NovelToon NovelToon
Hanya Wanita Kedua

Hanya Wanita Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Angst / Romansa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Ketika cinta hanya sebatas saling menguntungkan, apa masih bisa di sebut sebuah cinta?

Yulita, terpaksa menerima pernikahan dimana dia menjadi wanita kedua bagi suaminya, pernikahan yang hanya berlangsung hingga dia bisa memberikan keturunan untuk pasangan Chirs dan Corline.

Ingin menolak, tapi dia seolah di jual oleh Ayahnya sendiri. Ketika dengan suka rela sang Ayah menyerahkannya pada seorang pria beristri untuk menjadi wanita kedua.

Pernikahan tidak akan berjalan begitu sulit, jika saja Yulita tidak menyimpan harapan terlalu besar pada suaminya. Dia yang berharap bisa mendapatkan sedikit saja rasa peduli dan cinta dari suaminya.

Namun, pada akhirnya semuanya hanya angan semu yang tak akan pernah bisa terwujud. Selamanya dia hanya wanita kedua.

"Aku rela mengandung dan melahirkan anakmu, tapi apa tidak bisa sedikit saja kau peduli padaku?" -Yulita-

"Aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu!" -Chris-

Dan ternyata, mencintai tetap menjadi luka bagi Yulita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sayang

Jam makan siang, Yulita pergi keluar dengan Ririn. Hanya ingin makan siang diluar, karena tiba-tiba Yulita menginginkan makanan jepang. Ini adalah hal aneh, karena biasanya Ririn yang selalu mengajaknya makan makanan yang dari luar, yang terkadang tidak cocok di lidahnya, dan akhirnya malah tidak dimakan. Tapi, kali ini malah Yulita yang terlalu antusias, bahkan dia membeli banyak menu membuat Ririn menggelengkan kepalanya heran.

"Kamu yakin, Yuli? Ini banyak banget!"

"Aku mau semua ini, terlihat enak sekali" ucap Yulita sambil menatap makanan di atas meja yang hampir penuh, bahkan matanya terlihat berbinar dan dia hampir meneteskan air liurnya.

"Kau benar-benar aneh, makanan segini banyak siapa yang mau habiskan Yuli"

"Kamu saja, aku kan sengaja pesan biar kamu senang Rin. Kamu suka makanan Jepang 'kan"

Ririn meneguk ludahnya dengan sedikit susah payah. Makanan begitu banyak, kenapa jadi dia yang habiskan, padahal Yulita yang pesan semuanya.

"Tidak, tidak mau. Aku tidak mungkin bisa menampung semua makanan ini. Lagian kamu yang pesan, jadi kamu harus makan banyak"

Ririn terkejut saat melihat mata Yulita yang berkaca-kaca, terlihat sangat sedih. "Eh, kok nangis. Kamu kenapa?"

"Kamu tidak mau memenuhi keinginan aku, Rin. Jahat banget.. Hiks"

Ririn jadi panik sendiri, melihat sahabatnya yang menangis sekarang. Baru sadar akan satu hal, jika ini adalah efek dari kehamilan. Perasaan yang sensitif akan satu hal, gampang menangis, dan juga keinginan yang terkadang cukup aneh.

"Yaudah kita makan bareng ya, karena ini banyak banget"

Yulita langsung tersenyum, dia menghapus air matanya dan mulai mengambil makanan yang sangat ingin dia makan. Namun, hanya mencicipinya saja. Dan Ririn yang ingin menangis sekarang, dia yang harus menghabiskan makanan ini.

Saat kembali ke Kantor, Ririn hanya bisa berjalan gontai disamping Yulita dengan merangkul tangannya. Perutnya terasa penuh sekali.

"Lain kali repotkan saja suamimu untuk ngidam kamu ini, Yul. Jangan aku, lagian kalian yang buat, kenapa aku yang harus menanggung akibatnya"

"Ya, karena dia menganggapmu sebagai Aunty yang baik"

Ririn sama sekali tidak bisa merasa bangga dengan ucapan Yulita. Karena sekarang dia harus merasa perutnya penuh, saat sampai di meja kerjanya, dia memilih pergi ke toilet karena perutnya yang tiba-tiba sakit.

Hari sudah hampir sore, dan semua di ruangan ini sedang fokus pada pekerjaan masing-masing. Yulita tetap mencoba fokus dan bersikap profesional dalam bekerja meski kepalanya sudah merasa pusing karena terus melihat layar komputer di depannya dan beberapa berkas. Tapi, dia harus tetap bekerja sampai jam kerja habis, dan itu sekitar 2 jam lagi.

