Di zaman sekarang ini adakah laki-laki yang serba bisa? sempurna!
jawabannya di novel kali ini ada!
Dia dijuluki Human Perfect oleh semua orang karena kesempurnaannya. Dia bernama Badai Bagaskara.
Lalu, sesempurna apakah dia?
Baca kisahnya dalam Novel Human Perfect. Dan disarankan bagi yang belum membaca Novel Tafsir Mimpi Sang Inspirator diharapkan membacanya terlebih dahulu, karena novel ini berhubungan dengan itu.
happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Satria dan Roro
Kursi yang di duduki oleh Satria, masih membuatnya tak mengalihkan perhatiannya kepada sang ibu. Sedangkan ibunya tetap berdiri dihadapannya, dan mulai berkata.
"Kenapa kau tak pernah berani untuk datang kesini? Seandainya kau tau, sejak ayahmu memutuskan hubungan denganku, ...." belum selesai Roro menyelesaikan perkataannya, Satria langsung memotongnya.
"Bukankah ibu yang sengaja mengusir ayah dari hidup ibu?"
Tersenyum sinis lah Roro, "Tidak sepenuhnya cerita ayahmu itu benar. Itu adalah cerita versi ayahmu. Kau belum mendengar cerita versi dari aku."
"Memangnya ibu pernah sekali saja mencintai ayah?" Satria merasa sedikit tersinggung tak terima, Roro seolah tampak menjelekkan ayahnya.
Mendengar pertanyaan anak biologis nya, Roro tertegun, namun dia tetap berusaha tenang dengan nada bicara dan wajahnya yang tetap tegap.
"Cinta itu tidak penting dalam sebuah hubungan Satria. Tapi kebersamaan lah yang utama." ucap Roro.
Satria berdiri dari duduknya. "Katakan ibu, katakan yang sejujurnya, kenapa ibu tega tidak pernah melihatku dari bayi hingga dewasa?!!"
Namun semuanya pertanyaan ini dia tahan, tak jadi Satria tanyakan. Dia malah mengatakan hal lain. "Apa ibu pernah mencintai orang lain?" Satria menggantinya dengan pertanyaan lain.
Sedangkan Satria lupa, siapa yang kini menjadi lawan bicaranya. Dia adalah Ratu Roro Kidul, dia tahu apa yang ada di dalam hati Satria, terlebih Satria adalah putra kandungnya.
Namun Roro tanpa mengatakan bahwa dia tahu apa yang hendak Satria tanyakan, dia pun menjawab semuanya.
"Sejujurnya aku sangat merindukanmu. Bahkan sebelum kau lahir, tapi kebencian Arya kepadaku sepertinya sudah melebihi cintanya dulu kepadaku. Hingga semua itu sirna dalam sekejap. Apakah kau tau bahwa aku tidak pernah mengandung dirimu?" tanya Roro.
Satria yang mendengar penjelasan Roro, seketika dia langsung bingung. "Maksud ibu apa?!" berharap dia tetap memiliki ibu. Dipikiran Satria, berpikir bagaimana jika Roro bukan ibunya?
Namun lagi-lagi Roro mendengar isi hati Satria, dia pun tersenyum. "Kau tenang saja, aku adalah ibumu. Maksud ku adalah, ada ibu pengganti yang mengandung dirimu."
Mendengarnya malah semakin tidak paham lah Satria, dia semakin mengerutkan keningnya.
"Mungkin kau belum pernah mendengar hal ini, sperma dan sel telur disatukan dan di letakkan ke dalam rahim sang ibu pengganti. Tapi itu terjadi di alam manusia, jika si ibu kandung tak dapat mengandung anaknya. Akhirnya membutuhkan ibu pengganti."
Satria masih mendengarkan dengan seksama, sembari mencoba memahami lebih dalam apa yang Ratu Roro Kidul jelaskan.
Roro terus melanjutkan kata-katanya, "Namun Arya, Raja Jin Laut Utara mengerahkan kekuatannya untuk melakukan hal itu di alam bangsa jin. Karena dia tidak terima saat akan aku jodohkan dengan sahabat ku yang berasal dari alam bangsa manusia. Dia lah yang mengandungmu, dia adalah ibu pengganti, janin yang dikandungnya adalah hasil sperma Arya dan sel telur dariku."
Roro menghentikan cerita versi dirinya. Dia menatap lekat sang putra. "Kau adalah putra ku. Tak mungkin wajah setampan dirimu adalah putra ibu lain." ucap Roro kemudian.
Satria pun menangkap telapak tangan sang ibu yang berkeliaran di wajahnya. "Maka kembali bersama lah dengan ayah, ibu! Aku ingin kalian bersatu." ucap Satria, dengan nada memohon.
Namun Roro melepaskan dengan paksa genggaman tangan Satria kepadanya, "Hal itu mustahil Satria! Aku tidak akan pernah kembali kepadanya kecuali dialah yang kembali kepadaku !!" ucap Roro, dengan sombongnya.
"Apa maksud ibu?"
"Berhentilah memanggilku ibu, Satria! Kau tidak benar-benar menganggapku sebagai ibumu! Jika kau benar-benar menganggapku ibumu, pasti kau sudah kesini sejak awal." ucap Roro dengan tegas, dimana dia tak benar-benar membentak anaknya, dia hanya ingin di anggap ada. Karena selama ini dia sama saja dibuang oleh Arya sang Raja Jin Laut Utara.
Satria yang masih tak mengerti pun kembali berkata, "Tapi kenapa harus ayah yang kembali?! Bukan kah sama saja jika aku membawa ibu datang ke Kerajaan ayah?! Kalian berdua sama-sama egois jika seperti ini!!!" ucap Satria.
Roro pun terdiam, dia hanya mampu berkata dalam hatinya, "Karena dulu ayahmu adalah pelayan ku! Mustahil bagiku untuk lebih dulu mendatanginya. Apalagi aku! seorang Ratu Kidul, mustahil bagi seorang Ratu datang lebih dulu! Meskipun dia adalah seorang Raja!" meski dalam hati pun, Roro tetaplah menyombongkan dirinya sendiri.
Satria yang kecewa mendengar ucapan Ratu Roro Kidul, dia pun beranjak pergi begitu saja setelah percakapan itu. Dan melewati setiap lorong dengan kecepatan penuh, tanpa menoleh kanan kiri seperti saat awal masuk ke Kerajaan Ratu Roro Kidul.
.
.
.
Lanjutan nya secepatnya 😘