NovelToon NovelToon
EMERIS SANG PEWARIS

EMERIS SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:469
Nilai: 5
Nama Author: Nens

Ada sebuah rahasia besar dibalik sosok M, seorang dance crew populer di Surabaya dan sekitar Jawa Timur. Sosok yang misterus dan di puja banyak kaum hawa itu nyatanya memilih menjadi pelampiasan sang selebgram cantik asal Surabaya, Miki namanya.
Miki yang baru saja ditinggal pergi pacarnya demi gadis lain pun menerima M sebagai pelampiasan. Ia mengabaikan berbagai macam rumor yang beredar tentang M yang selalu memakai masker hitam ditiap kemunculannya.
Tapi siapa yang akan menyangka, sosok asli dari M si dancer jalanan itu, dancer yang di rumorkan memiliki wajah yang buruk rupa hingga harus menyembunyikan wajahnya di balik masker hitam itu, nyatanya adalah seorang pewaris tunggal dari Misha Corp sebuah perusahaan raksasa yang terkenal di Indonesia. Emeris Misha.
Kisah cinta Miki dan sang pewaris pun memunculkan banyak rahasia besar yang telah terkubur dalam pada keluarga Misha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nens, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Thomas mengarahkan kemudinya pada sosok Emeris yang tengah berdiri menanti kedatangannya di depan gedung kampus. Ia menghentikan laju mobilnya tepat sasaran. Pintu mobil bagian tengah tepat berada dimuka sang CEO.

"Telat sepuluh menit bro," ucap Emeris kepada Thomas. Sahabatnya sedari SMA, sosok yang menemaninya sejak jaman SMA lebih tepatnya, yang ia angkat sebagai tangan kanannya. Alias orang kepercayaan yang mengurus segala macam keperluan dan jadwalnya.

Bahkan ia juga di jadikan driver untuk Emeris.

"Sorry bro, ngisi angin sama bensin dulu tadi," sahut Thomas yang kemudian melajukan mobilnya keluar area kampus.

"Hem..., jadwalku gimana?” tanya Emeris sambil membuka isi sebuah tas ransel hitam yang nyelip dibelakang jok belakang mobil.

"Sesui permintaan, udah dikosongin dan sebagian dialihkan ke besok," jawab Thomas sembari fokus menyetir.

"Sip! Thanks ya!" ucap Emeris yang tangannya tengah sibuk melepas kancing kemeja kuliahnya satu per satu.

"Lain kali jangan dadakan ngehapus jadwal. Sesekali sih nggak masalah. Ini udah ketiga kalinya loh, kamu dadakan minta kosongin jadwal. Bukannya nggak boleh sih, kan kamu CEO nya. Tapi takut aja ketahuan sama Papimu," cerocos Thomas.

Emeris tak menjawab. Ia hanya melemparkan pandangannya ke arah Thomas yang duduk di belakang kemudi. Tangannya sibuk memasangkan sebuah kaos di tubuhnya.

"Tenang aja. Udah aku perhitungin kok soal itu," timpalnya kemudian.

"Ok lah"

Emeris tersenyum tipis. Ia kemudian juga mengganti celana kuliahnya yang seharga 12 juta itu dengan celanan jeans belel seharga ratusan ribu saja. Itu pun yang ia suruh untuk membeli adalah Thomas.

... ...

Done!

Kini ia beralih pada outfit ala M. Celana mahal itu berubah menjadi celana belel murah. Kemudian kemeja Gucci nya yang harganya seharga DP rumah berganti dengan kaos seharga 100.000 per 3pcs.

Ia juga mengganti sepatu seharga mini coopernya itu dengan sepatu seharga ratusan ribu saja. Tidak lupa ia melepas jam tangan yang berharga milyaran rupiah pula itu.

Ia melepas outfit seorang Emeris yang serba branded, menjadi outfit M yang ala kadarnya.

... ...

"Turun di tempat biasa?” tanya Thomas.

"Yup!" Emeris yang semula duduk di jok belakang berpindah ke jok tengah. Bersiap-siap untuk turun. Tak lupa ia juga menenteng tas ransel milik M.

Mobil menepi di sebuah gang kecil nan sempit.

