NovelToon NovelToon
Warisan Sihir Radena

Warisan Sihir Radena

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dzira Ramadhan

Di negeri magis Aelderia, Radena, seorang putri kerajaan yang berbakat sihir, merasa terbelenggu oleh takdirnya sebagai pewaris takhta. Hidupnya berubah ketika ia dihantui mimpi misterius tentang kehancuran dunia dan mendengar legenda tentang Astralis—sebuah senjata legendaris yang dipercaya mampu menyelamatkan atau menghancurkan dunia. Dalam pelariannya mencari kebenaran, ia bertemu Frieden, seorang petualang misterius yang ternyata terikat dalam takdir yang sama.

Perjalanan mereka membawa keduanya melewati hutan gelap, kuil tersembunyi, hingga pertempuran melawan sekte sihir gelap yang mengincar Astralis demi kekuatan tak terbayangkan. Namun, untuk mendapatkan senjata itu, Radena harus menghadapi rahasia besar tentang asal-usul sihir dan pengorbanan yang melahirkan dunia mereka.

Ketika kegelapan semakin mendekat, Radena dan Frieden harus memutuskan: berjuang bersama atau terpecah oleh rahasia yang membebani jiwa mereka. Di antara pilihan dan takdir, apakah Radena siap memb

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dzira Ramadhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20: Dunia yang Berubah

   Beberapa bulan telah berlalu sejak perjanjian damai antara manusia, naga, dan iblis ditegakkan. Frieden, Radena, dan Lya kini dikenal di seluruh negeri sebagai pelopor perdamaian, meskipun tugas mereka jauh dari selesai.

 

   Radena berdiri di balkon istana Aelderia, memandang ke hamparan kota di bawahnya. Warga terlihat sibuk membangun kembali apa yang hancur selama perang sebelumnya. Tidak ada lagi rasa takut akan serangan dari para iblis atau naga. Untuk pertama kalinya, harapan tampak nyata.

   Namun, di balik senyuman kecil di wajahnya, Radena tahu bahwa perdamaian ini rapuh. Sekali saja kepercayaan ini dilanggar, dunia bisa kembali dalam kehancuran.

   “Radena,” panggil Frieden dari belakangnya.

Radena menoleh dan tersenyum kecil. “Kau tidak suka berada di istana, ya?”

   Frieden mendekat, bersandar di pagar balkon. “Bukan itu masalahnya. Aku hanya... tidak terbiasa dengan dunia yang tenang. Sepertinya terlalu baik untuk menjadi kenyataan.”

   Radena menatap langit. “Aku juga merasakannya. Perdamaian ini adalah awal, tapi masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan. Hubungan dengan iblis dan naga harus dijaga dengan hati-hati.”

   Frieden mengangguk, tatapannya serius. “Dan musuh terbesar kita mungkin bukan naga atau iblis, tapi manusia itu sendiri. Akan selalu ada orang yang menolak perubahan.”

   Pertemuan Perdamaian

   Hari itu, sebuah pertemuan besar diadakan di istana Aelderia. Para perwakilan manusia dari berbagai kerajaan berkumpul untuk bertemu dengan delegasi iblis yang dipimpin oleh Zurek, serta naga hitam Zaurath yang datang sebagai saksi.

   Ketika Zurek melangkah masuk ke aula pertemuan, tatapan curiga dari para bangsawan manusia langsung terasa. Namun, Zurek tetap tenang, posturnya tegak dan penuh percaya diri.

   “Zurek,” kata Radena, menyambutnya dengan hormat. “Terima kasih telah datang.”

   Zurek mengangguk. “Kita sudah berjanji. Dan iblis tidak melanggar janji mereka.”

   Zaurath, yang duduk di sisi ruangan dengan tubuh raksasanya yang hampir tidak muat, mengamati dengan diam. “Manusia yang suka bicara. Semoga ini menghasilkan sesuatu yang berguna.”

 

   Pertemuan berlangsung dengan diskusi panjang. Banyak bangsawan yang ragu untuk bekerja sama dengan iblis, sementara beberapa melihat ini sebagai peluang untuk memajukan dunia mereka.

   “Kami tidak bisa begitu saja mempercayai mereka,” kata seorang bangsawan tua. “Iblis telah membunuh ribuan orang kita selama berabad-abad.”

   Zurek berdiri, matanya menyala dengan amarah. “Dan manusia juga telah membunuh ribuan dari kami! Apa kalian pikir kami tidak memiliki alasan untuk membenci kalian?”

   Radena segera melangkah di antara mereka. “Cukup! Kita di sini bukan untuk memperdebatkan masa lalu, tetapi untuk membangun masa depan.”

   Suasana menjadi tegang, tetapi diskusi berlanjut.

   Ancaman dari Dalam

    Sementara pertemuan berlangsung, Frieden dan Lya merasa ada sesuatu yang salah. Mereka telah memperhatikan beberapa bangsawan yang tampak terlalu diam selama diskusi.

  “Apa mereka merencanakan sesuatu?” bisik Lya sambil mengamati gerak-gerik para bangsawan itu.

   “Aku tidak yakin,” jawab Frieden. “Tapi kita harus waspada.”

   Malam itu, saat pertemuan berakhir dan semua orang kembali ke kamar masing-masing, Frieden dan Lya mendengar suara langkah kaki yang mencurigakan di koridor. Mereka mengikuti suara itu ke ruang bawah tanah istana, tempat mereka menemukan sekelompok bangsawan yang sedang berbicara dengan bisik-bisik.

