Sebagai seorang ibu rumah tangga anisa tidak pernah mengatur keungan rumah tangganya. Keuangan semua dipegang oleh ibu mertuanya. Karena Rendra suami Anisa memberikan tanggung jawab keuangan kepada ibunya agar sang ibu tidak salah paham dengan Anisa. Anisa sendiri tidak masalah , yang terpenting tidak ada keributan. Rendra sangat mencintai Anisa, sampai rendra juga mengajari Anisa agar bisa tegas dalam bersikap.
Anehnya keluarga kakaknya rendra selalu menumpang hidup dengan rendra dan ibu mertuapun tidak mempermasalahkannya dengan alasan mereka juga membantu keuangan untuk urusan dapur. Rendra dan Anisa berencana untuk pindah namun belum ada waktu yang pas karena sang ibu selalu melarangnya pinda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana erika
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
.
.
.
💕💕 HAPPY READING 💕💕
" Siapa wanita itu nis ? Sepertinya ulet bulu ya?" Tebakan silvia memang ada benar nya juga.
Anisa hanya menganggukkan kepala nya dengan pandangan fokus kearah rendra dan ibunya serta erika, si calon ulat bulu. Anisa mencoba tetap percaya dengab suaminya, namun hati kecilnya tidak bisa dibohongi jika dia juga takut suaminya tergoda dengan erika apalagi erika cinta pertama rendra.
" Samperin saja Nis " Seru silvia memberi saran.
" Biarkan saja. Aku tidak mau ibu mertua ku marah - marah ditempat umum. " Ucap anisa tidak mau membuat malu suaminya.
" Heeemmm.. Coba kamu telepon suami mu . Kira - kira dia jujur atau tidak " Ucap silvia berpendapat.
Anisa mengambil ponsel yang ada didalam tasnya lalu mencoba menghubungi susminya. Denga cepat rendra langsung mengangkat sambungan teleponnya.
[ Hallo assalamualaikum nis ?] Sapa rendra lebih dulu.
[ Mas,sekarang ada dimana ? Apa ibu sudah di antar keruah sakit ?] Tanya anisa mengguna nama ibu mertuanya.
[ Ibu tidak jadi ke rumah sakit dan sekarang mas lagi makan siang sama ibu dan sama.... Erika ]
[ Oh ya sudah , jangan lupa segera antar ibu pulang dan balik ke kantor lagi ]
Klik..
Anisa langsung mematikan sambungan teleponnya, lalu mengarahkan kamera ponsel ke arah meja dimana suaminya duduk.
Cekrek cekrek
Anisa mengambil dua foto dan langsung mengirimkannya ke ponsel rendra.
Caption foto :
[ Aku percaya sama kamu mas, tapi tetap jaga hati jangan sampai kamu melanggar janji suci kita ]
" Suami kamu jujur juga ya nis. Semoga saja ulat bulu itu akan mental jauh - jauh " Ucap silvia sambil terkekeh geli.
Sementara itu di meja rendra, setelah menerima telepon dari anisa, rendra semakin tidak tenang takut anisa salah paham pasalnya dia tahu jika saat ini mereka sedang makan siang bersama erika juga.
" Istri kamu ndra ?" Tanya ibu ratri.
" Iya bu, tadi anisa menanyakan apa aku sudah mengantar ibu ke rumah sakit atau belum?" Ucap rendra tidak sepenuhnya berbohong.
" Istri kamu perhatian banget ya ndra, dia pasti beruntung mendapatkan suami seperti kamu. " Ucap erika dengan suara dibuat selembut mungkin.
" Heleh... Dia yang beruntung tapi rendra yang apes. Pendidikan saja cuma sampai SMA , pekerjaan cuma OB. Ibu juga tidak tahu apa yang membuat rendra menikahinya" Seru ibu ratri menjelekkan anisa di depan rendra dan erika.
Rendra bukannya tidak mau membantah apa yang dikatakan ibunya. Dia tahu sifat ibunya, jika dibantah pasti akan marah - marah. Apalagi ini tempat umum, sehingga rendra lebih memilih diam namun dia memberikan pembelaan yang cukup membuat erika tidak bisa berkutik.
" Bagiku anisa itu wanita yang sempurna, dia pilihanku. Dia mencintaiku apa adanya dan yang terpenting dia setia dan tidak tukang selingkuh " Ucap rendra penuh penekanan sambil melirik erika.
Senyum di bibir erika tiba - tiba menghilang. Dia tertunduk malu, seakan tertampar dengan perkataan rendra.
Ting..
Notifikasi di ponsel rendra berbunyi, ada pesan masuk dari anisa. Mata rendra terbelalak saat melihat dua foto yang dikirimkan oleh anisa. Foto dimana sekarang rendra dan dua wanita berada.
