Fika, seorang wanita polos, tiba-tiba terlibat dalam pertarungan dengan makhluk ghaib dan dimensi lain setelah mengetahui bahwa dalam darahnya mengalir warisan dari Sijjin, makhluk antar dimensi yang berbahaya. Untuk mencegah Sijjin mengamuk di dalam dirinya, Fika memiliki khodam pelindung yang membantunya. Sementara itu, sebuah organisasi bernama **Sanctorum**, yang terdiri dari lima orang terkuat di Bumi, memburu Sijjin. Fika harus menemukan cara untuk mengendalikan kekuatan yang ada dalam dirinya sebelum dunia dan dirinya hancur
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farisky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 24 - AYAA
keadaan kota yang hancur akibat pertarungan yang hebat membuat bangunan di sekitar hancur , beberapa jalan rusak tidak bisa di akses untuk kendaraan lewat.
Tim Faylyne membantu beberapa warga yang kesulitan menemukan rumahnya yang hancur untuk mencari sisa sisa barang mereka yang bisa di selamatkan
"benar benar hancur, tidak tersisa"
"iyaa tapi untungnya ini tidak di pusat kota , jika disana akan sangat bahaya"
"kau benar, baiklah ayoo kita selesaikan ini"
cakap cakap dari tim Faylyne di tengah puing puing bangunan yang hancur.
Fika sudah keluar dari rumah sakit, tidak begitu lama bagi Fika pulih dari luka yang dia dapatkan, dengan tekat yang kuat Fika masih memiliki semangat untuk berlatih , membuka potensi kekuatan yang luar biasa. Belum Fika berjalan jauh dari rumah sakit Faylyne datang menghampiri Fika.
"bagaimana Fika apa kau siap untuk latihan selanjutnya"
"siaappp buuuu"
seru mereka berdua , Faylyne menyentuh pundah Fika, dengan cepat mereka bertelepotasi menuju tempat latihan mereka sebelumnya
"bisa pindah tempat tapi ke apa kau malah melompat"
"pengen pamer aja ke kamu"
"buset dah dikira aku terkesima apa"
Faylyne lalu mengeluarkan pedangnya disela sela pembicaraan mereka berdua. dengan kekuatan yang ia punya Faylyne mengeluarkan api di pedangnya.
"coba liat apa kau bisa menahan serangan ku" sambil menggerakkan pedangnya ke atas.
"apa maksud mu" dengan wajah heran.
Faylyne lalu mengayunkan pedangnya ke arah Fika. sadar di serang Fika menahan serangan Faylyne dengan kekuatan khodamnya mudah menangkap pedang berlapis api milik Faylyne.
"hebat ini kekuatan maximal loh" Faylyne langsung mengarahkan serangan lagi ke arah Fika.
Fika mengkerutkan alisnya langsung menghindar serangan Faylyne, tanah hancur terkena serangan Faylyne , ia mengejar Fika yang menghidar langsung berada didepan Fika.
"SKILL MATAHARI : KEPALA NAGA MATAHARI KEMBAR"
sebuah api berbentuk naga yang kembar menyerang Fika dengan serentak.
"SKILL ELEMENTEL ANGIN : MENARA TAUFAN"
sebuah Taufan berputar mengelilingi mereka berdua, dengan putaran yang sangat cepat membuat api milik Faylyne terganggu.
"hebat juga okee kalau gitu". mengangkat pedang ke atas.
"SKILL MATAHARI : GHIDORA"
naga berkepala 3 berada di atas Taufan milik Fika, ia menyerang pusaran Taufan itu dengan masuk kedalam pusaran Fika, ledakan hebat terjadi di tempat latihan mereka.
DUAARRR.....
woosshhh
ledakan membuat dampak kerusakan dimana mana. tanah tanah di sekitar hancur dan pohon banyak yang tumbang akibat serangan mereka berdua.
"Faylyne benar benar hebat, tubuhkan sudah mulai kerasa sakit" ucap Fika dalam hatinya sambil menahan sakit dari tubuhnya.
"apa ini sudah batas mu"
Faylyne kembali menyerang Fika dengan tebasan dari pedangnya.
"SKILL MATAHARI : CINCIN API" gerakan dari atas membentuk seperti cincin yang berapi
Fika menangkis serangan Faylyne dengan kedua tangannya membuat Fika terhempas ketanah. tubuh Fika merespon sakit yang luar biasa dari dalam badannya.
"Aagggghhhh" teriak Fika menahan sakit yang luar biasa.
"badan kuu"
"ini terlalu menyakitkan" ujarnya dalam hati.
Faylyne mendarat di dekat Fika.
"Fika kau baik baik saja"
Fika mehan sakit yang hebat dari dalam tubuhnya.
