Tak ada yang tau kapan dan kepada siapa cinta kita berlabuh. begitupun Kiara yang memendam perasaannya pada sang bos dingin yang bernama Zavier.
meluluhkan hati Zavier adalah goals terbesar yang ingin Kiara capai. namun, siapa sangka karna orang tua Zavier yang terus mendesaknya untuk menikah, akhirnya Kiara terikat pernikahan kontrak bersama Zavier.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blue Zia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 35
Kabar pernikahan mereka tersebar begitu cepat, masih banyak yang tak percaya jika mereka akan menikah dalam waktu dekat ini.
Mereka semua tau Zavier dan Kiara adalah 2 orang yang sangat gila kerja. bahkan mereka selalu berada di kantor, bagaimana bisa mereka ingin menikah secepat itu tanpa adanya persiapan? itu lah pikiran beberapa karyawan.
Riya? tentu saja saat mendengar itu dia melabrak Kiara dan memintanya untuk membatalkan pernikahannya namun Kiara mengabaikannya seolah Riya tak kasat mata.
Hari yang di nantikan pun tiba. mereka semua benar-benar deg degan karna acara akan di mulai.
Kiara terlihat sangat cantik hari ini, Maya terharu melihat Kiara akhirnya akan menikah.
"Kia, sebentar lagi kamu jadi istri orang, nurut sama suami yah nak," ucap Maya memeluk Kiara.
"Ibu jangan buat Kia nangis dong. ini make up nya sayang," ucap Kiara menahan tangis.
"Acaranya sudah mulai mari bu kita keluar," ajak Zura.
Setelah Maya dan Zura keluar tinggal lah Kiara dan juga Zea yang terus saja memandangi wajah Kiara.
"Kak Ara cantik banget," ucap Zea dengan tatapan kagum.
"Zea bisa aja deh. Zea juga cantik kok hari ini."
"Buna," ucap Zea.
"Buna? siapa buna sayang?" tanya Kiara heran.
"Zea mau panggil kak Ara Buna boleh?" tanya Zea dengan puppy eyes.
Kiara tersenyum hangat. "Boleh sayang, Zea boleh panggil apa aja selama Zea nyaman," ucap Kiara mencubit pipi Zea.
"Zea sayang buna." Zea memeluk Kiara.
"Tapi kak Ara mau tau dong, kenapa Zea manggilnya buna bukan bunda?" tanya Kiara.
"Karna Ayah panggil oma itu bunda sering juga Zea dengar ayah bilang bun. jadi Zea bilangnya Buna, Bunda Ara," jelas Zea.
Kiara terkekeh. "Pinter banget sih anak Buna," ucap Kiara geli sendiri memanggil dirinya buna.
"Buna lucu." Kiara dan Zea tertawa.
Maya kembali mendatangi Kiara dan melihat Kiara sedang berpelukan bersama Zea.
"Buna, Zea mau ketemu ayah dulu yah, dah buna," ucap Zea.
"Kenapa dia manggil Kia buna?" tanya Maya.
"Mulai sekarang Zea jadi anak Kia juga bu," ucap Kiara sedikit ragu.
"Maksudnya?"
"Di---dia anak Zavier bu." Kiara menundukkan kepalanya.
"Apa! kenapa kamu gak pernah bilang sama ibu kalau Zavier sudah punya anak? kamu bukan istri kedua kan nak?" tanya Maya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Maaf bu."
"Ibu kecewa sama kamu Kia!"
"Ibuuuu maaf, maaf karna Kia gak jujur dari awal. Kia takut ibu gak restuin kami bu." tangis Kiara pun pecah.
"Batalkan pernikahan mu Kia!"
"Ibuuuu jangan bu, Kia gak mau."
"..."
Maya keluar dengan aut wajah kecewanya meninggalkan Kiara yang masih menangis di sana.
Sedangkan di kamar Zavier, Rion terus menemani Zavier disana.
"Jantung aman bro?" tanya Rion yang melihat Zavier begitu tenang.
"Berisik!" tegur Zavier.
"Lagi ngapain sih fokus banget sama hp," ucap Rion.
"Mantau cctv."
"Astaga!!! lo itu mau nikah Zavier. lo gak percaya sama bokap lo? gue disuruh bokap lo cek semua persiapannya. semua beres jadi lo tinggal nikah aja bro. kurang baik apa coba bokap lo."
"Kurang sabar!"
"Kalau itu, semua orang juga tau bro. kalau gitu gue mau liat Kiara dulu ya," ucap Rion hendak pergi.
"Gak boleh! lo disini aja! ada Zea yang temenin Kiara jadi lo gak perlu kesana!"
"Ck, ceritanya posesif sama istri kontrak nih," ucap Rion sinis.
"Gak ada kontrak antara kami. gue sama Kiara sudah sepakat untuk jalani ini tanpa kontrak," bohong Zavier dengan raut wajah serius agar Rion percaya.
