Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. LKCD !!
Hari jum'at pagi kala itu. Tepatnya di gerbang sekolah, Tari kena omel petugas OSIS karena memakai makeup yang berlebih.
Tari lupa kalau aturan baru sekolahnya sudah berlaku, dia mendadak bengong saat di tegur habis-habisan oleh petugas yang ada disana.
Tanpa melawan atau pun makian, sesegera mungkin dia menghapus foundation di wajahnya.
"Sudah jam berapa ini, lagi-lagi telat berangkat" Omel Nadira.
Sialnya, Adit yang baru saja datang dia ikut kena semprot juga, membuat lestari mengurut dada sabar.
"Rumah kamu apa tidak ada jam?" Omel Nadira yang menyandang sebagai ketua OSIS di sekolahnya.
Adit nurut dan menghadapi nya dengan tenang seperti biasanya "Maaf, habis nganter ibu tadi" Alasannya.
"Cepat masuk!, lain kali jangan telat" Titah Nadira.
"Kamu juga lestari, ngapain berdiri aja, ayo masuk" Sambung nya.
Mereka berjalan mengarungi lorong koridor sekolah, murid sekitarnya heboh seperti mendapatkan berita hangat saat melihat mereka sedang berjalan berduaan.
Karena seorang murid dikenal nakal pindah ke lain hati, setiap paginya murid-murid paling suka lihat Lestari dengan Erza saat melewati lorong koridor, ini pemandangan yang begitu menggemparkan satu sekolah
Mereka berdua tampak tidak sadar, masih membahas apa yang terjadi di gerbang sekolah.
"Ketua OSIS hari ini lagi menstruasi apa ya, marah-marah mulu, cepat tua biarin" Keluh lestari ke Adit.
Adit sedikit terkekeh, sambil senyum dia terus memandang wajahnya dengan tenang.
Mereka tersadar saat ada cahaya flash menyorot di jepretan kamera pada salah satu murid yang memfoto mereka.
"Siapa itu?" Pekik lestari celingukan melihat orang yang memfoto dirinya.
Tampak murid menggelengkan kepala, karena tidak merasa sedang memfoto dirinya.
Lestari mengerut kening melihat seseorang yang sedang sembunyi, dia melangkah dengan penuh kemarahan "HAPUS FOTO BARUSAN!" Pintanya
Murid itu menciut karena ketahuan, dia juga sudah memposting dirinya ke akun sosial media nya. Entah buat apa yang penting itu sangat mengganggu privasi Lestari
Lestari ga segan dengan nya, dia menarik rambut cewek itu sekeras-kerasnya.
"HAPUS!! KALAU GAK, GUE BUAT RAMBUT LU BOTAK" Ancam nya enggak main-main.
Tari merebut ponselnya paksa "Buka polanya" Pinta lestari sambil menodongkan ponsel untuk sidik jarinya.
Mendadak mata lestari terbelalak melihat isi galeri foto-foto dalam ponselnya
"WHAT THE —"
"Lu nyimpan banyak foto gue buat apa ya?" Tanya lestari baik-baik
Cewek itu menggeleng kepala sambil meminta maaf.
Adit menatapi cewek itu dengan serius, dia berjongkok menatap nya dingin, gadis itu membuang wajah ke lantai "Tatap mata gue" Pintanya
"Ma-Maaf iya gue sudah hapus semuanya" Cewek itu mulai terisak meminta pengampunan.
"Sayang ada apa" Sahut Erza yang panik melihat kekasih barunya sedang dalam masalah.
Lestari menoleh sinis "Hah sayang?" Katanya seakan terkejut.
"Mau apa lagi lu BRENGSEK" Kata Erza sedikit geram sambil membawa gadis itu menjauh dari nya "Gue sudah ga berurusan lagi sama Lestari ya"
Lestari tersenyum licik sambil melangkah menghampiri "Playboy tingkat atas juga ya lu" Tukasnya.
"Ayo pergi Lizia, abaikan orang-orang sinting yang lagi ngamuk disana"
"Lu sadar diri ya monyet, lu yang lebih sinting!" Pekik Lestari tidak terima "Ayo kita ke kelas" Sambungnya geram sambil mengajak Adit.
Dijalan Adit merasa ada yang aneh dari gadis yang dia temukan, dia lekas meminta Lestari untuk pergi duluan ke kelas. "Bentar mau ke toilet, lu duluan aja ya tari" Izin nya.
Setelah memastikan Lestari pergi dari sisinya, dia mencari keberadaan Lizia untuk di interogasi.
Adit menemukan Lizia di kelas XII IPS 1 Ternyata sekelas dengan Maudy yang sedang bergosip miring.
