NovelToon NovelToon
Dikhianati Suami, Dicintai Bos

Dikhianati Suami, Dicintai Bos

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:6M
Nilai: 4.6
Nama Author: syitahfadilah

S 3

Jangan boom like/lompat baca /nabung bab
Diusahakan baca setiap kali update. 🙏🙏🙏
_________________________________________
Kehadiranmu dalam Takdirku adalah bagian dari skenario Tuhan. Aku tidak marah atau bahkan balas dendam kepadamu. Sebab aku tahu betul sebelum hari ini kau pernah menjadi penyebab bahagiaku. Sekarang mungkin waktunya saja yang telah usai. Perihal lukaku ini biar menjadi tanggung jawabku sendiri, sebab dari awal aku yang terlalu dalam menempatkanmu di hatiku. Doaku semoga hari-harimu bahagia tanpa aku. Dengan siapapun kamu semoga dia adalah wanita yang bisa memahamimu, menyayangimu dan membuatmu bahagia lebih dari apa yang pernah aku berikan untukmu." ~ Elmira...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13. ANDAI KAU TAHU

"Mas," Bella langsung berdiri menghampiri Ramon, begitu suaminya itu keluar dari ruang rawat Elmira. Sedang Ramon mengarahkan tatapannya kearah Farzan yang sedang memainkan ponsel. Sorot matanya begitu tajam.

Farzan yang tidak menyadari keberadaan Ramon, dibuat terkejut ketika tiba-tiba saja satu pukulan keras mendarat di pipinya. Pria itu jatuh tersungkur ke lantai bersama dengan ponselnya yang seketika berhambur pecah.

"Dasar tidak tahu diri! Pasti kau yang sudah menghasut Mira untuk meminta cerai dariku? Dan aku sudah menalaknya, puas kau sekarang, huh!?" Nafas Ramon memburu. Pria itu menunjuk tepat didepan wajah rivalnya.

Farzan tersenyum. Ia berdiri sambil mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Tadinya ia ingin membalas, namun mendengar ucapan Ramon ia mengurungkan niatnya itu.

"Yah aku memang menawarkan diri untuk membantunya lepas dari pria brengsek sepertimu. Dan ternyata El mendengar perkataan ku bahkan dia sendiri yang langsung meminta cerai darimu. Dan apa katamu tadi, kau sudah menalaknya? Wah Ramon, terimakasih banyak karena sudah mengembalikan El padaku." Farzan tersenyum senang, dan itu terlihat seperti ejekan dimata Ramon.

Kedua tangan Ramon mengepal erat, jika tidak ingin peringatan satpam beberapa saat lalu. Ia pasti sudah menghajar habis-habisan pria didepannya itu.

"Silahkan kau ambil dia, tapi aku pastikan kau tidak akan pernah bahagia hidup bersamanya. Mira itu adalah wanita yang tidak berguna!"

Bugh...

Dan kali ini giliran Ramon yang tersungkur ke lantai akibat pukulan dari Farzan. Pria itu benar-benar marah mendengar Elmira dihina.

"Sekali lagi aku mendengar kau mengatakan hal yang tidak tidak tentang El, aku pastikan kau tidak akan mempunyai muka lagi didepan publik!" Tukas Farzan kemudian berlalu dari hadapan Ramon yang masih terduduk dilantai.

Setelah Farzan telah masuk kedalam ruang rawat Elmira. Dengan cepat Bella menghampiri suaminya dan membantunya berdiri. "Mas tidak apa-apa kan?" Tanyanya.

Ramon hanya menggeleng. Tatapannya terus tertuju pada pintu ruangan yang baru saja dilalui Farzan. Pria itu pasti telah merasa menang bisa mendapatkan Elmira, namun hidupnya pasti tidak akan bahagia bersama Elmira. Ramon sangat meyakini itu. Ia yakin suatu saat nanti Farzan juga pasti akan mencampakkan Elmira karena tidak bisa memberinya keturunan.

"Apa benar Mas Ramon sudah menalak Mira?" Tanya Bella memastikan.

"Iya. Berani sekali dia mengancam akan memenjarakan aku. Dia pikir dia itu siapa. Tidak berguna saja masih belagu." Hardik Ramon sambil berdecih. Ia memang masih mencintai Elmira, namun ia tidak bisa menerima perlakuan wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya itu.

"Ya ampun Mas, ternyata Mira itu tidak selugu yang aku kira. Bagus Mas sudah menalaknya." Bella memasang ekspresi tidak menyangka, namun dalam hatinya bersorak senang. Kini Ramon hanya miliknya seorang diri.

