*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 20 — Pil Suci
Butuh beberapa detik untuk Taring Pertama menyadari tindakan Liu Yuwen yang telah membunuh anggotanya. Mata Taring Pertama melotot, kemarahan mulai memenuhi dirinya.
"Kau! Tidak akan kubiarkan kau hidup!"
Taring Pertama kehilangan ketenangannya, ia menelan pil lagi sebelum maju ke arah Liu Yuwen.
Tidak hanya Taring Pertama, tetapi Taring Darah yang lain juga langsung bergerak saat mengetahui Liu Yuwen menghabisi Taring Ketujuh.
Mereka sudah berpuluh-puluh tahun melakukan pekerjaan bersama membuat hubungan Dua Belas Taring Darah tidak lebih seperti keluarga, sebelumnya mereka tidak pernah seperti ini saat menjalan misi sehingga kehilangan Taring Ketujuh membuat mereka gelap mata.
Sebelas Belas Taring Darah menyerang Liu Yuwen dengan penuh emosi dan kebencian, tidak ada lagi formasi pembunuh yang mereka pakai sebelumnya. Hanya satu yang ada di dalam pikiran para Taring Darah saat ini yaitu ingin mencabik-cabik Liu Yuwen menjadi seribu bagian.
Liu Yuwen menaikan alisnya ketika merasakan kekuatan lawannya meningkat kembali sesudah mengonsumsi pil, terlihat dari kulit mereka yang semakin memerah dibandingkan sebelumnya.
Menghadapi serangan lawannya yang dipenuhi nafsu membunuh Liu Yuwen mengubah permainan pedangnya ke Teknik Pedang Lima Warna, dalam waktu relatif singkat, kecepatan ayunan pedang Liu Yuwen meningkat tajam.
Sebelas Taring Darah hanya bisa menekan Liu Yuwen selama belasan detik sebelum situasi kembali berubah.
Dengan permainan pedangnya yang lincah, Liu Yuwen memberikan serangan demi serangan yang melukai tubuh Para Taring Darah. Walaupun sendirian, Liu Yuwen dengan cepat mendominasi pertarungan.
Setelah bertukar serangan hingga puluhan jurus, Liu Yuwen mengerutkan dahi ketika menemukan ada yang salah dari lawannya. Luka yang Liu Yuwen torehkan pada mereka tidak mengeluarkan darah, sebaliknya ada asap putih yang muncul dan tak lama kemudian luka itu merapat kembali sebelum sembuh secara total.
Liu Yuwen tersenyum tipis, ia menebak kondisi ini terjadi berhubungan dengan kulit mereka yang semakin memerah.
"Pil yang kalian konsumsi cukup menakjubkan tapi aku bisa melihat ada energi berbahaya yang terkandung di dalamnya."
Taring Pertama tampak terkejut Liu Yuwen bisa mengetahui informasi tersebut dalam waktu singkat. "Omong kosong, Pil Suci adalah pil terhebat yang dimiliki dunia persilatan Kekaisaran Langit Selatan, kalian orang luar tidak akan mengetahui apapun tentangnya."
Pil Suci yang dimaksud adalah pil rahasia aliran hitam yang dibuat oleh seorang alkemis dari sekte aliran hitam di Kekaisaran Langit Selatan. Satu pil tersebut sangat sulit didapatkan karena selain harganya yang relatif mahal, pil itu juga memerlukan waktu yang panjang dalam pembuatannya sehingga jumlahnya sangat terbatas dan juga langka.
Dengan adanya pembuatan Pil Suci, kultivator aliran hitam di kekaisaran tersebut jadi lebih mendominasi dibandingkan aliran putih, berbeda dengan Kekaisaran Langit Utara yang bisa dikatakan dua aliran kultivator memiliki kekuatan yang seimbang.
Liu Yuwen tertawa kecil, "Usiamu sudah lebih dari seratus tahun, seharusnya kau sadar tidak ada sumberdaya yang membuat kultivator bisa bertambah kuat dengan singkat."
Liu Yuwen mengalirkan qi ke pedangnya sebelum menggunakan Teknik Pedang Raja, memberikan tebasan pada Taring Pertama.
Sebuah luka dalam terukir dari dada hingga paha Taring Pertama, dengan luka yang sedalam itu seharusnya Taring Pertama tidak akan selamat lagi namun seperti yang dikatakannya, luka itu kembali sembuh dalam waktu beberapa tarikan nafas.
