NovelToon NovelToon
Aku Menjadi Nenek

Aku Menjadi Nenek

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sistem / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha / Bercocok tanam
Popularitas:71.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: samsuryati

Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Kebahagiaan mendapatkan daging menghilangkan semua kelelahan yang ada.Tapi walau bagaimanapun semua orang harus tidur.

Adinda langsung mandi dan pergi tidur . Sementara yang lain tidak lagi peduli dengan kebersihan, mereka langsung tidur di dekat api unggun yang menyala dua puluh empat jam.

Gadis lain juga sama kecuali Ami yang masih mandi dan pergi tidur di kamarnya sendiri dengan perut menonjol.

Segera Gua ini sunyi lagi, hanya suara api yang berdetak lah yang menjadi musik pengantar tidur.

Tapi dua jam kemudian satu persatu bangkit lagi dan memulai pekerjaan yang tidak ada habis-habis nya ini.

Gunungan daging harus diselesaikan jangan biarkan mereka membusuk dengan sia-sia.

Ibu mertua Adinda tidak tertidur seperti yang lain tapi dia adalah orang yang memulai segalanya ketika orang-orang yang lain itu tidur.

Pertama-tama dia merebus air panas dengan jumlah yang banyak. Kolam mata air hanya hangat dan tidak bisa merebus daging.Pekerjaan ini tidak melelahkan sama sekali tapi benar-benar menghabiskan begitu banyak kayu bakar.

Sekarang kayu bakar juga menjadi masalah ketika anda menghadapi begitu banyak daging yang tersisa.

Orang di era ini tidak terbiasa menyiapkan bumbu seperti di era modern. Pekerjaan mereka cukup ringan hanya perlu mencuci dengan bersih dan juga menaburkan sedikit bumbu yang sudah ada.

Adinda yang kelelahan naik hanya bisa terbangun ketika memikirkan hal ini. Dengan cara yang biasanya mereka lakukan ,daging-daging yang enak sebenarnya akan berakhir dengan sia-sia.

Jadi setelah mandi sebentar dia mengganti pakaian dan keluar lagi dari kamarnya. Saat itu semua orang sudah bergerak termasuk dengan Ami yang memiliki perut besar.

Ngomong-ngomong saat ini Ami sudah hamil selama 4 bulanan dan perutnya sudah terlihat menonjol. Mungkin karena kondisi dia tidak mengalami yang namanya morning sick. Dia juga sangat beruntung karena tidak muntah menghirup udara penuh darah.

Ibu mertuanya sudah keluar, Ami langsung menyapanya dengan memamerkan giginya yang putih," Ibu sudah bangun"

"Sudah cukup istirahatnya ,ayo pergi kerja sama-sama" kata adinda pelan tanpa ada rasa mengintimidasi seorang Ibu mertua.

Ami mengikuti langkah nya.

Tidak ada yang menyuruh Adinda bekerja , hanya saja adinda tidak enak untuk istirahat . Karena itu dia juga masuk ke dalam pertarungan antara gunungan daging dan manusia.

Entah apa yang terjadi tapi secara bertahap semua orang mulai mengandalkannya dalam mengolah daging-daging ini.

Dalam periode ini, Adinda memamerkan kemampuan memasak nya yang asal asalan.Dia mengandalkan ingatan dan beberapa bumbu dapur yang dia beli di sistem.

Beberapa kali berkeliaran di luar Adinda menyebut jika dia menemukan bumbu bumbu bagus ini di hutan.

Padahal dia membelinya di sistem tapi semua orang percaya begitu saja.

Segera bumbu-bumbu dasar dikeluarkan seperti jintan kayu manis kapulaga dan sebagainya. Ada juga lusinan cabai yang dikeluarkan begitu saja ,mereka terlihat segar seolah-olah baru saja dipetik dari pohonnya.

Sementara itu, keluarga Ding. Mereka sudah melihat hal-hal baik ini. jadi tidak perlu meragukan jika ini adalah bumbu.

Selagi Adinda tidur sebenarnya semua orang sudah membersihkan usus besar.

Sekarang giliran Adinda untuk menyiapkan beberapa bumbu membuat sosis.

Bumbu yang disiapkan ditumbuk halus menggunakan tenaga para pria. Bukannya para wanita malas tapi jumlah bumbu ini cukup banyak yang setara dengan banyaknya daging yang menggunung.