"Iya, dan hari ini juga aku akan ke pengadilan agama untuk mendaftar perceraian kami. Tapi aku pastikan Mira akan menyesal. Lihat saja nanti, dia sendiri yang akan datang padaku mengemis meminta kembali, karena diluar sana tidak akan ada yang mau menerima wanita tidak berguna sepertinya." Ramon menggenggam tangan Bella kemudian mengajak wanita itu meninggalkan rumah sakit. Ia akan mengantarkan Bella pulang dan setelah itu ia akan mendatangi kantor pengadilan agama.

.

.

.

Elmira menangis tersedu-sedu diatas ranjang pasien dengan posisi berbaring miring membelakangi pintu. Selimut yang menutupi sebagian tubuhnya ia cengkeraman dengan erat. Ia tidak menyadari kehadiran Farzan yang telah berada dibelakangnya.

Farzan sudah beberapa menit duduk menyaksikan tangisan pilu wanita yang dicintainya itu. Hatinya juga merasa sakit melihat Elmira terpuruk. Ingin sekali ia merengkuh tubuh itu dan memberinya kekuatan. Namun, ia tidak mempunyai hak untuk melakukan sejauh itu. Mungkin ia sudah menang dari Ramon, tapi ia masih bukan siapa-siapa bagi Elmira.

"Menangislah El, keluarkan semua kepedihan melalui air matamu. Tapi aku harap kau tidak akan pernah menangis lagi setelah itu. Kau harus tunjukkan, kalau kau juga bisa bahagia tanpanya." Ujar Farzan, tatapannya begitu sendu menatap punggung Elmira yang bergetar.

Mendengar suara yang sangat dikenalinya itu, Elmira lekas mengusap air matanya lalu berbalik.

"Pak," Elmira berusaha tersenyum meski hatinya tersayat perih.

Farzan pun ikut tersenyum melihatnya. Ia pikir hanya wanita yang melahirkannya lah yang paling terhebat, tapi ternyata Elmira tak kalah hebat. Disaat hatinya sedang rapuh bahkan mungkin sudah hancur, tapi dia masih bisa tersenyum.

"Jika ada yang menyakiti dan menghinamu dan kamu tidak mampu membalasnya, maka dinginkan hati dan pikiranmu, karena sesungguhnya alam sedang menyiapkan seseorang untuk membalaskan sakit hatimu bahkan tanpa kamu memintanya." Ujar Farzan.

'Dan orang itu adalah aku, El. Aku akan membuat orang-orang yang menyakitimu akan merasakan sakit yang lebih dari apa yang mereka berikan padamu.' Lanjutnya dalam hati.

"Aku tidak pernah berniat untuk membalas perbuatan Mas Ramon. Apa yang terjadi sekarang, aku anggap tugasku sudah selesai untuknya." Ujar Elmira terlihat santai. Ia berusaha untuk tetap tenang meskipun perasaannya sedang tidak baik-baik saja.

Sesaat kemudian Elmira membawa pandangannya menatap langit-langit ruangan yang bernuansa putih, sudut bibirnya tertarik tersenyum kecut. "Aku tidak menyangka jika kisahku dan Mas Ramon akan berakhir seperti ini. Mengingat bagaimana dulu dia selalu memperlakukan aku dengan begitu istimewa, aku sangat merasa bahagia. Mas Ramon itu selalu saja melakukan sesuatu yang membuat aku senang. Mas Ramon pernah memberikan aku sebuah kalung berbandul setengah hati. Aku merasa sangat senang meskipun itu konyol sebenarnya, karena saat itu kami masih anak-anak tapi dia sudah bertingkah seperti orang dewasa yang memberikan hadiah ulangtahun untuk pacarnya."

'Andai kau tahu El, kalung itu adalah pemberianku yang dirampas oleh Ramon.' Ucap Farzan dalam hati.

"Aku pikir kisah kami akan kekal hingga maut memisahkan, tapi ternyata aku salah." Elmira menghela nafasnya.

"Sudahlah, tidak usah membicarakan hal yang tidak penting lagi. Aku tahu akan terasa sulit bagimu, tapi kau harus bangkit dan melupakan semuanya. Teruslah melangkah ke depan dan jangan menoleh lagi ke belakang." Ujar Farzan.

Elmira mengangguk pelan, "Bapak benar." Ujarnya.

"Sekarang istirahatlah El, agar kau cepat pulih."

'Kau harus pulih untuk terluka sekali lagi, El. Karena setelah aku mengatakan kebenarannya, kau pasti akan merasa sakit karena selama ini Ramon sudah membohongimu. Selama ini dia selalu melakukan cara curang untuk mendapatkan perhatianmu. Dia tidak pernah melakukan usaha apapun. Akulah yang selalu memberikan hal-hal istimewa untukmu, tapi dia yang selalu berada didepan dan merebut semua upayaku.' Batin Farzan. Sebelah tangannya terkepal erat.