"Elemental Api — Hembusan Nafas Api!"
Secara tiba-tiba, Liu Yuwen menyemburkan api dengan jumlah besar pada Sebelas Taring Darah.
Semburan api itu begitu mengejutkan, membuat mereka buru-buru mengambil jarak dari Liu Yuwen, disaat yang sama, Liu Yuwen mengambil kesempatan itu untuk mengeluarkan pedang lainnya.
"Kau masih tidak mengerti, tidak peduli kau melukaiku sedalam apapun hasilnya tetap sama, luka yang kau ciptakan akan sembuh dengan cepat!" Taring Pertama tertawa dengan lantang, luka dalam di tubuhnya kini benar-benar sudah menghilang.
Taring Pertama mengeluarkan pil suci lainnya diikuti Taring Darah lain yang melakukan hal serupa.
Liu Yuwen menghela nafas panjang ketika kekuatan Taring Pertama kini menerobos ke tingkat Alam Kaisar Tahap 5, hal yang sama juga terjadi pada Taring Darah lainnya.
'Semakin banyak Pil Suci yang mereka konsumsi maka semakin tinggi kekuatannya... Masalahnya mereka tidak tahu bahwa pil itu menggerogoti energi kehidupan mereka...' Liu Yuwen menggelengkan kepalanya, sebagai alkemis ia tentu mengetahui banyak hal tentang pembuatan pil.
"Kalian sepertinya sangat percaya diri pada pil yang kalian telan..." Liu Yuwen tersenyum tipis, tiba-tiba aura tubuhnya berubah diikuti sebuah sayap kegelapan muncul di punggungnya. "Kalau demikian ayo kita bertarung dengan serius!"
Tawa Taring Pertama langsung berhenti ketika melihat sayap dipunggung Liu Yuwen, yang paling mengganggunya adalah kekuatan yang dipancarkan pemuda itu kali ini jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya.
Aura yang dipancarkan Liu Yuwen juga membuat Taring Pertama tidak nyaman dan merasa terancam, firasatnya mengatakan bahwa berurusan dengan Liu Yuwen lebih jauh tidak akan mendatangkan hal baik bagi pihaknya.
Dengan mengeluarkan sayap kegelapan itu, kultivasi Liu Yuwen meningkat dari Alam Kaisar Tahap 1 ke Tahap 2, ditambah daya tempurnya yang bisa menghadapi 4 tahapan di atasnya, Liu Yuwen bisa melawan mereka yang berada di Alam Kaisar Tahap 6.
Saat para Taring Darah larut dalam pikiran mereka, Liu Yuwen tiba-tiba menghilang dari pandangan mereka lalu muncul tepat di salah satunya.
Liu Yuwen mengincar Taring Pertama, Ketua Taring Darah itu terkejut bukan main kala pedang Liu Yuwen terayun ke arahnya.
Taring Pertama hendak menahan pedang tersebut dengan belatinya namun waktunya sedikit terlambat, pedang Liu Yuwen lebih dulu bergerak cepat memotong tangan kanannya.
"Argghhh!"
Taring Pertama menjerit melengking saat tangannya terlepas dari tempatnya, darah segar mengucur dari tangannya yang sudah terpotong.
"Sepertinya pil suci'mu itu tidak bisa menumbuhkan bagian tubuhnya yang hilang..." Liu Yuwen menyeringai lebar lalu mengayunkan pedangnya sekali lagi, kali ini tangan kiri Taring Pertama yang menjadi sasaran.
Taring Pertama berteriak nyaring kembali namun sebelum jeritannya itu selesai, Liu Yuwen sudah memotong lehernya, mengakhiri nyawanya.
Para Taring Darah yang tersisa menelan ludah menyaksikan hal tersebut, mereka belum pernah melihat kultivator Alam Kaisar terbunuh dengan mudahnya seperti itu sehingga sulit bagi mereka untuk menghentikan rasa takut yang kini muncul di hati mereka.
Liu Yuwen tidak membuang waktu, ia melepaskan elemen gravitasinya untuk menekan sepuluh Taring Darah yang tersisa.
Sepuluh Taring Darah mengangkat belati mereka yang kini memegangnya dengan gemetaran, meski telah kehilangan semangat bertarung tetapi mereka tidak rela mati begitu saja di tangan Liu Yuwen sehingga mencoba melakukan perlawanan terakhir, sayangnya sebelum para Taring Darah bertarung lagi, sesuatu mendadak terjadi pada tubuh mereka.