"Bu Sosis nya enak tidak?"

"Aku pernah makan seperti nya tapi tidak tahu mengolah nya.Sekarang kita perlu mengawetkan daging.Jadi coba saja dulu"kata Adinda jujur.

Dia bukanlah koki tapi sudah jutaan kali melihat selebritis online memasak.Dia ingat tentang metode dan berpikir apakah ada resep masakan yang di jual pada sistem

Jika ada dia akan membeli nya.

"Daging asap,daging kering, dendeng pedas bahkan ada bakso daging .Kita juga bisa membuat sambal daging yang di simpan salam toples besar dan kecil.Jika ingin makan tinggal ambil saja"

Adinda meyebut tentang mie instan juga.Nanti ada banyak sisa minyak yang akan terbuang.Sisa minyak bisa digunakan untuk bumbu mie.Tinggal rebus mie instan dan taburi dengan minyak dan kecap.

Selain tahan lama, rasanya masih baru untuk keluarga Ding.

Lagi pula, minyak babi sebanyak ini sayang jika di sia sia kan.

"Bu apa itu mie instan,aku pernah dengar sup mie pedas dan mie wanton tapi mie instan seperti nya agak aneh"

Adinda tertawa geli tapi tangan nya tidak berhenti bergerak sedang kan mulut nya segera mempopulerkan apa itu mie instan.

Semua orang tertarik dengan ide ini mereka akan melakukan nya di masa depan.

Tunggu dan simpan minyak sisa.

Tidak ada yang mengeluh tapi semua orang bekerja dengan semangat.

Kau tahu ketika mereka menemukan daging di masa lalu kebanyakan mereka akan berpikir untuk menjualnya dengan uang.

Bagaimana mungkin keluarga mereka rela mengkonsumsi daging sementara uang mereka menipis di rumah.

Tapi sekarang mereka tidak akan berpikir untuk menjualnya lagi namun memakannya dengan nyaman.

Perlu beberapa waktu untuk bumbu-bumbu dasar ini halus. Tidak ada yang sadar tapi Adinda mencampurkan sebungkus besar garam halus dan juga penyedap rasa.

Tanpa itu bumbu akan terasa sedikit kurang.

Selain bumbu para pria juga mengolah daging dan menghancurkannya sedemikian rupa menggunakan hal-hal sederhana.

Cukup cincang daging menjadi halus. Kedengarannya mudah tapi ini memakan waktu dan juga tenaga.

Sementara wanita mengupas memisahkan antara tulang dan juga daging.

Adinda juga mengarahkan agar mereka memotong dadu hati babi dan juga ampelanya. lalu rebus sampai matang sebelum diolah lagi menjadi makanan yang enak.

Tidak ada yang mengeluh bahkan Adinda yang tua masih tertawa ketika melakukan nya.

Hari yang sibuk dimulai lagi.

Suasana sibuk di dalam gua tercermin dengan rutinitas yang bising. Untung saja efek isolasi dari gua tidak membiarkan suara berisik itu sampai keluar.

Beberapa orang sedang meracik bumbu dan menghaluskan daging. Berapa orang memotong daging dengan dadu dan memasaknya untuk makanan hari ini.

Ada juga yang sengaja memotong daging untuk dijadikan daging kebab, daging panggang daging asap juga daging kering dan sosis.

Bakar daging asap dan ada juga sedang sepotong besar daging paha yang dipanggang sehingga menguning.

Mereka semua sangat aktif sampai tidak mengetahui jika suara yang ditekan oleh gua benar-benar bagus tapi efeknya tidak terlalu bagus ketika berkaitan dengan aroma.

Sungguh hidung para pengungsi yang berada di hutan terdalam diangkat ketika mencium aroma wewangian itu

Tidak ada anak-anak di sini melainkan orang dewasa yang benar-benar memperjuangkan hidup demi sedikit makanan.

Saat itu sekelompok orang yang mencoba nasib benar-benar berdiri di dekat jurang.

Salah satu dari mereka berkata "Apakah kau menciumnya, seperti nya aroma itu berasal dari sini"

Yang lain mencoba mencium aroma lagi di udara dan menganggukkan kepala," itu benar aromanya berasal dari sini"

Semuanya berbisik dan setuju jika memang aroma itu berasal dari sini. Tapi tempat mereka berdiri sebenarnya adalah jurang.

