Proses revisi. Harap maklum
Sebuah kisah yang menceritakan keponakan angkat dan om angkatnya. Semua berjalan normal pada awalnya. Namun, karna kecelakaan yang menewaskan keluarganya membuat Om angkat sangat membenci keponakan angkatnya. Tapi, tak di sangka benih-benih cinta tumbuh di hati mereka.
Kebahagian itu tidak bertahan lama. Karna suatu hari kesalah pahaman mendera hubungan mereka.
Penasaran kam? Yuks baca.
Plak, satu tamparan melayang di pipi mulus Bella hingga dia tersungkur. Bella yang bingung apa kesalahannya hanya bisa beringsut mundur.
"Ma-mas, anak kita!" Bella terisak, saat merasakan ada darah mengalir diantara kedua pahanya.
Aska menjambak rambut Bella dengan kasar, "Kau, masih berani menyebut itu anaku!" teriak Aska. Lalu dia melepaskan jambakannya dengan kasar.
Bella berjalan terseok-seok, dia takut suaminya kembali menyiksanya.
6 Tahun berlalu, mereka dipertemukan kembali dan setelah mereka bertemu kembali, Aska baru mengetahui bahwa selama ini dia telah salah paham terhadap istrinya.
Semua cara telah dia lakukan untuk mendapatkan maaf dari Bella. Namun, Bella yang sekarang bukan Bella yang dulu. Sehingga Aska harus berjuang untuk mendapatkan maaf dari Bella.
Diawal banyak bawang
Di tengah-tengah kebucinan bertebaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 6
Bella pun masih terisak di depan Andra. Bella hanya gadis biasa yang di paksa dewasa sebelum waktunya. Di paksa menerima kebencian di umurnya yang masih 15 tahun. Bahkan sekarang mengesampingkan ego dan gengsinya dengan bekerja di prusahaan kakenya sendiri sebagai office girl.
Melihat Bella yang semakin pucat, Andra merubah rencanananya, dia memutuskan membawa Bella ke rumah sakit sekarang.
"Bell ayo pergi ke rumah sakit sekarang! kondisi mu spertinya sangat lemah sekarang."
"Gimana kalau om Aska tau? kerjaan ka Andra gimana?"
Andra pun memijit keningnya, bagaimana pun Andra harus menghadiri rapat bersama Aska dan pasti harus menghadapi Aska jika dia pergi sekarang.
"Bel, gmna kalau pergi ke rumah sakit dianter Hana?" Andra memberi solusi. Dia tak mungkin menunda pemeriksaan untuk Bella.
Bella pun menggeleng. "Bella ga mau ka. Nanti hana sama Bram tau kondisi Bella."
Andra pun di buat pusing lagi dengan jawaban Bella yang ternyata ke dua sahabat Bella tak mengetahui kondisi Bella. akhirnya Bella memutuskan pergi ke Rumah sakit sendiri.
"Ka Andra biar Bella pergi sendiri ke rumah sakit. Bella bakal temuin Dokter Angga sendiri." Bella mencoba memberi solusi karna tau Andra tak mungkin meninggalkan pekerjaannya hanya karna dirinya.
Andra pun menyipitkan matanya, dia sedikit ragu mengiyakan permintaan Bella, karna takut Bella tidak pergi ke Rumah sakit.
"Kali ini Bella beneran bakal ke Rumah sakit. ka Andra kaka ga usah kasih uang ke Bella, nanti kaka tinggal susul Bella ke rumah sakit," ucap Bella yang melihat Andra meragukannya.
Dan akhirnya Andra pun mengiyakan ucapan Bella.
Andra pun mengehela napas sejenak sebelum membalas ucapan Bella. "oke lah. Ka Andra telepon Dokternya.Tunggu ka Andra di rumah sakit! setelah pulang kerja ka Andra nyusul kamu ke Rumah sakit."
Bella pun hanya mengangguk.
Karna jam istirahat telah berakhir, Andra memutuskan melanjutkan pekerjaannya tanpa makan siang.
pukul. 14.00
Tok ... Tok ... Tok.
"Masuk!" ucap Aska
"Pak sebentar lagi ada pertemuan dengan Adidaya grup," ucap Andra mengingatkan Aska yang akan mengadak meeting bersama rekan bisnisnya.
Aska pun hanya mengangguk sambil memainkan pulpen di tangannya.
"Ndra!"
"Ia pak?"
"Tanggal berapa cek kesehatan rutin untuk para karyawan?" tanya Aska. Dia terus memainkan pulpen di tangannya.
"Sekitar satu minggu lagi pak."
"Majukan besok! dan semua harus ikut pemeriksaan!"
Mendengar perintah Aska, Andra sedikit menyunggingkan senyuman. Setidaknya Andra bisa melihat bahwa aska menyuruh pemeriksaan di majukan karna Aska khawatir dengan kondisi Bella. Padahal Bella sudah memeriksakan dirinya sendiri ke Rumah sakit.
"Baik pak."
Sementara Bella sudah berada di Rumah sakit.
Tok ... Tok ... Tok
"Masuk!" ucap pria itu yang tak lain adalah Dokter Angga.
"Selamat siang dok!"
"Siang," balas Dokter Angga, Dokter Angga hanya menggelengkan kepalanya melihat Bella dengan kondisi yang pucat.
Bella yang di tatap oleh dokter Angga hanya tersenyum kikuk. Bella tidak mengenal Dokter Angga, yang Bella tau bahwa Dokter Angga adalah saudara Andra.
"Ayo kita lakukan pemeriksaan langsung! setelah pemeriksaan selesai Bella tinggal tunggu di ruang rawat!"
Mereka pun pergi untuk memeriksa bagian dalam seluruh tubuh Bella.
Sesudah Bella menyelesaikan pemeriksaannya Bella pun menunggu di ruang rawat. Dan tak lama pun Andra datang.
"Ka andra!" kaget Bella saat Andra menghampirinya di ruang perawatan.
"Gimana hasil tes nya? udah keluar?" tanya Andra.
Sebelum Bella menjawab, Angga terlebih dahulu masuk ke ruangan yang Bella tempati.
"Gimana ngga kondisi Bella?"
"Bella harus di rawat Ndra, dia juga harus cuci darah rutin," jawab Dokter Angga.
Bella pun kaget mendengar ucapan Angga. Ketika Bella mendengar cuci darah, otak Bella langsung berpikir bagaimana Bella cuci darah, sedangkan Bella tidak mempunyai biyaya untuk cuci darah secara rutin.
"lakuin yang terbaik Ngga!"
"Ndra bisa ikut ke ruangan gue?"
"Oke. gue nyusul ntar."
Andra pun mengalihkan pandangannya pada Bella.
"Ka Andra udah bilang ke kepala kebersihan kalau bella ngajuin cuti seminggu."
Bella pun kaget dengan ucapan Andra. Bagaimana mungkin Bella di rawat seminggu disini, sedangkan banyak sekali hal yang harus Bella lakukan. Bella pun menghembuskan napas kasar.
di tunggu vote nya like nya dan coment nya