* Anisa ada di cafe ini * Gumam rendra sambil mencari keberadaan Anisa.
Akhirnya rendra melihat anisa dan silvia dimeja yang hanya selisih 7 meja dari tempatnya makan. Rendra lupa jika cafe ini memang milik silvia sahabat karibnya anisa.
[ Kenapa tidak menghampiri mas ? Kamu kesini saja nis gabung sama mas ? Tapi mas sudah mau balik kekantor, kamu jangan marah ya ?] Balas rendra.
[ Aku mau balik kantor mas ] Balasan anisa cukup singkat.
" Bu, aku mau kembali ke kantor. Ibu mau pulang bareng rendra atau naik taksi ?" Tanya rendra.
" Kok pulang sih ndra? Kan ibu masih mau ngobrol sama erika, kamu juga kan lama tidak bertemu erika seharusnya kamu itu banyak berbincang sama erika. Ibu tahu kalian itu sebenarnya masih saling mencintai tapi hanya gengsi saja " Ucap ibu ratri dengan senyum cerahnya.
" Maaf bu, aku harus ke kantor banyak pekerjaan yang harus rendra kerja kan. Ibu pulang naik taksi atau minta antar saja sama erika, tah memang tadi kalian sengaja janjian kan. Permisi " Seru rendra bangkit dan berjalan cepat meninggalkan erika dan ibunya.
Dia ingin menyusul anisa yang sudah keluar lebih dulu, namun saat di parkiran anisa sudah tidak ada. Hanya ada silvia saja yang mengantar anisa sampai parkiran.
" Mana Anisa Sil ?" Tanya rendra.
" Baru aja pergi Ndra. Ndra anisa itu sangat mencintai kamu dan dia percaya sama kamu. Tapi sekali saja kamu menyakitinya anisa bisa meninggalkanmu saat itu juga. Saran ku kamu harus tegas sama keluarga mu dan bila perlu kalian pindah dari rumah orang tuamu,. Aku tahu kamu itu malu tinggal dirumah anisa, kalau memangkamu malu kamu bisa ajak anisa mengontrak ndra. Anisa itu tersiksa tinggal dengan mertua dan iparnya, belum lagi si santi yang sok iyes itu. Ingat Ndra jangan kamu mengecewakan anisa, jauhi ulat bulu itu " Ucap silvia lalu kembali masuk kedalam cafe.
Rendra terdiam dan mencoba mencerna ucapan silvia , apa yang dikatakan silvia memang benar. Selama ini rendra sudah melihat secara langsung bagaimana ibunya memperlakukan anisa. Bahkan Zainal dan santi juga ikut memperlakukan anisa seperti seoarang pembantu. Hampir setiap hari makan dirumah dan anisa yang memasak semuanya.
********
" Kalau kamu masih mencintai rendra kamu harus berjuang untuk mendapatkannya. Tante akan mendukungmu dan membantumu " Ucap ibu ratri saat rendra sudah pergi.
Erika merasa senang karena mendapat dukungan dari ibunya rendra. Selain dia masih mencintai rendra, erika juga mengincar apa yang rendra punya. Apalagi dia tahu rendra sekarang sudah mempunyai pekerjaan yang tetap dengan gaji yang lumayan, mobil yang dikendarai rendra juga mobil dengan harga ratusan juta .
" Tapi bagaimana dengan anisa tante ?" Tanya erika .
" Anisa itu urusan tante, dari dulu tante memang tidak menyukai wanita itu. Sudah tenang saja, ibu dan santi akan membuat anisa pergi meninggalkan rendra atau bila perlu rendra yang meninggalkannya. Kamu tahu kan kalai anisa itu hanya OB tapi saat berangkat kerja gaya nya sudah seperti menejer. " Ucap ibu ratri.
" Baiklah tante aku akan terus berusaha mendekati mas rendra, aku juga tidak ikhlas mas rendra mempunyai istri yang tidak sepadan dengannya. Aku pastikan mas rendra akan berpaling dari wanita jelek itu " Ucap erika penuh percaya diri.
" Bagus , ibu sangat setuju jika kamu menjadi menantu tante. Kamu yang lebih sepadan dengan rendra dibandingkan anisa. " Seri ibu ratri.
Erika dan ibu ratri pun merencanakan sesuatu untuk memisahkan rendra dan anisa. Setelah dirasa cukup merekapun pergi meninggalkan cafe, erika mengantar ibu ratri pulang terlebih dahulu baru dia kembali ke tempat kerjanya.
********
RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK. 🙏🙏❤️
LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAH NYA YANG BANYAK 🙏❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️
