100 tahun yang lalu, seorang wanita bernama Xia Lin Yao, wanita yang memiliki banyak bakat, bahkan memiliki perguruan yang begitu besar. Pada suatu hari beberapa pembunuh bayaran berhasil menyelinap ke dalam perguruannya, saat dia sedang bermeditasi. Dan dia pun berhasil di tangkap oleh mereka.
Namun saat berhadapan dengan orang yang memerintahkan pembunuh bayaran itu, dia meledakan diri untuk membunuh semua musuhnya, dan saat dia terbangun, dia sudah berada dalam tubuh seorang wanita yang begitu lemah.
"Dimana aku? Kenapa aku berada di dalam tubuh wanita yang lemah ini?
**
Jangan lupa untuk mendukung cerita Xia Lin 😊😊
Dan di mohon untuk tidak melakukan plagiat pada karya orang lain. Terima kasih 🙏😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xialin12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #30
Kabar mengenai pangeran Rong yang terluka sampai di telinga kaisar dan ratu.
Dan saat ini ratu serta putri Xiu Ying berada di dalam kamar pangeran Rong.
"Ibu ratu, kakak. Aku sungguh tidak apa-apa, tabib telah memberikan obat padaku." Ucap pangeran Rong pada ratu dan putri Xiu Ying yang duduk di depannya.
"Sebenarnya apa yang terjadi, bagaimana kau mendapatkan luka yang cukup dalam itu?" Tanya ratu.
"Ini hanya luka kecil yang aku dapatkan karena menyelamatkan seseorang."
Putri Xiu Ying mengerutkan keningnya "Seseorang yang kau maksud, apakah wanita yang kau ceritakan padaku itu?"
Pangeran Rong menatap kakak dan ibunya lalu mengangguk.
"Apa? Kau... Ki kau mempunyai..."
Putri Xiu meraih tangan ratu untuk menenangkan ibunya yang terkejut, mendengar pangeran Rong menyelamatkan seorang wanita.
"Katakan siapa wanita itu?" Tanya ratu.
"Dia.... Adalah nona pertama dari keluarga perdana menteri Liu."
Ibu ratu kembali terkejut mendengar nama yang pangeran Rong maksudkan.
"Nona pertama dari perdana menteri Liu?" Ucap ratu memastikan.
"Benar, ibu ratu."
"Itu berarti putri dari nyonya sah perdana menteri Liu?"
"Iya ibu ratu."
Ratu terdiam, dia mengepalkan kedua tangannya setelah tahu dengan jelas wanita yang telah di selamatkan oleh putranya.
"Ada apa ibu, apakah ibu mengetahui nona muda pertama itu?" Ucao putri Xiu Ying.
Ratu menatap putri Xiu Ying dan pangeran Rong berganti.
"Tidak ku sangka, ternyata langit memang menjodohkan mereka berdua. Meski aku telah membuat jurang pemisah itu, namun sepertinya aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi, karena pangeran Rong sendiri yanh telah memilihnya."
Pangeran Rong dan putri Xiu Ying menatap ratu dengan penuh tanya, namun mereka tidak berani untuk menanyakan apapun, karena mereka takut itu akan membuat ibu mereka merasa tidak nyaman.
"Ibu, aku sudah berkata pada nona pertama Liu jika aku ingin menikahinya. Dan aku juga telah membuat baju pengantin untuknya." Ucap pangeran Rong.
Ratu dan putri Xiu Ying terkejut, mereka tidak menyangka jika pangeran Rong sudah melakukan semua itu dengan cepat. Bahkan sebelum dia berkata pada ratu dan kaisar terlebih dulu.
"Li, kau benar-benar telah melakukan semua itu?" Tanya putri Xiu Ying dengan tidak percaya.
"Benar kakak, saat ini nona muda pertama Liu masih i kenal oleh banyak orang dengan wanita yang tidak berguna karena tidak memiliki bakat. Namun tidak lama lagi dia akan terkenal dan akan banyak laki-laki yang ingin menikahinya, aku tentu tidak ingin bersaing dengan mereka."
"Tetapi... Apakah nyonya Liu sudah mengetahui hal ini?" Ucap ratu.
Pangeran Rong menggelengkan kepalanya "Aku belum mengatakannya pada nyonya Liu, dan berencana akan mengunjungi paviliun yang mereka tempati besok lusa."
"Paviliun?"
"Benar ibu, sudah beberapa hari ini nyonya Liu dan nona muda pertama tinggal di paviliun milik keluarga Xia."
"Jadi mereka tinggal di luar kediaman perdana menteri Liu?"
"Benar ibu."
"Dan yang mulia kaisar tidak mengetahui hal yang memalukan itu?"
Pangeran Rong mengangguk.
Ratu menatap putri Xiu Ying dengan tidak percaya, ada seberkas kekecewaan yang terpancar dari kedua mata ratu pada perdana menteri Liu.
