Bagaikan mimpi buruk yang sangat menakutkan, Cecilia tidak menyangka hidupnya sangat tragis sekali.
Lelaki yang baru tiga bulan di nikahinya, ternyata menyukai adik tirinya.
Lelaki yang baru di nikahinya itu, bersekongkol dengan adik tirinya dan Ibu tirinya, ingin merebut perusahaan Ayahnya, dan menguasai harta keluarga Cecilia.
Cecilia bertekad akan membalas semua apa yang telah dilakukan oleh ke tiga orang itu pada keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Sisi lain dari Cecilia yang mengejutkan.
Nando memandang Layla dengan tajam.
"Apa benar apa yang dikatakannya? kamu dengan seorang pria?" tanya Nando curiga.
"Kamu percaya sama aku atau dengan saudari tiriku, dia itu pembohong, dia bermaksud untuk memisahkan kita!" sahut Layla dengan nada yang begitu getir, tangisnya semakin banyak membasahi pipinya.
"Nando, apakah kamu lupa, kalau dia yang berusaha untuk mengikatmu dengan pernikahan, agar Layla tidak bisa memilikimu, dia selalu iri pada Layla, sampai cinta masa kecil Layla saja diinginkannya!" sahut Gina Aquila untuk mengingatkan Nando.
Sebelum Nando menikah dengan Cecilia, Layla menemui Nando, dan mengatakan kalau dirinya pernah menolong Nando, dan diam-diam menyukai Nando.
Dan pernikahan yang tadinya bisa saja di tolak Cecilia, tapi karena mengetahui Nando pria yang di sukai Layla, akhirnya Cecilia menyetujuinya.
Cecilia hampir saja tertawa ngakak mendengar perkataan Ibu tirinya itu, menceritakan hal yang tidak sebenarnya.
Dan Cecilia tidak ingin membela diri, dengan mengatakan kalau itu semua fitnah.
Percuma! apapun yang dia katakan, pria yang sudah jatuh cinta pada Layla itu, tentu saja lebih mempercayai apa yang dikatakan calon Ibu mertuanya itu.
Apa lagi melihat Layla yang menangis begitu sedihnya, tentu saja Nando semakin mempercayai apa yang di katakan Gina.
"Kamu jangan mencoba menarik perhatian ku, aku tidak pernah menyukaimu, semua omong kosong mu telah membuat Layla tertekan, cepat minta maaf pada Layla!" teriak Nando menatap tajam Cecilia.
Cecilia acuk tak acuh dengan teriakan Nando itu, dia sudah tahu kalau pria itu akan berteriak dan memarahinya.
Cecilia dengan tenang menunjukkan rasa percaya diri, menatap ke arah Ibu tirinya, tidak memperdulikan teriakan Nando tersebut.
"Mulai hari ini kalian jangan lagi menginjakkan kaki di perusahaan Michael, silahkan pergi sekarang, aku masih banyak pekerjaan yang akan kuseleaikan!" sahut Cecilia dengan nada datar.
"Apa kamu tidak dengar apa yang ku katakan! minta maaf pada Layla, kamu sudah memfitnahnya sebagai wanita murahan!" teriak Nando lagi, semakin kesal dengan sikap Cecilia yang dingin.
"Mana petugas keamanan, tolong usir ke tiga orang ini dari sini, cepat!" panggil Cecilia memandang ke arah dua orang petugas keamanan, yang berdiri di pintu ruang meeting.
"Cecilia! apa kamu tuli, aku sedang bicara denganmu!!" teriak Nando emosi, dia merasa Cecilia jadi berubah setelah keluar dari penjara.
Gadis itu terlihat percaya diri, dan auranya terasa sangat dingin, tidak seperti sebelum dia masuk penjara, dia gadis yang gampang di tundukkan.
Nando jadi penasaran, siapa di balik bebasnya Cecilia, dan mengembalikan statusnya seperti semula.
Dua petugas keamanan masuk ke dalam ruang meeting, lalu bergegas menarik Gina untuk keluar dari dalam ruang meeting.
"Hei! berani menyentuhku, aku akan pecat kamu!" teriak Gina dengan kalap, menunjuk petugas keamanan dengan jari telunjuknya, tepat di depan hidung petugas tersebut.
"Maaf Nyonya, atasan kami sekarang bukan anda lagi!" ujar petugas itu.
"Tutup mulutmu! kamu tidak sopan pada Bos mu!" teriak Gina lagi.
"Seret dia!" sahut Cecilia dengan tegas.
"Cecilia! kamu keterlaluan! memangnya siapa kamu, berani sekali mempermalukan Mamaku!" teriak Layla dengan berang, "Kamu yang harus angkat kaki dari sini, dasar tidak tahu malu!"
Layla mengambil gelas berisi air minum dari atas meja, lalu menyiramkannya kepada Cecilia.
Tapi, belum sempat Layla menyiramkan air minum itu kepada Cecilia, ternyata Cecilia terlebih dulu tahu, kalau Layla ingin menyiramnya.
Byurr!
Cecilia yang terlebih dahulu menyiramkan air minum dari atas mejanya ke wajah Layla.
"Aaa...!" Layla terkejut bukan main, wajahnya basah dan mengalir ke pakaiannya.
"Cecilia!!" teriak Nando dengan kencang, dengan cepat Nando bergegas melangkah ke arah Cecilia.
"Berhenti di situ!!" teriak Cecilia, dia tidak ingin di sentuh oleh Nando.
Dia tahu Nando ingin memberi perhitungan padanya, karena telah menyiram kesayangannya Layla.
Nando menghentikan langkahnya begitu mendengar teriakan Cecilia, pria itu melihat wajah datar Cecilia begitu tajam menatapnya.
Ada aura yang sangat benci dari tatapan mata Cecilia, terasa begitu kuat dan dalam.
Bersambung......