"Iya Pak, kepalaku sedikit pusing. Aku ingin tidur. Jika Bapak ingin pulang, pulang saja. Tidak apa-apa aku disini sendirian." Ujar Elmira.

"Tidurlah El, aku akan tetap disini menemanimu."

"Tapi Pak,"

"Shut, jangan membantah. Ini perintah Bos!"

Jika sudah menyangkut perintah, Elmira tentu tidak bisa membantah. Iapun memejamkan mata, kejadian yang dialaminya benar-benar menguras seluruh energinya. Hingga tak lama kemudian iapun akhirnya tertidur.

"El, hingga saat ini aku bingung harus memanggilmu apa. Terlalu ramah jika kusebut teman. Terlalu bahaya jika kusebut kekasih karena detik ini kau masih berstatus istri orang. Dan aku sendiripun merasa ragu untuk menyebutmu masa depan. Kalaupun kau sudah resmi bercerai dengan Ramon. Belum tentu aku bisa memilikimu. Karena tidak akan muda bagimu untuk membuka hati kembali setelah disakiti tanpa ampun. Jadi, kusebut kau sebuah ketidak pastian yang selalu aku semogakan." Gumam Farzan sambil menatap wajah lelap Elmira.

1
Rara Aska
lumayan
Amanah Sutrisno
Luar biasa
Natasia Wang
Bagus juga bella dy langsung insap, gw kira dy bakal nendang ramon dri rumahnya trs nyari laki kaya baru.. hmm baguslah anaknya yg menyadarkannya
btw udah 5 star y thor♥️
Natasia Wang
nice
Natasia Wang
wkwkwk gw komen ayok masak² makan besar taunya bener² pada syukuran😆🤣🎉selamat yaaah kalian
Natasia Wang
Mamam duh ayok masak² makan besar akan hancurnya ramon😆🙌🏻🎉
Natasia Wang
gak nyangka kebenaran terungkap dari bella sendiri wkwkwk mantab2 rasain kau ramon, klo bs tau dy mandul sklian enak aja fitnah² n ngejelekin Mira d dpn kluarga Farzan
Natasia Wang
Anak si bartender wkwkwk buruan kbuka smua Ramon mandul, tu anak bela ama cowo lain, trs video panas mereka d sebar deh ama tu cowo trs viral😆
Natasia Wang
K rs aja biar tau Mira hamil hehehehe mn perlu program bayi tabung org yg mandul si ramon, duh gk sabar tgu ramon tau n biar kebuka cpt klo dy yg mandul dh pasti anak bella bukan punya dia biar tau busuknya bella
arniya
luar biasa kak
Natasia Wang
Gitulah dh ada backingan kuat lg Farzan sekeluarga apa yg ditakutkan Mira, jan dikit² lemah harus berani ngelawan lagian dy yg korban
Natasia Wang
Kagak perlu, w yakin Mira gk mandul tp si ramon iya, biar tambah malu ramon kalau tau dy yg rusak dih bsa²nya jelek2in Mira k mana mana padahal laki² cih jijik gw
Natasia Wang
Kasian² 🤣🤣🤣sabar y Far ingat smua dipaksain sebelum hatinya Mira siap loh, skur² mau nikah cepat, jd kudu sabar jan smpe sikap maksa lu bkin Mira mental. Y walau kita² tau udh selama apa Farzan menahan sakit kehilangan Mira selamat itu mencintai sebelah tangan
Natasia Wang
Macan sadis😆🤣sukur bukan maung malaya
Natasia Wang
Wew dh kuduga bella gatel wkwkwk sebarin aja nanti yah videonya biar mampus si bella
Natasia Wang
Ngakak malu tu kalah kaya gtu deh huh dasar mandul bisa2nya laki² kek gtu mulutnya, makanya periksa sna, harusnya dy ajak Elmira cek k dokter kandungan kenapa blm dikaruniai anak, bukan malah cari wanita lain
Natasia Wang
Bjir kurang setia apa Farzan bukan setahun 2 tahun dy menunggu Mira loh, kalau mau dh kapan tau dy cari wanita lain.. y walau blm apa² ydh over protetktif😆saking takut kehilangan lg
Natasia Wang
Jan lemah amat apa Mira yg tangguh, tegakkan kepala jan mau ditindas, baik bole tp liat sikon liat lawan
Natasia Wang
Lah ni ada lg papanya Farzan bab sebelumnya berubah katanya mama Zan tu single parent
Natasia Wang
hah bukanya pas ada papa ama si Farzan bah yg d panggil mama ya hubby, hubby kn suami artinya trs yg d pengadilan sah² d stu d sbutkan papa mama Farzan ikut, trs mrk sandiwara d stu juga d blg ama Farzan "papa juga?" tg sandiwara nentang Farzan sma Mira. Kok skrg blg single parent
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!