Kedatangan seorang wanita sebagai manager baru grup Maverick membuat para member terkejut. Terlebih lagi tidak adanya alasan yang tepat untuk menerima manager baru saat ini. Lantas mengapa perusahaan harus merekrut orang di saat mereka sama sekali tidak memerlukan tenaga tambahan?
Namun karena petinggi perusahaan yang memberi keputusan semua hanya bisa diam dan menerima. Awalnya tidak ada yang salah, semua berjalan sesuai rencana, jadwal dan member semua dalam keadaan baik. Sampai bulan demi bulan terlewati dan masalah pun mulai bermunculan. Mulai dari peristiwa penggelapan dana, pergantian CEO hingga penculikan yang bahkan tidak pernah terlintas dalam pikiran.
Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa masalah datang silih berganti bersamaan dengan kehadiran sang manager baru? Apakah ada rahasia di balik ini semua atau memang semua ini adalah rencananya? Lantas bagaimana nasib para member setelah ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achazia_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6
Ruangan berdinding kaca yang biasanya diisi dengan dentuman musik kini berganti. Bukan musik asik yang dapat menghentak badan saat didengar, tapi kini ruangan itu didominasi oleh suara percakapan beberapa orang. Itu adalah suara dari member Maverick bersama dengan ketiga manager mereka.
“Dimana Alexa-ssi?! Kenapa dia belum datang? Bukankah aku sudah menyuruhnya untuk datang pagi karena akan membantu photo shoot hari ini?” Hwa Young berkata dengan nada kesal yang sangat ketara, beberapa kali ia mengecek jam tangannya. Hari ini member Maverick akan melakukan sesi pengambilan foto untuk promosi setelah kemarin sempat libur selama dua hari. Akan tetapi Alexa yang bertugas untuk mendampingi member melakukan sesi foto datang terlambat hingga membuat jadwal para member mundur hampir setengah jam.
“Tenanglah Hwa Young-ssi mungkin ada sesuatu yang membuatnya terlambat. Apa Alexa-ssi tidak menghubungi‒Oh ini dia menelepon,” Yun Yeong yang tadinya berusaha menenangkan Hwa Young kini bergeser beberapa meter guna menjawab telepon Alexa.
Melihat Yun Yeong yang beranjak untuk menjawab telepon Alexa membuat Hwa Young melirik tak suka, “cukup cepat juga dia menemukan sinyal di sana.” gumamnya pelan. Entah apa maksud Hwa Younng mengatakan itu, apa ini ada hubungannya dengan keterlambatan Alexa?
“Taewon, ikut denganku sebentar!” Mendengar perintah Hwa Young, Taewon dengan patuh mengangguk. Ya, lelaki itu kemarin sudah keluar dari rumah sakit dan hari ini ia memaksa untuk ikut pemotretan. Kembali menyorot Hwa Young dan Taewon, mereka kini berjalan bersama ke luar ruang latihan. Dengan posisi saling berhadapan di lorong, mereka memulai percakapan. Hwa Young menyilangkan tangannya di dada, kemudian berkata, “dia ingin menemuimu malam ini, Taewon. Setelah jadwalmu selesai, di tempat biasa.” Suara lirih Hwa Young seakan tenggelam ditelan desir angin, tapi walaupun begitu Taewon tetap bisa mendengar suaranya dengan jelas.
Helaan napas kasar terdengar jelas dari bilah bibir Taewon, ekspresi lelah dapat dilihat dari wajah tampannya, meski begitu ia tetap mengangguk menerima berita dari Hwa Young. “Aku akan mengantarmu, cukup persiapkan dirimu dengan baik!” ucap Hwa Young mengakhiri. Bersamaan dengan itu, Yun Yeong membuka pintu ruang latihan. “Taewon, ayo segera bersiap. Kita akan menuju ke tempat pemotretan sekarang!”
“Kemana Alexa-ssi?! Kenapa dia belum datang dan kenapa kau mau menggantikannya?!” Nada tak suka lagi-lagi terdengar dari pertanyaan Hwa Young.
