AREA DEWASA+
"Sudah ku bilang, kalau memang jodoh ku pasti tidak akan kemana!" ucap Marvel sambil memandang wanita yang selama ini menghilang entah kemana.
Sejak sekolah menengah atas, Kiran tidak pernah menduga jika ia akan di sukai oleh seorang pria yang terpaut usia dua belas tahun darinya.
Kiran sangat risih, gadis ini tidak suka dengan tatapan Marvel yang suka melihat dirinya dengan penuh nafsu.
Marvel, seorang pria tampan yang harus rela pernikahannya kandas di saat usia pernikahannya baru berjalan satu hari. Bukan tanpa alasan, semua itu di karenakan mantan istri Marvel tiba-tiba menggugat cerai dan lebih memilih pergi bersama laki-laki lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 08
"Eh, itu kan om bewok. Ngapain dia di sini?"
"Astaga, mau apa coba?"
"Gak usah kepedean mana tahu dia ingin bertemu dengan orang lain," ujar Gama.
Belum sempat Kiran menyahut, Marvel sudah dulu menghampiri mereka.
"Sudah pulang?" tanya Marvel membuat Kiran dan Gama saling pandang.
"Om nanya sama kita berdua?" Kiran bertanya balik.
"Lah iya, mas tanya sama kamu."
"Mas,....!" seru Gama kaget, "emas,....?"
Kiran menyenggol lengan Gama, "apaan sih?"
"Eh, gak kok!" sahut Gama.
"Om ngapain ke sini?" tanya Kiran dengan wajah ketus.
"Cuma mampir aja, kebetulan lihat kamu," jawab Marvel membuat Kiran tercengang tidak percaya.
"Ya udah, aku sama Gama pulang dulu. Aku harus kerja setelah ini," ujar Kiran langsung menarik tangan Gama menuju parkiran motor.
Sama sekali tidak masuk di akal jika Marvel hanya sekedar mampir. Tapi, Kiran yang acuh tidak memperdulikan hal tersebut.
Saat melihat Kiran berboncengan dengan Gama, hati Marvel mendadak panas menahan cemburu apa lagi Kiran yang duduk menyamping dengan tangan merangkul pinggang Gama.
"Tidak bisa di biarkan!" ucap Marvel penuh penekanan.
Marvel kemudian pergi, sepanjang perjalanan mengemudi, Marvel terus membayangkan kedekatan Gama dan Kiran tadi.
Dengan langkah lebar sangat gagah, Marvel memasuki kantornya dengan wajah dingin dan sorot mata tajam.
"Bos dari mana aja?" tanya Jeff yang sejak tadi mencari Marvel.
"Jangan banyak tanya jika tidak ingin ku pecat kau!" kata Marvel kembali melanjutkan langkahnya menuju lift.
Meta dan Jeff saling pandang kebingungan.
"Si bos kenapa?" Meta bertanya pada Jeff.
"Ya gak tahu, patah hati mungkin!"
"Kok ngeri gini ya kalau bos patah hati."
Tidak ingin menanggapi Meta, bergegas Jeff menyusul Marvel ke ruangannya sebelum di teriaki Marvel.
"Jeff,....!" sentak Marvel membuat Jeff yang baru masuk kedalam ruangan tersebut kaget.
"Iya bos, ada apa?" tanya Jeff sedikit takut.
"Aku sangat tidak suka melihat Kiran dekat dengan teman cowoknya itu," adu Marvel.
"Lantas, aku harus bagaimana bos?" tanya Jeff tidak mengerti.
"Kau harus membantu ku memikirkan cara untuk melenggangkan hubungan mereka."
"Ya gak gitu juga konsepnya bos. Mereka kan teman satu sekolah bahkan sudah lama berteman. Gimana mau merenggangkannya?"
"Tapi aku tidak suka melihat Kiran menempel dengan temannya itu."
"Bos cemburu ya?"
Mata Marvel melotot ke arah Jeff.
"Eh, maaf bos. Gak sengaja!"
"Keluar dan pikirkan caranya. Jam delapan malam ini aku menunggu mu di cafe seberang toko kue manis manja terasa."
Jeff hanya mengiyakan, pria ini menggaruk kepalanya tak gatal.
"Bos yang jatuh cinta aku yang susah. Heran...!" Jeff bicara sendiri.
Sementara itu, Kiran yang sambil menjaga toko terus menceritakan kejadian di sekolah pada Fani yang membuat Fani kaget.
"Aku yakin jika om bewok itu suka pada mu," ucap Fani sungguh membuat Kiran geli.
"Masih banyak laki-laki lain yang kaya dan muda seumuran dengan ku," sahut Kiran benar-benar geli.
"Lah, kau ini. Kalau sudah jodoh, mau menolak sekeras apa pun pasti akan bersatu juga."
"Mbak Fani kok sepertinya setuju gitu...!"
"Ya gak masalah kan, lagian om bewok itu ganteng, kaya dan sempurna. Cuma statusnya aja duda."
