Dunia Selina tiba-tiba berubah sejak kecelakaan yang Merenggut nyawa Mama nya. Ia bahkan mengalami buta mata setelah kejadian itu. Tidak sampai di sana. Sang Papa menyalahkan nya karena dia lah sang Mama meninggal.
Selina di jual pada seorang Pria. Ibu tiri yang jahat berada di belakang semua itu. Namun tanpa di sadari, ia malah jatuh cinta pada seorang Pria ke-jam yang sudah banyak Merenggut nyawa manusia.
Bagaimana kisah Selina selanjutnya? Semua ada di novel ini. Selamat membaca semua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Selina terbangun dengan tubuh yang tidak nyaman. Tubuhnya pegal-pegal seperti baru saja melakukan olahraga berat.
Bahkan di bagian bawah tubuhnya terasa begitu nyeri. Walaupun ia tidak mengeluh, tapi rasa nyeri itu membuatnya kesulitan untuk bangun.
Namun bukan hal itu yang dikhawatirkan oleh Selina. Ketika ia membuka matanya, semua nya gelap. Ia mengira jika Damian mungkin saja belum menghidupkan lampu.
"Selamat pagi Istriku. Tidurmu sangatlah nyenyak. Lihatlah, kau bangun ketika matahari sudah berada di atas kepala kita."
"Apakah ini sudah siang? Tapi mengapa semuanya masihlah gelap?"
"Ini sudah siang dan terang, Selina."
Deg..
Jantung Selina berdegup kencang. Apa yang terjadi dengan matanya sehingga ia tidak bisa melihat kembali.
Selina yang panik langsung bangun dari atas tempat tidur dan tidak lama kemudian ia pun menabrak kaki meja yang tidak jauh dari tempat tidurnya.
Bruk..
Selina kembali terjatuh karena ia tidak bisa melihat apa yang ada di hadapannya saat ini.
Damian begitu ketakutan dan langsung menggendong Selina. Mereka pun bersiap-siap dan menuju ke ruang bawah dan memanggil seluruh dokter yang ada di Rumah Sakit miliknya.
"Bagaimana? Apa yang terjadi dengan Istriku? Mengapa ia kembali tidak bisa melihat?"
"Efek dari obat ini memang tidak berlangsung lama, Tuan Damian.Jika ingin Nyonya Selina terus bisa melihat, maka kita harus selalu menyuntikkan obat itu ke dalam matanya. Akan tetapi,"
"Akan tetapi apa? Ngomong itu jangan setengah-setengah, atau mau ku po-tong lidahmu?"
"Akan tetapi hal itu juga akan berakibat buruk bagi mata Nyonya Selina jika menggunakan obat penawar ini secara berkepanjangan."
"Ku-rang ajar! Jadi Istriku tidak akan pernah bisa melihat?"
"Sepertinya begitu, Tuan Damian. Siapapun yang telah disuntik oleh obat itu maka akan selamanya tidak bisa melihat kecuali langsung memakai obat penawar nya."
"Temukan siapa orang yang menciptakan obat itu, kemudian bu-nuh dia dan juga seluruh keluarganya."
Damian langsung memerintahkan orang-orangnya untuk mencari tahu siapa orang yang telah membuat obat tersebut.
Kini Selina hanya diam saja dan ia tidak melakukan apapun. Ia tidak sanggup membayangkan jika dirinya tidak bisa melihat untuk selamanya.
Padahal balas dendam sudah ada di depan mata. Tapi mengapa semuanya harus menjadi begini.
"Istriku, janganlah sedih begitu. Aku akan melakukan apapun untukmu. Aku akan menjadi matamu dan aku akan mencarikan kau dokter yang hebat."
"Aku tidak apa-apa. Mungkin seperti inilah jalan hidupku."
Damian serba salah ia tidak tahu lagi harus mengatakan hal apa. Di depannya saat ini ada Ameng dan pada Ameng lah ia meminta tolong.
"Ameng, apa kau punya ide?"
"Tentu saja, Tuan. Tapi jika Tuan berkenan."
"Katakan apa ide darimu."
"Nyonya Selina memang buta tapi kita bisa melatih Indra lain yang ada di tubuhnya. Apa Anda pernah menonton film Si buta dari gua kelelawar?"
"Sudah. Tapi apa hubungannya dengan Selina? Apa kau mau membawanya ke gua kelelawar?"
"Bukan seperti itu, Tuan. kita bisa melatih Nyonya Selina dengan kemampuan nya yang lain. Asalkan Tuan mengizinkan Nyonya Selina untuk berlatih."
"Tidak boleh! Selina ku tidak boleh berlatih. Pasti hal itu akan membuatnya terluka."
Damian tidak mengizinkan Selina mengikuti hal itu karena ia tahu seberapa berat nanti apa yang akan dialami oleh Selina.