Rion memicingkan matanya. "Lo gak bohong kan?"
"Gak, lo boleh tanya Kiara kalau lo gak percaya," ucap Zavier serius.
Zavier dan Kiara memutuskan untuk merahasiakan kontrak mereka dari semua orang termasuk Rion yang sudah berteman lama dengan mereka.
Menurut mereka, semakin sedikit yang tau semakin kecil pula resiko mereka ketahuan.
"Selamat ya bro, jangan sakiti Kiara," ucap Rion menjabat tangan Zavier.
"Hm. lo aman?" tanya Zavier.
"Hahaha pertanyaan lo gak logis bro. jangan sampai gue nyesal lepas Kiara buat lo. kalau Kiara sampai nangis karna lo, gue pastiin gue melangkah maju. acara sudah dimulai, gue keluar dulu." Rion menepuk pundak Zavier dan keluar dari sana.
Zavier hanya mematung, karna sibuk ini itu, ia sampai melupakan perasaan Rion pada Kiara.
"Sorry kalau gue kali ini egois Yon, karna jauh sebelum lo kenal Kiara. gue lebih dulu ketemu Kiara," ucap Zavier.
...----------------...
Pernikahan mereka digelar begitu megah. kebanyakan tamu yang hadir adalah karyawan ZK Group, rekan bisnis Kalandra dan juga Zavier. sedangkan dari pihak Kiara yang hadir hanya Maya sebagai ibu mempelai wanita.
Saat acara dimulai, semua mata tertuju pada Zavier dan Kiara yang sedang bergandengan tangan dengan senyum yang merekah di wajah mereka.
Zavier sadar jika Kiara tidak baik-baik saja, Zavier bisa melihat dengan jelas mata Kiara sedikit sembab, meskipun tertutup riasan.
"Ara," bisik Zavier.
Kiara menoleh. "Ada apa?"
"Lo cantik hari ini, jadi jangan nangis lagi," bisik Zavier yang membuat Kiara mematung,
Debaran jantung Kiara tak tertahankan lagi, tanpa sadar sudut bibir Kiara terangkat mengukir senyum indah disana.
Semua tamu undangan yang melihat itu bersorak bahagia membuat pipi keduanya bersemu merah.
Rion hanya bisa memasang senyum terbaiknya di hadapan mereka, meskipun hatinya hancur. demi kebahagian Kiara ia harus bisa menahannya.
"Emang yah kalau jodoh tuh serasi banget diliatnya. ini namanya ditinggal nikah yah wkwkwkwk."
"Rion," panggil Sarah.
"Hai Sar, lo bareng siapa?" tanya Rion.
"Gue sendiri, mereka serasi yah. gak heran Zavier nolak gue mulu, orang istrinya secantik itu," ucap Sarah.
"Hahaha, sekeras apapun usaha lo untuk Zavier gak akan memang Sar, liat aja tuh pawangnya lebih serem dari hantu." ucap Rion terkekeh.
"Ternyata sakit yah," ucap Sarah.
"Sabar yah, semoga lo dapat yang lebih baik dari Zavier."
"Lo juga."
Seketika keduanya terdiam, Sarah terdiam karna menerima kenyataan, sedangkan Rion terdiam karna Sarah tau tentang perasaannya.
"Eh, udah ketemu mereka belum? kalau belum bareng aja sama gue, gue mau kesana nih," ucap Rion mengalihkan pembahasan.
"Hahaha, ya ya ya."
Merekapun berjalan mendekati Zavier dan Kiara yang sedang asik mengobrol bersama keluarganya.
"Congrats bro." Rion memeluk Zavier.
"Hm."
"Selamat atas pernikahannya pak Zavier dan ibu Kiara," ucap Sarah ramah.
"Ya," jawab Zavier singkat.
"Terimakasih banyak bu Sarah, semoga cepat nyusul juga yah bu. itu di samping ibu jomblo tuh kalau ada cabe-cabean kasih aja ke pak Rion," ucap Kiara yang membuat mereka tertawa kecuali Rion dan Zavier.
"Suami lo masih aja kaya tembok Ra," ucap Rion bercanda.
"Kan cairnya sama gue aja wleeek!"
"Ish ish sih, belum 24 jam jadi nyonya Zavier sudah begitu sombong ibu ini. gimanapun, selamat naik jabatan ibu Kiara," ucap Rion menyalami Kiara.
"Selamat lembur 3 hari juga pak Rion." Kiara tersenyum lebar.
"Oh sh*t!!! gue lupa kalian nyiksa gue 3 hari!"
"Bonus saya tambah," ucap Zavier.
"Kalau begitu kan enak pak bos." Rion tersenyum lebar.
Kiara dan Sarah hanya menggelengkan kepala melihat mereka berdua. Sarah yang baru tau sisi lain Rion cukup terkejut karna selama ini Rion terlihat seperti orang bener dan orang baik-baik.