“Dia bilang, dia salah jalan saat menuju ke lokasi pemotretan tadi dan dia juga bilang sempat menghubungimu beberapa kali tapi kau tidak menjawab. Sekarang dia langsung menuju ke tempat pemotretan setelah aku memberi tau alamat yang benar. Kenapa kau tidak menjawab teleponnya Hwa Young?”
Hwa Young mengernyitkan keningnya tanda tak setuju. “Aku bahkan tidak mendapatkan satu telepon pun!”
“Mungkin karena sinyalnya susah, tadi saat berbicara denganku pun suaranya tak jelas.”
“Tentu saja ia berada di pelosok desa, bagaimana bisa ada sinyal,” gumam Hwa Young pelan sambil lalu, setelah tadi ia mengatakan pada Yun Yeong jika ia masih ada pekerjaan.
****
Green screen terbentang rapi, properti sudah ditata sedemikian rupa oleh tim produksi. Kesan musim panas di hangatnya pasir Hawai menjadi tema foto hari ini. Alexa terlihat berjalan tergesa-gesa dari arah basement, ia baru saja sampai di tempat pemotretan. Awalnya ia pikir para member sudah sampai dan ia semakin terlambat, tapi ternyata hanya ada tim produksi yang sedang mengecek persiapan.
Mengatur napasnya yang sempat berantakan, Alexa mendengus kasar setelahnya. “Sialan, apa Hwa Young sengaja ingin membuatku terlambat?!” Bukan tanpa alasan pertanyaan semacam itu keluar dari bilah bibir Alexa sebab tadi pagi setelah Hwa Young menjelaskan apa tugasnya hari ini, tiba-tiba ia mengirimkan lokasi pemotretan secara pribadi dan meminta Alexa untuk ke sana langsung. Namun ternyata semua itu adalah tipuan, karena bukan menuju ke lokasi pemotretan, Alexa malah berada di desa terpencil dengan jalan-jalan sempit yang tak bisa dilewati mobil. Berkali-kali ia mengecek maps yang dikirim Hwa Young tapi lokasinya tetap sama. Ia coba menghubungi Hwa Young ternyata di sana tak ada sinyal dan begitu dapat Hwa Young malah tidak menjawabnya. Bagaimana bisa Alexa tidak curiga jika tingkah Hwa Young saja seperti itu?
Beberapa menit setelah Alexa sampai, salah satu staf produksi menanyakan dimana keberadaan para member. Dan bak sebuah mantra, para member datang bersama dengan Yun Yeong di belakangnya. Tak ingin membuang waktu, para penata rias segera bekerja, wajah para member dipoles sedemikian rupa, pakaian mereka diganti dan sesi pemotretan segera dijalankan.
“Maaf membuat jadwal sedikit mundur, Yun Yeong-ssi, aku tadi sedikit tersesat.” Alexa membuka percakapan, saat ini ia dan Yun Yeong tengah duduk di pojok ruangan, memperhatikan para member yang sedang melakukan sesi foto.
“Seharusnya kau segera memberi tau Hwa Young jika ada masalah Alexa-ssi, agar posisimu bisa digantikan dan jadwal tidak molor seperti ini.”
“Bagaimana aku memberi taunya jika memang tujuannya adalah membuatku terlambat?” batin Alexa geram, tapi walau begitu ia tetap mengangguk. Tentu saja ia tak mungkin asal bicara, bisa-bisa ia dituduh memfitnah Hwa Young, apalagi dia masih anak baru.
“Yun Yeong-ssi…. aku kemarin bertemu seseorang di basement saat lembur, aku tak mengenalnya tapi ia mencari Taewon, aku tak memberi tau posisi Taewon karena aku takut jika dia sasaeng¹. Lalu dia marah-marah dengan Bahasa China yang tak aku mengerti. Apa…. kau tau siapa dia?”
“Apa dia adalah seorang wanita?!” Yun Yeong bertanya dengan wajah panik yang tidak bisa disembunyikan.
Alexa yang melihat respon Yun Yeong menaikkan sebelah alisnya, “apa memang setiap manager Maverick tau siapa ‘dia’?” batin Alexa penasaran. Ia mengangguk untuk menjawab pertanyaan Yun Yeong. “Ya, usianya mungkin sekitar 35 tahunan. Memangnya siapa dia? Apa dia orang penting?”