"Maksut nya kalian apa ya?" Sapa Adit dari balik pintu kelas, geram sekali rasanya melihat mereka sedang omongin dirinya dengan Lestari dari belakang, mereka kompak mendongak kaget.
"Oh iya itu kebetulan pacar nya datang" Kata Maudy tersenyum licik.
Maudy menghampiri untuk menatap nya seakan sudah benci banget padanya "Ini pertama kalinya gue sakit hati sama omongan lu yang kemarin, lu kok jadi kasar banget sih" Sambungnya.
"Coba dong lu kasarin gue, nih tampar pipi gue, cekik leher gue" Kata Maudy yang terus mengungkit-ungkit, bahkan dia mengulurkan pipi nya sambil menunjuk leher untuk dia berbuat kasar.
Adit menghela nafas sambil mengusap atas kepalanya "Maafin gue, kemarin mood lagi ga bagus, lu jangan ungkit lagi ya" Katanya membuat Maudy tenang.
Maudy malah reflek memeluk Adit sambil memohon untuk tidak putus, rasa sayang Maudy emang benar-benar nyata banget.
"Sejujurnya gue gak mau 3 tahun hubungan kita hancur, lu gak tau betapa perihnya kehilangan" Rengek Maudy
Bel masuk sudah berbunyi, menyudahi drama singkat dari mereka, sebelum pergi dari kelasnya, Adit berkata sesuatu "Untuk teman sekelas lu yang namanya Lizia tolong lu jangan suruh-suruh dia lagi buat foto kedekatan gue sama Lestari, gue sama lestari hanya teman"
"Gue minta putus bukan karena Lestari, tapi mau fokus ke ujian nasional, biar gue dapat nilai bagus, fokus pelajaran, dapat rangking. lu harusnya ngerti" Lancar sekali mulut Adit untuk berdusta hebat.
Niatnya sih ingin melindungi lestari dari orang-orang yang mengancam rahasia pernikahan nya nanti, justru malah Adit sendiri lah yang membuat ancaman itu semakin nyata.
"Oh kirain mau balik ke lestari" Maudy bernapas lega setelah klarifikasi dari Adit yang sesungguhnya.
Emang dari kemarin belum ada penjelasan dari Adit tentang hubungan nya yang tiba-tiba putus, setelah semua terungkap, Maudy kini membuang kesedihan nya, bahkan ingin sekali membantu Adit untuk belajar persiapan ujian nasional.
Adit berpamitan ke Maudy setelah nya.
Saat Adit sudah di kelas, Lestari menoleh sebal keberadaan nya karena Adit terlalu lama ke toilet "Lu beneran habis dari toilet?" Kepo nya membuat Adit menelan saliva.
Adit mengangguk dengan senyuman untuk memastikan lestari tidak ada kecurigaan.
Istirahat pun tiba, Maudy tiba-tiba menghampiri kelas nya Adit untuk mengajak nya ke kantin, sialnya dia tidak ada, dari pada ambil pusing biar tidak memakan banyak waktu istirahat, Maudy lekas ke kantin menghampiri sahabatnya yang sudah menunggu di kantin.
Adit ternyata lebih dulu membawa lestari ke atas rooftop untuk berbicara empat mata mengenai hari pertunangannya.
Sambil menatap arah lapangan dan memangku kepala lestari di pahanya, Adit bilang kalau pertunangannya dilaksanakan pada hari minggu.
"APA HARI MINGGU" Lestari terkejut setelah tahu hari jadwal pertunangannya nanti
Adit tanpa menjawab dia hanya bisa mengangguk tenang.
Lestari bangkit dari rebahan nya, dia duduk menatap wajah Adit dengan serius "Oh iya lu bawa gue kesini mau bilang apa?" Katanya
Adit masih dalam ketenangan. dia menghela nafas sambil kasih bekal yang dia masak dari rumah berupa mie telor dadar berantakan dengan nasi liwet.
"Lu yang masak ini?" Tanya lestari membuat Adit merespon kembali dengan anggukan kepala.
"Astaga gue ngomong gada ucapan apa-apa, cuek amat lu" Sambungnya protes.
"Makan dulu" Kata Adit yang sedang memikirkan sesuatu.
Setelahnya dia berbisik pelan ke telinga lestari "Nanti pulang sekolah kita beli cincin tunangan, kalau gue beli sendiri takut lu ga suka" Desis nya, yang membuat bola mata lestari hampir menggelinding.
"Apa, lu sampai serius menanggapi pert—" Kata Lestari dengan nada tinggi yang kemudian mulutnya dibekap oleh telapak tangan Adit sambil menempelkan jari telunjuk di bibirnya.
"Jangan berisik" desis nya
"Eh iya" Lestari memahami.