Mana ada makanan di bawah jurang..

"apakah ada orang di bawah jurang yang menemukan daging dan mereka memasaknya?"

"itu mungkin saja tapi siapa yang mau turun ke bawah?"

"aku tidak, jangan tanya aku"

Kelompok ini terus-menerus berbicara dan bertanya siapa yang berani untuk turun ke bawah jurang untuk demi memastikan ada yang memasak daging di area itu.

Untung saja pintu gua sudah ditutup rapat ditambah dengan beberapa rumpun yang menjalar sehingga tidak begitu kentara.

Jika pintu itu terlihat bukan tidak mungkin semua orang curiga asal dari aroma itu ada di sana.

Awalnya adinda tidak begitu perhatian tapi setelah beberapa kali alarm kebakaran berdering di telinganya.

"Enam belas orang dewasa berada di pinggir jurang, hati-hati enam belas orang dewasa berada di pinggir jurang"

Adinda cengang, tangan yang sebenarnya sedang aktif masukkan bubur daging ke dalam usus besar tiba-tiba berhenti.

Segera Adinda meninggalkan pekerjaannya dan berjalan ke pintu gua. Gerakan dia berjalan meninggalkan pekerjaannya diperhatikan oleh putrinya.

Ayu mengangkat kepalanya dan bertanya "Ibu!"

Ayu tidak khawatir suaranya keras tapi segera dipelototi oleh Adinda."Perlahankan suaramu oke'

Mendengar ibunya marah Ayu segera menciut. Ibunya jarang sekali malah marah entah dulu ataupun sekarang.

Jadi penampilan yang tidak biasa itu membuat semua orang bertanya-tanya.

"Ibu ada apa ?"tanya Along pertama kali memecahkan keheningan.

"Kupikir ada orang di pinggir jurang, harap jangan timbulkan suara apapun"

Segera Along dan yang lain berubah.

Mereka tidak begitu khawatir dengan hewan buas , mereka mungkin bisa meredamnya dengan parang atau semacamnya.

Tapi manusia berbeda.

Arui dan yang lain juga datang ,mereka buru-buru melihat ke arah pintu. Sebelumnya ada sedikit lubang cahaya di depan pintu. Ini dimodifikasi sedikit dengan menutupnya.

Lubang ini sangat berguna jika anda menggunakannya untuk mengintip.

Benar saja.

Begitu Arui mengintip dari lubang cahaya itu, dia mendapati orang-orang di sana sedang melihat ke bawah jurang dan sesekali melihat ke arah pintu gua mereka.

Jantungnya langsung berdegup kencang.

"Memang ada orang di pinggir jurang. Apa yang terjadi ,apakah suara kita selalu berisik?"

Kata-kata berisik membuat semua orang tutup mulut dan tidak ada yang berani bersuara lagi, bahkan ketukan pisau yang meracik daging juga berhenti seketika.

Adik ipar kedua atai Zhangkai berdiri ke depan dan memperhatikan dari lubang pengintai.

Dia membiarkan semua orang diam agar bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Jarak di antara bibir jurang dan nak gua sebenarnya tidak jauh. mungkin hanya sekitar sepuluh meter.

Tapi karena lubang yang menganga dan tidak ada jalan yang mengarah ke gua, lubang ini bisa diabaikan.

Namun karena itu telinga Zhangkai bagus,dia bisa menangkap isi pembicaraan orang-orang ini.

"Mereka tidak mendengar kita tapi mencium aroma daging di udara"kata Zhangkai lagi dengan cepat.

Alih alih bahagia semua orang tertegun. Mereka bisa saja tidak mengeluarkan suara agar tidak berisik tapi bagaimana caranya mencegah aroma agar tidak keluar dari gua.

Sekarang mereka hanya bisa berharap orang orang ini pergi dan berubah pikiran.

Sementara itu orang-orang yang berdiri di pinggir jurang , sedang bersitegang untuk memutuskan apa yang mereka lakukan selanjutnya.

"bisa memasak daging di bawah jurang bukankah artinya ada banyak hewan yang bisa di tangkap?" kata seorang pria yang memiliki wajah hitam seperti arang.Dia mencium aroma daging seolah olah bisa memakan nya kedalam perutnya sendiri.

