Wanda tersingkir" Emak sudah berdiri di belakangnya.

"Lalu dengan dpa lagi kita pisahkan mereka, kita sudah coba segala cara.." jawab suaminya.

"Ya, sudah. Temani kembali Wanda. Jangan sampai dia melihat kita bicara seperti ini berdua."

Saat itu keduanya di kejutkan oleh erangan Wanda.

Mereka berlarian masuk kamar.

"Ada apa?"

"Mana bang Fajar, Mak?" suaranya terdengar lelah.

"Dia menjemput Mentari." jawab Abah dengan kesal.

Wanda meringis menahan sakit.

"Kenapa Bang Fajar tega meninggalkan aku di saat seperti ini, mba Mentari kan, baik-baik saja." suaranya lemah penuh penyesalan

"Itu juga yang Abah bilang. Tapi Fajar tidak mau mengerti. Ini salahku juga, ke apa kau kadi ijin padanya untuk menikah lagi?"

Wanda terdiam sambil meringis.

"Aku tidak tau kalau begini akhirnya. Aku pikir semua akan berjalan sesuai keinginan ku." ucapnya terbata.

"Pokoknya, mulai sekarang tunjuk kan siapa diri mu, biar Mentari tau siapa kau bagi Fajar. kalian tumbuh bersama, punya kenangan masa kecil yang manis bersama. siapa yang akan menyangkalnya." Emak semakin menebar racun di hati Wanda.

"Kau ini istri pertama. Kau punya hak lebih besar dari dia."

Abah dan Emak menetap Wanda dengan kasihan. Mereka tidak tega melihat putri semata wayangnya harus mengalami penderitaan. Pertama dia harus kehilangan tunangannya, sekarang harus berbagi kasih sayang suami dengan wanita lain.

."Abah, Emak.. Apa yang harus aku lakukan agar bang Fajar lebih memprioritaskan aku."

"Tenanglah, Abah dan Emak ada disini. kami tidak akan biarkan Fajar lalai terhadapmu." Emak memeluk Wanda.

Setelah di bujuk akhirnya Wanda bisa tidur.

"Aku bingung, kenapa nasib baik selalu berpihak pada Mentari?" keluh Emak dengan suara tertahan.

"Kita harus pikirkan cara lain yang lebih jitu untuk membuat Fajar membencinya." usul Abah.

Bukankah saat ini dia berada dirumah sakit karena permintaan mantan suaminya? Nah, kenapa tidak kita manfaatkan pria bodoh itu?"

Abah bersorak gembira saat menemukan cara untuk membuat Fajar dan Mentari renggang.

Tapi sesaat kemudian wajahnya berubah gusar.

"Ada apa, Bah?"

"Si Joko, dia minta uang tutup mulut lagi." jawabnya kesal.

Emak ikut terdiam.

"Bukankah waktu itu dia sudah kita kasih, dan jumlahnya juga tidak sedikit..." keluh Emak.

"Dan kau tau apa yang dia katakan? Kalau kita tidak menurutinya sekarang? Dia akan menyerah dan membuka semuanya."

"Kasi saja, Bah. Kasi berapa dia minta. asal persoalan ini tidak sampai ke polisi. Emak takut. Kalau kita masuk penjara, apa yang akan terjadi pada Wanda?"

♥️salam lope lope buat yang suka ngintip

1
cinta semu
mentari ibarat kata keluar dari kandang macan masuk sarang buaya😧😜dah tau fajar ada istri ..mana Wanda dpt dukungan dari mertua ...kok mau2 ny menikah dgn fajar ...u mengudang badai mentari ...
Machmudah: bener kak, ndak Tau may dibawa kemana mentari sm si othor, judul nya duri dlm daging msh cocok dgn cerita nya alfan raya mentari
total 1 replies
Ira
Ada ya wanita menjijikan kyk mentari .. Dia korban suami nikah lg.. Trs dia nikah sama suami orang.. Apa bedanya dia dgn mantannya ..
Machmudah
pgn Tau ending nya aja Thor.
balqis: sabar ya😊
total 1 replies
cinta semu
kalo tari mau menikah sm fajar ...sm artinya membangun derita ny sendiri ...g ada alasan ada dua ratu ..awal ny aja semua terlihat baik tp selanjutnya pasti ada yg terluka
cinta semu
bagus
Anonymous
Ini cerita bodoh sakit di bikin sendiri
Machmudah
seru thor
Syahid cha
bagus
Syahid cha
menantang kayaknya
Machmudah
semoga ceritanya bkn ttg anak angkat berkhianat dgn bpk angkat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!