"Besok ibu akan paviliun itu, dan hari ini ibu akan memberitahu yang mulia tentang hal memalukan ini." Ucap ratu.
Pangeran Rong dan putri Xiu Ying tidak percaya dengan apa yang ibu mereka katakan.
"Ibu ratu, ibu akan ke paviliun dimana nyonya Liu dan nona muda pertama Liu tinggal?" Ucap putri Xiu Ying.
"Benar, ada beberapa kata yang harus ibu katakan pada nyonya Liu."
Pangeran Rong dan putri Xiu Ying saling memandang.
"Ibu ratu, kita bisa kesana besok lusa bersama dengan Li." Ucap putri Xiu Ying lagi.
"Tidak, ibu khawatir perdana menteri Liu akan melakukan sesuatu pada mereka. Jadi sebelum itu terjadi, ibu harus kesana."
Ratu mungkin sudah lama tidak bertemu dan saling berbicara dengan nyonya Liu. Tetapi mendengar rumor yang beredar di ibu kota akhir-akhir ini, dia yakin jika sifat perdana menteri Liu yang sangat agresif dan penuh ambisi itu, telah membuat nyonya Liu dan putrinya tidak baik.
...----------------...
Di sebuah gubuk tua, Fang Yin dan pelayannya berdiri di depan laki-laki berusia 30 tahunan dengan sebuah ped4ng di atas meja.
"Nona, apakah anda yakin hanya ingin membuat wanita ini cacat? Aku bisa membunuhnya dengan ped4ng ku ini." Ucap laki-laki itu pada Fang Yin.
"Tidak perlu, sebentar lagi adalah hari pernikahan ku. Aku tidak mau semua orang berkata jika aku menikah di hari pemakamannya."
Laki-laki itu mengangguk lalu meletakan lukisan wajah Lin Yao di atas meja.
Bruuk
"Itu adalah 50 keping perak, jika kau telah berhasil membuatnya cacat, aku akan memberikan 50 keping perak lagi padamu." Ucap Fang Ying setelah melemparkan sebuah kantong di atas meja.
Laki-laki itu mengambil kanting berisi 50 keping perak itu.
"Aku pasti akan melakukannya dengan baik, nona hanya tinggal menyiapkan sisa uangnya saja." Ucap laki-laki itu.
"Bagus jika seperti itu. Aku tidak mau menerima laporan kegagalan darimu."
"Nona tenang saja, tidak akan ada orang yang bisa lolos dariku. Apalagi dia hanya seorang wanita lemah dan tidak berguna."
Fang Ying mengangguk dan tersenyum. Dia membayangkan kondisi Lin Yao yang akan cacat karena perbuatan laki-laki yang duduk di depannya itu.
Setelah selesai berbicara dengan laki-laki itu, Fang Ying dan pelayannya pergi dari gubuk tua untuk kembali ke kediaman perdana menteri Liu.
"Aku tidak sabar untuk melihat Lin Yao menjadi wanita cacat, pasti setelah dia cacat nanti tidak akan ada laki-laki yang mau menikahinya. Dan tentu saja tuan muda Xiao itu juga tidak akan lagi peduli pada wanita s*alan itu." Ucap Fang Ying.
"Benar nona, dia layak mendapatkannya. Karena sudah berani memukul dan membuat nona kesakitan karena di gigit oleh semut di bawah pohon."
"Benar, dia memang layak."
"Saya yakin orang-orang itu akan melakukan pekerjaan mereka dengan baik, sehingga sebelum nona menikah dengan tuan muda Xu, nona Lin Yao tidak akan bisa berbuat apa-apa."
"Tentu saja, jika mereka tidak nisa melakukannya. Maka mereka hanya akan mendapatkan kematian mereka sendiri."
Pelayan setia Fang Yin mengangguk seraya tersenyum.
Kedua tangan Fang Ying mengepal, mengingat semua yang telah Lin Yao lakukan padanya di kediaman perdana menteri Liu beberapa hari yang lalu.
"Lin Yao, lihat saja. Kau akan menjadi wanita yang cacat dan juga akan menjadi bahan hinaan orang-orang yang ada di ibu kota ini. Lalu aku, aku akan mendapatkan semua yang saat ini kau miliki. Tuan muda Xiao, paviliun, dan semua barang-barang berharga mikik mu akan menjadi milik ku."
Sepanjang jalan menuju kediaman perdana menteri Liu, Fang Yin terus membayangkan apa yang akan dia dapatkan setelah berhasil membuat Lin Yao cacat. Dia benar-benar tidak sabar untuk menantikan hari itu.
Semua itu di bayangkan oleh Fang Yin dengan rasa membenci dan ingin Lin Yao lenyap dari dunia ini, karena dia ingin hanya dirinya sajalah yang menjadi anak dari perdana menteri Liu. Sehingga semua orang hanya akan melihat ke arahnya.