   “Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi,” kata salah satu dari mereka. “Perjanjian ini akan membawa kehancuran pada manusia. Iblis tidak bisa dipercaya!”

   “Kita harus mengambil tindakan. Kita harus menghancurkan mereka sebelum mereka menghancurkan kita,” kata yang lain.

   Frieden dan Lya saling pandang. Ini adalah ancaman yang mereka khawatirkan—musuh dari dalam.

   “Kita harus menghentikan mereka,” kata Frieden dengan nada rendah.

   Pengkhianatan Terungkap

   Keesokan paginya, pertemuan berlanjut, tetapi suasana menjadi semakin tegang. Beberapa bangsawan mulai menyampaikan keberatan keras terhadap perjanjian, dan ketegangan antara delegasi manusia dan iblis semakin memuncak.

   Namun, sebelum diskusi bisa mencapai keputusan, salah satu bangsawan yang terlibat dalam konspirasi tiba-tiba berdiri.

   “Kami tidak akan menerima perdamaian ini!” teriaknya, menarik pisau dari balik jubahnya dan melompat ke arah Zurek.

   Semuanya terjadi begitu cepat. Frieden bergerak lebih cepat, menghalangi serangan itu dengan pedangnya. Pisau itu terpental, dan bangsawan itu jatuh ke lantai.

   “Pengkhianat!” seru Frieden sambil menatap tajam pria itu.

Radena berdiri, suaranya penuh kemarahan. “Apa yang kau pikirkan? Kau hampir menghancurkan segalanya!”

   Zurek mendekati pria itu, matanya menyala dengan amarah. “Manusia seperti ini adalah alasan mengapa kami tidak percaya pada kalian!”

   Radena mengangkat tangan, menghentikan Zurek sebelum ia melakukan sesuatu yang berbahaya. “Ini bukan manusia. Ini hanya satu orang yang takut pada perubahan. Jangan biarkan tindakannya menghancurkan apa yang kita bangun bersama.”

   Kemenangan Diplomasi

   Setelah pengkhianatan itu diungkap, pertemuan berlanjut dengan kehati-hatian yang lebih besar. Frieden dan Lya memastikan bahwa tidak ada lagi ancaman dari pihak manusia, sementara Radena bekerja keras untuk meyakinkan kedua belah pihak bahwa perdamaian masih mungkin.

   “Dunia ini telah cukup menderita,” kata Radena dalam pidato terakhirnya. “Jika kita terus hidup dalam kebencian dan ketakutan, kita hanya akan mengulangi kesalahan masa lalu. Tetapi jika kita bersatu, kita bisa menciptakan sesuatu yang lebih baik.”

 

   Akhirnya, perjanjian perdamaian antara manusia, naga, dan iblis ditandatangani. Itu adalah langkah pertama menuju dunia yang lebih harmonis, meskipun mereka tahu bahwa perjalanan ini masih panjang.

   Epilog: Harapan Baru

   Beberapa tahun kemudian, dunia telah berubah. Kota-kota manusia mulai menggunakan teknologi yang dikombinasikan dengan sihir iblis untuk menciptakan inovasi baru. Para naga, meskipun tetap menjaga jarak, berfungsi sebagai pengawas yang memastikan bahwa keseimbangan dunia tetap terjaga.

   Radena berdiri di balkon yang sama, memandang ke kota di bawahnya. Di sisinya, Frieden dan Lya berbicara tentang rencana baru untuk memperluas perjanjian ke wilayah lain.

   “Ini baru permulaan,” kata Radena sambil tersenyum.

   “Dan kita akan terus melanjutkannya,” balas Frieden.

   Lya mengangguk. “Selama ada harapan, dunia ini masih bisa diselamatkan.”

   Dan dengan itu, mereka melangkah menuju masa depan yang tidak sempurna, tetapi penuh dengan harapan dan peluang.

1
Sriverie
.
Sriverie
awas makhluk /Toasted/
巴耶若果蛇王任何人與您聯絡或查看您在
yah bagus Namun kurang paham bagian alur mau kemanakan mungkin saya kurang baca lebih banyak lagi sampai bab akhir anda up. 😄
Dzira Ramadhan: iya aku bingung🥲
total 1 replies
Sriverie
.
Sriverie
peace
Sriverie
/Hey/
Sriverie
👍
Dzira Ramadhan: makasih udang😭
total 1 replies
Sriverie
gurita unyu
Sriverie
naga Wak👍
Sriverie
👍
M. Nabil Hadafi
Aku gk tau ceritanya termasuk bagus apa tidak,tp aku suka dan enjoy bacanya
Dzira Ramadhan: mantap
total 1 replies
Author GG
ini sengaja di publish atau bagaimana author ...
Dzira Ramadhan: hmm, itu sementara
total 1 replies
「Hikotoki」
sinopsis hanya menjelaskan secara singkat tujuan mc, atau keinginannya saja, tidak perlu menjelaskan bab 1 bab 2 bab 3, selain boros juga menurunkan kualitas novelmu
Yessica Gutierrez Mamani
karya ini benar-benar bikin saya terhibur. Terima kasih thor banyak, keep up the good work!
Dzira Ramadhan: makasih
total 1 replies
Mashiro Shiina
Lanjutkan menulis, aku siap menjadi penggemarmu setia.
Dzira Ramadhan: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!