Suara ribut-ribut dan bisik-bisik itu membuat Yulita kehilangan fokus, dia menoleh ke sekitar dan melihat orang-orang yang tegang, bahkan ada beberapa wajahnya yang pucat. Melihat kepala tim yang juga terlihat lebih tegang.

"Ada apasih ini?" Yulita akhirnya menoleh ka arah tatapan mereka. Dan dia terdiam dengan terkejut melihat suaminya yang berada disana bersama Asistennya, sedang berbicara dengan kepala tim sekarang. "Aduh, dia ngapain datang kesini? Cari gara-gara aja deh"

Ririn menggeser kursinya ke dekat Yulita dan berbisik. "Dia ngapain kesini? Ini kayak keajaiban tahu, sejak kapan dia turun langsung ke devisi kita?"

"Aku juga tidak tahu, apa ada masalah dengan pekerjaan tim kita?"

Yulita terdiam saat melihat kepala tim yang berjalan ke arahnya. Tangannya sudah terasa dingin di bawah meja. Apa yang dibicarakan Chris pada kepala tim ini, bahkan melihat wajahnya saja sudah cukup pucat hanya karena dia berbicara dengan Chris. Apa ini adalah hal yang cukup mengejutkan? Atau mungkin memang benar jika ada yang salah dengan pekerjaan tim ini? Gumam Yulita dalam hati, pikirannya terus berkecamuk menduga-duga.

"Yulita, kamu diminta bawa laporan hasil akhir dari desain interior untuk proyek Gedung di pusat Kota xx"

Yulita mengerjapkan matanya kaget, sejak kapan dia yang harus menjelaskan dan membawa langsung laporan ini? Dia memang bertugas untuk menyelesaikan setiap laporan proyek, tapi yang akan membawa dan menjelaskan pada atasan adalah kepala tim. Bukan dirinya. Tapi, apa sekarang?

"Em, kenapa aku?"

Kepala tim terlihat memohon sekali dengan tatapan matanya. "Pokoknya kamu jelasin semuanya"

"Tapi, kan tidak harus langsung pada Presdir Perusahaan, kenapa ini?"

"Aku juga tidak tahu, tapi tolong banget kamu jangan membuat kesalahan ya Yul, karena sekarang nasib kita semua ada di tangan kamu"

Yulita terdiam dengan semakin tertekan, bagaimana jika dia melakukan kesalahan dan mungkin semua orang yang berada di tim ini akan kena imbas.

Ya Tuhan, dia ini ingin sekali aku berhenti bekerja apa? Sampai harus datang kesini, dan seolah sedang mencari kesalahan aku biar dipecat.

Yulita berdiri dari duduknya, mengambil berkas yang sudah siap di atas meja dan laptopnya. Melirik pada Ririn dan kepala tim sekali lagi. Lalu melirik semua orang yang berada di ruangan ini, mereka menatap penuh cemas dan harap pada Yulita.

"Ayo Yul, kamu pasti bisa"

Yulita hanya tersenyum masam, bagaimana ini? Dia seolah akan masuk ke dalam kandang singa sekarang.

Yulita berjalan ke arah suaminya dan Asistennya disana. Mengikuti mereka ke ruangannya. Ketika berada di dalam lift, Yulita sudah tegang, tapi dia malah dibuat bingung dengan sikap suaminya yang langsung menariknya ke dalam pelukan.

Dia ini kenapa sih?

"Tuan, kenapa meminta saya untuk membawa laporan ini?"

"Diam, aku hanya butuh kau diam"

Yulita mengerutkan keningnya, dia hanya diam saat Chris yang malah memeluknya erat. Membuatnya kebingungan dengan sikap pria ini. Tapi hembusan nafasnya terdengar begitu berat, membuat Yulita merasa tidak tega juga. Akhirnya tangannya terangkat dan menepuk pelan punggung lebar pria itu.

"Bisakah tidak memanggilku seperti itu?"

Yulita mengerutkan keningnya, mencoba untuk mencerna ucapan Chris barusan. Apa ini tentang panggilan Tuan yang dia sematkan untuk memanggilnya? Tapi, memangnya Yulita bisa memanggil apa? Chris, seperti Corline memanggilnya? Tentu dia tidak akan berani.

"Bisakah panggil aku dengan panggilan lain. Kenapa harus Tuan? Kamu adalah istriku, seharusnya tidak memanggil seperti itu"

Tapi 'kan aku hanya wanita kedua baginya, meski benar aku adalah istrinya juga.

"Em, aku harus memanggil apa?" tanya Yulita, daripada dia bingung sendiri, lebih baik bertanya langsung saja.