"Entar aku chat buat jemput," ucap Emeris membuka pintu mobil.

"Ok. Standby bos!" sanggup Thomas.

Emeris tersenyum puas kemudian meloncat turun dari mobil dan bergegas masuk ke gang sempit itu. Mobil mewahnya pun segera dilajukan Thomas pergi dari tempat itu.

Lelaki yang memiliki tinggi 190cm itu pun berjalan menyusuri gang sempit yang akan membawanya pada sebuah jalan besar di ujungnya. Dari jalan itu ia akan sedikit berjalan lagi menuju sebuah halte kecil dan menunggu bus kota untuk membawanya ke taman bungkul.

Ia berjalan sembari mengenakan masker hitam dan topi hitamnya.

Sampailah ia di bibir jalan besar itu, Emeris berjalan menuju halte bis. Menunggu beberapa menit sambil mengaktifkan HP M dan mensilent HP Emeris. Ia tidak mungkin mematikan ponsel utamanya. Secara ia tidak mau susah dihubungi ketika ada sesuatu hal terjadi pada perusahaan yang dengan susah payah ia bangkitkan kembali dari mati surinya.

Sebuah bus kota berwarna merah pun datang. Ia menaiki bus itu. Sedikit berdesak-desakkan dengan beberapa murid yang nampaknya baru pulang sekolah.

Beberapa dari mereka ada yang mengenali sosok M. Tanpa sungkan mereka segera mengambil foto M dengan sembunyi-sembunyi. Walaupun begitu, Emeris sangat tahu bahwa dirinya tengah di potret. Oleh karena itu, sedari tadi ia hanya menunduk berpura-pura memainkan Hpnya.

Perjalanan 10 menit itu terasa begitu menyiksa Emeris. Ia sangat tidak nyaman dengan kelakuan remaja alay yang sedari tadi mengusiknya dengan obrolan berbisik mereka.

Bus berhenti tepat di depan halte dekat taman bungkul. Emeris segera turun begitu usai menscane barcode QRIS-nya. Sejurus kemudian ia ngibrit ngacir dari tempat itu. Meninggalkan para fansnya yang juga ingin bergegas menyusul M.

Ia berlari ke sosok Toya yang tengah menyiapkan soundsystem dengan beberapa anggota lain.

"Kenapa ngos-ngosan?” tanya Toya sekilas menatap kearah Emeris yang datang dengan suara berisik dari kakinya.

Emeris menjawab dengan tunjukan jari pada segerombolan pasukan berseragam abu-abu putih yang kini menanti dengan berisiknya. Menanti BDE crew beraksi.

"Fans?” tanya Toya.

"Aku satu bus sama mereka. Mampus!" Jawab Emeris singkat.

"Hahaha..., terima nasib aja jadi idola bayi-bayi," seloroh Toya.

Emeris langsung mencelos kearah lain.

"Ini minumnya, M," tiba-tiba sebotol air mineral dingin muncul di depan hidungnya.

Emeris mendongak kearah orang yang membawa minum itu. Gisti.

"Hem. Thanks," Emeris menerima minuman itu dengan asal-asalan. Ia masih kesal dengan kelakuan Gisti yang menyebarkan foto selfie mereka tanpa izin. Padahal dulu syarat dirinya mau berfoto dengan Gisti adalah foto itu hanya akan di simpan olehnya dan tidak akan di publish

Nyatanya ia malah mempublisnya ke grup official BDE pula.

Pembohong dan tukang pamer. Cap-nya.

"Emmm...,M...," panggil Gisti.

"Hem?" Sahut Emeris yang tengah minum.

"Maaf ya, aku apload foto kita. Habisnya temenku resek. Dia nggak mau percaya kalau kita lagi deket," rajuk Gisti kemudian.

Emeris menggigit bibir bawahnya di balik masker hitam itu dengan dongkolnya.

"Iya nggak apa-apa. Kan kita emang deket," sahut Emeris dengan mata yang melengkung menendakan ia tengah tersenyum di balik masker yang ia kenakan.

Gisti seketika itu juga tersenyum sumringah dengan kedua pipi yang perlahan memerah. Ia senang bukan kepalang Emeris mengiyakan kedekatan mereka.