"Itu benar tapi apa kau mau turun ke bawah dan mencari kematian sendiri? Pergilah aku tidak mau" kata teman nya.

"bodoh jika kita tidak menemukan makanan dalam waktu dekat kita juga akan mati secara perlahan-lahan" kata pria berwajah hitam itu .

Dia geram karena beberapa orang ternyata terlalu takut.Jika begitu kapan kelompok mereka bisa makan enak.

Tapi dia tidak tahu jika yang lain tidak ingin menanggung resiko.Mereka menolak ide nya mentah mentah m

"iya tapi masih ada sayuran dia yang bisa kita cari dan makan tanpa masalah. Aku juga tidak menghalangi kau untuk turun Pergilah!"

"uh kalian semua penakut !!"

"iya ya kami adalah penakut dan kau berani maka pergilah untuk mencari daging untuk kami semua"

Pria berwajah hitam marah lagi di berteriak keras"sialan apa aku ini budakmu!"

Setelah bertengkar dengan sesuatu yang tidak penting semua orang tidak berani turun ,jadi mereka pergi untuk meninggalkan bibir jurang. Pria berwajah hitam tadi mendengus tapi dia tidak ingin turun ke sana sendiri.

"Sial bodohnya!!"

lambat laun dia juga meninggalkan bibir jurang meskipun hatinya kesal dan tidak senang.

Hanya ketika melihat semua orang pergi, Adinda dan yang lain barulah bisa bernafas dengan lega.

Tapi kemudian Adinda mengingatkan semua orang dengan berkata,"bagaimana caranya agar aroma daging tidak keluar?"

Pertanyaan singkat tapi tidak ada yang menemukan jawaban.

Ibu mertua berkata ,"tidak ada hal yang bisa dilakukan selain dari kita mempercepat pekerjaan. Semakin cepat maka semakin baik dan aroma tidak akan begitu kuat lagi setelah selesai"

Adinda juga menahan nafas karena memang itu adalah jalan satu-satunya.

Pada saat tim Adinda bekerja keras untuk menghabiskan gulungan daging ini menjadi bahan yang sudah diolah.

Kelompok orang yang jadi berdiri di pinggir jurang sudah turun lagi ke desa Ding.

Mereka tidak memiliki nasib baik untuk menemukan daging tapi masih beruntung menemukan sejumlah sayuran liar yang masih segar di gunung terdalam.

Namun beberapa dari mereka terluka karena menemukan ular berbisa dan hampir bertarung dengan serigala liar.

Anehnya Adinda dan yang lain belum bertemu dengan kelompok serigala liar sejauh ini.

Tapi itu tidak akan lama lagi kok.

Kau tau, di dalam hutan ada pemahaman diam-diam di antara hewan buas. Mereka tidak akan melewati area yang tidak mereka kuasai sebelumnya.

Misalnya jika area ini dikuasai oleh harimau, para serigala tidak akan masuk kecuali mereka ingin mati. Begitu juga dengan area yang di kuasai oleh serigala, para harimau tidak akan mau pergi.

Tapi manusia berbeda.

Demi makanan mereka akan pergi kemanapun. Entah itu sarang serigala atau sarang harimau sekalipun. akibatnya peraturan di pegunungan dilanggar.

Dan sekarang para serigala ini menyasar manusia yang lewat.

Karena itu kelompok serigala sebenarnya tidak jauh dari gua.

Orang orang informasi turun dari gunung, kembali ke kelompoknya masing-masing.

Dalam pertemuan itu, mereka berkisah tentang ganasnya hewan-hewan di gunung.

Baru kemudian semua orang bertobat untuk pergi naik gunung.

Jika pun ada yang berniat untuk pergi mereka ada kelompok selanjutnya bukan kelompok ini.

Di rumah yang berbeda, kelompok lain sedang memasak makanan dan itu adalah kepala babi yang ditinggalkan oleh keluarga Ding.

lusinan kepala babi ini dikuliti dan direbus begitu juga dengan sisa dari kulit babi yang ditinggalkan.

Ketika dalam kondisi langka bahan makanan hal-hal ini adalah menjadi daya tarik tersendiri.