"Aku terima Ameng. Apakah kau bisa membuatku menjadi wanita buta yang tangguh?"
"Itu semua tergantung dari Nyonya Selina sendiri. Jika memang Anda ingin menjadi wanita buta yang tangguh, maka aku akan membantu anda."
"Aku mau."
"Tidak Selina! Kau tidak akan tahu bagaimana latihan itu. Tubuhmu akan luka-luka dan kamu akan kesakitan setiap malamnya sebelum kamu tidur."
"Suamiku, aku sudah tidak bisa lagi merasakan yang namanya rasa sakit, sebelum aku melihat mereka menangis darah."
"Tapi,"
"Tolong bantu aku menjadi wanita tangguh. Aku tidak bisa hanya mengandalkan dirimu saja. Bukankah aku adalah Nyonya di tempat ini? Seorang Nyonya harus bisa bela diri dan mempertahankan harga dirinya."
"Baiklah. Aku setuju. Akan tetapi, kau harus diajari oleh seorang wanita. Aku tidak mau ada Pria-pria lain yang menyentuh bagian tubuhmu nanti."
"Baiklah. Aku akan menurut padamu."
"Dan kau Ameng, ajarkan Istriku semua keahlian yang selama ini aku miliki. Kalau bisa, Istriku harus lebih kuat dan hebat dariku, apakah bisa?"
"Siap Tuan Damian! Aku akan melatih Nyonya Selina menjadi lebih kuat dan juga hebat dari anda."
"Bagus. Aku akan memberikan sesuatu untukmu sebagai balasannya."
"Benarkah itu Tuan Damian? Kira-kira, apa yang akan Anda berikan untuk saya?"
"Si Rimba. Ambil lah dia untuk mu."
"Si Rimba? Tidak perlu Tuan. Saya tidak menginginkan kucing besar itu."
"Apa kau tidak menyesal Ameng? Kucing besar itu bisa sangat setia nantinya padamu."
"Aku tidak mau karena aku tahu si Rimba pasti akan tetap memilihmu walau apapun yang terjadi. Tidak perlu memberikan aku apapun. Aku ikhlas melakukan semua ini untuk Nyonya Selina."
"Begitu dong. Itu baru namanya Ameng. Tenang saja, kau akan bisa meminta keinginanmu nanti."
Selina pun akan mencoba cara ini. Ia akan berusaha sekuat tenaga. Walaupun matanya buta, setidaknya ia harus melatih dirinya untuk menjadi kuat.
Hanya ini harapan satu-satunya yang ia miliki untuk menjadi kuat dan hebat.
Tidak ada salahnya menjadi buta. Bahkan ada pula orang buta yang lebih peka, dan lebih hebat daripada orang yang bisa melihat dengan mata dan kepala.
Damian dan Ameng pun sibuk menyeleksi pelatih yang hebat untuk Selina. sengaja Damian tidak turun langsung melatih Istri nya itu. Karena ia tidak ingin melihat istri tercintanya akan kesakitan ketika berlatih nanti.
*****
Hari itu, seluruh pelatih telah tiba. Mereka akan diberikan bonus dan juga kenaikan pangkat jika bisa melatih Selina menjadi lebih hebat dan kuat.
Selina harus menguasai segala macam ilmu beladiri. Dan mereka harus mengajarkan Selina untuk menjadi lebih kuat.
"Maaf, Tuan Damian. Bolehkah kami meminta sesuatu dari anda?"
"Silakan, apa itu?"
"Selama Nyonya Selina berada di tangan kami, anda tidak boleh ikut campur. Jika tidak, maka semuanya akan gagal."
"Ku_rang ajar! Apa kau cari mati? Berani sekali kau menantang ku seperti itu."
"Saya tidak bermaksud untuk menantang Tuan. Hanya saja, dengan cara seperti ini kita bisa membuat Nyonya Selina menjadi tangguh.
Jika Tuan masih membelanya, maka Nyonya Selina akan manja dan tidak akan bisa menjadi kuat."
"Aku terima tantangan kalian Dan mulai saat aku berlatih, Suamiku tidak akan ikut campur masalah ini." Ucap Selina tegas.
"Baiklah, Nyonya Selina. Selamat datang. Dan ayo kita menjadi kuat dan tangguh bersama!"
hmm makasih ya Thor karna karya mu sangat bagus dan juga menghibur
bagai mana seorang ayah tega dgn ank sndri menyeret ddlm keaadan buta
bhkn yg mwmbuat buta ya ayah kndg sndri bhkanndgn tega menjual nya hadehh rasakan skrg
ampuuuunn Selina....
aku faham sakitmu, akufaham bencimu akupun faham dendammu tapi aku terkejut dgn tindakanmu Selin sayang, kupikir kita congkel saja mata Selin dan Wira... ternyata yg kau congkel anak haram Visia&Wira
semangat Selin