“Apakah dia bersama beberapa bodyguard?!”
“Jadi dia membawa beberapa bodyguard saat ke sini? Tapi bukankah MS Entertainment juga menyewa bodyguard? Apakah mereka tidak bisa menahannya atau memang ada keterlibatan kekuatan lain?” batin Alexa, ia terdiam cukup lama sampai Yun Yeong memukul bahunya sedikit keras. “Oh! Maaf. Ya, ada beberapa orang berjas hitam di belakangnya. Aku takut dia sasaeng gila yang rela menyewa orang untuk berbuat jahat.”
Yun Yeong menghembuskan napas kasar sembari menatap lurus para member yang tengah berusaha memberikan pose terbaik mereka. Masih dengan posisi yang sama ia menjawab pertanyaan Alexa, “dia bukan sasaeng, dia adalah orang penting, salah satu pemegang saham dari agensi kita, tapi lebih dari itu... dia adalah orang yang tak bisa kita ganggu begitu saja. Untung saja kau baik-baik saja, tapi lain kali lebih baik menghubungiku atau Hwa Young dulu agar tidak menyesal.”
Alexa menaikkan sebelah alisnya heran, “menyesal? Apa pernah terjadi sesuatu yang buruk?”
****
Matahari sudah di atas kepala, sinar panasnya terasa menyengat sampai ke ubun-ubun. Member Maverick baru saja menyelesaikan sesi pemotretan mereka dan kini mereka bersiap untuk melanjutkan jadwal pribadi mereka masing-masing. Alexa yang kebetulan tidak ada tugas setelah menemani member melakukan pemotretan memutuskan untuk membantu staf produksi menata kembali lokasi pemotretan. Saat masih asik menyapu lantai marmer seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya. Yun Yeong, pria itu kini berada di belakangnya bersama Taewon.
Melihat dua pria yang selalu sibuk berdiri di belakangnya jelas membuat Alexa mengerutkan kening. “Apa ada masalah Yun Yeong-ssi?” tanya Alexa heran.
“Setelah ini seharusnya Taewon ada jadwal syuting sebagai MC di ‘Any Body Can Dance’ dan seharusnya Juyool yang menemaninya, tapi ia baru saja mengabariku jika ibunya tiba-tiba drop lagi, sedangkan aku harus menemani Dohyun untuk melakukan syuting drama terbarunya. Apa kau bisa menemani Taewon ke lokasi syuting, Alexa-ssi? Alamatnya akan aku kirim lewat pesan.”
Alexa mengangguk menjawab pertanyaan Yun Yeong. “Tentu saja, tunggu sebentar aku akan meminta seseorang untuk melanjutkan ini.” Alexa mengangkat sapu yang ada di tangannya, memperlihatkan pekerjaannya yang belum selesai. Ia memanggil staf wanita yang kebetulan lewat sambil membawa sekantong sampah, kemudian memintanya untuk melanjutkan pekerjaannya menyapu lantai. Yun Yeong menjelaskan pada Alexa jam berapa syuting itu akan dimulai dan siapa produser yang bertanggung jawab pada syuting kali ini.
Usai penjelasan singkat Yun Yeong, Alexa mengajak Taewon menuju basement guna mengambil mobilnya. Tidak ada percakapan selama perjalanan menuju ke lokasi syuting. Mungkin karena memang sebelumnya Taewon dan Alexa tak pernah bertemu di luar jam kerja, selain itu waktu yang semakin mepet juga membuat Alexa lebih fokus pada jalanan. Setengah jam lagi syuting dimulai, tapi Taewon belum bersiap sama sekali, maka tak heran jika Alexa berjuang mati-matian berpacu dengan waktu.
______________________
¹ Sasaeng: Sebutan fans fanatik dari para idol K-pop. Mereka rela melakukan apapun untuk dekat dengan idolanya.
mampir balike ke ceritaku juga "30 hari"
semoga semakin rame yaaa
Trimakasih kak sudah berkunjung 💜