Tapi Gisti tak pernah tau kalau senyum manis itu seketika berubah menjadi senyum jahat bersamaan dengan perkataan berujung kemalangan untuknya, yang diucap Emeris kemudian.

"Kayak kakak-adek. Kayak kamu sama bang Toyamu. Iya kan?" ucap Emeris sengaja melambungkan hati Gisti lalu kemudian mencengkeram nya kuat-kuat hingga meletus.

DOR!!!

Hati Gisti yang sempat melambung itu seketika memang pecah. Kentara pada raut wajahnya yang semula bersemu berubah menjadi datar dan tidak berwarna layaknya TV hitam putih jaman bahela.

"Ok done!! Kumpul yuk! Stretching dulu!!" komando Toya meminta semua anggota team berkumpul.

Emeris menyambut koaran itu dengan suka cita.

"Tinggal ya, dah Gisti!" pamit Emeris yang kemudian berlari dari hadapan gadis berambut panjang itu.

Semua anggota team BDE crew pun berkumpul dan mulai melakukan perenggangan. Beberapa fans dan penonton yang lain mulai berkerumul di sekitar. Setelah 10 menit berlalu barulah Pandu (salah satu anggota team) menyalakan musik yang kemudian berdentum keras dari 4 buah speaker berukuran sedang.

Semua penonton bersorak riuh memberi semangat pada masing-masing idolanya.

Emeris menarik mundur dirinya dari tengah arena. Memilih duduk, membiarkan para anggota lain menguasai arena terlebih dahulu.

Emeris memang selalu muncul di tengah dan di akhir show. Ia selalu menghindar stage awal. Alasannya karena rata-rata para penonton lebih membludak ketika di pertengahan dan akhir show. Baginya itu lebih seru ketimbang hanya di tonton sedikit orang.

Kan memang niatnya bela-belain mengikuti acara macam ini agar ia dapat menunjukan skill dari bakat tersembunyinya.

Istilah kerennya, PAMER! Emeris memang sengaja ingin pamer.

Setelah menunggu beberapa saat, instingnya berkata inilah saat yang tepat. Ia pun mulai bangkit dari duduknya.

Keriuhan segera membahana di arena berbentuk setengah lingkaran itu. Keriuhan itu semakin menjadi-jadi ketika Emeris mulai melangkah ke sisi arena. Lalu masuk dengan sebuah gerapan robotic yang dipadu dengan dab.

"Wooooooooooo.....!!!!!! Aaaaaaah....MMM!!!!!!" Seru para penonton dengan gilanya.

Semakin di teriaki. Emeris semakin menari dengan gilanya. Hingga peluh-peluh sebesar biji mutiara menetes dan berjalan di sekujur tubuhnya.

Setelah menari sekitar 2 lagu, Emeris pun kembali mundur untuk istirahat minum dan mengambil napas. Ia terlalu bersemangat hingga kehabisan napas.

Disela-sela rehatnya, ia mengamati gerakan para team nya yang kian lama kian kompak. Kemudian manik matanya tiba-tiba menggeser pada sosok mungil yang berada di baris kedua dari depan.

Seorang gadis berwajah innocent layaknya anak SMP polos yang anehnya malah mengenakan seragam anak SMA. Rambut panjangnya sebagian tergerai di depan.

Mata keduanya bertemu.

Wajah gadis itu seketika bersemu merah. Tanpa sadar membuat Emeris tersenyum geli di balik masker mulutnya.

Mereka masih saling melempar pandangan satu sama lain. Sesekali gadis itu membuang pandangan karena gugup di pandang lurus macam itu oleh Emeris. Tapi beberapa detik kemudian dengan ragu-ragu, gadis itu kembali membalas tatapan Emeris.

Semakin di pandang, semakin Emeris merasa familiar dengan wajah itu. Ia berfikir keras kemudian untuk mengingat.

Cewek olshop!! Batinnya begitu ia berhasil mengingat dimana ia pernah melihat wajah yang begitu familiar untuknya.

1
naotaku12
Aku suka banget ceritanya, terus berinovasi ya thor!
Kruzery
Menggugah perasaan
I'm Nens: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!