"Idiiiih,.....apa kata dunia kalau aku nikah sama duda?"
"Lah, apa salahnya menikah dengan duda?"
"Kalau yang perjaka banyak, kenapa harus menikah dengan duda?"
Fani menggaruk kepalanya sambil tertawa cengir. Tiga tahun mengenal Kiran sudah ia anggap seperti saudara sendiri. Fani tahu bagaimana kehidupan Kiran yang sangat di bedakan dari kakak tirinya.
Krek,.....
Pintu di buka seorang wanita yang berusia kisaran lima puluh tahun. Sangat cantik nan elegan, Dona melepas kacamatanya sembari tersenyum lebar ke arah Kiran dan Fani.
"Hallo, selamat sore perempuan-perempuan cantik," sapa Dona ramah.
Kiran dan Fani saling pandang lalu membalas sapaan Dona secara bersama-sama.
"Sore tante,...!"
"Uh, manis sekali...!" ucap Dona pelan saat melihat Kiran.
"Mau cari kue apa tante?" tanya Kiran ramah.
"Sebenarnya mau cari menantu, tapi harus beli kue dulu," ujar Dona membuat Kiran menguatkan dahinya bingung.
"Em,...gimana ya tante maksudnya?" tanya Fani yang ingin jelas.
"Eh, gak kok. Hanya bercanda saja," jawab Dona berkilah, "boleh saya duduk?"
Bergegas Fani mempersilahkan Dona untuk duduk.
"Ah, terimakasih," ucap Dona.
Kiran langsung pergi ke belakang lalu keluar lagi dengan membawa secangkir teh hangat.
"Terimakasih calon mantu," ucap Dona semakin membuat Kiran dan Fani heran.
"Maaf tente, calon mantu yang tante maksud siapa ya?" tanya Kiran mulai risih.
"Siapa aja sih, tapi kalau kamu mau jadi menantu tante juga gak apa-apa."
Kiran hanya bisa menghela nafas pelan, ia kenal siapa Dona yang tak lain adalah mamahnya Marvel.
Kiran tak mau mengganggu Fani dan Dona, gadis ini memutuskan untuk menunggu di belakang.
"Ibu dan anak sama aja. Menyebalkan!" ucap Kiran yang merasa risih.
Kurang lebih dua puluh menit Kiran menunggu, akhirnya Dona pergi juga. Buru-buru Kiran keluar untuk bertanya pada Fani.
"Ada kerjaan baru untuk mu, duitnya lumayan loh," ujar Fani memberitahu.
"Apa itu mbak?" tanya Kiran penasaran.
"Setiap hari sabtu dan minggu pagi, kamu harus mengantar kue ke rumah tante Dona. Kamu mau gak?"
"Gak ah mbak, suruh kang ojek aja!" tolak Kiran.
"Aduh, sayang di tolak. Duitnya lumayan loh, tiga ratus ribu sekali jalan."
"Kok lebih mahal bonus dari pada harga kuenya?" tanya Kiran curiga.
"Bilang iya dong Kiran, nanti kamu tahu sendiri deh kerjaan tambahannya," bujuk Fani, "ini lumayan loh buat nambah tabungan kamu."
"Kalau aku di apa-apain gimana dong?"
"Gak mungkin deh, kamu coba aja dulu. Kalau kamu gak betah nanti mbak akan ngomong sama tante Dona."
"Aduh, itu artinya aku bakal ketemu sama om bewok dong?"
"Lah kenapa memangnya?" tanya Fani heran, "udah, bawa santai aja. Yang penting kamu kerja dan dapat uang."
Mau tidak mau Kiran mengiyakan, gadis ini merasa tidak enak hati pada Fani yang begitu semangat mencairkan pekerjaan tambahan yang ringan.
Sementara itu, Dona yang dari toko kue langsung pergi ke kantor anaknya. Sambil tersenyum-senyum, Dona memberitahu rencana yang sudah ia persiapkan untuk menjadikan Kiran sebagai istri Marvel.
"Terus gimana mah, dianya mau apa gak?" tanya Marvel tidak percaya.
"Ya gak tahu, kita lihat aja besok."
"Lah, kok besok sih?"
"Besok hari sabtu, Kiran kan libur sekolahnya sabtu minggu."
"Duh, Marvel gak sabar buat lihat Kiran besok di rumah."
"Jangan lupa loh ya, uang shopping mamah di tambahin."
"Gampang itu mah. Jangan lupa juga bangunin Marvel pagi-pagi ya," pesan Marvel pada mamahnya. Dona langsung mengiyakan permintaan sang anak kesayangan.
hhhh ayah macam apa itu, kok lah sama kyk ayah q..
😓
gitu lihat sinopsis nya sama kyk aq sama suami yg jarak umur 12th..
langsung penasaran sama ceritanya 🤭..
tp bagus juga loh, unik malah orang bisa jd hafal..