Chris masih memeluknya, dagunya bersandar di puncak kepala Yulita. Matanya terpejam, seolah dia sedang merasakan ketenangan ini. Sesekali mengecup puncak kepala istrinya ini.

"Sayang, aku ingin dipanggil Sayang olehmu"

Uhuk.. uhuk...

Bukan Yulita yang terbatuk-batuk karena terkejut, tapi Leo yang berada di belakang mereka di dalam lift ini. Sejak tadi dia sedang mencoba untuk biasa saja melihat sikap pasangan ini. Tapi, saat mendengar ucapan Chris barusan, itu cukup mengejutkan.

Ini, seperti bukan dia yang biasanya.

Sementara Yulita, terdiam dalam pelukan Chris dengan tubuh membeku. Ucapan Chris cukup membuatnya terkejut.

Sayang? Hah? Dia beneran ingin aku memanggilnya seperti itu?

"Cepat katakan!"

Hah, dia beneran serius. Aneh sekali dia ini, kenapa tiba-tiba manja dan ingin dipanggil Sayang sih. Bukankah sudah sering dipanggil seperti itu oleh Nona Corline.

"Yulita!"

Yulita tidak bisa membantah lagi, ketika suara suaminya terdengar rendah dengan penuh penekanan. "I-iya Sa-sayang ... Sayang"

Apaan sih ini? Aku semakin bingung dengan sikapnya ini.

Bersambung

Maaf telat, kendala sama wifi pas mau up.. 🤧

1
Dinarra
makinnn seruuuuu🥹
dika edsel
dih kok maksa bang..., makanya klo cinta bilang dong,jgn kegedean gengsi.. ntar klo Yulita pergi baru tuh nyesel dan nangis dipojokkan...
mbok Darmi
corline lama2 juga ngelunjak udah biarin aja chris yg penting sekarang yulita prioritas mu ibumu juga lebih menyayangi yulita dibandingkan dgn corline, jgn nyesel ya corline salah sendiri ngga mau hamil banyak alasan yg ada kamu ntar yg ditendang diceraikan chris Krn terlalu posesif dan byk nuntut
ken darsihk
Lanjuttt thorrr
ken darsihk
Semangat author
Kudu yak Yulita manggil sayang , sementara perasaan yng ada blm terungkap kan eeeaaaa 🤭🤭
ken darsihk
ungkap kan perasaan kalean biar nggak ada salah paham
ken darsihk
berterus terang tentang perasaan mu ke Chris kalee Yul , mungkin akan ada solusi nya Yul ...
Mungkin juga perasaan mu bersambut
mbok Darmi
chris hrs bisa membuktikan kepada yulita kalau dia sdh berubah dan bener2 mulai mencintai nya buktikan juga kepada corline istri yg egois tdk mau diatur ya sudah ceraikan dari pada nanti nya dia mencelakai yulita dan bayinya
Dinarra
Ungkapinperasaan masing2 biar ga salah paham makanya🥹
Dinarra
Yulitaaaa😭
Dew666
😭😭😭😭😭😭😭
dika edsel
embohlah yul..aku jd ikutan pusing..pusiiiiiiiiiing..,!!!!!!!
dika edsel
klo aku thor..baca bab ini hatiku sungguh bahagia..sangat..sangat bahagia sampai tensi naik turun krn kejengkelan yg hakikih..
Dinarra
author naro bawangnya kebanyakan plis, ikutan melow😭
dika edsel
othoooor klo anda kasian sama yulia jgn diginiin dong...,gini loh yul..drpd kamu gk dapet dua2nya lbh baik kamu pilih salah satu yaitu kabur bawa bebimu,lepasin chris..!! ingat kata afgan "jodoh pasti bertemu"..jd mending kamu mundur aja..ayo pinteran dikit jgn baper krn chris..,mgkin saat ini Chris lagi khilaf tp gktau nanti kan???? ingat msh ada lampir yg gentayangan disisi chris..
dika edsel
yul apa tdk sebaiknya kamu pindah aja ke planet lain...,dijamin kau aman disana,tdk ada lagi org yg akan membencimu..,haiss..makin lama makin ngenes aja nasibmu yul..yul..
ken darsihk
Untuk penyemangat Yulita aq kasih vote thor
ken darsihk
Nah aman dachhh kalau tuh bapak di hotel prodeo kan
ken darsihk
Ayah nya Yulita benar benar toxic enak nya di kebiri tuh orang 😅😅😅
mbok Darmi
mungkinkah yulita bukan anak kandung nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!