Diana, gadis 18 tahun, menemukan kebenaran tentang keluarganya yang sebenarnya setelah 18 tahun hidup bersama keluarga angkat. Dengan kalung berlambang keluarga Pradana dan foto keluarga aslinya, Diana berangkat ke kota besar untuk mencari kebenaran.
Di kota, dia bertemu dengan pemuda misterius yang membantunya mencari alamat keluarga Pradana.
Apakah diana akan menemukan keluarganya?dan siapakah pemuda yang sangat baik membantunya,lanjutkan membaca jika ingin tahu kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasna alna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
1 minggu telah berlalu, hari pernikahan sudah semakin dekat. Diana sedang bersama axcel didalam butik . Mencoba beberapa gaun pernikahan. Sudah 3 kali Diana tidak mendapatkan anggukan dari Axcel. Kali ke 4 Axcel merasa terpesona dengan gaun yang dikenakan oleh Diana.
Terlihat sangat pas dengan tubuh ramping Diana, belahan dada yang tidak terlalu turun. Bawahan gaun yang mengembang dengan kain yang menjuntai indah.
"Kamu sangat cantik sayang dengan gaun ini." Ucap Axcel mendekati Diana.
Diana merasa malu juga gugub diperhatikan dalam . Axcel yang mengetahui wajah Diana memerah terkekeh kecil.
"Kamu terlalu cantik Diana. Jangan malu malu... Aku jadi tergoda padamu."bisik Axcel ditelinga Diana.
Diana menutup wajahnya dan berbalik meninggalkan Axcel yang tertawa kencang.
Edo melihat betapa tuannya sangat bahagia. Dia berharap sang tuan tidak lagi mengingat masa lalu yang hanya akan merusak masa depan. Dia juga berharap masalalu Axcel tidak datang untuk mengacaukan segala sesuatunya.
Mereka sepakat menggunakan gaun terakhir yang dicoba oleh Diana. Dengan setelan jas berwarna putih milik Axcel.
Mereka keluar dari butik itu. Diseberang ada sepasang mata menatap sedih kearah Diana dan Axcel. Dia adalah sabila. Kekasih Axcel yang memang belum pernah diputuskan hubungannya.
Dia sedih mengingat janji yang diucapkan Axcel beberapa taun lalu. Axcel akan melamar sabila tepat diulangtahun yang ke 23 tahun. Namun kejadian naas menimpa dirinya.
Sabila kecelakaan mengakibatkan dia kehilangan ingatan.
Dia tidak mengenali siapapun dari masa lalu termasuk Axcel. Tak sengaja mata Axcel menangkap sosok gadis yang selama ini dia rindukan siang dan malam. Axcel melepaskan genggaman tangan Diana. Dia berlari mendekati gadis itu. Namun sang gadis telah menghilang dari pandangan mata.
Axcel melihat lihat sekitar tapi tidak menemukan gadis itu. Dia tidak akan pernah salah. Wajah itu..
Diana merasa heran. Axcel tiba tiba saja melepaskan tangannya berlari seperti mengejar sesuatu. 'siapa yang Axcel kejar' gumamnya.
Saat kembalinya Axcel didepan Diana.
"Maafkan aku Diana. Tadi ada teman lamaku, seorang pria." Axcel berbohong. Dia tidak mau menyakiti hati Diana jika dia tau telah mengejar perempuan lain didepan mata diana
"It's oke Axcel. Mari pulang aku sudah lelah." Jawab Diana yang berusaha positif.
Axcel mengantarkan Diana sampai dipelataran rumah saja. Dia tidak ikut masuk beralasan sedang banyak pekerjaan yang menumpuk. Diana mengerti dan hanya mengangguk setuju.
Diana melambaikan tangannya tanda berpisah dengan Axcel. Saat memasuki rumah, Diana disambut oleh Adel dengan senyuman mengejeknya.
"Diana diana.. kamu merasa Axcel mencintaimu kah?" Adel tertawa jahat. "Kamu sangat bo*oh dan naif Diana."
"Apa maksudmu Adel." Jawab diana dengan wajah seriusnya.
"Mari aku ceritakan sedikit dongeng sebelum kamu menangis darah..."
Adel menceritakan tentang masa lalu Axcel dengan pacarnya yang telah menemani Axcel selama 5 tahun. Mereka kenal saat masih dibangku kuliah. Saat itu hubungan mereka terbilang sangat cocok karna sama sama kaya dan rupawan.
Namun entah kejadian apa yang menimpa gadis itu hingga tak ada kabar 3 tahun belakangan ini. Berbagai cara telah Axcel lakukan untuk menemukan sang kekasih dan nihil hasilnya.
Pencarian terhenti disaat axcel menemukan Diana.
"Kamu tahu Diana? Seberapa cintanya Axcel dengan wanita itu? Dia bahkan rela menentang keluarganya."
Adel tersenyum lebar saat melihat wajah Diana memerah padam menahan tangis.
"Dari mana kamu tahu?" Ucap Diana dengan suara tercekat.
"Kamu bod*h ya? Aku disini sudah belasan tahun Diana.. sudah menjadi konsumsi publik hubungan Axcel dan kekasihnya itu." Adel menutup mulut tiba tiba."ups aku keceplosan, maafkan aku yang sudah memberitahumu.. oh iya matamu ituuu mirip dengan mata kekasih Axcel.. mungkinnn.."
"Stopppp!!!." Ucap seorang pria yang tiba tiba saja sudah berada dihadapan Adel."kamu terlalu lancang sudah mencampuri urusan saya Adelia!!!.." lanjut Axcel dengan raut wajah marah.
Adel yang tidak mau mendapatkan masalah,dia berlari ketakutan meninggalkan tempat itu. Seketika Diana menatap ke arah Axcel dengan pandangan kecewa yang terlihat jelas.
"Apa benar kamu menikahiku hanya karna mataku sama dengan kekasihmu yang hilang? Axcel?"
"Tidak! Jangan dengarkan manusia itu Diana! Fokuslah dengan tujuan kita yang sudah didepan mata.!"
Diana tersenyum putus asa. Dia berbalik tak menghiraukan axcel yang berdiri di depan pintu kediaman pradana.
"Diana dengarkan aku.." Axcel yang mendapatkan kesadaran segera berlari menyusul Diana. Namun diana sudah masuk kedalam kamar dan mengunci pintu rapat rapat. Axcel berusaha mengetuk berulang kali berharap Diana membukakan pintu.
"Dianaa jangan dengarkan omongan Adel. Aku akan menjelaskan kepadamu yang sebenarnya terjadi."
Diana yang sudah lelah ditambah dengan masalah yang baru saja menimpa, merasa sedih yang teramat dalam. Pernikahan yang dia impikan dengan seorang Axcel sekarang diambang kehancuran.
