Sequel novel Menjadi ISTRI RAHASIA Anak SMA
Di harapkan baca kisah Daddy dan Mommy nya dulu ya.
Area 21 keatas!!!
Bocil harap mangkir karena penulis auka berfantasi riya.
Edzard Zeon Abraham (25) anak pertama Qenan Abraham dan Nadira Fazilla Zharifah. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Wajah tampan Daddy nya menurun padanya.
Memiliki kekasih bernama Anabella sudah berhubungan selama 2 tahun namun setahun belakangan menhalani hubungan jarak jauh.
Hingga suatu hari, kedua orang tuanya secara tiba-tiba meminta Edzard untuk menikah.
Tetapi bukan Anabella yang ia nikahi melainkan gadis culun.
Siapakah gadis culun itu?
Apakan pernikahan mereka pada akhirnya bahagia atau berpisah?
Lalu bagaimanakah dengan Anabella?
Bagaimana jika ada pria lain yang mencintai gadis culun tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Ada yg berdiri tapi bukan keadilan
"Aku harap ini terakhir kali nya aku mengatakan jika aku tak suka milikku di lihat orang lain," gertak nya namun membuat Ivy tercengang.
*Ya ampun.
Ivy mengusap bibirnya yang basah. Ingin rasanya ia membogem wajah Edzard yang tampan itu namun sisi baik Ivy sekali lagi merasa tak rela jika pria di samping nya itu terluka.
"Kenapa suka sekali mencium Ivy?" tanya Ivy membuat Edzard menoleh kembali.
Edzard mengedikkan bahu lalu menatap lurus. "Itu hal wajar diantara pria dan wanita dewasa," ucapnya padahal yang sebenarnya adalah ia merasa lebih baik bila berada di dekat Ivy dan akan menjadi tenang setelah seperti tadi.
Ivy itu bagai vitamin yang sudah menjadi candu bagi Edzard namun dirinya tak dapat mengartikan hal itu.
"Apa kakak juga melakukan itu pada kak Anabell?" tanya Ivy namun Edzard bergeming membuat Ivy mengartikan bahwa Edzard juga melakukan hal sama terhadap Anabella.
Cukup lama keduanya berdiam diri karena Edzard bingung harus bicara apa sedang Ivy terus memikirkan apa saja yang sudah pernah dilakukan Edzard bersama Anabella.
"Besok kakak jemput," ujar Edzard membuat Ivy tersentak.
"Jangan. Ivy naik mobil sendiri," tolak Ivy namun agaknya pria di samping nya tak dapat bernegosiasi.
"Tidak ada penolakan," tegas Edzard sekali lagi membuat Ivy pasrah pada akhirnya.
Edzard pamit untuk pulang dan Ivy mengantar hingga sampai ke mobil. Tetapi sebelum Edzard masuk ke dalam mobil, ia menarik pinggang Ivy hingga tubuh keduanya nya tanpa jarak. Di dorong kecil tubuh Ivy hingga membentur badan mobil.
Ivy dapat melihat tatapan hangat Edzard untuknya, berbeda dengan selama ini yang datar dan dingin menatap siapa saja.
Ia kenal tatapan ini yang hanya ditujukan untuk keluarga Edzard saja. Bolehkan saat ini Ivy bersorak gembira sebentar saja?
"A-ada apa kak?"
Edzard menggeleng. "Aku butuh ketenangan," ucapnya lalu melabuhkan ciuman itu kembali. Untuk pertama kali, Edzard melakukan nya dengan lembut membuat Ivy terbuai dan membalasnya.
Bahkan kedua tangan Ivy sudah mengalung di leher Edzard. Cukup lama kedua nya terbuai dengan apa yang mereka lakukan. Edzard semakin mengeratkan tubuh mereka semakin menempel.
Ciuman itu turun ke leher dan dua aset yang sangat menantang di pandang Edzard. Ya, pria itu merindukan dua aset yang besar.
Ivy menegang ketika merasakan sesuatu yang keras menggesek-gesek di paha dan in tinya. Sekarang ini kewarasan nya mulai merajai pikiran.
Ada yang berdiri tapi bukan keadilan. Apa itu tadi? Ular kobra? jerit Ivy dalam hati.
"Kak," seru nya mulai panik melihat dress nya sudah terangkat akibat ulah Edzard.
Sepertinya pria itu juga sudah mulai sadar. Di kaitkan kembali br*a Ivy lalu di turunkan dress itu.
"Hampir saja kakak melakukan nya lagi," tegur Ivy menunduk menahan malu sebab tadi ia juga menikmati nya.
Di angkat dagu Ivy dengan jemari Edzard hingga tatapan mereka bertemu. Untuk pertama kalinya Ivy melihat Edzard tersenyum walau sangat tipis dan itu mampu membuat degub jantung Ivy berdegup sangat kencang.
"Kamu sudah membuatku menjadi lebih tenang sekarang," ucap Edzard mengacak rambut Ivy.
Melihat Ivy diam mematung seperti itu apalagi melongo tak membiarkan kesempatan terbuang sia-sia.
Di lahap kembali bibir Ivy hingga gadis itu memberontak barulah ia lepaskan.
"Dasar Kak Ed mesum, ih. Lihat bibir aku bengkak karena ulah kakak," umpat Ivy membuat Edzard terkekeh pelan dan terulang lagi Ivy terpesona oleh ketampanan sang calon suami.
"Kamu yang memancingku."