Aromanya yang luar biasa menggugah selera siapapun yang menciumnya. Ini tidak terkecuali dengan kelompok yang tadinya berdiri di pinggir jurang.

"Oh bukankah ini aroma daging. Apakah mereka mendapat daging?"

Anggota tim yang tidak pergi ke gunung memutar mata dan berkata "mereka begitu sombong di pagi hari semua orang naik tapi turun lagi dengan lusinan kepala babi yang merah aku pergi berlanya dan kau tahu apa jawabnya?"

"apa?"

"mereka mengatakan, ada kelompok orang gila yang menghabisin sarang babi hutan. Ada begitu banyak darah di mana-mana tapi mereka dengan sombongnya meninggalkan kepala dan kulit babi. Bahkan kabarnya ada usus kecil di sana. Kelompok mana yang begitu bodoh meninggalkan makanan?"

Kisah ini membuat orang yang pergi ke gunung tercengang. Mereka sudah keliling hutan dan mendapatkan banyak masalah bahkan ada dua anggota tim yang meninggal karena bertarung dengan serigala.

Tapi kenapa mereka tidak mendapatkan kebocoran seperti itu.

Sialan.

Di mana yang bodoh meninggalkan makanan .Kenapa mereka tidak mengirim ke pemberitahuan terlebih dahulu.

Mendengarnya saja semua orang sudah kesal.

"Kenapa aku tidak tahu ,kenapa aku tidak menyadarinya?"

"Eh Apa mungkin orang bodoh masih ada di gunung, Ah apakah mereka tim yang membakar daging di bawah jurang?"

Pertanyaan yang hampir tepat tapi mereka tidak akan pernah menduga, jika kelompok itu tidak berada di bawah jurang , melainkan bersembunyi di dalam gua yang paling dekat dengan tempat mereka berdiri tadi.

"Mana mungkin, banyak orang bodoh yang tetap diam di gunung ketika membawa kita banyak daging. Apa kau tadi tidak melihat ada kawanan serigala yang sombong?"

Nah komentar ini sukses menutup mulut semua orang.

Jika memang ada kelompok yang sebodoh itu, mungkin mereka akan menjadi makanan untuk serigala yang kelaparan.

Orang bodoh memang pantas untuk mati kenapa mereka menyia-nyiakan makanan.

Bodoh.

Orang bodoh yang dipikirkan oleh tim ini sebenarnya sedang berkeringat untuk mempercepatkan pekerjaan mereka.

Bahkan Adinda tidak bisa tidur siang mengingat pekerjaan mereka harus selesai secepat mungkin.

Pinggang ku,oh.

1
Fauziah Daud
lanjuttt
Ririn Santi
adinda harus waspada nih, sepertinya pangeran kedua dlm mode on fire, gak mau ditolak keinginannya. kabur adinda
Ririn Santi
dimana mana wanita dipuji orang lain itu harusnya rendah hati, ini malah narsis dan memperolok orang mmg ngajak gelut nih nyonya ding/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erni Nofiyanti
itu harta yg di gua gimana
Dewi Cinta
aigooo... secantik bunga mawar di Kekaisaran konoooonn... sambil ngebayangin visual yg cucok meong/Smile/
Salsabila Arman
lanjut
palupi
wow... hebat juga pak walikota ini 👍👍
Fauziah Daud
,lanjuttt
Etty Rohaeti
lanjut
Ririn Santi
sorry thor kok kayaknya utk visualnya blm pas ya. masing" satu foto aja jd author gak terlalu repot
samsuryati: sorry juga jika sedikit tidak memuaskan. Tapi aku akan menyesuaikannya lagi di masa depan yah
total 1 replies
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Etty Rohaeti
lanjut
Fauziah Daud
trusceria
Ririn Santi
adinda emang gitu skrg yinfei, bicaranya blak blakan tp itulah ciri orang dr dunia modern. ya udah kalian berdua nikah sono/Facepalm/
Rani Muthiawadi
bagus
Lala Kusumah
wah walikota An juga dari dunia modern ya , hebaaaaaatt ada temen Adinda 👍👍😍😍
Dahlia Imron
bagus
Salsabila Arman
lanjut
Ririn Santi
whaaaaat???
😗😗😗😗
palupi
oo pak walkotnya jg dari dunia modern.
punya keajaiban jg gk ya?
lanjuuuttt...🙏🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!