"aku tidak kuat" suara bergemetar sambil menahan sakit yang menyelimuti tubuhnya.
Faylyne mehampiri Fika dan mencoba berbuat sesuatu untuk menyembuhkannya, menoleh ke kiri dan ke kanan seperti mencari sesuatu ,tenang menyentuh badan Fika yang sakit, sentuhan lembut Faylyne menyentuh badan Fika dengan kedua tangannya, sebuah aura menyelimuti tangan milik Faylyne dan badan Fika, rasa sakit mulai hilang perasaannya mulai tenang saat Faylyne menyembuhkannya, mata masih tertutup tapi masih susah bernafas tergeletak tak berdaya Faylyne berusaha mengangkat badan Fika untuk dibawa ke rumahnya, belum juga di angkat Fika sudah sadar , sedikit pusing mata berkunang kunang menatap Faylyne.
"kau baik"
"kau sedikit terbentur tadi" Ucap Faylyne sambil membantu Fika berdiri
"apa yang terjadi" sambil memegang kepalaanya tampak bingung dengan keadaan sekitar.
"kamu gak sadar dengan yang terjadi tadi?" sedikit bingung dengan yang di katakan Fika ia membawanya pergi dari tempat latihannya menuju kota. mengajak Fika ke salah satu warung makan yang sering Faylyne kunjungi jika ingin makan.
"kau lapar Fika?"
"gak juga tapi.... yaa aku lapar" sambil memegang perutnya yang keroncongan
"kamu ini nahanin lapar gak baik tau"
sampai di warung makan langganan Faylyne, bau makanan tercium di tempat itu membuat sensasi lapar Fika makin bertambah. Faylyne menawarkan beberapa makanan ke Fika , ia merekomendasikan Bakso karna best seller di warung ini adalah Bakso, ingin memesan tapi Fika sedikit malu malu karena saat ini ia tidak memiliki uang, Faylyne membantah itu karena hari ini ia di traktir oleh Faylyne. suasana di warung itu damai hanya terdengar suara suara alat masak di dapur dan obrolan obrolan para pengunjung warung.
menyantap bakso dengan lahap ia menyukainya saat suapan pertama membuatnya ingin memakan terus di setiap suapan semangat mangkuk bakso, Faylyne menatap dingin dan penuh harapan dari Fika sambil tersenyum tipis ia mengangkat tangannya dan memegang kepala Fika dengan lembut.
"mungkin saat ini kau terpuruk tapi kedepannya kau akan jadi lebih baik" sambil menatap Fika dengan hangat.
mendegar itu Fika langsung mengangguk pelan , mata berkaca kaca seolah olah ingin menangis.
usai mereka berada di warung makan Fika berpamitan kepada Faylyne karena waktu sudah mau sore waktu yang tepat untuk beristirahat, mereka pun berjalan di arah yang berbeda. di perjalanan ia berjalan sendiri di jalan yang sempit tapi masih ramai penduduk, dari arah bekalang terdengar teriakan seseorang minta tolong.
"TOLOONGG"
seorang pria berjaket hitam sedang di kejar oleh mahluk mahluk misterius entah darimana datangnnya, Fika yang melihat langsung bergegas menyelamatkannya.
"sudah waktunya nihh , ayoo tunjukan hasil latihanmu" ucapnya dengan penuh percaya diri.
dari arah berlawanan pria itu terus berlari melewati Fika. memasang kuda kuda untuk bertarung Fika melancarkan serangan ke arah mahluk itu.
"SKILL ELEMENTAL ANGIN : PISAU ANGIN"
sebuah angin tajam meluncur cepat ke arah mahluk itu , akan tetapi mereka menghindari serangan Fika.
"ehh" kaget Fika dengan mata terbuka lebar.
mahluk itu melompat ke arahnya, Fika menghindari mahluk itu dengan cepat, spontan ia kembali mengeluarkan serangannya kembali, ingin mengucapkan serangannya seseorang datang dari atas membelah mahluk itu dengan mudah , wanita menggunakan jubah bewarna hitam berkibar dari atas ke bawah rambut di ikat kebelakang pedang mengkilau pantulan cahaya sinar matahari.
"kau tidak apa apa?" dengan dingin menatap Fika.
mata terbuka lebar mulut sedikit terbuka terkagum kagum dengan kemunculan perempuan itu.
"bukannya kau ayaa, kau anak dari ibu Faylyne" sambil menujuk ayaa.
"yap, aku baru pulang dari tugasku kebetulan liat orang dikejar mahluk aneh jadi mampir bentar" sambil menutup pedangnya.
Fika melihat ayaa dengan kagum , berdiri wibawa dari seorang ayaa seperti ibunya dengan memancarkan hawa positif yang luar biasa kuat.